---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 23 Februari 2001 15:40 UTC



** SITUASI DI AMBON MEMBAIK

** JUMLAH KORBAN TEWAS KONFLIK ETNIK DI KALIMANTAN MENCAPAI 143 JIWA

** DEWAN KEAMANAN PBB SETUJUI PENARIKAN SEMUA PASUKAN ASING DARI
KONGO

** TOPIK GEMA  WARTA:  DUTA BESAR  BELANDA UNTUK INDONESIA AGAK
POSITIP MENGENAI SITUASI AMBON

** TOPIK GEMA WARTA: KETIDAKADILAN ANTAR SUKU, PICU KERUSUHAN

** TOPIK GEMA WARTA:  NIKE AKUI KEADAAN BURUK PABRIKNYA DI INDONESIA



* SITUASI DI AMBON MEMBAIK

Situasi di pulau Ambon, Maluku, membaik. Demikian diungkapkan
Dutabesar Belanda, Baron van Heemstra, setelah melakukan peninjauan
tiga hari di Maluku. TNI dan polisi berhasil menguasai konflik agama
antara umat muslim dan kristen. Pihak Indonesia juga  membuka
kemungkinan bantuan internasional, berbeda dengan setengah tahun
lalu, demikian Van Heemstra. Karenanya ia berpendapat, negara-negara
donor harus memberikan bantuan yang struktural. Duta Besar Belanda
ikut dalam misi internasional yang melakukan peninjauan ke Maluku
atas undangan pemerintah Jakarta.


* JUMLAH KORBAN TEWAS KONFLIK DI KALIMANTAN MENCAPAI 143 JIWA

Jumlah korban tewas konflik etnik di Kalimatan mencapai 143 jiwa.
Kebanyakan para korban jatuh di sekitar kota industri Sampit, akibat
bentrok kekerasan antara penduduk asli suku Dayak dan kaum pendatang
dari pulau Madura. Penduduk Dayak, memotong kepala korbannya dan
mengarak kepala korbannya keliling kota. Sebanyak 15.000 penduduk
suku Madura melarikan diri dari Sampit. Sementara itu sebuah kapal
Angkatan Laut sedang dalam palyaran menuju Kalimantan, untuk
menampung para pengungsi. Bentrokan pecah, setelah terjadi sengketa
tentang masalah pekerjaan dan pemilikan tanah. Kekerasan di
Kalimantan dalam dua tahun terakhir telah menelan korban ratusan
jiwa.


* DEWAN KEAMANAN PBB SETUJUI PENARIKAN SEMUA PASUKAN ASING DARI KONGO

Dewan Keamanan PBB mencapai kesepakatan dengan semua pihak yang
bersengketa di Kongo tentang penarikan   semua pasukan asing dari
negeri itu. Menurut kesepakatan, semua pasukan harus meninggalkan
garis terdepan pada pertengahan Maret mendatang. Kemudian disusul
dengan perundingan tentang penarikan pasukan secara menyeluruh.
Sebuah Pasukan Perdamaian PBB yang terdiri sekitar 3.000 orang akan
mengawasi operasi tersebut. Dua tahun lalu pihak-pihak yang
bersengketa sudah menjalin perjanjian perdamaian, namun tidak pernah
dilaksanakan, karena tentangan mantan Presiden Kongo Laurent-Desire
Kabila. Sekarang anaknya, yakni Joseph Kabila menjabat presiden, dan
para pengamat menduga perjanjian perdamaian itu bisa diwujudkan.  Di
Kongo dipastikan 50.000 tentara asing ikut terlibat pertempuran.
Angola, Zimbabwe dan Namibia membantu pemerintah Kongo, sedang Rwanda
dan Uganda berada di belakang kaum pemberontak.


* 70 ORANG YANG TERSANGKUT KASUS PENCULIKAN DITAHAN DI BANGLADESH

Di Bangladesh 70 orang ditahan sehubungan dengan kasus penculikan
pekan lalu terhadap seorang warga Inggris dan dua warta Denmark.
Penahanan dilakukan  di dua desa di kawasan berhutan Rangamati, di
mana para penculik bersembunyi. Para tahanan diinterogasi tentang
hubungannya dengan para penculik. Aksi tersebut juga dimaksudkan
untuk menekan para penculik, yang pekan ini dua kali tidak muncul
dalam perundingan. Mereka baru mau berunding kalau beberapa
persyaratan dipenuhi, antara lain penarikan semua pasukan dari
kawasan itu. Polisi menduga, para penculik menentang perjanjian
perdamaian  yang digalang pemerintah dengan kelompok-kelompok agama
Budha di perbatasan India dan Myanmaar di tahun 1997.


* PERTEMUAN TONY BLAIR DAN GEORGE W BUSH DI CAMP DAVID

Perdana Menteri Inggris, Tony Blair melangsungkan perundingan dengan
Presiden Amerika Serikat , George W bush di Camp David. Untuk pertama
kali kedua kepala negara saling bertemu muka. Namun karena
menghangatnya krisis Irak dewasa ini, pertemuan tersebut bukan lagi
merupakan pertemuan perkenalan.  Kemungkinan  akan dibahas juga
usulan Rusia untuk membangun anti-perisai rudal Eropa, sebagai
tanggapan terhadap sistem pertahanan Amerika yang dilaksanakan Bush.
Dalam perundingan di Camp David tersebut, akan dihadiri juga oleh
Menteri Luar Negeri Colin Powell dan Penasehat Keamanan Nasional
Cpndoleezza Rice. Kamis kemarin Presiden Bush menunjukkan
keprihatinannya terhadap berita bahwa para teknisi Cina membantu Irak
memperkuat pertahanan udaranya. Dalam jumpa pers pertamanya di Gedung
Putih Bush mengatakan, pemerintahnya akan mengirimkan jawaban yang
sesuai kepada Cina.


* MENLU RUSIA MENGHENDAKI PENGADILAN UNTUK YUGOSLAVIA SEGERA
DIBUBARKAN

Menteri Luar Negeri Rusia Igor Ivanov menghendaki agar Pengadilan
Internasional untuk Yugoslavia segera dibubarkan.  Menurut Ivanovk,
pengadilan di Den Haag tidak diperlukan lagi, karena semua negeri di
Balkan diperintah oleh pemerintahan demokratis. Karenanya, pengadilan
terhadap para tertuduh penjahat perang harus dilakukan oleh
pengadilan negeri itu sendiri. Ivanov menyatakan hal itu di Moskow,
seusai pertemuannya dengan Perdana Menteri Serbia, Zoran  Djindjic.
Djindjic pekan lalu mengumumkan, kehakiman negerinya segera akan
memulai penyelidikan terahdap mantan presiden Yugoslavia, Slobodan
Milosevic, yang oleh pengadilan untuk Yugoslavia dianggap sebagai
tertuduh utama dalam perang Balkan.


* KONGRES PERU MENUDUH FOJIMORI MENYALAHGUNAKAN WEWENANG

Kongris Peru menuduh mantan presiden Alberto Fujimori menyalahgunakan
wewenang. Selama sepuluh tahun ia tidak melaksanakan fungsi
pemerintahan. Fujimori yang kini  berdiam di Jepang, bisa dikenakan
lebih banyak tuduhan lagi, sehubungan dengan pemutihan-uang narkoba.
Kedudukannya sebagai presiden tidak bisa dipertahankan  tahun lalu,
setelah penasehat pribadi dan kepala dinas keamanannya Vladimir
Montesinos dibelit kasus korupsi besar-besaran. Fojimori menyingkir
ke Jepang, di mana ia boleh tinggal karena kedua orang tuanya adalah
warga Jepang. Karenanya belum jelas apakah di Peru akan digelar
sidang untuk mengadilinya.


* UPAYA MENCEGAH MELUASNYA PENYAKIT MULUT DAN KUKU HEWAN DI BELANDA

Pemerintah Belanda mengambil sejumlah tindakan untuk mencegah
meluasnya penyakit mulut dan kuku hewan yang menular. Sampai hari
Senin mendatang semua pasar hewan di Belanda ditunda. Hanya pasar
kewan kudan dan unggas boleh dibuka. Di samping itu  kawasan hutan
milik negara dan cagar alam ditutup, untuk melindungi fauna di
kawasan itu dari penularan. Menteri Pertanian Brinkhorst menyatakan,
belum akan mengbil tindakan vaksinasi umum untuk mengatasi penyakit
hewan tersebut. Manurut Brinkhorst hal itu merupakan tindakan panik.
Sejumlah petani diharuskan melakukan vaksinasi darurat. Sementara itu
di kawasan Essex, Inggris, ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku
hewan yang ketiga. Rabu silam, di kawasan itu juga ditemukan kasus
pertama penyakit tersebut. Karenanya segera dikeluarkan larangan
ekpor bagi semua jenis ternak, daging dan produk susu dari Inggris.


* DUTA BESAR BELANDA UNTUK INDONESIA AGAK POSITIF MENGENAI SITUASI
AMBON

Intro: Situasi di Ambon lebih baik ketimbang tahun lalu. Hal ini
dikemukakan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Baron van
Heemstra, seusai peninjauan tiga harinya di Ambon dan Maluku Utara.
Ia menambahkan bahwa negara-negara donor harus mengalihkan bantuan
darurat menjadi bantuan yang bersifat struktural, guna membantu
pemerintah Indonesia dalam antara lain melaksanakan program
repatriasi pengungsi. Lebih jauh kami sampaikan rangkuman wawancara
Duta Besar Belanda Van Heemstra dengan koresponden Radio Nederland di
Jakarta, Edwin Mooijbroek.

 Duta Besar Belanda untuk Indonesia Baron van Heemstra berkunjung ke
Maluku atas undangan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Sikap kooperatif kali ini jauh berbeda dengan yang dialami oleh Misi
Uni Eropa ke Maluku, Oktober tahun lalu. Waktu itu pemerintah
Indonesia bersikap jauh lebih kooperatif. Menurut Duta Besar Belanda,
 pemerinah Indonesia rupanya telah tiba pada  kesimpulan bahwa
pembangunan kembali wilayah Maluku Utara dan Selatan membutuhkan
lebih banyak dana. Masyarakat Internasional bisa mengulurkan bantuan
untuk merealisasikan hal tersebut.

Seusai berkunjung ke Maluku Oktober 2000 lalu, Duta Besar Van
Heemstra pesimis mengenai situasi di Maluku, khususnya situasi di
Maluku Selatan. Pihak-pihak yang bertikai menolak berunding dan
kehidupan di Maluku sangat memprihatinkan. Namun kali ini situasinya
berbeda. Menurut Van Heemstra perbaikan keadaan itu disebabkan oleh
TNI dan POLRI yang lebih  berhasil mengatasi situasi. Orang sudah
merasa lebih aman untuk menampakkan diri di jalan-jalan. Kesan
positip Dubes Belanda juga diperoleh setelah berbicara dengan petugas
di lapangan  dan dengan gebernur Maluku. Bila keadaan ini bisa
dipelihara maka terbuaka harapan untuk memperbaiki keadaan di Maluku.

Dalam kunjungan kali ini Dubes Belanda meninjau Ambon, daerah
kerusuhan yang paling parah dan Maluku Untara. Seperti halnya Oktober
tahu lalu situasi di Maluku Utara lebih baik ketimbang keadaan di
Ambon. Misalnya pemulangan pengungsi yang sudah dimulai di Maluku
Utara. Dubes Van Heemstra menyaksikan langsung pemulangan 800 orang
pengungsi dari sebuah kamp militer ke desa asal mereka. Banyak negara
donor saat ini memusatkan  perhatian pada bantuan kemanusiaan.
Bantuan ini menurut Dubes Belanda untuk Indonesia, Van Heemstra,
harus dirubah perlahan-lahan.

Proses perubahan ini cukup sulit bagi negara negara donor, termasuk
untuk Belanda. Soalnya dana bantuan yang bersifat struktural
memerlukan persiapan yang lebih matang. Dana bantuan yang dibutuhkan
itu harus dianggarkan, dan proses ini memakan waktu terlalu lama,
terutama bagi pengungsi yang sangat memerlukan bantuan segera.

Demikian laporan Edwin Mooijbroek dari Jakarta.


* KETIDAKADILAN ANTAR SUKU, PICU KERUSUHAN

Derita para korban kerusuhan etnis terus mengalir di Indonesia. Yang
terbaru terjadi sepekan lalu saat meletus kerusuhan etnis antara
warga Dayak dan para pendatang Madura di Sampit, Kalimantan Tengah.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Nahson Taway, mengatakan selama
sepekan rusuh di Sampit, korban tewas mencapai 92 orang. Kerusuhan
juga membuat rumah-rumah rusak dan terbakar, puluhan ribu orang
dipaksa mengungsi.

Pengungsi-1 Kami memilih untuk mengungsi, gitu, seakan-akan kita
nggak bisa mbayangkan. mencekamlah gitu. Masyarakat ini mungkin
terlalu trauma, begitu aja.

Pengungsi-2: Sekarang ini sangat menyedihkan, banyak pembunuhan di
mana-mana, aparat keamanan tidak begitu bertanggung jawab sama kami
itu bagaimana? Kami ini memang ditampung, tetapi keamanan kami tidak
terlalu terjamin. Kami sudah tiga hari tidak mandi. Karena memang
tidak ada fasilitas air. Bahkan yang diminum kaum pengungsi itu air
sumur.

Aparat keamanan menduga kerusuhan ini dipicu oleh provokator.
Sejumlah pejabat yang khawatir kedudukannya tergusur karena
pelaksanaan otonomi daerah, diduga telah menyebarkan desas-desus
bahwa susunan pejabat baru akan didominasi oleh warga pendatang. Hal
ini segera menyulut kebencian warga Dayak yang merasa cemburu
terhadap para pendatang. Akibatnya amuk massa tak bisa dihindarkan.
Setelah hampir sepekan berlangsung, akhirnya Kepala polisi Jenderal
Suroyo Bimantoro memutuskan mengirim bala bantuan pengamanan ke
Sampit.

Bimantoro: Kita kirim tambahan satu batalyon lagi Brimob,  kemudian
kita minta juga satu batalyon TNI karena daerah sengketanya kan cukup
luas yaaKemudian pengungsian kita serahkan kepada bantuan TNI
Angkatan Laut, kapal. Sekarang sudah 80 orang yang kita tahan
termasuk dua orang yang provokatornya sudah tertangkap di Sintang dan
Pangkalan Bun.

Sementara itu Menteri Koordinator  Sosial Politik Dan Keamanan
Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah segera melibatkan
tokoh masyarakat setempat untuk meredakan ketegangan antar suku di
Sampit.

Susilo Bambang: Setelah dievaluasi, Sampit ini, maka langkah-langkah
yang dilakukan oleh pemerintah, kalau bicara pemerintah adalah
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, segera melibatkan para tokoh
masyarakat yang disegani bersama pemerintah. Untuk mengajak semua
menahan diri dan menghentikan perkelahian itu.

Upacara perdamaian antara tokoh-tokoh masyarakat di Sampit saat ini
sedang diupayakan. Namun pemerintah daerah setempat menyatakan sulit
mengumpulkan para tokoh masyarakat kedua etnis yang kocar kacir di
tengah-tengah kerusuhan. Sebagian tokoh masyarakat Dayak juga tidak
yakin upacara perdamaian yang hanya melibatkan para pemimpin saja
bisa benar-benar menghentikan ketegangan dan perselisihan antar suku.


Pengamat sosial Franz Magnis Suseno mengatakan saat ini Indonesia
seperti sedang menuai panen kerusuhan akibat puluhan tahun penanaman
bibit kekecewaan dan ketidakadilan antar suku. Menurut Suseno selama
ini penduduk asli suatu daerah justru sering diabaikan. Akibatnya
tumpukan rasa marah dan tidak puas menjadi lahan subur bagi sulutan
gejolak amarah. Karena itu Franz Magnis menyarankan agar pemerintah
pusat dan daerah lebih peka terhadap perbedaan budaya antar
masyarakat dalam menangani berbagai program, seperti transmigrasi.

Franz Magnis Suseno: Misalnya masyarakat Madura itu pindah ke
Kalimantan. Seharusnya diambil langkah- langkah untuk mengantisipasi
perbedaan dalam budaya supaya masyarakat dari Madura bisa mengetahui
kepekaan-kepekaan penduduk asli, dan penduduk asli juga memahami
orang-orang pendatang dengan demikian sehingga konflik-konflik kalau
pecah juga bisa direlatifkan, bisa ditangani. Nah itu sama sekali
tidak terjadi. Sering juga terutama di Kalimatan penduduk asli sama
sekali tidak terwakili di dalam kepemimpinan, di dalam administrasi
daerah dan sebagainya.

Magnis Suseno menegaskan kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di
Kalimantan namun di berbagai daerah lainnya. Karena itu pemerintah
perlu mewaspadai letupan kerusuhan antar suku yang mungkin terjadi di
daerah lain.

Sementara itu Panda Nababan, anggota Komisi dua DPR yang membidangi
masalah hukum dan dalam negeri, mengatakan Dewan akan memperhatikan
lebih serius penanganan berbagai masalah akibat kerusuhan etnis.
Masalah yang akan mereka tangani bukan cuma konflik di Sampit  tetapi
juga Poso, Maluku, Aceh dan lainnya. Semua ini juga harus
dituntaskan.

Panda Nababan: Ya DPR kan sebagai kekuatan politik memberikan
tekanan-tekanan kepada pemerintah dalam berupaya mencegah itu baik
pihak Polri kemudian memberikan tekanan untuk perbaikan nasib
menolong pengungsi-pengungsi,  mereka yang terlunta-lunta hidupnya
itukan sudah ratusan ribu sekarang yang tersebar di mana-mana.

Panda menambahkan beberapa cara untuk mencegah gejolak kerusuhan
antar suku di kalangan masyarakat bawah adalah menegakkan hukum dan
menghentikan pertarungan antar elit politik.  Selain itu pemerintah
juga diharapkan bisa meningkatkan kerja intelijen sehingga konflik
lain bisa dicegah.

Bagaimanapun DPR dan  pemerintah perlu segera menyelesaikan konflik
horizontal yaitu perselisihan yang muncul antar warga. Paling
sedikit, agar nasib para korban ini tak semakin merana.

Pengungsi: Jadi karena memang pada hakekatnya kami tidak bermusuhan.
Kami ini dilahirkan di Sampit, kami orang Kalimantan sini, orang
tetap, nggak punya salah apa-apa. Karena kehidupan kami dari dulu,
dari kecil, dari orang tua  di sini, malah mau diungsikan ke Madura.
Di Madura saya juga tidak mempunyai keluarga

Tim Liputan 68H melaporkan untuk Radio Nederland.


* NIKE AKUI KEADAAN BURUK PABRIKNYA DI INDONESIA

Intro: Perusahaan perlengkapan olah raga Amerika, Nike, mengakui
bahwa keadaan kerja di sembilan pabriknya di Indonesia sangat buruk.
Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nike sendiri, diketahui
bahwa mayoritas pegawai Nike kesulitan mendapatkan pelayanan
kesehatan. Pulang karena sakit bisa berakibat PHK. Lebih dari 30%
dari 54 ribu pegawai Nike di Indonesia seringkali mengalami perlakuan
kasar, seperti dicacimaki. Lebih dari 3% mengalami pelecehan secara
fisik atau seksual. Hasil ini patut diperhatikan, karena Nike sudah
selama 15 tahun memproduksi pakaian dan sepatu olah raga di
Indonesia.

Berikut komentar Maria Eitel, Wakil Presiden corporate responsibility
Nike. Ia menjelaskan bagaimana bisa terjadi bahwa Nike tidak
mengetahui besarnya masalah-masalah  yang dihadapi para pegawai di
Indonesia.

Maria Eitel [ME]: Kami sangat terkejut oleh hasil penyelidikan
tersebut. Tapi kami ingin mengetahui rincian masalah ini.
Pabrik-pabrik di Indonesia bukan milik kami. Karena itu kami
melangsungkan penyelidikan independen. Para pegawai dapat
mengeluarkan masing-masing perasaan mereka di suatu tempat yang aman.
Memang benar bahwa kadangkala kami mendengar adanya beberapa masalah.
Namun seringkali kami menyangka masalah tersebut hanya merupakan
insidne-insiden kecil saja. Kini kami tahu betapa besarnya masalah.
Karena itu kami bisa mengambil tindakan."

Radio Nederland [RN]: Kepada Maria Eitel ditanyakan apa sebetulnya
tindakan yang diambil Nike?

ME: Kami ingin mendirikan semacam kantor di mana para pegawai dapat
melaporkan keluhan mereka secara teratur. Tempat tersebut merupakan
tempat aman di mana mereka dapat mengeluarkan perasaan mereka, yang
mereka anggap penting. Kedua, harus didirikan berbagai serikat buruh
atau perwakilan lain yang secara sistematis melaporkan keluhan para
pegawai kepada direksi. Ketiga, kami ingin memberi training agar
direksi tetap menjaga bahwa pelecehan verbal dan seksual dianggap
sebagai perlakuan yang tidak sewajarnya dan tidak bisa diterima.
Akhirnya, setiap kali harus diselidiki apakah langkah-langkah ini
benar-benar bermanfaat. Tindakan-tindakan yang kami ambil, harus
dapat diperiksa juga".

RN: Bagaimana Nike menerapkan tindakan tersebut, sedangkan Nike
sendiri bukan pemilik pabrik-pabrik di Indonesia itu?

ME: Pabrik-pabrik Nike di Indonesia, harus memenuhi semua syarat
kami. Jika tidak, kami akan mencari mitra lain!"

RN: Tahun lalu Nike melakukan penyidikan mengenai keadaan kerja di
berbagai pabriknya di Thailand dan Vietnam. Apakah hasil penyidikan
dapat dibandingkan dengan hasil penyidikan yang dilakukan di
Indonesia?

ME: Beberapa hasil penyidikan bisa dibandingkan, sebagian tidak. Yang
dapat dibandingkan adalah kebutuhan fasilitas kesehatan, dan
pendidikan. Yang tidak dapat dibandingkan adalah tingkat pelecehan
verbal dan seksual, sesuatu yang paling mencolok di Indonesia."

RN: Kini di Indonesia, para pesaing seperti Reebok, Adidas dan Asics
mempunyai produksi yang sama baiknya dengan Nike. Kadang-kadang
mereka juga memproduksi di pabrik yang sama. Apakah laporan Nike
menggambarkan keadaan umum perusahaan pakaian dan sepatu olah raga di
Indonesia?

ME: Laporan tersebut menyatakan sesuatu tentang masalah globalisasi,
tentang cara produksi bagi para konsumen di seluruh dunia. Produksi
merek-merek terkenal dan besar  dilakukan di pabrik yang sama, dalam
keadaan yang tak dapat diterima. Kami serta setiap perusahaan
bertanggung jawab untuk mengumumkan proses produksi mereka. Kami
mengundang para peneliti yang selama 5000 jam lebih berbicara dengan
4000 orang pegawai. Kini kami mengetahui keadaan sebenarnya di
pabrik-pabrik. Sayangnya tidak semua orang mengetahuinya. Kami sangat
terkejut ketika melihat hasil penyidikan. Tapi kami ingin mempunyai
data tersebut karena kini kami dapat memperbaiki keadaan di pabrik
yang menguntungkan bagi para pegawai."

Demikian Maria Eitel Wakil Presiden Nike yang merasa sangat terlibat
dalam keadaan buruh perusahaannya di Indonesia.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke