----------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio 
Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

----------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 30 Maret 2012 14:03 UTC


** Bantuan 130 Milyar Euro untuk Yunani

** Google Hendak Jual Tablet Online

** Banjir Pengungsi di Barat Laut Pakistan

** Artikel: Tidak Ada Pedoman Hidup Untuk PSK

** Artikel: Sinema Asia Tidak Kalah dari Sinema Barat

** Artikel: Wibi Soerjadi Kalah Naik Banding

** Artikel: Mereka Bukan Penjahat: Mengenang Tapol Orde Baru



* Bantuan 130 Milyar Euro untuk Yunani

ATHENA (ANP) - Yunani mungkin membutuhkan paket bantuan untuk ketiga kalinya. 
Itulah yang disampaikan Lucas Papademos, Perdana Menteri Yunani, kepada Il Sole 
24 Ore, koran bisnis Italia. Namun ia menambahkan: "Namun kami harus berupaya 
sekuat mungkin untuk mencegah hal itu terjadi".
"Kondisi pasar mungkin belum baik untuk Yunani, begitu juga jika kami mengambil 
tindakan yang telah disepakati. Sulit untuk memprediksi kondisi pasar sebelum 
tahun 2015," tukas Papademos.
Bulan ini, negara-negara yang tergabung dalam zona euro dan IMF telah 
meyepakati paket bantuan baru untuk Yunani sebesar 130 milyar euro. Dengan 
bantuan ini, Yunani diharapkan mampu memenuhi kewajibannya sampai tahun 2015. 
Setelah itu, keuangan Yunani harus kembali normal di pasaran.


* Google Hendak Jual Tablet Online

AMSTERDAM (ANP) - Google hendak menjual komputer tablet melalui toko online 
yang akan mereka dirikan. Hal ini dilakukan untuk mencuri pangsa pasar dari 
Apple, perusahaan pesaing mereka. Itulah yang disampaikan oleh koran bisnis 
Wall Street Journal pada hari Jumat (30/03) berdasarkan informasi dari sumber 
anonim. 
Perusahaan internet ini berencana menjual tablet tersebut langsung kepada 
konsumen secara online. Sama seperti yang dilakukan Apple dan Amazon.com. 
Langkah ini ditempuh demi merangsang penjualan komputer tablet dengan software 
Android yang saat ini masih lesu.
Pada 2010 Google memulai penjualan smartphone Android seperti Nexus One, secara 
online. Namun upaya tersebut tidak berbuah sukses. Dengan menjual komputer 
tablet, Google pun akan kembali berkompetisi dengan iPad keluaran Apple.


* Banjir Pengungsi di Barat Laut Pakistan

JENEWA (ANP) - dalam dua bulan terakhir, lebih dari 100.000 orang melarikan 
diri dari kekerasan yang terjadi antara pasukan pemerintah dan ekstrimis 
Al-Qaeda serta Taliban di barat laut Pakistan. Hal ini diumumkan oleh UNHCR, 
organisasi penanganan pengungsi PBB, pada hari jumat (30/03). 
UNHCR mencatatnya sejak 20 Januari, ketika serangan tentara besar-besaran di 
wilayah suku Khyber dimulai. Sebagian besar pengungsi adalah perempuan dan 
anak-anak. Mereka mencari perlindungan di kamp penampungan Jalozai, dekat kota 
Peshawar.
UNHCR memperingatkan datangnya arus pengungsi yang lebih besar lagi mengingat 
tindak kekerasan yang makin meningkat. Sejak pertengahan Maret, berdatangan 
rata-rata 2.000 pengungsi setiap harinya di Jalozai.


* Rutte: Fase Sulit di Catshuis "Lumrah Saja"

DEN HAAG (ANP) - "Lumrah saja" kalau perundingan-perundingan seperti yang 
terjadi di Catshuis melewati fase sulit. Komentar tersebut dilontarkan perdana 
menteri Mark Rutte hari Jumat (30/03) setelah  rapat kabinet.
Rutte menyebut fase tersebut "bukan hal aneh" karena para negosiator dari VVD, 
CDA dan PVV di Catshuis membahas salah satu permasalahan besar yang harus 
diselesaikan sebagai satu kesatuan.
"Jawabannya tergantung kami. Kami bertiga pun sama-sama merasa 
bertanggung-jawab", tutur Rutte.


* Penjara Bagi Pemuja Penembak Toulouse

TOULOUSE (ANP) - Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis tiga bulan penjara kepada 
seorang lelaki berusia 20 tahun karena memuji pembunuhan berangkai yang 
dilakukan Mohamed Merah, penembak dalam kasus Toulouse. 
Mohamed Redha Ghezali divonis pada hari kamis (29/03) atas dakwaan "menyebarkan 
rasisme" dan "membela terorisme". Menurut jaksa Miche Valet, dakwaan ini 
menegaskan sikap pengadilan yang tidak mentoleransi kejahatan Merah.
Ghezali ditangkap kamis pekan lalu di Toulouse, sesaat setelah Merah ditembak 
mati polisi. Di hadapan polisi Ghezali berceramah mengatakan bahwa Merah adalah 
"lelaki sejati" yang "tidak sempat meyelesaikan tugasnya".


* Polisi Afghanistan Tembak Mati Sembilan Rekan

KABUL (ANP) - Seorang petugas kepolisian Afghanistan menembak mati sembilan 
rekannya di provinsi Paktika, bagian timur Afghanistan. Hal ini diumumkan oleh 
seorang juru bicara provinsi Paktika pada Jumat (30/03). 
Setelah insiden penembakan tersebut, seorang polisi melarikan diri dan dua 
rekan lainnya pun ditangkap. Belum jelas apakah pelaku penembakan merupakan 
salah satu dari ketiga polisi tersebut. insiden tersebut terjadi pada Kamis 
(29/03) di distrik Yahyakhil.


* Rencana Aksi Pertemuan Puncak NATO Ditolak

CHICAGO (ANP) - Hakim di Amerika menolak permohonan demonstrasi besar-besaran 
pada pertemuan puncak NATO di Chicago bulan Mei mendatang. Meski begitu, pihak 
penyelenggara aksi akan tetap melanjutkan rencana mereka. Diperkirakan 10.000 
demonstran akan turun ke jalan. 
Pertemuan puncak NATO pada 20-21 Mei mendatang akan dihadiri banyak pemimpin 
dunia, seperti Mark Rutte, Vladimir Poetin dan tuan rumah Barack Obama. Mereka 
akan membahas pertempuran di Afghanistan, kapasitas militer dan kerja sama 
antar anggota NATO.
Para demonstran ingin menggelar aksi besar-besaran, seperti halnya aksi anti 
perang Vietnam pada 1968 di Chicago. Namun jumlah aparat di kota Chicago tidak 
cukup untuk mendampingi aksi besar-besaran pada 20 Mei tersebut.


* Uji Coba Rudal Korea Utara

SEOUL (ANP) - Korea Utara melundurkan dua rudal jarak pendek. KBS, siaran radio 
Korea Selatan, mengumumkan bahwa peluncuran pada kamis (29/03) silam tersebut 
berjalan sukses. Kabar ini mereka dapatkan dari sumber militer. 
Aksi tersebut diduga sebagai uji coba peluncuran satelit kontroversial pada 
April mendatang. Di samping itu, bisa juga diartikan sebagai bentuk protes 
negara komunis ini terhadap kedatangan kapal-kapal Korea Selatan dan Amerika 
Serikat di Laut Kuning. Pihak militer Korea Utara memang sering meluncurkan 
rudal jarak pendek.
Korea Utara mengumumkan akan meluncurkan sebuah satelit di bulan April 
mendatang. Padahal sebelumnya telah diadakan perjanjian dengan Amerika Serikat 
dan negara-negara lain untuk tidak lagi meluncurkan satelit. Sebagai reaksi 
atas tindakan tersebut, Amerika Serikat pun menghentikan bantuan pangan atas 
Korea Utara.


