Sudah seyogyanya kita saling mema'afkan...
"Marhaban Ya Ramadhan"
Kita sambut bulan suci penuh berkah dan rahmat ini, dengan hati gembira
Smoga amal ibadah kita, diterima di sisi_Nya...Amien ya rabbal a'lamien.

Best Regards,
H-421-N

nich ada artikel,  bagus u/ disimak..
12 Langkah Agar Puasa Kita Sempurna


Agar puasa kita dapat sempurna ada beberapa tips yang mesti kita
perhatikan. Untuk itu Al-Madina mencoba mengangkat sebuah tulisan dari
Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam buku beliau yang
berjudul Risalah Ramadhan tentang langkah-langkah menggapai kesempurnaan
ibadah puasa yang berisikan:
   1.      Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama
     berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
     "Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat
     berkah."
     (HR. Bukhari dan muslim)


     "Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan
     sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ". (HR. Ibnu
     Khuzaimah)
   2.      Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya,
     sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati
     untuk itu anda hendaknya telah berhenti dari makan dan minum beberapa
     menit sebelum terbit fajar, agar anda tidak ragu-ragu.
   3.      Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam.
     Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
     "Manusia ssenantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan
     berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At
     Tirmidzi)
   4.      Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa
     melakukan ibadah dalam keadaan suci.
   5.      Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang
     pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.
     "Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi shallallahu
     alaihi wa salllam untuk membacakan Al Quran baginya."
     (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)


     Dan pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada teladan yang
     baik bagi kita.
   6.      Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba,
     mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu
     'alaihi wa sallam bersabda :
     "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka
     Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al
     Bukhari)
   7.      Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya
     cepat marah dan emosi hanya karena sebab yang sepele, dengan dalih
     bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu
     tenang, tidak emosional. Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil
     atau pengumpat, ia jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa.
     Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi
     shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
     "Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa,
     hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang
     menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku
     sedang berpuasa".
     (HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)


     Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang
     yang mengumpatnya. Disamping, juga mengingatkan agar ia menolak
     melakukan penghinaan dan caci-maki.
   8.      Hendaknya anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada
     Allah, takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah
     dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi anda
     sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa, sebab
     Allah berfirman: "Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
   9.      Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan
     meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan
     mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu
     berkata:
     "Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu,
     penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan
     menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada
     hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama
     dengan hari kamu berpuasa".
   10.     Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari
     yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih
     utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi
     kamu berbuka dengan yang haram.
   11.     Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya
     kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu
     dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi
     wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan
     ketika di bulan Ramadhan.
   12.     Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a:
     "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya
     Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi
     Maha Mengetahui"

13 Alasan Merindukan Ramadhan

Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak
ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti
digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap
hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu
tahun itu puasa terus."

Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:


1. Gelar taqwa

Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah.
Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba
yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan
diberi
kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan
gelar taqwa itu.

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS
al-Baqarah: 183)
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara
lain:


a. Jalan keluar dari semua masalah
Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu
banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor
dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan
berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah
pemilik kehidupan ini.


"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2)
"...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4)


b. Dicukupi kebutuhannya
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq: 3)


c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati
Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia
telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri.
Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh
ketenangan.


"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barang siapa bertaqwa dan
mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)


2. Bulan pengampunan

Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia
bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah
yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan berjanji tidak mengulangi
perbuatan dosa itu lagi.

Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat
penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis
menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu
Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan
karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."


3. Pahalanya dilipatgandakan

Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala
berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini.
Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap
satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya."
(HR. Bukhari Muslim).

Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya
dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu
Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar
obral
pahala.


4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup

"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka,
dan setan-setan terbelenggu."(HR Muslim)

Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang
dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan
puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi. Amal sedikit
saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu
untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan.
Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi
kesempatan buat
setan menggoda manusia.


5. Ibadah istimewa

Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan
anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang
membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan
makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim)

Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani
sifat-sifat Allah. Itulah subtansi puasa.

Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika
berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi
memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi
kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini
tahap dasar meneladani Allah.

Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah
adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka
dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan.
Tuhan Maha
Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa
lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan
pengetahuan ilmiah.

Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus
manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus
rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam
sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.


Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai
manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah
secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak
minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya
fajar sampai tenggelamnya matahari saja.


4. Dicintai Allah

Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila
sudah dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah
mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah
mencintai seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi
penglihatan untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi
langkah untuk kakinya." (HR Bukhari)

5. Do'a dikabulkan

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa
Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia berdo'a,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." (QS. al-Baqarah:
186)

Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a tapi
sebenarnya tidak berdo'a. Yaitu do'anya orang-orang yang tidak memenuhi
syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah)Ku."


Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi
saw, "Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa,
pemimpin yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya ke
awan dan membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku
tolong meski tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)


Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kecucian pakaian,
kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan do'a. Nabi
pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya
berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh itu bisa
mengantarkan do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya haram, minumannya
haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang yang haram,
bagaimana bisa dikabulkan doa'nya?


Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. Di
bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa kita,
semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, semakin
besar kemungkinan untuk dikabulkan do'a.


6. Turunnya Lailatul Qodar

Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking
mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan
(QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal
al-Qur'an
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.

Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,
"Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluh
terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau
duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan.
Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut
karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan
datang."


Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena
dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah
suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar.


Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian sampai
terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)


Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi
kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan,
"Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan
tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata,
'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan  pertama adalah bisikan setan.
Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat
selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada
seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus
bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.


7. Meningkatkan kesehatan

Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya,
dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa
alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang
masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam.
Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum).

Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang
alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka,
kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total.


Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat
dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker.
Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan
minum.
Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka
akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan
toksin.



Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan
ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di
dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ
reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh,
meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan
syaraf.


8. Penuh harapan

Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar
menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu
buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang
terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup
lebih bermakna.

"Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala
berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).


9. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan

"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan
dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak
diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR.
Bukhari)

10. Minum air telaganya Rasulullah saw

"Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka
puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang
sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain.

Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami
mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau
berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa
meski
dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi
minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari
telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Baihaqi)


11. Berkumpul dengan sanak keluarga

Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah
hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama
bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari
bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan
silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk
kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di
kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang
tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang
berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.

Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung
kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang.
Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan
urusan
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga
dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam,
sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR.
Bukhari)


12. Qaulan tsaqiilaa

Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam
dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam
sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3).
Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan
melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di
masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.

Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa
dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat
malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya).
Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang
luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.


Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian
mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan
yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka
orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan
kewibawaan.


13. Hartanya tersucikan

Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan
zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5
kilogram perorang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal
besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas
nisab dan waktunya.

Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna
mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah
dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan
mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta
yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.·
(Bas)

Sudahkah kita beriman...???
Pada zaman Rasulullah SAW kaum muslimin dapat menyerap langsung keimanannya
dari sumbernya yang asli
yaitu Al-Qur'an dan sunah dari Rasul-Nya. Mereka dapat menyerap langsung
dengan sepuas hatinya dari sumbernya
yang bersih dan murni sehingga akal dan pikirannya tenang.

Mereka tidak pernah mengenal istilah keimanan yang hampa, yang hanya
diucapkan dan diulang - ulang dengan lidah,
atau juga yang hanya sekedar ilmu, yang hanya ada dan dikenang dalam kalbu
serta fikiran.
Tapi keimanan itu adalah suatu keyakinan yang memadati kalbu, ilmu dan
amal, semata - mata karena cinta dan
tunduk kepada ALLAH , karena takut dan berharap kepada-Nya.
Merupakan suatu syahadah yang diucapkan dengan lidah dengan tulus hati dan
jujur.
Merupakan suatu ibadah yang menggerakkan seluruh anggota tubuh.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah orang-orang yang bila
disebut asma Allah bergetar hatinya,
dan apabila dibacakan ayat-ayatNya makin bertambah keimanannya, dan kepada
Rab mereka bertawakal.
Mereka yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rejzeki yang Kami
berikan kepadanya.
Mereka adalah orang yang benar-benar beriman.
Bagi mereka derajat yang tinggi disisi Rabnya dan ampunan seta rezeki yang
mulia. ( Al Anfal 2 - 4 )

Berkatalah orang-orang Badui Arab itu, kami telah beriman. Katakanlah, kamu
belum beriman, tapi katakanlah,
kami telah Islam ( tunduk, pasrah ), karena keimanan itu belum masuk
kedalam kalbu kalian. ( Al Hujurat 14 )

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah orang-orang yang iman kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan berjihad dengan harta dan dirinya di jalan
Allah. Mereka itulah orang-orang yang
benar.  ( Al Hujurat 15 )

Kalian tidak beriman, sehingga mencintai saudaranya ( seakidah ) seperti
mencintai dirinya.
( H R . Bukhari dari Anas RA )

Demi yang diriku dalam genggamanNya, kalian tidak beriman sehingga kalian
mencintai aku ( Muhammad SAW )
lebih dari mencintai ayah dan putranya.    ( H R.  Bukhari dari Abu
Hurairah RA )

Sesungguhnya cinta karena Allah dan benci karena Allah dari keimanan.
( HR. Bukhari )

Keadilan itu dari keimanan  ( HR. Bukhari )

Sesungguhnya orang yang menggangu tetangganya bukanlah seorang mukmin   (
HR. Asysyaikhon )

Puasa di bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas adalah dari keimanan    (
HR. Bukhari )


Jadi..... apakah kita sudah termasuk orang-orang yang beriman ? ?


Siapa yang melakukan amal perbuatan yang tidak sesuai dengan apa yang Kami
perintahkan, maka ia tertolak,
artinya ia ditolak dan batil adanya  ( HR. Muslim dari Aisyah RA )

Siapa yang perhatian terbesarnya ditujukan kepada akhirat, Allah akan
melapangkan pakaiannya dan menjadikan
kekayaannya dalam kalbunya, dan dunia mendatanginya dengan terhina;
Dan siapa yang perhatian terbesarnya ditujukan kepada dunia, Allah akan
menceraiberaikan padanya dan menjadikan
kemiskinannya membayang di antara kedua matanya dan tidak akan dikunjungi
dunia, melainkan dengan apa yang
sudah termaktub baginya.   ( HR. Tirmizi )

Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.  ( Azzariyat  56 )

Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus, sebab itu ikutilah jalan-Ku itu
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang
lain, nanti kamu berceri-berai dari jalan-Nya   ( Al An'am  153 )

Semoga Allah membantu kita untuk dapat melihat kebenaran sehingga kita
dapat mengikutinya.


Wassalamu 'Alaikum



(Embedded image moved to file: pic15145.gif)

Pepeng wrote :
Sodare
Apa khabar?

Udah lama banget saya gak nengok milis, apalagi nongol en ngobrol di milis.
Lagi ngejar setoran bang
Gimana pada puasa nih?
Pada sepakat enggak sih seandainya saya merasa bahwa puasa kali ini rada
HAMPA, enggak ada gregetnya gitu.
Saya ngobrol dengan beberapa teman, dan dia merasakan perasaan yang sama.
Setelah melalui beberapa obrolan ada asumsi, mungkin aja karena banyak
saudara-saudara kita (di Indonesia) lagi pada gak puasa.
Atau kalaupun puasa hatinya dalam suasana amarah, kekecewaan, kecurigaan,
menelisik dengan pola pikir politiknya untuk mencari kelemahan orang lain,
mencari kemungkinan untuk memperoleh berita untuk menjatuhkan orang lain
melalui kelemahannya, tidak puas, cepat tersinggung dan banyak lagi yang
dalam beberapa tahun yang lalu masih bisa kita bendung atau kita tahan
dengan sabar. Dengan kata lain, hanya perutnya yang puasa!
Tiba-2 bangsa ini jadi gak sabaran, banyak tergambar di jalan-jalan, lalu
lintas yang makin semrawut, semua pihak berebut ngomong, wakil rakyat adu
OTOT, udah gak make OTAK.
Kembali ke diri kita, kalau PUASA KITA HAMPA juga, apa gak mungkin kita
sangat terpengaruh juga oleh atmosfir PANAS di sekitar kita?  atau bahkan
kita adalah bagian dari memanasnya atmosfir?
Seandainya ya, wajarlah puasa kita hampa
Seandainya anda "tidak merasa" terkontaminasi atmosfir PANAS, tapi puasa
anda HAMPA, cobalah tafakkur, mengapa koq bisa begitu, tidak mungkin
sesuatu terjadi TANPA SEBAB.
Kalau anda tidak merasakan kehampaan tersebut, ALhamdulillah, anda sangat
beruntung. Kirimkanlah tips kepada saya atau saudara-2 yang lain agar bisa
berbahagia seperti anda!
Semoga kita bisa melaksanakan ibadah dengan hati yang lembut, penuh
toleransi, maklum dengan perbedaan yang ada.

Wassalamu'alaikum wr. wb

Pepeng



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke