--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 25 Juli 2000 14:20 UTC ** TNI-AD TIDAK TUTUP KEMUNGKINAN BAGI MASUKNYA INTERVENSI ASING DI MALUKU ** BEKAS PENGAWAL PRIBADI PEMIMPIN SEKTE AUM SHINRI KYO DIVONNIS HUKUM MATI ** SELANDIA BARU DESAK INDONESIA SOAL PENJAGAAN TAPAL BATAS TIMOR BARAT ** PEMIMPIN HINDU NASIONALIS INDIA DITAHAN POLISI SELAMA BEBERAPA JAM ** TOPIK GEMA WARTA: ULAH MILISI TIM-TIM DI PERBATASAN NTT MAKIN MERESAHKAN ** TOPIK GEMA WARTA: TERJEPIT DI ANTARA KANGGURU DAN GARUDA, MANA PILIHAN TIMOR TIMUR: ASEAN ATAU FORUM PASIFIK SELATAN? ** TOPIK GEMA WARTA: DJAKARTA CHARTER KONON TENGAH DIUSAHAKAN KEMBALI UNTUK MASUK UUD 45 * TNI-AD TIDAK TUTUP KEMUNGKINAN BAGI MASUKNYA INTERVENSI ASING DI MALUKU TNI-AD tidak menutup kemungkinan masuknya intervensi asing untuk mengakhiri kekerasan di Maluku. Hal ini diberitakan kantor berita Jepang Kyodo. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Tyasno Sudarto mengatakan masuknya satuan perdamaian internasional tak terelakkan lagi kalau Jakarta tidak mampu menyelesaikan masalah Maluku dalam waktu dekat. Tahun ini saja lebih dari 3000 orang meninggal dunia di Maluku akibat kekerasan antara warga Kristen dan warga Muslim yang tak kunjung habis. Negara-negara anggota ASEAN sementara ini menjauhkan diri dari masalah Maluku. Pada pertemuan tahunan para menteri luar negeri ASEAN di Bangkok, ibukota Muangthai, ke 10 negara anggota ASEAN serta Jepang, Cina dan Korea Selatan tidak menyinggung masalah Maluku dalam pernyataan akhir sementara. PBB konon menawarkan pengiriman satuan pemelihara perdamaian internasional ke Maluku. Presiden Abdurrahman Wahid mengatakan mendapat telpon dari Sekjen PBB Kofi Annan mengenai hal itu. Tetapi Kofi Annan sejauh ini menyangkalnya. * BEKAS PENGAWAL PRIBADI PEMIMPIN SEKTE AUM SHINRI KYO DIVONNIS HUKUM MATI Sebuah pengadilan Jepang kembali memvonis seorang anggota Sekte Aum Shinri Kyo dengan hukuman mati. Bekas pengawal pribadi Asahara, pemimpin sekte, ini dihukum mati antara lain atas tuduhan membunuh seorang pengacara tahun 1989 dan melakukan aksi teror di kota Matsumuto tahun 1994 dengan menggunakan gas sarin yang mematikan. Akibat gas itu tujuh orang meninggal dunia. Minggu-minggu belakangan tiga orang anggota sekte dihukum mati karena melancarkan aksi teror dengan gas sarin di metro Tokio tahun 1995. Ketika itu 12 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka. * SELANDIA BARU DESAK INDONESIA SOAL PENJAGAAN TAPAL BATAS TIMOR BARAT Pemerintah Selandia Baru berseru kepada pemerintah Indonesia agar meningkatkan penjagaan tapal batas antara Timor Timur dan Timor Barat. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Phil Goff akan mengangkat masalah penjagaan daerah perbatasan itu dengan sejawatnya Menlu Alwi Shihab pada pertemuan tahunan para menteri luar negeri ASEAN di Bangkok pekan ini. Kendati tapal batas Timor Barat dijaga oleh TNI, milisi pro integrasi yang bersenjata kerapkali berhasil memasuki wilayah Timor Timur. Senin kemarin seorang tentara satuan perdamaian PBB asal Selandia Baru ditembak mati di Timor Timur. * PEMIMPIN HINDU NASIONALIS INDIA DITAHAN POLISI SELAMA BEBERAPA JAM Polisi di kota Bombay, India, menahan pemimpin Hindu nasionalis Bal Thackeray selama beberapa jam. Pemimpin partai kanan Shiv Sena, yang turut memerintah, ditangkap atas tuduhan menghasut kebencian ras. Thackeray dituduh menulis sejumlah artikel yang menghasut awal tahun 90an ketika konfrontasi antara warga Hindu dan Muslim menewaskan sedikitnya 1000 orang. Tetapi setelah hakim memutuskan bahwa kasus itu sudah kadaluarsa, Thackeray kemudian dibebaskan. * PERUNDINGAN CAMP DAVID MEMASUKI HARI KE 14 Presiden Amerika Bill Clinton melakukan putaran baru perundingan di Camp David dengan delegasi Israel dna Palestina. Menurut jurubicara Clinton, presiden masih yakin bisa mencapai kesepakatan. Belum jelas kapan Clinton akan kembali melakukan pembicaraan tiga pihak dengan Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Presiden Palestina Yasser Arafat. Perundingan kini memasuki hari ke 14 dan dengan demikian berlangsung lebih lama ketimbang perundingan perdamaian Israel Mesir di Camp David tahun 1978. Seorang juru runding Israel mengatakan semuanya akan jelas dalam dua hari mendatang. Pihak Palestina menegaskan ketiadaan perjanjian lebih baik ketimbang perjanjian yang tidak memuaskan. * RIBUAN HEKTAR HUTAN DAN TUNDRA SIBERIA HABIS KARENA KEBAKARAN Keadaan darurat dinyatakan di daerah Timur Jauh Rusia akibat kebakaran hutan dan tundra yang berkelanjutan terus. Keadaan paling parah terjadi di semenanjung Kamtsjatka, di mana 25.000 hektar tundra terbakar. Ribuan anggota regu pemadam kebakaran kesulitan mencegah agar api tidak merembet ke mana-mana. Sementara ini dikabarkan berbagai desa terancam api. Pipa-pipa minyak penting terdapat juga di hutan itu. Tahun ini saja, secara keseluruhan lebih dari 400.000 hektar hutan dan tundra di Siberia dilanda kebakaran. * CALON PRESIDEN AMERIKA BUSH MENGUMUMKAN WAKIL PRESIDENNYA HARI INI Menurut sumber sumber partai Republik calon presiden Amerika George W.Bush meminta Dick Cheney, mantan menteri pertahanan Amerika, sebagai wakil presiden pada pemilu mendatang. Bush akan mengumumkan hal ini hari ini. Cheney, 59 tahun, menjabat menteri di bawah kepresidenan ayah Bush, mantan Presiden George Bush. Cheney adalah seorang politikus kawakan. Ia antara lain turut menyusun Operasi Badai Gurun dalam perang Teluk yang melibatkan Amerika Serikat. * IMIGRAN UKRAINA TERANCAM DIUSIR DARI AMERIKA Seorang imigran Ukraina di Amerika Serikat kehilangan kewarganegaraan karena ia pernah bekerja untuk pihak Nazi sebagai penjaga kamp di masa Perang Dunia Kedua. Seorang hakim di Philadelphia menyatakan Theodor Szejinski terbukti bekerja untuk Waffen SS antara lain di kamp-kamp konsentrasi di Warschau dan Sachsenhausen. Ketika mengajukan permintaan kewarganegaraan Amerika tahun 1958 ia berdusta tentang masa lampau nazi-nya. Szejinski ketika itu mengatakan diperbudak oleh tentara Jerman. Apabila ia kalah dalam pengadilan kasasi, maka ia akan diusir dari Amerika. * TURKI TUNDA PEMBANGUNAN PUSAT NUKLIR Turki menunda pembangunan pusat tenaga nuklir selama waktu yang tak ditentukan. Pemerintah di Ankara memutuskan hal ini karena keadaan ekonomi Turki tidak memungkinkannya. Menurut Perdana Menteri Bulent Ecevit, biaya tinggi pembangunan pusat tenaga nuklir itu bisa membahayakan program reformasi ekonomi. Instalasi itu sedianya akan dibangun di Turki Selatan, di dekat Akkuyu. Para pakar geologi mengecam keras rencana itu, karena lokasinya persis di tengah zona gempa bumi. Tahun lalu 18.000 orang tewas di Turki akibat dua gempa bumi dahsyat. * ULAH MILISI TIM-TIM DI PERBATASAN NTT MAKIN MERESAHKAN Milisi milisi Timor Timur jebolan TNI sekarang tidak hanya mencegah kembalinya pengungsi Tim-Tim di NTT, tapi juga menjarah pedagang di perbatasan. Tewasnya prajurit PBB asal Selandia Baru William Manning menegaskan keresahan yang meningkat di dalam Timor Timur. Mengapa milisi-milisi itu dibiarkan terus, mengapa pemerintah Jakarta bertindak setengah hati? Berikut penjelasan direktur lsm HAM Yayasan HAK, Anicetto Guteres dari Dili, Timor Lorosae Anicetto Guteres [AG]: Banyak ini informasi dan laporan yang kita terima bahwa di daerah perbatasan memang milisi-milisi masih beroperasi mempersulit pemulangan pengungsi-pengungsi yang masih ada di sana. Beberapa hari yang lalu ada pengusaha dari Atambua yang berusaha masok barang ke Dili itu dicegat oleh milisi-milisi di daerah perbatasan. Sampai pengusaha-pengusaha itu juga lari terbirit-birit sambil meninggalkan barang-barangnya sampai dijarah lagi di situ. Radio Nederland [RN]: Ini kalau kita lihat rangkaian kejadian yang tempo hari di Kupang, di Usau dan Tuapukan itu ya, yang bandit-bandit itu sampai ke sana menghalangi jalanan sampai kemudian insiden dengan pedagang lalu sekarang prajurit Selandia Baru ini mati. Ini berarti memang ada satu situasi yang seolah-olah dibiarkan terus tidak aman begitu ya di daerah perbatasan sana? AG: Ya saya kira begitu. Karena itulah kita katakan bahwa ini kebijakan pemerintah Jakarta juga sepertinya setengah hati terhadap milisi-milisi ini. Di satu pihak mereka katakan bahwa untuk menjaga hubungan yang baik dan mendorong rekonsiliasi jadi milisi-milisi katanya akan dilucuti dan akan ditertibkan, bahkan ada yang mau ditransmigrasikan kalau tidak mau pulang, ya itu kok juga belum terjadi gitu. Milisi-milisinya masih berkeliaran di daerah perbatasan yang mungkin tujuannya untuk sekedar menganggu pemulangan itu atau untuk menjarah lagi para pedagang yang keluar lewat perbatasan ke TimTim itu. RN: Jadi milisi mungkin masih disimpan ya. Mau dipakai suatu hari atau begitu? AG: Saya kira begitu. Kita melihat perkembangan politik di Jakarta juga sepertinya ada pihak yang sedang memelihara kelompok-kelompok radikal atau ganas itu untuk menjaga posisi tawar mereka. Artinya setiap saat mereka bisa dimobilisir untuk kepentingan-kepentingan mereka. RN: Anda mengatakan milisi-milisi ini mungkin dimaksud untuk mencegah orang-orang Timor Timur yang di NTT, ya. Tapi seberapa jauh ini pemulangan ini, sekarang masih ada berapa ribu orang Timor Timur di NTT? AG: Kita tidak ada angka pasti, tapi masih sekitar 100.000 pengungsi yang masih ada di sana. RN: 100.000an ya. Nah, sedangkan yang sudah kembali sekitar 50 atau mungkin 60an ribu. Apakah mereka ini berhasil dengan adaptasi dengan baik, apakah juga ada milisi di antara mereka menyusup? AG: Masalah penyusupan ini memang sudah seringkali muncul. Ada yang menyusup lewat perbatasan lalu melakukan operasi-operasi di perbatasan. Baru-baru ini kita dengar juga ada beberapa milisi yang terjebak di bunker-bunker Falentil di daerah Maliana. Setelah ketahuan bahwa dia milisi dan ada yang membawa senjata akhirnya tertangkap dan lain sebagianya. Itu kan kita lihat ada usaha-usaha untuk menganggu stabilitas di dalam TimTim. RN: Kenapa mereka sembunyi di bunkernya Falentil di Maliana tadi? AG: Itu kita belum tahu pasti apa tujuan mereka. Apakah mereka menyusup masuk untuk mempelajari situasi lalu mereka mau bergabung kembali dengan masyarakat untuk memulai hidup yang normal atau mereka punya tujuan untuk mengganggu keamanan dengan bergerilya di hutan-hutan menggantikan posisi Falentil yang mungkin mereka belajar dari pengalaman Falentil dulu. Jadi ada dua kemungkinan itu. Tapi saya lebih cenderung itu adalah usaha untuk mengganggu stabilitas keamanan paling tidak di daerah perbatasan karena waktu ada operasi PKS, mereka malah berusaha melawan gitu. Dan juga kita melihat banyak insiden-insiden yang terjadi yang membuat itu pihak PKS dan sipil jadi korban. RN: Setelah terbunuhnya prajurit Selandia Baru apakah ada suasana panik atau bertambah lebih waspada. Bagaimana pasukan perdamaian ini sekarang di Timor Timur sendiri, di Dili? AG: Ada kesan bahwa kewaspadaan semakin tinggi. Itu terlihat dari begitu intensnya aktivitas operasi dan kesiagaan yang terjadi di perbatasan di antara pasukan peacekeeping yang ada di daerah perbatasan seperti pasukan Selandia Baru dan pasukan Australia. Demikian direktur lsm HAM Yayasan HAK, Anicetto Guteres dari Dili, ibukota Timor Lorosae. * TERJEPIT DI ANTARA KANGGURU DAN GARUDA, MANA PILIHAN TIMOR TIMUR: ASEAN ATAU FORUM PASIFIK SELATAN? Jose Ramos-Horta, diplomat Timor Timur yang juga pemenang Nobel Perdamaian, mengatakan, negerinya ingin bergabung ke dalam Asosiasi Asia Tenggara ASEAN, tetapi, pada saat bersamaan, juga menjadi anggota Forum Pasifik Selatan. Kebimbangan Ramos-Horta mencerminkan betapa dilematis posisi geo-politis Timor Timur jika tahun depan merdeka. Namun, dapat diramalkan, pada akhirnya Timor Timur akan memilih ASEAN. Ulasan redaksi di Hilversum: Timor Timur mau tak mau harus selalu membayar keberadaannya dengan harga geopolitis yang kadang kala amat mahal. Ketika Perang Dingin mencapai puncaknya, setelah Amerika ditendang dari Vietnam, pada 1975, Celah Timor tidak hanya disebut-sebut sebagai kawasan kaya minyak. Selat Waitar itu juga mempunyai kedalaman laut yang memungkinkan kapal selam asing melaju tanpa dapat dipantu radar. Soal-soal peka inilah yang akhirnya menjebak Indonesia dan Australia ke dalam kemelut Tim-Tim yang berekor dengan pendudukan Tim-Tim oleh tentara Indonesia, sampai tahun lalu. Krisis Tim-Tim tahun lalu memperlihatkan bahwa peran Australia yang begitu mencolok di Tim-Tim tidak disukai oleh Indonesia. Jakarta khawatir Canberra akan mengembangkan pengaruhnya, menggantikan Amerika yang berprofil rendah di Pasifik Selatan. Celakanya, tahun lalu Perdana Menteri Australia John Howard sendiri sempat memakai istilah "Wakil Kepala Polisi" kawasan, sehingga membuat hubungan kedua negara sempat tegang. Di bawah pemerintahan Abdurrahman Wahid pun, hubungan tersebut belum juga kembali normal. Tanggal kunjungan Gus Dur ke Australia terus ditunda, bahkan belum juga ditetapkan. Sebaliknya, Timor Timur sendiri sangat menyadari, negerinya berada di tengah dua raksasa kawasan. Kesadaran dan semangat mandiri yang kuat ini, bahkan ikut mendorong pula kecenderungan elit Tim-Tim yang baru untuk memilih bahasa Portugis, ketimbang bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Timor Lorosae, pendeknya, harus selalu berkiprah di sela-sela Garuda dan Kangguru. Semasa perjuangan kemerdekaan, front CNRT dan Ramos-Horta selalu berdiplomasi, negaranya kelak akan bergabung dengan Asia Tenggara, meskipun ASEAN, dengan Indonesia sebagai Saudara Besar, tidak pernah mendukung Tim-Tim merdeka. Akan tetapi, pengalaman buruk, yaitu amukan TNI dan milisi milisi pro-integrasi September tahun lalu, membuka kesadaran baru elit Tim-Tim. Ideal Kosta Rika, yaitu, menjadi negara tanpa tentara, segera ditinggalkan, dan gagasan masuk ASEAN, mulai diragukan. Bahkan pemimpin Tim-Tim Xanana Gusmao dan Jose Ramos-Horta berkampanye untuk bergabung ke dalam Forum Pasifik Selatan. Walhasil, kehadiran dan diplomasi Jose Ramos-Horta dalam pertemuan para menlu ASEAN di Bangkok kemarin menarik perhatian. Tim-Tim akhirnya tak dapat mengelak kenyataan. "Anda harus pahami posisi kami unik, yaitu di perbatasan wilayah ASEAN dan Pasifik Selatan. Jadi kami meminta kekecualian agar dapat sekaligus menjadi anggota kedua asosiasi kawasan tsb", kata Horta kepada harian Suara Pembaruan. Sejauh ini tak ada indikasi permintaan ini dapat terpenuhi. Apabila itu terjadi, maka ini akan menjadi preseden bagi Srilanka dan Papua Nugini. Kolombo sudah lama mencabut minat itu, namun Port Morresby, kalau bisa, juga akan memilih keanggotaan-ganda. Jadi, besar kemungkinan, aspirasi Tim-Tim tersebut tak akan terpenuhi. Dapat dipahami kalau Ramos-Horta melirik ke Forum Pasifik Selatan yang beranggotakan negara-negara kecil, sehingga Tim-Tim sekaligus dapat menjadi jembatan Pasifik Selatan ke Eropa melalui Portugal. Tetapi kawasan ini juga mulai bergolak seperti terbukti dengan kudeta-sandera di Fiji, aspirasi kemerdekaan Papua Barat dan pemberontakan Bougainville. Jadi kawasan ini pun akhirnya tidak menarik untuk menjadi pilihan tunggal. Sebaliknya, ASEAN, bagi Tim-Tim, kurang menarik bila dibayang-bayangi raksasa Indonesia. Namun Indonesia saat ini sedang dalam keadaan lemah, dan dengan memperkuat demokrasi di bawah Gus Dur, Indonesia tidak akan berbahaya bagi Tim-Tim. Justru karena itulah, maka Tim-Tim perlu menggenjot dukungan bagi demokrasi Indonesia, dengan tetap menuntut tribunal bagi penjahat HAM dan menuntut penyelesaian soal pengungsi di NTT dan kontrol milisi pro-Indonesia. Bagaimana pun, ASEAN akhirnya akan lebih menarik bagi Tim-Tim, karena menyediakan akses diplomatik dan akses pasar yang jauh lebih berarti ketimbang Forum Pasifik Selatan. Lagi pula, dengan Forum Regional ASEAN, asosiasi ini melibatkan adidaya dunia dan negara-negara Asia Timur penting, yang, pada akhirnya, menjadi semacam penjamin stabilitas kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Dengan memilih Pasifik Selatan, Timor Timur akan harus menghadapi Kangguru yang menjadi jagoan tunggal di situ. Tetapi kalau memilih ASEAN, Tim-Tim tak perlu khawatir pada Garuda karena ada jaminan multilateral Forum Regional ASEAN, bagi keamanan dan stabilitas Tim-Tim. Lagi pula, Tim-Tim dapat menjaga kemandiriannya melalui hubungannya dengan Portugal dan organisasi negara-negara berbahasa Portugis. Jadi, cepat atau lambat, Jose Ramos-Horta pasti akan memilih ASEAN, ketimbang Forum Pasifik Selatan. * DJAKARTA CHARTER KONON TENGAH DIUSAHAKAN KEMBALI UNTUK MASUK UUD 45 Amandemen UUD 45 dan sejumlah Rantap sudah disiapkan Badan Pekerja MPR. Maka menghadapi kemungkinan ketegangan di Sidang Tahunan MPR Agustus nanti, TNI sudah menyatakan dirinya netral. Selain laporan presiden, tampaknya pemungutan suara mengenai pelbagai Rantap sulit dihindari. Bagaimanapun usulan untuk memasukkan nafas Djakarta Charter dalam Bab XI UUD 45 akan habis-habisan ditentang fraksi-fraksi yang sekuler. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Ketua MPR Amien Rais kemarin menyatakan di Jakarta, TNI harus tetap setia pada Saptamarga. TNI pun harus loyal pada negara, katanya. Kesetiaan pada negara mutlak, katanya. Sedangkan kesetiaan pada pemerintah tergantung apakah pemerintah itu masih mengemban tugas yang dibebankan kepadanya oleh konstitusi dan rakyat. Amien Rais pun menjamin lembaga yang dipimpinnya tidak akan menjatuhkan Gus Dur. Amien menyatakan pula keyakinannya bahwa MPR tidak akan melakukan impeachment atau pemakzulan. Diakuinya bahwa Panitia Adhoc II memang sudah menyiapkan rekomendasi bagi suatu Sidang Istimewa MPR tetapi itu baru merupakan naskah, katanya." Jadi keadaannya aman-aman saja", kata Amien Rais. "Tidak akan ada impeachment." Tentang perubahan Rancangan Ketetapan Tata Tertib atau Rantap Tatib yang dirumuskan PAH II MPR itu, lebih lanjut Amien menegaskan Rantap itu belum bisa dikatakan sebagai keputusan karena harus dibawa ke sidang pleno dan didiskusikan. Tetapi pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, aspirasi anggota Panitia Adhoc II atau PAH II mengenai Rantap Tatib sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kekacauan. Seharusnya mereka mempertimbangkan akibat upaya mempermudah sidang istimewa itu, apakah bisa menjamin stabilitas atau tidak. Kalau setiap tahun ganti presiden, pelaku ekonomi tidak dapat melakukan perencanaan panjang, katanya. Sementara itu, kemarin, KSAD Jenderal Tyasno Sudarto menegaskan TNI-AD tidak akan ikut-ikut berpolitik praktis. Keamanan Sidang Tahunan MPR nanti akan tetap berada di tangan kepolisian. TNI-AD hanya menyediakan pasukan jika sewaktu-waktu diperlukan polisi, katanya. Keterangan Tyasno ini berarti Angkatan Darat hanya akan mengikuti konstitusi. Siapa pun yang menang di MPR akan didukung Angkatan Darat. Bahkan kalangan pendukung mantan Panglima TNI Wiranto melihat Angkatan Darat akhir-akhir ini sudah bosan melihat manuver-manuver politik Gus Dur. Para peserta Muktamar PKB, di Surabaya pun melihat bagaimana polisi saat ini sudah tidak bersikap netral karena cenderung berpihak pada kelompok-kelompok yang menentang Gus Dur. Meskipun demikian Ketua Umum Ansor Saifullah Yusuf sudah ikut menjamin tidak akan mengerahkan massa Ansor dan Banser ke MPR. Tetapi diingatkannya pula agar pihak lain pun tidak mengerahkan massanya. Pekan-pekan mendatang perhatian pers akan ditujukan pada kinerja Badan Pekerja MPR khususnya PAH I dan PAH II. Badan pekerja inilah yang ditugaskan MPR menyiapkan semua materi pembahasan. Sejak pekan lalu Badan Pekerja disorot pers soal Rantap Tatib yang dinilai sengaja dirancang untuk memudahkan impeachment. Padahal sesuai Tap MPR No III tahun 1978 yang hingga kini belum dicabut, yang berhak mengajukan pemintaan Sidang Istimewa MPR adalah DPR. Untuk itu pun dibutuhkan jangka waktu lama sebelum usulan DPR tersebut diterima MPR. Tetapi pihak militer berpendapat usulan penyusunan Rantap itu merupakan konsekuensi logis digelarnya Sidang Tahunan. Kalau dahulu DPR yang memintanya, kini karena MPR mengevaluasi laporan kerja Presiden sekali setahun maka muncul usulan mengapa tidak sekaligus saja MPR mengusulkan Sidang Istimewa bila dianggap perlu. Sehubungan dengan itu beberapa pakar hukum mengimbau agar MPR "mencoba" dahulu Rantap-Rantap yang sudah disusun dengan melemparkannya ke masyarakat. Ada beberapa usulan amandemen UUD 45 yang telah ditelorkan Badan Pekerja MPR. Beberapa di antaranya merupakan masalah peka sehingga perlu diputuskan lewat pemungutan suara dalam Sidang tahunan nanti. Soal tatacara pemilihan presiden dan wakil presiden dan komposisi MPR menjadi masalah. Apakah presiden dipilih langsung atau oleh MPR? Sehubungan dengan itu PAH I mengusulkan beberapa varian. PAH I juga mengusulan penyempurnaan Pasal 17 ayat 2 UUD 45. Di antaranya keharusan presiden untuk mendengarkan saran DPR sebelum memberhentikan sejumlah menteri dan membentuk atau membubarkan departemen. PAH I juga mengusulkan pembentukan Mahkamah Konstitusi yang anggotanya diangkat MPR. Jaksa Agung diusulkan supaya diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR. Yang tentunya paling peka adalah usul perubahan Bab XI yang menyangkut pasal agama. Salah satu usulan perubahan adalah Pasal 1: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menjalankan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Pasal 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya. Dan Pasal 3: Negara melarang penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------