Assalamu'alaikum wr. wb.

Sodare
Apa khabar?

Udah lama banget saya gak nengok milis, apalagi nongol en ngobrol di milis. Lagi 
ngejar setoran bang
Gimana pada puasa nih?
Pada sepakat enggak sih seandainya saya merasa bahwa puasa kali ini rada HAMPA, enggak 
ada gregetnya gitu.
Saya ngobrol dengan beberapa teman, dan dia merasakan perasaan yang sama.
Setelah melalui beberapa obrolan ada asumsi, mungkin aja karena banyak saudara-saudara 
kita (di Indonesia) lagi pada gak puasa.
Atau kalaupun puasa hatinya dalam suasana amarah, kekecewaan, kecurigaan, menelisik 
dengan pola pikir politiknya untuk mencari kelemahan orang lain, mencari kemungkinan 
untuk memperoleh berita untuk menjatuhkan orang lain melalui kelemahannya, tidak puas, 
cepat tersinggung dan banyak lagi yang dalam beberapa tahun yang lalu masih bisa kita 
bendung atau kita tahan dengan sabar. Dengan kata lain, hanya perutnya yang puasa!
Tiba-2 bangsa ini jadi gak sabaran, banyak tergambar di jalan-jalan, lalu lintas yang 
makin semrawut, semua pihak berebut ngomong, wakil rakyat adu OTOT, udah gak make OTAK.
Kembali ke diri kita, kalau PUASA KITA HAMPA juga, apa gak mungkin kita sangat 
terpengaruh juga oleh atmosfir PANAS di sekitar kita?  atau bahkan kita adalah bagian 
dari memanasnya atmosfir?
Seandainya ya, wajarlah puasa kita hampa
Seandainya anda "tidak merasa" terkontaminasi atmosfir PANAS, tapi puasa anda HAMPA, 
cobalah tafakkur, mengapa koq bisa begitu, tidak mungkin sesuatu terjadi TANPA SEBAB.
Kalau anda tidak merasakan kehampaan tersebut, ALhamdulillah, anda sangat beruntung. 
Kirimkanlah tips kepada saya atau saudara-2 yang lain agar bisa berbahagia seperti 
anda!
Semoga kita bisa melaksanakan ibadah dengan hati yang lembut, penuh toleransi, maklum 
dengan perbedaan yang ada.

Wassalamu'alaikum wr. wb

Pepeng

Kirim email ke