Mbak Icka,
mau tidak mau dalam usia yang semakin besar anak akan
dihadapkan pada situasi like dan dislike dalam
pergaulan. dan itu juga sebagian dari pelajaran hidup
yang harus dihadapi.
Beberapa langkah :
1. Bantu anak mengemukakan faktanya. Misalnya kalau
pulang sambil nangis kita perlu tanyakan  detail
situasinya. Misalnya "Oh, jadi waktu adik main sama A
trus datang B, trus B nya mengajak A supaya nggak main
sama adik..dst"
2. Ajak diskusi kemungkinan keadaan itu disebakan oleh
anak (meskipun sebenarnya kita tahu anak nggak salah).
misalnya "Waktu itu adik nakal nggak, atau ngomong
yang nggak baik, atau nggak mau pinjemin mainan". 
3. Ajak mengenali perasaaanya. Menangis bisa saja
terjemahan dari bermacam perasaan, nah kesempatan kita
untuk menamai perasaan itu misalnya :kecewa, marah,
tidak berdaya dll.
4. Kalau anak merasa tidak ada yang salah baru saatnya
kita menerangkan bahwa kadang meskipun kita sudah baik
tetap ada kemungkinan ada orang yang tidak senang dan
kita tidak selalu tahu kenapa mereka tidak suka dengan
kita, bisa saja karena cemburu (nggak diajak main),
atau masih kesal dengan tingkah kita yang dulu, bisa
juga dengan alasan yang tidak jelas.
5. Ajak berpikiran positif Kita boleh sedih karena
nggak diajak main, tapi jangan lama-lama, lebih baik
kita cari lagi teman yang lain, atau main sama
ayah-bunda, karena masih banyak orang yang sayang pada
kita, siapa tahu besok si A bisa main lagi dengan
kita.
Jangan lupa untuk memuji sikapnya yang positif
(termasuk 'nggak sedih kalau temennya nggak mau
main').
Karena pelajaran mencintai diri sendiri (bukan egois
lho) adalah proses, jadi tidak mungkin langsung
berhasil. Yang perlu ditanamkan bahwa yakinlah kalau
kita punya siifat dan sikap yang baik, masih lebih
banyak orang yang senang daripada yang tidak senang
dan kalau pun semua orang tidak senang, yang penting
Allah senang.


Mamanya Dafi


--- Ricka Febriliantina <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Dear Netters,
> 
> Saya ingin menanyakan, bagaimana cara menyikapi atau
> cara memberikan
> pengertian kepada anak, jika kadang2 ia kecewa dalam
> bermain bersama
> teman-temannya. Contohnya, mula2 anak saya main
> berdua saja dengan salah
> seorang temannya (Si A), kemudian datang seorang
> lagi temannya (Si B),
> Selanjutnya si B mengajak si A untuk memusuhi Anak
> saya. Kemudian akhirnya
> si A terhasut dan pergi meninggalkan anak saya. Nah,
> bagaimana saya
> sebaiknya menyikapi hal ini, karena biasanya anak
> saya akan menangis,
> bagaimana memberikan penjelasan yang benar sehingga
> si anak tidak terlalu
> kecewa. U/ informasi, kebetulan di lingkungannya
> anak saya memang paling
> kecil, jadi temannya itu berumur 2 atau 3 tahun di
> atasnya., Anak saya
> berumur 3 tahun. 
> Sebelumnya terima kasih atas masukan dari Netters.
> 
> Salam
> 
> Bundanya Annindita


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get personalized email addresses from Yahoo! Mail
http://personal.mail.yahoo.com/

>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Reply via email to