* Artikel: Tidak Ada Pedoman Hidup Untuk PSK

Selama empat tahun, http://www.facebook.com/patriciaperquin menjadi pekerja 
seks komersial di De Wallen, distrik lampu merah Amsterdam, ibukota Belanda. 
Dia berusaha melunasi hutang yang menumpuk akibat ketagihan belanja. Seorang 
teman menganjurkannya bekerja "di balik kaca". "Saya tak akan pernah melakukan 
itu," pikir Patricia. Tapi tiga pekan kemudian, ia pun berdiri di sana.
Perquin menulis buku tentang pengalamannya di De Wallen. "Tidak ada buku 
pedoman hidup untuk ini."
Sewaktu itu Patricia panik karena terancam pailit. Ia ingin mengatasi masalah 
yang menimpanya, seorang diri.
"Selama empat setengah tahun itu, orang sering berkata kepada saya; 'Kamu harus 
memikirkan hal-hal lain. Kamu harus mematikan emosi.' Saya tidak pernah bisa 
melakukan itu. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk melakukannya. Saya baru 
menyadari itu di kemudian hari. Sangat aneh bahwa saya mampu melakukan itu. 
Padahal saya bukan perempuan yang gampang berhubungan seks dengan laki-laki."
Harga tinggi
Walaupun tidak menyesalkan keputusannya, harga yang dibayar lebih tinggi dari 
dibayangkan. Patricia Perquin menjalani kehidupan ganda; sedikit orang tahu ia 
pernah melakukan pekerjaan ini. Bahkan keluarga Patricia tidak tahu.
Dia juga menyepelekan risiko pekerjaan seorang PSK. "Setiap menit dan setiap 
detik Anda bersikap lalai, maka Anda terancam nyawa," katanya. Ia hampir saja 
dicekik salah satu pelanggan tetap. Siapa yang mau mengambil risiko seperti itu?
"Tidak ada yang mau mempertaruhkan nyawa dan menunggu sampai ada yang datang 
membantu mencegah agar dia tidak dicekik. Tidak ada yang mau mengalami semua 
penghinaan yang saya alami. Dan mungkin pengalaman saya masih termasuk ringan 
jika dibandingkan dengan banyak rekan saya."
"Orang tidak dapat membayangkan seperti apa sebenarnya kehidupan seorang PSK. 
Tidak ada buku soal itu, apalagi buku pedoman," lanjutnya. Dia sangat kecewa 
dengan minimnya perhatian terhadap kehidupan di balik De Wallen.
Masyarakat hanya ingin punya gambaran romantis tentang De Wallen. Dengan 
bukunya "Achter het raam op de Wallen"  atau "Di balik kaca di De Wallen", dia 
berharap memberi gambaran yang lebih realistis. Menurut Perquin sedikitnya 80 
persen gadis dan perempuan dipaksa melakukan pekerjaan itu.
Polisi
Perquin sangat marah terhadap semua organisasi bantuan yang dengan dana 
pemerintah sebesar jutaan euro, menyatakan membantu perempuan keluar dari 
sektor itu. Tapi ketika ditanyai lagi, mereka tidak mampu menawarkan perempuan 
itu rumah murah, pekerjaan atau bantuan psikis.
Patricia juga mengkritik petugas polisi yang harus memerika apakah perempuan 
melakukan pekerjaan itu secara legal dan sukarela.
"Di suatu saat, polisi minum kopi di rumah majikan kamu, dan saat lain minum 
kopi di tempat PSK. Kemudian mereka menyelenggarakan tur keliling untuk 
perusahaan komersial. Bagaimana mungkin bisa dibangun hubungan kepercayaan. 
Mereka sebenarnya ada untuk siapa?"
Banyak penderitaan bisa dicegah jika pemerintah, lembaga bantuan dan polisi 
menangani sumber dari masalah pekerja seks yang dipaksa, kata Perquin.
"Seorang gadis berusia 18 tahun dari Hongaria, baru tiba di sini dan bekerja di 
De Wallen. Dia tidak tahu sedang berada di negara mana. Bibirnya disuntik 
silikon, rambut dicat pirang dan dia disuruh pakai bikini. Satu-satunya yang 
harus dia lakukan adalah 'membantu' laki-laki jijik dan berkeringat selama 16 
hingga 18 jam per hari, dan melakukan apa yang mereka inginkan. Perempuan muda 
itu tidak berbahasa Inggris, namun terdaftar di Kamar Dagang, memiliki cap 
dinas imigrasi Belanda di paspornya, punya surat kontrak sewa rumah, rekening 
bank dan kamar di De Wallen. Kok bisa terjadi seperti ini, tolong jelaskan 
kepada saya."
Koordinator
Menurut Patricia semua lembaga bersangkutan tidak bekerja sama. Mereka lebih 
sibuk mengurusi keuangan sendiri ketimbang membantu para perempuan tersebut. 
Patricia menuntut supaya ada satu koordinator yang menangani semua kasus 
menyangkut prostitusi.
Dengan demikian masalah pekerja seks yang dipaksa dan perdagangan manusia bisa 
diawasi lebih baik.
Selain itu juga harus dibangun pusat tempat para PSK bisa minum kopi, membeli 
kondom dan melakukan tes penyakit menular seksual. Di sana mereka juga bisa 
meminta bantuan jika dibutuhkan.
Dengan demikian "ketidakberanian untuk berbicara, karena takut dan curiga" 
diantara para PSK bisa didobrak.


* Artikel: Sinema Asia Tidak Kalah dari Sinema Barat

Besar kemungkinan festival film CinemAsia menjadi even tahunan. Demikian kata 
Doris Yeung , pemrakarsa dan penyelenggara even dua minggu sebelum dimulainya 
edisi kelima festival, yang sejauh ini digelar hanya dua tahun sekali.
Oleh John-Boy Vossen
"Tapi," lanjut perempuan berdarah Tionghoa-Amerika, 35 tahun, yang tinggal di 
Amsterdam ini, "keputusan definitif soal itu akan diambil beberapa bulan lagi. 
Maksud kami adalah menggelar even lima hari, lalu pada tahun berikutnya memutar 
film-film Asia selama misalnya dua hari. "
Untuk sementara Yeung bersama tim berfokus pada edisi kelima CinemAsia. Mulai 4 
sampai dengan 8 April, bioskop de Balie di Amsterdam menjadi dekor salah satu 
dari dua festival film Asia terbesar di Eropa.  Hanya film festival Far East di 
Udine (Italia) saja yang mengalahkan CinemAsia dari segi penonton.
Tema
Tema festival tahun ini adalah 'The Asian Way: beyond the stereotype'. Alasan 
memilih tema ini adalah pemberitaan pers Barat tentang tsunami yang melanda 
Jepang tahun lalu dan merenggut lebih dari 15.800 nyawa. "Banyak media 
mengangkat persaudaraan antara semua warga Jepang dan cara mereka menghadapi 
trauma nasional ini dengan sederhana, sebagai tema pusat."
"Samasekali tidak ada huru-hara atau kerusuhan seusai bencana. Media Barat 
menyebut itu 'cara Asia'. Tapi apa sebenarnya cara Asia itu? Di mata Barat 
semua orang Asia pendiam dan sederhana. Mereka tidak berani bicara keras-keras. 
Dan hanya memikirkan bisnis saja. Melalui tema ini kami berharap mendobrak 
stereotip –stereotip semacam itu."
Didiskriminasi
Menurut Yeung film adalah sarana jitu yang sarat stereotip. "Coba sebut film 
Belanda yang peran utamanya dipegang orang Asia? Adalah fakta bahwa orang Asia 
masih sangat didiskriminasi. Dan bukan saja di produksi-produksi Belanda. 
Perempuan Asia hampir di setiap film disodorkan sebagai bunga eksotis."
"Belum lagi prianya. Pria Cina atau Jepang hampir setiap kali memainkan the bad 
guy  atau seseorang yang mengantar makanan Cina.  Di beberapa film di mana 
mereka memainkan the good guy, mereka mati dalam 10 menit. Padahal banyak orang 
Asia yang aktingnya bagus."
Pesta
Setelah satu setengah jam Yeung selesai bicara. Ia mewanti-wanti saya, sebelum 
keluar dari rumahnya, bahwa festival itu tidak hanya mengangkat masalah-masalah 
sosial saja. "Ketika kami mulai CinemAsia 10 tahun silam, tema terpenting 
adalah kesadaran masyarakat. Grup sasaran kami adalah pengunjung IDFA, yang 
menaruh minat terhadap politik, dokumenter dan film-film arthouse."
"Tapi sekarang kami memperluas fokus. Jangan menyorot masalah-masalah serius 
saja. Penonton juga harus bisa merasa senang dan nyaman. Karena itulah kami 
juga menayangkan film blockbuster seperti The Great Magician. Dengan demikian 
mereka bisa langsung lihat bahwa cinema Asia samasekali tidak kalah dari 
film-film Barat."


* Artikel: Wibi Soerjadi Kalah Naik banding

Harian Belanda Algemeen Dagblad dan harian online De Telegraaf memberitakan 
kekalahan Wibi Soerjadi dalam sidang naik banding. Telah bertahun-tahun Wibi 
Soerjadi, pianis Belanda asal Indonesia, tersandung perkara dengan perusahaan 
alat musik Spanjaard BV. 
Kasus ini diperkarakan di pengadilan Alkmaar, Belanda. Menurut Wibi, Spanjaard 
BV telah sepakat bahwa ia tidak perlu membayar biaya pengiriman dan perawatan 
Bösendorfer, piano kesayangannya. Sebagai gantinya, Wibi hanya perlu 
mengiklankan mereka. Meski begitu, pihak Spanjaard BV tetap mengirim tagihan 
tersebut.
Menang
Wibi menolak membayar tagihan ini. Ia justru membawa perkara ini ke pengadilan. 
Pada tahun 2009 ia berhasil memenangkannya. Namun Spanjaard BV memukul balik 
Wibi dalam sidang naik banding atas perkara tersebut. Pada 20 Maret silam, Wibi 
pun dinyatakan kalah dan harus membayar sebesar 175.000 euro kepada Spanjaard 
BV.
Biaya yang sangat besar itu adalah perhitungan dari transportasi piano Wibi ke 
tempat-tempat ia konser, merawatnya, menyetem suara dan ditambah dengan biaya 
sidang pengadilan.
Tidak terima
Wibi tidak serta-merta menerima kekalahannya. Manajernya pun menyampaikan 
kekecewaan mereka atas putusan pengadilan. Mereka tidak akan tinggal diam dan 
akan menyelidiki segala kemungkinan untuk mengajukan kasasi.


* Artikel: Mereka Bukan Penjahat: Mengenang Tapol Orde Baru

Di zaman Orde Baru dulu, penjara Indonesia disarati tahanan politik, kalangan 
yang dipenjara karena keyakinan politik mereka. Banyak pula kalangan yang 
sering berkunjung untuk menengok, membantu bahkan merawat mereka seperti orang 
sakit saja. Mengapa demikian dan apa manfaat menjenguk tahanan politik ini?
Pada akhir kekuasaan Orde Baru, sekitar paruh kedua tahun 1990an, makin banyak 
saja tahanan politik di Indonesia. Mereka ditahan bukan karena perbuatan 
kriminal, melainkan karena keyakinan politik mereka.
Mereka percaya pemerintahan Soeharto, yang waktu itu sudah berkuasa selama tiga 
dekade, harus turun karena sudah tidak lagi mendatangkan kesejahteraan bagi 
masyarakat Indonesia. Mereka memang anti pemerintah, jelas ini bukan tindakan 
kriminal.
Walaupun begitu anggapan Orde Baru, si penguasa otoriter, tidaklah demikian.
Cabut dari NKRI
Tahanan politik itu antara lain adalah para wartawan yang menghendaki kebebasan 
pers, mereka tergabung dalam AJI, Aliansi Jurnalis Independen yang terbentuk 
menyusul pembredelan Tempo, Detik dan Editor.
Kemudian aktivis politik yang ingin mendirikan partai politik baru, juga 
aktivis buruh yang bercita-cita mendirikan serikat buruh baru, dan tentunya 
seniman yang menginginkan kebebasan berkreasi.
Tidak boleh dilupakan mereka yang dipenjara karena peristiwa G30S, tahanan 
politik pertama Orde Baru. Kemudian kalangan yang disebut separatis, mulai dari 
Aceh, Papua dan, terutama, orang-orang Timor Timur. Mereka bercita-cita 
mendirikan negara sendiri, keluar dari NKRI.
Banyaknya jumlah tahanan politik ini mengundang kalangan yang rajin mengunjungi 
mereka di penjara. Pertama, karena kondisi penjara Indonesia memang tidak baik, 
sehingga para tahanan harus mencukupi sendiri kebutuhan sehari-hari mereka.
Kedua, karena memang tidak banyak organisasi yang khusus membantu para tahanan 
politik. Inilah yang mendorong antara lain Titi Supardi untuk menyibukkan diri 
dengan para tahanan politik itu, padahal dia adalah wartawan.
Dana memasak
"Saya dan Bimo bertugas mengunjungi, mengirim kebutuhan mereka, kemudian perlu 
apa, adakah informasi yang perlu disampaikan ke keluarga," Titi Supardi memulai 
paparannya. Atau kadang ada juga keluarga yang perlu diberitahu sesuatu, 
kondisinya begini, dan seterusnya. Tapi dia juga mengatur keluarga itu menengok 
para tapol.
Suatu ketika kakak Danang Kukuh Wardoyo, salah satu tapol aktivis Aliansi 
Jurnalis Independen AJI, tidak bisa berkunjung tiap minggu. Tapi Danang tetap 
ingin dikunjungi kakaknya. Titi Supardi, "Saya harus menghubungi kakaknya. Pada 
kunjungan berikut Danang saya beritahu, o kakakmu akan datang pada hari ini. 
Ibumu di Kediri baik-baik saja, misalnya seperti itu."
Titi menganggap kawan-kawannya yang tahanan politik ini menarik. "Misalnya 
Taufik," contohnya menyebut Ahmad Taufik, wartawan mingguan Tempo, salah 
seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen, AJI. "Disekap di Cipinang, pada 
bulan puasa Taufik memasak sendiri."
Maka harus disediakan dana khusus, dan Titi merasa untung karena waktu itu 
banyak kawan menyumbang. Taufik terus memasak untuk sahur dan buka bersama, 
untuk satu blok terdapat sekitar 19 orang. Untuk itu, dua hari sekali Titi 
harus membawa sayuran atau makanan lain.
"Karena hubungan baik dengan sipir, saya bisa memasukkan kebutuhan-kebutuhan 
untuk selama bulan puasa, lewat sipir," kenangnya.
Hubungan baik dengan sipir itu, menariknya, dimulai dengan tipu muslihat supaya 
bisa membawa pelbagai barang dan perlengkapan masuk penjara. Titi Supardi 
berterus terang, "Tipu muslihat artinya dengan bantuan kawan-kawan juga. Karena 
aku mengaku sebagai tantenya Danang, ketika Danang ditahan di penjara Pondok 
Bambu".
Dalam tipu muslihat ini Titi konsisten, "Dari awal ke jaksa dan petugas lain 
aku mengaku tantenya Danang," tuturnya.
Bukan penjahat
Cara seperti ini bukan tanpa resiko. Ketika Ahmad Taufik dan Item dipindah dari 
Salemba ke Cipinang bersamaan dengan hilangnya Edi Tanzil, seorang non-tapol 
yang disekap karena penggelapan.
"Waktu itu dengan mobil sendiri kami membawa barang-barang mereka untuk 
dimasukkan ke Cipinang. Ada komputer dan banyak buku. Karena penjara sedang 
sibuk mencari Edi Tanzil, semua komputer itu tidak diseleksi, bisa masuk 
semuanya," Titi bertutur dengan kegirangan.
Di Cipinang Titi mengaku saudara sepupu istri Taufik. "Kalau ada keperluan 
khusus aku bisa masuk khusus, menengok khusus misalnya".
Dia merasa beruntung bisa menjalin hubungan baik dengan kalangan sipir penjara. 
"Mereka seperti tahu kawan-kawan ini bukan penjahat. Bahkan, saking baiknya 
hubungan kami, sampai ketika sipirnya itu mantu, menikahkan anaknya, kami 
diundang," Titi makin berterus terang.
Alhasil hubungan itu makin membaik. "Kalau waktu kunjungan habis kami masih 
boleh di situ."
Titi juga ingat di Salemba ada pelajaran bahasa Inggris. Teman-teman ini bisa 
mengikuti kursus bahasa Inggris yang diberikan oleh seorang sarjana bahasa 
Inggris, Hari Ning. Dia mengajar bahasa Inggris, di luar jam kunjungan.
Revolusi 45
Berbeda dengan Titi yang membantu tapol di penjara, Nugroho Katjasungkana 
pertama-tama bergabung dulu dalam Joint Committee for the Defence of East 
Timor, sebuah LSM Indonesia yang beranggotakan para pendukung kemerdekaan bekas 
jajahan Portugal itu.
Di jaman Orde Baru, banyak pejuang Timor Timur yang dipenjara di berbagai rutan 
di Indonesia. Ia berpendapat perjuangan rakyat Timor Timur mencapai kemerdekaan 
tidak berbeda dari perjuangan orang Indonesia ketika ingin merdeka dari Belanda.
"Mereka memperjuangkan kemerdekaan negeri mereka dari kolonialisme Portugal. 
Ketika mereka memperjuangkan itu, tiba-tiba diinvasi Indonesia," tutur Nugroho. 
Sebelumnya, dari kakek atau pamannya dia mendengar perjuangan Indonesia dalam 
Revolusi 45, maklum mereka ikut bertempur memperjuangkan kemerdekaan.
"Lalu saya berpikir," Nugroho berlanjut, "Lho kok yang mereka perjuangkan di 
Timor Timur sama dengan yang dulu diperjuangkan pemuda-pemuda tahun 45 itu?"
Di sini Nugroho sadar, perjuangan orang Timor Timur itu adalah sesuatu yang 
benar. Lebih lagi dia melihat perjuangan mereka justru sejalan dengan 
konstitusi Indonesia yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala 
bangsa, oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi.
"Jadi perjuangan mereka sama saja dengan perjuangan kita," Nugroho yakin. Dia 
juga tahu, masalahnya Indonesia menuntut wilayah itu dan memanipulasi semuanya.
"Dasar klaim itu manipulasi," tegas Nugroho. Oleh karena itu, ketika merasa 
terbuka matanya, dia memutuskan untuk bersama-sama warga Timor Timur berjuang 
melawan orde baru. Tentu tidak dia tidak sendirian, karena beberapa kelompok 
lain juga berpendirian serupa, mereka memutuskan untuk bersama-sama membentuk 
perlawanan terhadap Orde Baru.
Minggu depan: Bagaimana mengusir kebosanan dalam penjara serta mengapa seorang 
Indonesia mendukung kemerdekaan Timor Timur.



----------------------------------------------------------------------

Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia

Anda bisa berhenti berlangganan dengan mengirim email ke:
berita-sign...@listserv.rnw.nl

Anda terdaftar dengan alamat: arch...@jab.org 

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui
ran...@rnw.nl

Copyright Radio Nederland Wereldomroep

----------------------------------------------------------------------

Reply via email to