Halo Mamanya Dino, Banyak hal yang menyebabkan anak hoby memukul antara lain : 1. Sedang masanya. Maksudnya bukan memukulnya yang lagi musim, tapi emosi anak sedang berubah-ubah secara dratis, di sisi lain kontrol anak terhadap emosi yang ada belum baik. Usia 2-4 tahun masih dalam masa ini, beda dengan usia 2 tahunan yang kalau marah dengan tantrum (menangis/menjerit), usia 3 tahun anak sudah master dalam menggunakan alat tubuh, sehingga pelampiasan emosi dengan gerakan tubuh (menendang, memukul,membanting dll). 2. Pengaruh pola asuh. Anak yang dibesarkan dengan kekerasan fisik, tentu meniru hal tersebut, karena yang dia tahu, kekerasan dapat menyelesaikan masalah. 3. Pengaruh tontonan. Kalau kita teliti, hampir semua film anak sarat dengan kekerasan, impor maupun dalam negeri. Anak yang sering menghabiskan waktu di depan TV akan mengasosiasikan dirinya dengan 'pahlawan' pada film yang sering dia tonton. 4. Faktor kesehatan yang terkait dengan penyakit tertentu. Pada anak-anak yang sangat agresif biasanya juga terkait dengan penyakit tertentu. Dokter/Psikolog yang dapat menentukan nya.
Dafi (mau 3,5 tahun) awal masuk ke playgrup B juga suka memukul, tetapi secara bertahap berkurang dan sekarang tidak pernah lagi. Kalau saya bilangnya begini : Kalau Dafi memukul teman, kan dia sakit, bagaimana kalau temannya membalas, Dafi kan juga sakit, jadi kalau tidak mau sakit jangan menyakiti orang lain, kalau Dafi marah, bilang saja langsung "Teman, jangan rebut mainan dong, Dafi nggak senang, kalau mau main gantian" atau tergantung situasinya. Selain itu juga ada sedikit 'ancaman' misalnya Kalau Dafi mukul teman, nanti mamanya nggak senang lho, mama juga nggak senang kalau ada yang mukul Dafi. Kemudian saya belikan buku cerita tentang marah dan mengelolanya. Di sekolah setelah memukul biasanya guru mengajak Dafi untuk minta maaf kepada Allah (Ya Allah maafkanlah tanganku sudah menyakiti saudaraku) trus minta maaf sama temannya. Saya lihat dengan pendekatan keagamaan anak lebih cepat menurut, karena selalu saya tekankan kalau kita baik, Allah pasti sayang kalau disayang Allah enak keinginan kita bisa terkabul dan kalau disayang Allah pasti kita disayang semua orang. Cobalah mengatahui alasan dia memukul, dari situ kita berikan alternatif, lalu dilatih bertahap, kalau dia berhasil jangan lupa diberi reward misalnya dapat stiker atau bintang, tetapi kalau maju-mundur jangan diberi sanksi berat/dimarahi, cukup disemangati 'ayo coba lagi, mama yakin kok Dino anak yang baik, nggak suka memukul, kemarin itu mungkin sedang lupa ya..udah minta maaf belum dengan temannya?' Tentang anak tidak mau baris, mungkin dia bosan dengan ritual yang itu-itu saja, kalau bisa usul pada gurunya untuk merubah misalnya, yang sudah baris boleh ke kelas sambil lompat-lompat seperti kodok atau jinjit atau lari atau yang baris paling rapi dapat sesuatu dalam kelas. Dengan demikian anak termotivasi untuk berbaris. Mamanya Dafi --- Kanti Laras <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear netters, > Anak saya (Dino, 3 tahun 2 bulan) kalau di sekolah > suka memukul temannya. > Sekarang sih sudah agak mendingan, menurut gurunya. > Kadang-kadang > penyebabnya karena dia marah atau melihat temannya > terdorong atau dipukul > temannya, eh.. dia sok jadi pahlawan mukul temannya > yang mendorong/memukul > itu. Dan akibatnya .. lebih parah.. karena anakku > itu tenaganya besar sekali > dan kadang-kadang dia refleks aja mukul dengan apa > yang ada di > tangannya.Gimana caranya supaya kebiasaanya ini > hilang ya.. > Saya sudah berusaha dari cara halus sampai agak-agak > menghukum, seperti > bicara sama dia kalau mau tidur sampai > menyembunyikan mainan dia di atas > lemari (saya bilang akan diturunkan sepulang sekolah > kalau dia di tidak > mukul). Dianya sih kalau dibilangin pasti jawabnya > "Iya ma.. Dino sayang > sama Mama". > Kelihatannya sih dia sebenarnya nyesel tuh kalau > abis melakukan. Karena, > kadang-kadang dia pulang sekolah kalau saya telpon > dan saya tanya.. tau-tau > udah sesenggukan sendiri dan akhirnya ngaku...Tapi > menurut mbaknya, kalau di > sekolah dibilangin sudah nggak didengerin. > Aduh netters, ada yang punya cara lain ? > > Satu lagi nih (maaf kebanyakan). Dia itu kalau di > sekolah jarang mau baris, > kalau ditanya gurunya terus dia bilang "Sebentar > lagi khan temen-temen Dino > juga masuk kelas khan ?" > Apa umum ya.. anak-anak seusia segitu tidak mau > baris masuk kelas ? > > Terima kasih lho sebelum dan sesudahnya. > > > Salam, > > Mamanya Dino __________________________________________________ Do You Yahoo!? Yahoo! GeoCities - quick and easy web site hosting, just $8.95/month. http://geocities.yahoo.com/ps/info1 >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]