Hello rekan2 netters!
Apa kabar semuanya?
I am back after 3 months maternity leave!

Saya ingin share sedikit mengenai seputaran proses kelahiran putra-putri
saya.

Alhamdulillah, anak kedua saya, Ayu Sekar Tunjung lahir dg selamat pada tgl
17 Maret 2001, meski harus dibantu melalui operasi cesar.
Operasi itu diputuskan secara mendadak oleh DSOG saya, karena selama 3
minggu terakhir tekanan darah saya cenderung tinggi. Ini adalah salah satu
gejala pre-eklampsia atau keracunan kehamilan. (Gejala lain yg bisa terjadi:
kaki/ tangan bengkak, kelopak mata bengkak, urin mengandung protein)
Meski sudah diberi obat supaya menjadi normal, rupanya tidak banyak
membantu. Untuk itulah, meski usia kandungan saya baru 36 minggu, terpaksa
operasi dilakukan utk menghindari macam2 komplikasi yg berkepanjangan. DSOG
saya mengatakan, kalau tekanan darah terus tinggi (mencapai 110/ 155):,
tidak mungkin saya melahirkan normal. Kalau saya dipaksa utk mengedan, akan
berbahaya bagi keselamatan saya sendiri. Bisa juga akan terjadi pendarahan
dll.
Di samping itu, akan juga membahayakan keselamatan bayi, bila terjadi gawat
janin (detak jantung nya tidak normal).
Sempat saya di- EKG, utk memonitor kondisi bayi saya, Alhamdulillah detak
jantung nya bagus, tak ada kelainan.
Untuk itu pula DSOG menyarankan segera dilakukan operasi. Karena toh bayinya
cukup sehat. 
Hanya saya perlu diberikan suntikan (nama obatnya saya lupa) 2 kali utk
penguat paru2 bayi. Meski sangat mungil (hanya berbobot 2.33 kg, panjang 45
cm), Alhamdulillah Sekar lahir dg sehat, bahkan langsung menangis saat
dikeluarkan dari perut saya. (Indikasi lain dari preeklampsia biasanya bayi
sangat kecil, karena makanan dari ibu tidak dpt tersalurkan dg lancar ke
janin -- menumpuk di plasenta).

Sebenarnya anak pertama saya dulu bisa lahir dg cara normal, meskipun ada
indikasi preeklamsia juga, spt kaki bengkak dan tensi cenderung tinggi.
Namun rupanya ketuban sudah pecah duluan, lalu proses kelahirannya sendiri
juga amat cepat (dari kontraksi pertama sampai melahirkan hanya berlangsung
selama 3 jam). Jadi Alhamdulillah lancar2 saja. 
Hanya.. ada tapi-nya nih.. kira2 1/2 jam setelah DSOG nya meninggalkan
ruangan bersalin, baru saya merasakan sakit yg luar biasa di sekitar jalan
lahir (di jahitan episiotomi). Betul2 luar biasa saya katakan, krn saya
benar2 sampai tidak kuat menahan. Saya sampai menangis & teriak2 ngga
karuan. Bahkan lebih sakit daripada saat bayinya lahir.  
Diberi obat2 penahan rasa sakit juga, tidak menolong. Tensi saya sampai
mencapai 185! 
Untung saja, DSOG bisa segera dipanggil kembali karena tinggal hanya di
belakang RS.
Begitu dokter dipanggil, saya langsung diberi infus, dan dibius total..
Terpaksa dokter membuka lagi jahitan episiotomi saya, lalu mem-"benahi" nya.
3-4 jam kemudian saya baru siuman.
Rupanya belakangan diketahui bahwa telah terjadi pendarahan di dalam, karena
ada pembuluh darah yg pecah. Hal ini berkaitan erat dg tekanan darah saya yg
juga tinggi tadi. 
Alhamdulillah, segera bisa ditangani & saya bisa diselamatkan.

Demikian sharing dari saya. Tujuan saya menyampaikan ini karena, dari
pengalaman saya, banyak orang yg kurang mengetahui soal Preeclampsia atau
Keracunan kehamilan ini.
Banyak teman2 atau saudara2 saya yg baru mengetahuinya bila saya cerita
pengalaman saya di atas. 
Namun begitu saya juga orang awam, kalau ada salah persepsi atau kurang
informasinya, saya mohon maaf. 
Tapi mengingat banyaknya bahaya yg diakibatkannya (silakan baca artikel2
mengenai preeklampsia di webpage di bawah), paling tidak pengalaman ini bisa
dipakai sbg masukan bagi rekan2 milis sekalian.
Mohon maaf bila terkesan menggurui, yg jelas tujuan saya adalah demi
kebaikan bersama. OK? 
Semoga bermanfaat.

PS: bisa juga dibaca artikel2 mengenai penyakit ini di:
http://www.babycenter.com/refcap/pregnancy/pregcomplications/257.html
http://www.preeclampsia.org/

Best Regards, 
Ibunya Dito & Sekar

>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke