--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 16 November 2000 14:20 UTC ** KUNJUNGAN HISTORIS BILL CLINTON KE VIETNAM ** KONFLIK HUKUM SEPUTAR HASIL PEMILU DI FLORIDA MENAJAM TERUS ** CINA GAGAL CAPAI KESEPAKATAN DENGAN MEKSIKO ** TOPIK GEMA WARTA: KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG PENUH PERBEDAAN PENDAPAT ** TOPIK GEMA WARTAKSAD AKUI TENTARA SUDAH RAGU DAN KEHILANGAN KEPERCAYAAN * KUNJUNGAN HISTORIS BILL CLINTON KE VIETNAM Presiden Amerika Bill Clinton hari ini melakukan kunjungan historis selama tiga hari ke Vietnam. Menurut kalangan diplomat Amerika tujuan pokok kunjungan di Hanoi ini adalah untuk memperbaiki hubungan dagang, 25 tahun seusai perang Vietnam. Presiden Clinton tidak bermaksud meminta maaf atas perang yang menewaskan tiga juta orang Vietnam. Tetapi pemerintah di Hanoi memperkirakan Clinton akan memberikan ganti rugi bagi kerusakan akibat aksi-aksi pemboman Amerika yang menggunakan bahan-bahan kimia. Di masa perang, Amerika Serikat memihak Vietnam Selatan yang pro Barat melawan Vietnam Utara yang komunis. Clinton kemungkinan akan menyinggung masalah hak-hak asasi manusia pada pertemuan dengan tuan rumah Vietnam. Nasib ribuan tentara Amerika yang masih hilang juga merupakan salah satu agenda utama kunjungan ini. * KONFLIK HUKUM SEPUTAR HASIL PEMILU DI FLORIDA MENAJAM TERUS Calon presiden partai Republik George W. Bush menolak usulan saingan partai Demokrat Al Gore untuk menghitung ulang semua suara di Florida dengan menggunakan tangan. Kedua calon Rabu kemarin mengeluarkan pernyataan melalui televisi. Gore mengatakan akan mendukung permintaan partai Republik untuk menghitung ulang suara dengan menggunakan tangan di semua 67 distrik pemilihan. Tetapi menurut Bush penghitungan serupa itu subyektif dan tidak tepat. Bush juga menolak tawaran Gore membicarakan jalannya pemilu ini. Tetapi Bush menambahkan bersedia bertemu dengan wakil presiden setelah hasil pemilu diumumkan. Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Florida, Katherine Harris, dari partai Republik, memutuskan bahwa hasil penghitungan ulang suara dengan menggunakan tangan di tiga distrik, tidak akan dimasukkan dalam hasil akhir. Menurut Harris tiga distrik tersebut gagal memberikan argumentasi yang kuat bagi penghitungan ulang. Sementara ini kubu Demokrat naik banding memprotes keputusan Harris itu. Menurut hasil resmi sementara Florida, Bush saat ini mengungguli Gore dengan persis 300 suara. * CINA GAGAL CAPAI KESEPAKATAN DENGAN MEKSIKO Cina masih gagal mengambil hambatan terakhir menuju keanggotaan organisasi dagang sedunia WTO. Sejalan dengan KTT APEC di Brunei para juru runding sia-sia berupaya mencapai kesepakatan bilateral dengan Meksiko. Meksiko adalah satu-satunya negara dari 138 anggota WTO yang belum mencapai perjanjian dengan Beijing. Tetapi pemerintah Meksiko bersedia sekali lagi berbicara dengan Cina sebelum Presiden Meksiko Ernesto Zedillo mundur akhir bulan ini. * GEMPA BUMI DAHSYAT LANDA PAPUA NUGINI Papua Nugini dilanda gempa bumi dahsyat yang disusul dengan tsunami. Gempa bumi dikabarkan berkekuatan delapan pada Skala Richter. Sejauh ini diberitakan adanya kerusakan materiil; belum diketahui apakah ada korban tewas. Hubungan telekomunikasi di sana mati. Pulau-pulau di sekitarnya seperti pulau Marian di Utara dan Kaledonia Baru diperingatkan akan adanya tsunami baru. Daerah-daerah yang letaknya lebih rendah sementara ini dievakuasi. * ISRAEL HENTIKAN PEMBAYARAN PAJAK KEPADA OTORITAS PALESTINA Perdana Menteri Israel Ehud Barak memperkirakan perang dengan Palestina masih akan berkelanjutan terus. Rabu malam kemarin Israel melancarkan serangan rudal terhadap empat pangkalan gerakan Palestina Al-Fatah di Tepi Barat Sungai Yordan. Aksi itu menewaskan seorang dokter asal Jerman. Sementara ini utusan Amerika Dennis Ross melakukan pembicaraan di Timur Tengah untuk kembali menggelindingkan proses perdamaian. Israel selanjutnya mengumumkan berhenti membayar pajak kepada otoritas Palestina. Israel harus membayar pajak impor bagi barang-barang luar negeri yang diperuntukkan bagi wilayah Palestina. Tahun 1995 disepakati bahwa Israel akan menyalurkan uang pajak senilai 320 juta dolar itu kepada otoritas Palestina. Barak tidak memberikan alasan bagi penghentian pembayaran pajak ini. * 600 TAPOL DI SURIAH MENDAPAT AMNESTI Presiden Suriah Bashar al-Assad memberikan amnesti kepada 600 tapol, 100 di antaranya berasal dari Libanon. Kebanyakan tapol yang dibebaskan tergolong muslim ekstremis dan komunis. Menurut lsm-lsm hak asasi manusia sekitar 1300 tapol meringkuk di penjara Suriah. Assad selanjutnya mengajukan Rancangan Undang-undang ke parlemen seputar amnesti umum dan pengurangan hukuman bagi serangkaian tindak pidana kecil. Usulan presiden ini merupakan bagian reformasi politik yang dijanjikannya ketika ia dilantik Juli lalu. Bashar ketika itu menggantikan ayahnya Hafez-al-Assad, yang memerintah Suriah dengan tangan besi selama 30 tahun. * USKUP BELANDA TOLAK KONDOM Uskup-uskup Katolik Roma Belanda tetap menolak penggunaan kondom untuk mencegah penyakit aids. Untuk mencegah penyakit itu, demikian para uskup, orang-orang harus merubah kehidupan seksual mereka. Pendapat para uskup ini tercantum dalam pernyataan bersama yang dipublikasikan dalam rangka perayaan tahun suci 2000 dan sekaligus menanggapi ucapan-ucapan uskup kota Breda, Muskens. Awal tahun lalu Muskens mengatakan bahwa wabah aids yang melanda Afrika menuntut penggunaan kondom, walaupun hal itu bertentangan dengan ajaran gereja Katolik Roma. Gara-gara ucapannya itu Muskens harus memberikan pertanggungjawaban kepada rekan-rekannya. * AMERIKA BERSEDIA DUKUNG YUGOSLAVIA Amerika Serikat bersedia memberikan bantuan kepada Yugoslavia asalkan negeri itu bekerjasama dengan Tribunal Yugoslavia di Den Haag. Hal ini diumumkan oleh utusan Amerika James O'Brien pada kunjungannya di Beograd. Konggres Amerika menyediakan dana 100 juta dolar bagi republik bagian Serbia, tetapi dana itu belum dicairkan. Tribunal Yugoslavia tahun lalu mendakwa mantan Presiden Slobodan Milosevic atas tuduhan melakukan kejahatan perang, tetapi sampai saat ini masih menantikan ekstradisinya. * FUJIMORI PERCEPAT KEMBALINYA KE PERU Presiden Peru Alberto Fujimori mempercepat kembalinya dari KTT APEC di Brunei berkaitan dengan krisis politik yang terjadi di negerinya. Hal ini diumumkan oleh Menteri Pertanian Jose Chlimper. Hari-hari belakangan beredar spekulasi kuat bahwa Fujimori kemungkinan menggunakan KTT Brunei untuk secara definitif hengkang dari Peru. Rabu kemarin bahkan dimumkan bahwa Presiden telah meminta suaka politik di Malaysia. Pemerintah Peru segera menentang keras berita itu. Peru saat ini menghadapi krisis politik dahsyat menyusul terbongkarnya tindak korupsi dua bulan lalu yang melibatkan orang terpercaya Fujimori, yaitu bekas kepala dinas intel Peru Vladimiro Montesinos. Fujimori kemudian mengumumkan akan meletakkan jabatan Juli tahun depan. * KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG PENUH PERBEDAAN PENDAPAT Intro: Pada konferensi iklim di Den Haag perbedaan pendapat antara para negara peserta tetap besar seperti pada konferensi-konferensi iklim yang lalu. Apa saja yang menjadi perbedaan pendapat dan bagaimana sikap Indonesia? Dan apa bedanya konferensi ini dengan konferensi-konferensi sebelumnya? Berikut laporan rekan Yanti Mualim dari Den Haag. Yanti Mualim [YM]: Sebelum konperensi ke-enam ini, disebut juga KOP-6, adalah di Bonn, Jerman, yang kelima yang keempat dilaksanakan di Buenos Aires, Argentina dan yang ketiga di Kyoto, Jepang. Yang terpenting dari sebelumnya-sebelumnya ini adalah Kyoto karena pada waktu itu ditentukan bahwa negara-negara maju, Amerika Serikat akan mengurangi gas rumah kaca pada tahun 2008-2012 sebanyak 7%, kemudian Uni Eropa akan mengurangi 8% dan Jepang akan mengurangi 6%. Pada waktu itu dikatakan sekitar tahun 2000, jadi KOP-6 yang diselenggarakan sekarang ini, akan ditentukan bagaimana mereka mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu penting cara-caranya bagaimana. Untuk melaksanakan itu ada beberapa mekanisme yang sudah dipikirkan, yaitu yang disebut dengan CDM, Clean Development Mechanism. Itu adalah teknologi bersih yang misalnya memberi teknologi bersih di negara lain dan itu dihitung sebagai upaya negara bersangkutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Karena penjelasannya adalah bumi ini tidak pandang dari negara mana gas itu dan tidak membedakan siapa mengurangi. Pokoknya jumlahnya berkurang. Karena itu diciptakan CDM. Lalu salah satu yang menjadi bahan pertentangan adalah bahwa beberapa negara seperti Jepang dan Kanada menginginkan energi nuklir itu dimasukkan ke dalam CDM. Jadi kalau saya mendanai negara A untuk membangun reaktor nuklir, karena reaktor nuklir itu tidak mengemisi gas rumah kaca CO2 memang betul, tetapi memproduksi limbah lain yang lebih berbahaya, itu dihitung sebagai kredit negara yang mendanai itu. Nah, sampai hari ini tampaknya Amerika Serikat sudah agak mundur. Tadinya mereka mendukung energi nuklir masuk dalam CDM. Tapi sekarang mereka sudah agak berhati-hati, karena tampaknya Amerika Serikat tidak mau terlalu bertentangan dengan Uni Eropa. Uni Eropa sangat menentang masuknya energi nuklir dalam CDM. Karena katanya sekarang Amerika Serikat itu sedang berupaya supaya dihitung hutan-hutan yang istilahnya adalah Sinks. Jadi hutan itu menyerap CO2. Kalau semuanya itu dihitung lalu Amerika hanya harus mengurangi sedikit sekali karena semua udara kotor yang mereka produksi ke udara itu sebagian sudah diserap oleh pohon-pohon yang ada di hutan. Kalau begitu tidak usah banyak upaya mereka. Nah ini yang ditentang oleh antara lain Indonesia. Tidak bisa, karena mereka sudah mengotori, maka mereka juga harus membersihkan. Paling kurang 70% dari udara kotor yang mereka produksi itu harus mereka kurangi domestik. Dan 30% itu bisa 'dibeli' di luar negeri dengan misalnya mendanai teknologi bersih di negara-negara lain atau menanam hutan di negara lain. Berikut wawancara dengan Profesor Doktor Daniel Mudiarso, pemimpin delegasi Indonesia: Daniel Murdiarso [DM]: Prinsipnya CDM sebagai salah satu mekanisme, kita lihat itu sebagai satu cara di mana negara maju bisa mengurangi emisinya dan negara berkembang bisa mencapai tujuan sustainable development-nya. Tapi kita tidak ingin CDM ini menjadi hal yang utama bagi negara maju sehingga sebagian besar CDM itu dilaksanakan di luar negeri. Kita inginnya mereka melakukan pekerjaan rumahnya untuk membersihkan emisi atau mengurangi emisi ini sebagian besar oleh mereka. Sehingga suplementaritinya itu menjadi kecil, sekecil mungkin. Radio Nederland [RN]: Tapi tangkisan negara-negara maju, bumi ini tidak perduli dari mana CO2, dari mana gas-gas rumah kaca, siapapun yang membersihkan asal berkurang. Yang penting dalam jumlah keseluruhannya berkurang. DM: Ya, tetapi masalah membersihkan atau mengurangi emisi bukan persoalan di mana emisi itu harus dibersihkan, tetapi oleh siapa emisi itu harus dilakukan. Jadi dari segi keadilan sangat tidak adil kalau negara yang tidak mengotori itu jadi repot ngurusin ini. Sehingga prinsip suplementariti ini di dalam mekanisme CDM menjadi hal yang sangat penting. Memang angka yang besar 70% misalnya bisa dinegosiasikan dan kita juga harus realistis tidak mungkin angka sebesar itu dipukul rata untuk semua annex 1 [lampiran 1,Red.], sehingga 30% dilakukan di luar negeri. Barangkali nanti akan terjadi semacam kompromi di mana suplementariti itu memang kecil tetapi arrangement antar negara itu bisa dinegosiasikan. Demikian wawancara dengan Profesor Doktor Daniel Murdiarso, pemimpin delegasi Indonesia pada KTT Iklim Internasional di Den Haag, Belanda. * : KSAD AKUI TENTARA SUDAH RAGU DAN KEHILANGAN KEPERCAYAAN KSAD Jenderal Endriartono Sutarto akhirnya mengakui bahwa tentara memang sudah ragu dan kehilangan kepercayaan. Ini diperburuk dengan makin tidak menentunya situasi politik Indonesia. Siapa yang salah, sipil atau militer? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Endriartono Sutarto, menilai kondisi stabilitas nasional di bidang politik, ekonomi dan keamanan hingga kini belum juga menentu, sehingga mau tidak mau ikut membawa dampak kurang baik bagi daerah-daerah. "Kesemuanya itu akhirnya berputar-putar bagaikan lingkaran setan, yang tidak lagi menentu mana ujung dan mana pangkalnya," kata KSAD ketika melantik Mayjen Willem T. da Costa menjadi Pangdam IX/Udayana, menggantikan Mayjen Kiki Syahnakri, di Denpasar, Bali, Kamis kemarin. Kiki Syahnakri yang sejak lama dikenal sebagai orang dekatnya Wiranto, selanjutnya mendapat promosi sebagai WaKSAD. Di Jakarta memang ada isyu bahwa Tommy dilindungi kelompoknya Wiranto. Ketika menjadi Pangab Wiranto menjamin akan menjaga keamanan keluarga Soeharto. Willem da Costa yang sebelumnya menjabat Kas Kostrad juga dibesarkan oleh Wiranto. Menurut rencana, Kiki akan dilantik menjadi WaKSAD Senin mendatang, di Jakarta. Menghadapi stabilitas politik yang bagai lingkaran setan itu, KSAD kepada jajarannya mengingatkan untuk tidak mudah terbawa hanyut dan terombang-ambing situasi, yang pada gilirannya akan dapat menjadikan prajurit penuh ragu dalam berbuat dan bersikap. Jenderal Sutarto mengingatkan, sikap keraguan dan hilangnya kepercayaan pada diri tentara, merupakan awal dari suatu malapetaka bagi prajurit itu sendiri, bahkan juga bagi TNI, serta nusa dan bangsa. Endriartono Sutarto jelas tidak mau mengakui bahwa hilangnya kepercayaan pada diri tentara bermula dari sikap represif terhadap rakyat yang seharusnya ia bela. Kini tentara seolah mau menyalahkan situasi politik saat ini. Padahal TNI seharusnya memulai langkahnya dengan meminta maaf pada rakyat khususnya rakyat di daerah-daerah atas perbuatannya di waktu lampau. Namun baik Wiranto maupun Widodo tidak mau melakukan hal itu. Mereka masih berharap pada suatu saat pemerintahan Gus Dur akan jatuh. Perjalanan reformasi Indonesia yang terseok-seok memang mulai dimanfaatkan pihak tentara untuk suatu saat merebut kekuasaan. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemimpin partai pun terus didekati. Reformasi Gus Dur kebetulan sedang terseok-seok tanpa tahu kemana tujuannya. Gus Dur yang awalnya begitu diharapkan, ternyata hanya memikirkan NU dan diri sendiri. Bahkan kerabat dekatnya pun saat ini dikabarkan mulai bertarung satu sama lain, soal pembagian kue. Namun harus diakui bahwa masalah utama ada pada birokrat-birokrat Orba yang masih bercokol di lembaga-lembaga pemerintah. Apa yang menjadi masalah lambannya laju reformasi di Indonesia? Seorang pakar dari Amerika Serikat, baru-baru ini mengatakan, sebabnya karena lembaga-lembaga pelayanan masyarakat telah 'dihancurkan' seperti kejaksaan, kepolisian dan birokrasi pemerintah lainnya. Ini termasuk semua lapisan baik dari unsur kepegawaian hingga elite politik yang sudah menahun. Mereka ini yang biasa melayani kepentingan publik. Memang tidak semua yang rusak, tapi jumlahnya cukup banyak. Di Indonesia tanpa lembaga yang kuat, tentu sulit untuk melakukan program apa saja, baik dari sudut kemampuan juga dari sudut pemberantasan korupsi. Celakanya Gus Dur sama halnya dengan Habibie dulu kurang menangkap permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Lembaga-lembaga negara perlu segera diciptakan agar betul-betul sehat. Kini para pengamat melihat dengan kasus raibnya Tommy bisa nampak bagaimana lemahnya lembaga kejaksaan dan kepolisian itu. Birokrat dan aparat kepolisian ternyata masih sungkan menahan Tommy. Bahkan ketika hari Kamis kemarin keluarga Tommy dipanggil pihak kepolisian, tidak ada yang mau datang. Demikian pula kroni Soeharto, Bob Hasan menolak hadir di persidangannya dengan pelbagai macam alasan. Gus Dur sementara itu tidak mau mengakui bahwa ia tidak mampu memperbaiki kekeroposan sendi-sendi dan fondasi negara. Kebusukan Orde Baru justru dipeliharanya. Tidaklah mengherankan jika sebagian rakyat Indonesia mulai melihat bahwa naiknya Gus Dur tidak membawa hasil yang dicita-citakan rakyat. Belum pernah rakyat menderita separah sekarang. Sementara itu sistim Orde Baru masih saja dipraktekkan. Gus Dur ternyata tidak sanggup menyelesaikan penderitaan rakyat. Tim ekonomi Rizal Ramli belum sanggup mengurangi apalagi menghentikan penderitaan rakyat. Bagi Gus Dur saat ini nampaknya anjing boleh menggonggong tetapi kafilah Gus Dur terus melaju. Tetapi perkembangan politik di daerah-daerah utamanya mulai tahun depan jelas akan memaksakan Gus Dur untuk mengambil langkah-langkah meski, mungkin sudah terlambat. Atau akankah Gus Dur mundur tahun depan? Nampaknya tidak. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------