---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 31 Oktober 2000 14:40 UTC



** BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH

** HELIKOPTER ISRAEL MENYERANG KANTOR GERAKAN AL FATAH

** TOPIK GEMA WARTA: RUPIAH KEMBALI JATUH, BAGAIMANA KALAU
DIBERLAKUKAN DOLARISASI?

** TOPIK GEMA WARTA: KOMNAS HAM LAYAK BUBAR KALAU TAK BERANI TEGAS
SOAL PERAN TENTARA DI TANJUNG PRIOK



* BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH

Lebih dari 40 orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor
yang menimpa sejumlah wilayah Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. 27
mayat ditemukan di bawah timbunan lumpur di desa Cibalung dan Bandar
Panjang, Kabupaten Cilacap. Sementara enam lainnya ditemukan di
wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Selanjutnya di Tasikmalaya, tujuh
orang tertimbun di dalam rumah akibat banjir dan tanah longsor. Di
tempat ini sekitar 90 rumah tertimbun tanah, sementara ratusan
lainnya rusak berat. Puluhan hektar tanah pertanian digenangi banjir.
Sejumlah besar jalan penghubung, termasuk jalur kereta api lintas
Selatan untuk sementara tidak dapat digunakan.


* HELIKOPTER ISRAEL MENYERANG KANTOR GERAKAN AL FATAH

Sejumlah helikopter militer Israel menyerang kantor-kantor gerakan Al
Fatah, pimpinan Yasser Arafat di Tepi Barat Sungai Yordan dan di
Jalur Gaza. Seorang juru bicara pemerintah di Yerusalem menyatakan,
penyerangan ini memperlihatkan balasan Israel terhadap perang gerilya
Palestina. Israel memutuskan hal tersebut setelah pembunuhan tiga
warga Israel di Yerusalem Timur dan di Tepi Barat Sungai Yordan.

Sementara posisi Perdana Menteri Ehud Barak, untuk sementara dapat
diselamatkan. Partai keagamaan Shas, yang keluar dari koalisi
pemerintah awal tahun ini, menyatakan selama satu bulan tidak akan
mendukung mosi tidak percaya yang diajukan kepada parlemen Israel,
Knesset. Para anggota parlemen memulai sidang pertama Senin kemarin
setelah masa reses selama tiga bulan. Barak sendiri tidak mempunyai
suara mayoritas di parlemen. Sementara usaha-usaha untuk membentuk
kabinet kesatuan nasional, hingga sekarang tidak membuahkan hasil.


* IRAK BOLEH MEMBAYAR DENGAN EURO

Mulai saat ini Irak boleh membayar hasil penjualan ekspor minyak
dengan menggunakan mata uang bersama Eropa, Euro. Bahdad ingin
mengakhiri pembayaran dalam dolar Amerika, karena menurut mereka,
adalah mata uang pihak musuh. Komisi sanksi terhadap Irak, yang
diketuai Duta Besar Belanda untuk PBB, Peter van Walsum menyatakan,
pembayaran dalam Euro tidak bertentangan dengan sanksi yang
ditetapkan. Sebelumnya atas permintaan PBB, Irak menunda pembayaran
dalam Euro selama satu minggu.  Sesuai dengan persetujuan "minyak
untuk bahan pangan", pemerintah Bahdad wajib menggunakan seluruh
hasil ekspor minyak untuk membeli bahan pangan dan obat-obatan bagi
rakyat negara tersebut.


* ASTRONOT PERTAMA DITERBANGKAN KE STASIUN ANTARIKSA INTERNASIONAL

Dari pusat peluncuran Baikunur, milik Rusia yang terletak di
Kazakstan, diluncurkan raket Soyuz, membawa tiga orang astronot.
Ketiganya akan ditugaskan di stasiun antariksa internasional ISS.
Satu orang astronot Amerika dan dua astronot Rusia akan tiba di
tempat tujuan Kamis besok. Mereka akan tinggal selama empat bulan di
dalam stasiun ini yang memang dibuat untuk didiami secara permanen.
ISS, proyek kerja sama antara lain Amerika Serikat, Rusia, Eropa dan
Jepang, akan selesai sepenuhnya dalam enam tahun mendatang. Stasiun
ini terdiri atas enam tingkat, dan mempunyai berat di bumi 418 ton.


* KAPAL TANGKER ITALIA TENGGELAM DI DEPAN PANTAI PRANCIS

Sebuah kapal tangker Italia tenggelam di Selat Kanal, sekitar enam
puluh kilometer dari kota pelabuhan Prancis, Cherbourg. kapal yang
membawa muatan 6000 ton bahan kimia sangat beracun ini, tenggelam
sewaktu badai besar Senin kemarin. Keempat belas awak kapal berhasil
diselamatkan. Sebuah kapal tarik Prancis mencoba membawa kapal
tersebut ke pelabuhan, tetapi akhirnya terlalu banyak air yang masuk
ke badan kapal. Sejumlah helikopter ditugaskan untuk berpatroli di
sekitar kapal tangker ini, untuk menjaga agar tidak ada bahan kimia
yang mengalir ke laut. Satu tahun lalu, juga di lepas pantai Prancis,
kapal tangker minyak Erica tenggelam dan mengakibatkan bencana
lingkungan hidup yang terbesar dalam sejarah.


* JENDERAL PERU DIBEBASKAN KELOMPOK MILITER YANG MEMBERONTAK

Di Peru Selatan seorang jenderal yang sejak Ahad lalu disandera
sekelompok tentara yang memberontak, dibebaskan. Kelompok ini juga
membebaskan empat penduduk sipil lainnya. Menurut pihak militer Peru,
pemberontakan hampir selesai, karena jumlah tentara yang ikut dalam
aksi semakin berkurang, dari 50 menjadi 10 orang. Jenderal ini
disandera ketika sejumlah tentara menduduki sebuah tambang tembaga di
dekat perbatasan dengan Chile. Mereka menuntut pengunduran diri
Presiden Alberto Fujimori, dan penyidangan ketua dinas intel Peru,
Vladimiro Montesinos, yang dituduh melakukan korupsi.


* RUPIAH KEMBALI JATUH BAGAIMANA KALAU DIBERLAKUKAN DOLARISASI?

Dengan 9.400 sampai 9.500 per dolar, mata uang rupiah jelas mencapai
titik terendah dalam tahun ini. Benarkah penyebabnya bukan masalah
ekonomi? Kalau memang demikian bagaimana harus mengatasinya? Berikut
laporan redaksi di Hilversum:


Berbagai kalangan menyebut penyebab jatuhnya nilai rupiah bukanlah
masalah ekonomi, melainkan masalah politik, misalnya karena Presiden
Abdurrahman Wahid terlalu mudah berkomentar, dan untuk kali ini
karena memburuknya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.
Pendapat ini dilontarkan oleh pakar ekonomi CSIS, Dr. Pande Raja
Silalahi:

Pande Raja Silalahi [PRS]: Penyebab jatuhnya harga rupiah yaitu
faktor internal. Masalah ketidakpastian di bidang politik dan juga
masalah hubungan dengan Amerika Serikat yang memburuk. Jadi
sebenarnya terbuka peluang untuk mempengaruhi ini oleh pemerintah.
Penyebabnya itu bukan penyebab faktor ekonomi yang terbesar, tetapi
justru faktor non-ekonomi. Sehingga memang faktor penyebabnya harus
lebih besar, yaitu faktor non-ekonomi. Memang ada faktor ekonomi yang
mempengaruhi yaitu bahwa biasanya menjelang akhir tahun beberapa
banyak utang yang jatuh tempo, sehingga permintaan terhadap valuta
asing itu meningkat. Tetapi kalau kita melaihat kejadian di pasar
lebih banyak itu digerakkan bukan oleh utang itu sendiri, tapi oleh
ketidakpastian yang muncul dari masalah politik di dalam negeri dan
hubungan dengan Amerika Serikat yang memanas itu tadi.


Tetapi tidak semua pakar ekonomi berpendapat demikian. Dr. Sri
Mulyani Indrawati, pakar ekonomi dari Universitas Indonesia melihat
sumber masalah rendahnya nilai rupiah adalah kinerja tim ekonomi
kabinet yang tidak konsisten

Sri Mulyani Indrawati [SMI]: Pertama tim ekonomi menurut saya, gagal
untuk menunjukkan kepada publik, kepada pasar, kepada dunia
internasional, komitmen konsisten mereka di dalam menjalankan
program-program pemulihan ekonomi. Beberapa keputusan yang dibuat
selama dua bulan, dari tim ekonomi yang baru ini, dianggap tidak
mewakili suatu komitmen yang kuat dari pemerintah. Yang sama sekali
berbeda dengan waktu pertama kali mengenal. Bahwa mereka akan
melakukan pemulihan berdasarkan "letter of intent" yang mereka tulis
sendiri. Jadi saya rasa di sini ada 'lack of achievement' (kurangnya
usaha untuk mencapai tujuan, Red.) dan juga inkonsistensi. Contohnya
adalah masalah restrukturisasi Texmaco dan beberapa perusahaan
obligor penting yang dianggap sama sekali tidak konsisten dengan
kepentingan ekonomi yang lain, pemulihan ekonomi maupun didalam
'system ability' (kemampuan sistem, Red.) pemerintahan. Kemudian
ditambahkan dengan pernyataan presiden mengenai perlakuan khusus bagi
tiga pengusaha. Terus penundaan penjualan BCA dan Bank Niaga itu
semuanya juga di dalam peraturan konsistensi, berasanya sangat kecil.
Jadi saya rasa di bidang ekonomi juga ada faktor-faktor yang membuat
sentimen pasar itu tidak muncul secara positif, yang kemudian ikut
menambah jeleknya rupiah.

Radio Nederland [RN]: Kalau begitu sama sekali tidak ada manfaatnya
pengumuman 10 program pokok Rizal Ramli ini. Hanya omong saja itu,
Mbak Sri?

SMI: Saya rasa ya. Artinya ada bagian pertama ini nampaknya
pemerintah bisa dianggap gagal untuk menjaga momentum kepercayaan
yang diberikan kepada tim baru. Tim baru sebetulnya memiliki
kesempatan untuk bertugas dengan baik, tetapi mereka tidak mampu
untuk menunjukkan itu di dalam waktu yang sebetulnya cukup untuk bisa
membuktikan hal-hal yang penting, termasuk komitmen-komitmen mereka
sendiri. Di dalam bidang perekonomian seperti staf-stafnya di IBRA,
manajemen di dalam fiskal dan lain sebagainya. Indonesia masih
mempunyai persoalan-persoalan yang menghantui perekonomian.
Barangkali anda memahami itu. Sehingga sebetulnya konsistensi suatu
kebijakan pemerintah itu selalu akan dinilai berdasarkan persoalan
struktural fundamental yang dihadapi oleh perekonomian itu. Masalah
seperti hutang luar negeri dan hutang dalam negeri dari pemerintahan
yang begitu tinggi, asset yang dipegang oleh pemerintah yang begitu
banyak, persoalan subsidi yang masih begitu banyak dan rencana
melakukan desentralisasi. itu semua menjadi suatu faktor-faktor kuat,
yang akan menghantui terus menerus, dan akan menjadi pertanyaan terus
menerus, yang akan ditanyakan oleh pasar. Nah kalau pemerintah gagal
mengalamatkan isu-isu itu secara baik, tentunya dengan cepat pasar
akan memvonis pemerintah dalam hal pelaksanaan atu mencoba untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi itu.


Apa yang bisa dikerjakan untuk kembali menaikkan nilai rupiah?
Nampaknya tidak banyak. Mungkin masih ada satu pilihan yang bisa
ditempuh. Itulah dolarisasi yaitu penghapusan rupiah dan
menggantikannya dengan dolar. Bukankah selama ini golongan kelas
menengah Indonesia menyimpan kekayaan mereka dalam dolar. Kalau dolar
diberlakukan maka pusing-pusing nilai dolar terhadap rupiah tidak
terjadi lagi. Tapi ternyata tidak banyak kalangan yang menyukai
gagasan ini. Pakar ekonomi Sri Mulyani Indrawati termasuk yang
menentangnya.

Sri Mulyani Indrawati [SMI]: Tentu saja. karena kalau kita masih
menggunakan rupiah, kita masih membayangkan ada keuntungan yang masih
bisa kita peroleh dari penggunaan mata uang sendiri. Mungkin kalau
dilihat di dalam perspektif hari ini, harus dilakukan hati-hati,
untuk me-manage rupiah dengan berbagai gejolak yang ada di dalam
negeri. Tetapi di sisi lain manajeman "on currency" (berdasarkan
kurs, Red.) juga bisa memberikan keuntungan. Sya rasa dolarisasi atau
penggunaan dolar, saya tidak mengatakan 100% tidak mungkin. Sangat
mungkin juga tetapi itu akan sangat menuntut sesuatu perubahan yang
sangat banyak di dalam manajemen moneter di Indonesia, dan saya rasa
untuk Indonesia hari ini belum akan siap untuk melakukan itu.

RN: Alasan praktis saja ini. Karena berbagai upaya untuk mendongkrak
dan menguatkan rupiah ini kan tidak berhasil yah dan banyak
faktornya. Antara lain faktor politik yang tidak menentu, faktor
kepastian hukum yang tidak menentu dan sebagainya. Sehingga kalau
kita bandingkan dengan di Kamboja misalnya orang memakai dolar kenapa
kita tidak. Karena toh secara praktis itu dipakai.

SMI: Sebenarnya segala alasan praktis itu tidak bisa demikian saja
menganulir berbagai pertimbangan lain, yang sifatnya lebih
fundamental juga. Dan saya rasa untuk Indonesia tidak juga benar
bahwa semua orang sudah pakai dolar dalam hal ini. Jadi saya pikir
untuk mengadopsi suatu mata uang asing sebagai satu mata uang yang
akan digunakan dalam transaksi di Indonesia, itu akan membutuhkan
suatu perubahan yang luar biasa banyak. Yang tidak hanya sekadar
perubahan praktis, tetapi juga banyak hal lain. Saya tetap memandang
bahwa untuk hari ini rasanya kok agak sulit begitu.


Pande Raja Silalahi pun juga menolaknya, karena baginya dolarisasi
tidak mendatangkan stabilitas perekonomian:

Pande Raja Silalahi [PRS]: Pemikiran ke arah itu, ada yang menawarkan
dengan dolarisasi. tetapi sebenarnya apakah dengan dolarisasi itu
ekonomi Indonesia akan stabil. Kan masalahnya di sana. Mungkin
dolarisasi hanya menyelsaikan sebagian dari persoalan tetapi tidak
menjamin bahwa persoalan seluruhnya dapat teratasi. Katakanlah yang
dijaga adalah nilai terhadap luar. Tetapi nilai terhadap ekonomi di
dalam, apakah bisa dicapai pertumbuhan, apakah bisa dipakai
distribusi di dalam pendapatan. Jadi pemikiran ke arah itu ada.
Tetapi kembali kepada persoalan apakh itu menyelesaikan semua
persoalan. Jawabannya saya pikir tidak.

RN: Yang jelas di Amerika Latin beberapa negara sudah melakukan itu.
Kemudian di Asia sendiri misalnya Kamboja itu juga mata uang dolar
berlaku tanpa harus ditukarkan dengan mata uang setempat. Yang
penting adalah bahwa masayarakat sendiri tidak percaya pada rupiah.
Kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia kan kebanyakan
menyimpan kekayaannya ke dalam dolar, atau dalam mata uang asing
pokoknya. Mata uang keras. Jadi terhadap rupiah orang tidak percaya
lagi kan?

PRS:Ya betul. Kalau sebagian masyarakat tidak percaya kita melaihat
pada saat-saat tertentu yah, nilai rupiah itu memang stabil. Tetapi
katakanlah ada raik-riak. Sehingga memang salah satu masalah yang
dihadapi bagaimana menstabilkan nilai rupaih karena sudah dipengaruhi
bukan hanya oleh faktor ekonomi saja, tetapi oleh harapan masyarakat
dan faktor non-ekonomi. Dan ini sangat berpengaruh di Indonesia. Nah
sekarang ini adalah salah satu masalah, tetapi apakah penyelesaian
itu dengan dolarisasi. Memang terlihat, bisa nilainya itu stabil.
Tetapi masalah yang dihadapi Indonesia bukan hanya dolarisasi, tetapi
juga masalahnya sebenarnya supaya keluar dari krisis. Kita dibebani
utang yang cukup besar yang harus dibayar. Indonesia dibebani tidak
adanya investasi sekarang ini yang bisa menjanjikan potensi
pertumbuhan. Ini yang sebenarnya menjadi masalah yang paling utama,
yang dihadapi.


Alhasil para pakar ekonomi tidak setuju dengan dolarisasi. Dan bagi
Sri Mulyani Indrawati Gus Dur jangan terlalu mendengar banyak bisikan
pakar ekonomi:

SMI:  Gus Dur hanya punya dua penasihat di bidang ekonomi domestik
yaitu Widjodjo Nitisastro dan Ali Wardhana. Nah sekarang, siapa yang
didengar Gus Dur? Gus Dur mendengar semua orang, itu yang menjadi
problem sebetulnya. Dia tidak menyeleksi berdasarkan kualifikasi dan
kompetensi sehingga semua diberikan bobot yang sama. Dan
kadang-kadang masukan dari orang yang tidak kompeten malah diberi
bobot yang lebih tinggi dan itu jadi problem kita.


* KOMNAS HAM LAYAK BUBAR KALAU TAK BERANI TEGAS SOAL PERAN TENTARA DI
TANJUNG PRIOK

Intro: Seruan supaya Komnas HAM dibubarkan mulai terdengar, setelah
lembaga ini tampil lunak dalam soal Kasus Tanjung Priok. Apa latar
belakang sikap lunak Komnas HAM ini? Lebih dari itu, adakah sikap
lunak Komnas HAM ini berdampak pada langkah-langkah yang diambil oleh
Jaksa Agung? Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Wakil Ketua Komisi II DPR, Hartono Mardjono menilai, desakan agar
Komnas HAM dibubarkan merupakan hal yang wajar. Sebab, menurut
anggota Fraksi Bulan Bintang ini, para penggugat Komnas HAM melihat
lembaga ini masih bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugasnya.
"Kalau tuntutan itu dilihat pada hasil-hasil yang dicapai Komnas HAM
saat ini, saya kira wajar-wajar saja tuntutan itu," kata Hartono
Mardjono. Meski demikian, Hartono Mardjono mengingatkan, tuntutan
agar Komnas HAM dibubarkan itu harus melalui mekanisme yang jelas,
yakni lebih dulu mengubah UU No 39/1999 tentang HAM. Dalam ketentuan
UU itu disebutkan, yang menentukan anggota baru Komnas HAM adalah
anggota Komnas HAM sendiri. Padahal, menurut Hartono, mekanisme
penarikan anggota baru Komnas HAM harus melalui DPR. Ketika didesak
contoh diskriminatifnya sikap Komnas HAM itu, Hartono menyebut
pengumuman 23 orang yang terlibat peristiwa pembantaian Tanjung
Priok, yang tidak menyebut nama sama sekali. Padahal, kata dia, untuk
kasus Mei 1998 saja Tim Gabungan Pencari Fakta berani menyebut nama.

Tidaklah mengherankan kalau kalangan mahasiswa Jakarta sejak lama
curiga jangan-jangan sebagian besar anggota Komnas HAM merupakan
sisa-sisa pendukung Benny Moerdani. Dahulu semasa kepemimpinan
Marzuki Darusman mereka sempat kritis terhadap pemerintahan Soeharto,
karena Benny Moerdani disingkirkan Soeharto. Tetapi sesungguhnya
mereka menyadari bahwa Soehartolah yang mendirikan Komnas HAM.
Soeharto membiayai Komnas HAM untuk menandingi LBH yang ketika itu
sangat memusingkan Soeharto. Dengan mendirikan Komnas HAM Soeharto
dapat menunjukkan kepada dunia internasional bahwa ia masih
menghormati HAM. Jadi praktis Komnas HAM itu merupakan etalase HAMnya
Soeharto ketka itu. Maka Marzuki Darusman dan kawan-kawannya rajin ke
luar negeri membela kebijakan pemerintahan Soeharto yang fasistis.
Marzuki yang tadinya sangat anti Fretilin tiba-tiba ketika menjadi
Ketua Komnas HAM bersuara lain di fora internasional. Apalagi setelah
Timtim merdeka Marzuki Darusman yang sempat disebut-sebut sebagai
orang CIA itu mendesak agar Wiranto cs diadili. Maka yang terjadi
ialah perwira-perwira TNI seperti Mayjen Jackie Makarim diperiksa
orang-orang binaan  Ali Moertopo seperti Albert Hasibuan. Padahal Ali
Moertopo dan Benny Moerdanilah yang dahulu mendesak Soeharto agar
mengirim pasukan ke Timor Timur. Dengan latar belakang itulah bisa
dimengerti mengapa Komnas HAM dalam masalah pelanggaran HAM di
Tanjung Priok bersikap ragu-ragu. Bagaimana mungkin suatu komnas yang
dibentuk Soeharto dan Benny Moerdani bisa bersikap tegas soal Tanjung
Priok?

Hampir semua anggota Komnas HAM, kecuali Asmara Nababan, dibesarkan
semasa Soeharto. Pada pembentukan Komnas HAM, lembaga ini bisa
mengkleim dirinya independen karena kehadiran Asmara Nababan, seorang
tokoh LSM saat itu. Tanpa Asmara Nababan dan Baharudin Lopa maka
Komnas HAM jelas-jelas berbau Golkar/Korpri dan intel TNI/Polri.
Setelah terus menerus didesak para korban Tanjung Priok yang
tergabung dalam Koalisi Pembela Kasus Tanjung Priok, KPKT, pemerintah
membentuk Komisi Penyelidikan dan Pemeriksaan Pelanggaran HAM di
Tanjung Priok, disingkat KP3T, April lalu. Tim inilah yang mengkritik
Tim Komnas HAM pimpinan Djoko Sugianto yang temuannya sengaja tidak
menyebut-nyebut adanya kesengajaan pelanggaran HAM di Tanjung Priok.
Pihak Kejaksaan Agung juga menolak temuan tersebut karena tidak
dilengkapi data forensik yang bisa digunakan untuk penyidikan
lanjutan. Sejak itu sesungguhnya kredibilitas Komnas HAM merosot. Dan
terbukalah kedoknya bahwa orang-orang di Komnas HAM sesungguhnya
merupakan ex pendukung Benny Moerdani, mantan Pangab dan gurunya
Marzuki Darusman. Komnas HAM ternyata tanpa keikutsertaan orang-orang
seperti Munir, Helmi Fauzi, dan Nusyahbani Katjasungkana  orang-orang
pro reformasi dari luar Komnas, tidak ada apa-apanya. Karena tekanan
yang kuat dari luar maka dibentuklah Tim Tindak Lanjut KP3T. Tim ini
diketuai Koesparmono Irsan.

Hasil inilah yang diminta Hartono Mardjono dari PBB agar diumumkan.
Soalnya dari 23 nama yang masuk dalam daftar yang diserahkan kepada
Kejaksaan Agung, ada nama dua jenderal. Yaitu Benny Moerdani dan Try
Sutrisno. Mereka direkomendasikan untuk disidik. Ada kesengajaan
menyembunyikan jumlah korban dan pemusnahan dokumen. Try Sutrisno
ketika diperiksa mengaku lokasi pemakaman para korban tersebar di
tiga tempat. TPU Mengkok, Sukapura, pemakaman wakaf Kramat Genceng
Pondok Ranggon dan TPU Gedong, Condet. Jumlah korban menurut Try ada
78 orang. 55 luka-luka dan 23 orang tewas. Tidak disebutkan bahwa
dari yang luka-luka itu kemudian ada yang dibunuh. Tetapi Try mengaku
bahwa semua korban dikuburkan pada malam hari tanggal 13 September
1984 secara rahasia. 22 korban dimakamkan oleh dua perwira rohani
Kodam Jaya di Pondok Ranggon dan Gedong tanpa meninggalkan
tanda-tanda.

Ada empat macam pelanggaran yang dilakukan. Pertama, pembunuhan
kilat. Kedua penangkapan dan penahanan sewenang-wenang. Sekitar 160
orang ditahan. Pelanggaran ketiga ialah penyiksaan. Semua tahanan
disiksa, diteror dan diintimidasi aparat. Keempat, penghilangan
secara paksa. Benny dan Try dikategorikan sebagai penanggungjawab
yang membiarkan berlangsungnya keempat pelanggaran itu tanpa berusaha
mencegahnya. Tetapi kini yang menjadi pertanyaan beranikah Marzuki
menyeret bekas induk semangnya ke pengadilan? Nampaknya sulit.
Bukankah dahulu Marzuki yang paling getol memperjuangkan Benny
Moerdani sebagai calon Wakil Presiden di DPR RI?


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke