---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 22 September 2000 14:40 UTC



** INDONESIA MULAI MELUCUTI SENJATA MILISI PRO-JAKARTA

** TIGA ANGGOTA ABU SAYYAF DIJATUHI HUKUMAN PENJARA SEUMUR HIDUP

** PENGADILAN AMERIKA MENERIMA TUDUHAN TERHADAP LI PENG

** AUNG SAN SUU KYI KEMBALI DIPAKSA PULANG KE RUMAH

** TOPIK GEMA WARTA: PEMERINTAH INDONESIA MEMINTA USKUP DI TIMOR
BARAT JADI FASILITATOR REKONSILIASI TIMOR LOROSAE. APA TANGGAPAN
GEREJA SETEMPAT?

** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR SEOLAH KEHABISAN AKAL DALAM MENGURUSI
TENTARA



* INDONESIA MULAI MELUCUTI SENJATA MILISI PRO-JAKARTA

Pemerintah Indonesia mulai melucuti senjata para anggota milisi
pro-Jakarta di Timor Barat. Menurut pihak TNI, operasi ini akan
berlangsung selama empat hari. Operasi pelucutan senjata dilakukan
setelah gelombang tekanan pihak Barat, yang menuduh milisi
pro-Jakarta bertanggung jawab atas pembunuhan tiga pegawai PBB di
Atambua dua minggu lalu. Sebelumnya PBB juga menuntut Jakarta untuk
mengadili para pelaku. Menurut pihak TNI, saat ini sejumlah kecil
anggota milisi telah menyerahkan senjata secara sukarela. Panglima
TNI, Widodo AS khawatir, operasi akan berjalan lambat dan sulit.
Kamis kemarin pemerintah telah menahan enam orang sehubungan
pembunuhan tersebut.


* TIGA ANGGOTA ABU SAYYAF DIJATUHI HUKUMAN PENJARA SEUMUR HIDUP

Di Filipina, tiga anggota gerakan ekstremis muslim Abu Sayyaf
dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena menculik 11 orang pada
tahun 1992. Sebelumnya ketiga orang tersebut akan dijatuhi hukuman
mati, tetapi hakim mengubahnya menjadi hukuman penjara seumur hidup,
karena kejahatan ini dilakukan sebelum undang-undang hukuman mati
dijalankan kembali di Filipina tahun 1994. Untuk pertama kali anggota
Abu Sayyaf dikenakan hukuman karena melakukan penculikan. Minggu lalu
tentara Filipina memulai ofensif terhadap anggota Abu Sayyaf di Pulau
Jolo. Kelompok ini masih menyandera 17 orang, termasuk sejumlah warga
asing.


* PENGADILAN AMERIKA MENERIMA TUDUHAN TERHADAP LI PENG

Seorang hakim pengadilan di New York, Amerika Serikat akan meneliti
tuduhan yang diajukan sejumlah disiden Cina terhadap mantan Perdana
Menteri Cina, Li Peng. Li Peng berkuasa ketika tentara Cina menghalau
para mahasiswa yang berdemonstrasi di lapangan Tian An Men tahun
1989, dengan menggunakan kekerasan. Para disiden Cina menuduh Li Peng
bertanggung jawab dan menuntut ganti rugi jutaan dolar. Hakim meminta
Li Peng untuk hadir dalam sidang tiga minggu mendatang di New York,
atau diwakili oleh para pengacaranya. Masih menjadi tanda tanya
apakah mantan perdana menteri Cina ini bersedia untuk datang dan
memberikan ganti rugi. Pemerintah Beijing menganggap tuduhan tersebut
sebagai "lelucon anti-elemen Cina dengan tujuan politik yang
memalukan". Beijing meminta Presiden Bill Clinton untuk bertindak.


* AUNB SAN SUU KYI KEMBALI DIPAKSA PULANG KE RUMAH

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi dipaksa polisi untuk
kembali ke rumahnya, setelah sekali lagi mencoba meninggalkan ibukota
Yangun. Saksi mata menyatakan polisi menahan puluhan pendukung
pemimpin oposisi tersebut, yang berkumpul di stasiun kereta api pusat
Yangun. Walaupun ada larangan dari pemerintah Myanmar, Aung San Suu
Kyi tetap bersikeras bersama sejumlah anggota Liga Nasional untuk
Demokrasi, pergi ke kota Mandalay, di Myanmar Utara. Tetapi polisi
menghindari agar Suu Kyi tidak bisa naik ke kereta. Akhir bulan lalu
polisi menahan mobil yang ditumpanginya, tidak jauh dari ibukota
Yangun. Setelah aksi mogok yang berlangsung selama sembilan hari,
akhirnya Suu Kyi kembali ke rumah.


* HEBOH DI PRANCIS SEHUBUNGAN TUDUHAN KORUPSI PRESIDEN CHIRAC

Pecah kehebohan di Prancis setelah keluar tuduhan ke arah Presiden
Jacques Chirac. Ia dituduh menerima sejumlah besar uang pelicin yang
digunakan untuk membiayai partainya di tahun 80-an. Harian Prancis Le
Monde mempublikasikan pernyataan seorang pegawai presiden, yang baru
saja meninggal dunia. Orang tersebut menyatakan selama bertahun-tahun
mengatur kas rahasia Partai Gaulis RPR atas perintah Chirac. Mantan
pegawai tersebut menyatakan hal ini lewat sebuah rekaman video,
sebelum meninggal dunia tahun lalu. Sebelumnya ia dipenjara lima
bulan karena melakukan sejumlah aktivitas ilegal untuk Partai RPR.
Sejak awal 80-an dilakukan sejumlah penyidikan kehakiman mengenai
pendanaan ilegal partai tersebut. Tetapi baru pertama kali orang
melibatkan nama Presiden Prancis dalam skandal korupsi. Chirac
membantah tuduhan yang disebutnya sebagai "bohong dan tidak masuk
akal".


* MILOSEVIC BISA BERTAHAN HINGGA PERTENGAHAN TAHUN DEPAN

Delegasi Uni Eropa, yang terdiri atas 20 orang pengamat, tidak
diijinkan masuk ke Yugoslavia. Permintaan visa ijin masuk untuk
mengikuti pemilu presiden Ahad mendatang, ditolak. Tidak diberikan
alasan penolakan. Sementara Perdana Menteri Yugoslavia, Momir
Bulatovic, menyatakan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic tetap
berkuasa hingga pertengahan tahun depan, tanpa mempedulikan hasil
pemilihan presiden Ahad mendatang. Menurut Bulatovic, mandat presiden
yang berakhir pertengahan 2001, tidak dapat diubah waktunya. Calon
favorit pemilu presiden Yugoslavia adalah Vojislav Kostunica, yang
didukung oleh 18 partai oposisi. Sementara itu negara bagian
Montenegro memperingatkan, akan melepaskan diri dari Federasi
Yugoslavia, apabila Milosevic tetap berkuasa. Pemerintah Montenegro
yang pro-Barat memboikot pemilu, karena menentang perubahan
undang-undang dasar yang memungkinkan Milosevic mencalonkan diri
untuk masa jabatan berikut.


* PENERBANGAN PRIBADI PERTAMA DARI PRANCIS KE IRAK

Sebuah pesawat pribadi bertolak dari bandara ibukota Paris menuju
Irak. Dengan penerbangan ini para penumpang pesawat, yaitu 60 orang
dokter, atlit olahrga dan seniman, ingin menentang sanksi PBB
terhadap Irak. Di ibukota Bahdad mereka antara lain akan mengunjungi
rekan-rekan seprofesi dan menghadiri sebuah festival kebudayaan. Ini
adalah penerbangan  pertama antara Paris dan Bahdad, setelah PBB
menetapkan embargo terhadap Irak di tahun 1990. Sebelumnya PBB
meminta pemerintah Prancis untuk menunda penerbangan tersebut, karena
tidak yakin apakah hal ini tidak menentang embargo. Pencetus gagasan,
sebuah organisasi kebudayaan Prancis menyatakan, penerbangan ke Irak
yang tidak bertujuan komersi atau militer, tidak bertentangan dengan
sanksi. Pendapat ini juga didukung oleh pemerintah Prancis dan Rusia.


* MEDALI PERUNGGU UNTUK BELANDA DICABANG RENANG

Perenang Belanda Pieter van den Hoogeband meraih medali perunggu
dalam pertarungan 50 meter gaya bebas. Tempat pertama diraih dua
perenang Amerika Anthony Ervin dan Gary Hall. Keduanya mencapi finis
secara bersamaan, dan masing-masing mendapat medali emas. Menurut
peraturan IOC, apabila dua atlit meraih medali emas, maka tidak ada
pemenang medali perak. Ini adalah medali keempat yang diraih Van den
Hoogeband, setelah mendapat dua medali emas dan satu perunggu.
Perenang wanita Belanda Inge de Bruijn kembali memecahkan rekor dunia
50 meter gaya bebas atas namanya sendiri, di babak semi final.


* PEMERINTAH INDONESIA MEMINTA USKUP DI TIMOR BARAT JADI FASILITATOR
REKONSILIASI TIMOR LOROSAE. APA TANGGAPAN GEREJA SETEMPAT?

Intro: Komisi I DPR Republik Indonesia dan pemerintahan transisi
Timor Timur UNTAET meminta para uskup di Timor Barat menjadi
fasilitator rekonsiliasi di Timor Lorosae. Apa arti permintaan ini
bagi gereja setempat, kami menghubungi dua uskup di Timor Barat.
Pertama-tama Uskup Atambua, Mgr Anton Pain Ratu.

Mgr. Anton Pain Ratu [APR]: Yah ini bukan yang pertama kali. Pernah
diminta, dan diminta pertama tempo hari oleh para pengungsi. Terlebih
para pengungsi dari Kobalima. Lalu saya sudah menghubungi Uskup
Basilio, dan beliau juga sudah datang, dan kami sudah bertemu dengan
tokoh-tokoh tradisonal, untuk bicara guna mencapai suatu kesepakatn
untuk berekonsiliasi.Tetapi memang belum sampai ke puncak, karena
memang tentu memakan waktu. Uskup Basilio berharap dia akan bisa
datang kembali. Datang lagi.

Radio Nederland [RN]: Sebelum ini saya kira, Uskup Dili Ximenes Belo
mengajukan beberapa persayaratan rekonsiliasi yang kelihatannya
sangat sulit. Antara lain misalnya, elit politik Jakarta harus
meminta maaf secara terbuka atas kerusakan di Timor Timur dan semua
para pendukung pro-integrasi. Bapak uskup melihat ini juga sebagai
suatu kendala dalam proses rekonsiliasi nanti?

APR: Justru karena saya lihat itu sebagai semacam kendala dan sulit,
maka tidak minta pertama dengan Uskup Basilio. Dan itu sudah mulai
diusahakan menuju kepada rekonsiliasi. Tetapi pertama dengan Uskup
Basilio. Tetapi bukan di luar pengetahuan Uskup Belo. Dia juga tahu.
Saya pesan kepada Uskup Basilio supaya dia bicara juga dengan Uskup
Belo. Tapi mau langsung dengan Uskup Belo memang rasanya masih sulit,
karena menurut saya, dia musti ada satu cara menarik dulu suratnya
itu. Karena kalau tidak barangkali masih terlalu berat.

RN: Usulan ini juga disampaikan oleh Tim Komisi I DPR RI. Supaya
uskup-uskup di Timor, bapak uskup sendiri, Uskup Kupang, kemudian
juga Uskup Basilio Nasimento dan Uskup Belo itu, berperanan lebih
besar. Artinya gereja diminta untuk berperanan lebih efektif dalam
hal ini. Apakah dengan permintaan ini bapak uskup bisa menilai bahwa
elit politik Jakarta sudah kewalahan mengurus rekonsiliasi Timor
Timur?

APR: Wah, itu saya tidak tahu apakah elit politik Jakarta kewalahan.
Tetapi memang mereka barangkali berusaha untuk memakai gereja sebagai
jalur perdamaian. Tetapi apakah nanti itu bisa atau tidak ya, ini
suatu soal lain. Melalui proses yang panjang.

RN: Sebetulnya yang menjadi masalah yang paling besar dalam
rekonsiliasi selama ini apa Monsigneur?

APR: Masalahnya karena mereka, bagaimanapun, sudah bertahun-tahun
bahkan sejak tahun 1975, malah lebih dulu dari itu, saling bermusuhan
dan saling membunuh. Ini kan sudah lama. Dan apakah itu begitu mudah
saja untuk rekonsiliasi, ini suatu pekerjaan berat. Berarti
rekonsiliasi secara politis mungkin terjadi. Tetapi secara batiniah,
itu makan proses berjangka bertahun-tahun. Malah puluhan tahun
barangkali.

RN: Bapak uskup sudah secara resmi diminta oleh Tim Komisi I DPR RI,
untuk menjadi fasilitator rekonsiliasi Timor Timur?

APR: Belum, belum. Mereka belum mendekati kami untuk memintakan
kesediaan untuk menjadi, apa namanya, membuka jalan untuk
rekonsiliasi. Belum, mereka belum pernah, tidak minta saya dan tidak
singgah di saya juga. Tapi sebelum mereka minta, kami sudah berusaha.
Semacam tempo hari, kami sudah berusaha untuk mendekatkan , para
tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh tradisional. Itu kami sendiri yang
atur. Bukan mereka yang suruh, atau mereka yang minta. Kami sendiri.
Dan sekarang itu kami bersama minta supaya kepada pemimpin milisi itu
supaya datang, omong-omong dengan mereka, supaya barangkali bisa
mengadakan rekonsiliasi. Rekonsiliasi politik. Bukan rekonsiliasi
batin. Ini masih akan makan waktu.

RN: Dari upaya-upaya kecil yang dilakukan oleh Monsigneur, hasilnya
sangat memuaskan?

APR: Yah, belum meuaskan. Apalagi dikatakan sangat memuaskan.
Memuaskan saja pun belum, karena kita lihat bahwa ini tidak gampang.

Demikian Uskup Atambua, Mgr Anton Pain Ratu.

Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR Ferry Tinggogoy mengatakan usulan
rekonsiliasi Uskup Dili Ximenes Belo harus ditarik dulu, agar bisa
dibuat format baru rekonsiliasi.

Ferry Tinggogoy [FT]: Tentunya kita harus melihat secara menyeluruh.
Kalau kita akan rekonsiliasi kemudian dengan mulai menuntut terhadap
pihak yang lain, maka pihak yang lain juga akan bertanya.
pelanggaran-pelanggaran ini sejak kapan? Sejak dua tahun yang lalu
atau semenjak 28 tahun yang lalu? Tahukah anda pada tahun 1974,
Fretilin itu membunuh Opo Deti dan pejuang-pejuang yang lain di
Balibo berapa banyak? Jadi kita tidak tahu garis mana yang kita akan
ambil. Dapat saya katakan sebenarnya, kedua masyarakat itu adalah
satu induk semang, satu ayah, satu ibu, satu keturunan. Hanya karena
adanya imperialisme, yaitu Belanda dan kemudian dengan Portugis, yang
membagi wilayah itu menjadi dua. Mereka tercabik-cabik dan mereka
terpisahkan oleh politik. Maka sekarang kita yang sadar, mari
kemudian kita kembalikan kesatuan dan persatuan mereka dalam suatu
rekonsiliasi yang betul-betul tanpa memandang, tanpa alasan. Mari
kita bangun rekonsiliasi itu.


* GUS DUR SEOLAH KEHABISAN AKAL DALAM MENGURUSI TENTARA

Gus Dur sekarang tidak percaya lagi pada TNI. Tetapi bagaikan seorang
bingung Pak Kyai ini tidak mengambil  langkah-langkah yang
menentukan. Sementara itu Amerika Serikat mulai mengirim marinirnya
ke perbatasan Timor Timur. Negara Paman Sam ini mengerti betul bahwa
Gus Dur sudah tidak bisa mengendalikan TNI dan Polri. Sementara itu
kelompok Moerdiono-Bambang Kesowo dan Wiranto yang berada di belakang
TNI pun tetap mengeras. Namun demikian Megawati yang hendak dijagokan
cukup hati-hati mengantisipasi keadaan yang memburuk. Koresponden
Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Ratusan senjata di tangan milisi Timor Timur pro-Jakarta akan
dilucuti hari Minggu besok. Pelaksanaan perlucutan senjata milisi ini
terlambat dua hari. Soalnya perintah tersebut bagi TNI masih perlu
disosialisasikan. Prosesnya panjang karena banyak pengungsi yang
harus diungsikan, jelas Graito Usodo, Kapuspen TNI. Hal ini jelas
kurang disukai Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono. Di depan
Dewan Keamanan PBB sebagai utusan khusus pemerintah Indonesia,
Bambang sudah berjanji akan melucuti senjata milisi tanggal 22 Juni.
Susilo Bambang Yudhoyono tadinya dibanggakan Gus Dur sebagai orang
yang mampu mengendalikan para perwira TNI baik yang ada di Mabes TNI
AD maupun yang ada di Cilangkap. Nyatanya perkiraan Gus Dur itu
meleset. Susilo meski dianggap orang baik tetapi tetap saja dianggap
sebagai orang yang sudah terkooptasi oleh Gus Dur.

Saat ini banyak perwira TNI dan para pensiunan TNI yang marah pada
Gus Dur. Menurut versi koran Rakyat Merdeka setidaknya ada 12 perwira
yang hingga kini sudah disingkirkan Gus Dur. Yang terakhir ini adalah
Fachrul Razi yang diperkirakan akan diikuti perwira-perwira lain.
Pihak TNI pun secara terbuka sudah menyesalkan kini terbentuk citra
bahwa TNI yang melakukan pengeboman akhir-akhir ini. Mantan Kapolri
Awaluddin Djamin kemarin menyatakan sejak 15 tahun yang lalu polisi
sudah menyerahkan pengawasan distribusi bom kepada pihak Bais.
Cendekiawan Muslim Nurcholis Madjid menurut harian Republika kemarin
sudah mengingatkan Presiden agar jangan memojokkan TNI seperti dalam
pemberhentian Kapolri Jenderal Rusdihardjo dan Wakil Panglima TNI
Jenderal TNI Fachrul Razi. Rusdihardjo sendiri mengatakan kepada pers
bahwa langkah presiden itu telah menusuk hati institusi dan seluruh
jajaran kepolisian. Tetapi bagi para pembantu Gus Dur, pimpinan
pemerintahan ini tidak bisa tidak harus mengambil langkah yang tegas
sebagai suatu schock treatment mengingat TNI dan Polri sudah tidak
sepenuhnya melaksanakan instruksi-instruksinya.

Setelah peristiwa pengeboman BEJ baik polisi maupun AD samasekali
tidak mengeluarkan pernyataan keras. Gus Dur sendiri kemarin
mengatakan, "Saya suruh tangkap, mereka tidak mau tangkap". Bagi
mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Awaluddin, yang dimaksudkan Gus
Dur dengan "tangkap"  adalah interogasi. Jadi bukan tangkap benaran.
Karena untuk menangkap harus ada bukti awal. Namun kenyataannya
sekarang ini Gus Dur dalam posisi tersudut karena tidaka ada satu
faksi pun di Angkatan Darat yang masih mendukung Gus Dur. Sehubungan
dengan itu ada kemungkinan bahwa Gus Dur akan merangkul faksi
Soebagio/Prabowo dan faksi Agus Wirahadikusumah.

Dalam pada itu Menteri Pertahanan Mahfud MD kemarin memberi
peringatan kepada marinir Amerika Serikat yang saat ini berada di
Timtim. Bila mereka nekat masuk Indonesia, Menhan mengancam akan
menghalau karena melecehkan kedaulatan bangsa Indonesia. "Kalau
mereka masuk Indonesia tanpa ijin maka akan kita hantam. Ini
menyangkut harga diri dan kedaulatan negara. Namun kalau mau
melihat-lihat Indonesia silakan saja sambil rekreasi melihat
pulau-pulau Indonesia yang indah ini," kata Mahfud di Kampus UII
Yogyakarta, Jum'at. Keterangannya ini jelas tidak akan digubris
Amerika. Namun, sebagai menteri dari kalangan Islam, pernyataan ini
bisa memberikan dukungan moril kepada TNI. Diangkatnya orang
bimbingan Amien Rais itu memang dimaksudkan untuk menetralisir TNI.
Ketika membentuk kabinetnya, Gus Dur sengaja mencari menteri dari
Partai Islam agar paling tidak akan diperhitungkan pihak militer. Ini
berbeda dengan seorang Juwono Sudarsono mantan Menhankam yang tidak
didukung massa yang besar. Di samping itu Juwono pun tidak berpihak
pada TNI mau pun Gus Dur sehingga kedua-duanya sempat marah padanya.

Kemarin Mahfud juga mengungkapkan, bila marinir Amerika masuk wilayah
Timor Timur, maka dari sudut hukum internasional hal itu bukan
masalah Indonesia. Sebaliknya, yang harus bereaksi adalah masyarakat
Timtim sendiri. Mahfud menjelaskan, Indonesia tidak khawatir kalau
Amerika terus mengawasi pelaksanaan resolusi. "Indonesia sudah
melakukan resolusi tersebut secara sungguh-sungguh," kata Mahfud.
Namun berkaitan dengan masalah milisi, Mahfud mengatakan secara legal
pemerintah Indonesia sudah melucuti senjata dari tangan milisi sejak
1999. Menhan Mahfud MD mempersilakan marinir Amerika terus berada di
Timtim bila mereka betah. Alumnus UII dari angkatan  77/78 itu tetap
melihat kedatangan mereka sedikit mengganggu karena cara-cara yang
dilakukan tidak proporsional. "Kalau sejauh ini pasukan AS hanya
melihat Indonesia dari jauh silakan saja. Meski sebenarnya mereka
tidak perlu di Timtim karena sudah ada UNTAET yang bertugas di sana,
yang memberikan informasi apa benar Indonesia tidak melaksanakan
resolusi," papar guru besar Fakultas Hukum UII itu.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke