---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 27 Februari 2001 14:40 UTC



** JUMLAH KORBAN TEWAS DI KALIMANTAN TENGAH MENINGKAT

** AMERIKA SERIKAT DUKUNG RESOLUSI PBB SOAL HAK ASASI MANUSIA CINA

** PARTAI BURUH ISRAEL TURUTSERTA DALAM PEMERINTAHAN ARIEL SHARON

** TOPIK GEMA WARTA: MENURUT USTAD HAMBALI, TOKOH MADURA, PENYULUT
KERUSUHAN DI SAMPIT ADALAH KECEMBURUAN SOSIAL

** TOPIK GEMA WARTA: PARTAI BURUH TURUTSERTA DALAM PEMERINTAHAN ARIEL
SHARON



* JUMLAH KORBAN TEWAS DI KALIMANTAN TENGAH MENINGKAT

Jumlah korban tewas akibat serangan baru penduduk asli Dayak terhadap
imigran asal Madura di Kalimantan Tengah meningkat menjadi hampir 400
orang. Hari ini polisi menemukan 118 mayat dalam keadaan rusak berat
dan tanpa kepala di kota Parenggean, Kalimantan Tengah. Tentara dan
polisi mulai melakukan perlucutan senjata penduduk asli Dayak yang
militan di Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah. Sejak awal pekan
lalu penduduk asli Dayak yang militan membantai para imigran Madura,
terutama di Palangkaraya. Para pengungsi yang bersembunyi di hutan
juga menjadi sasaran orang Dayak militan. 10.000 pengungsi Madura
dievakuasi dari kota Sampit, sementara 30.000 lainnya menunggu sampai
bisa diungsikan dari Kalimantan. Baku tembak pecah antara polisi dan
tentara yang memantau evakuasi massa itu. Sebab musabab baku tembak
tersebut belum diketahui.   Diberitakan enam orang mengalami
luka-luka.


* AMERIKA SERIKAT DUKUNG RESOLUSI PBB SOAL HAK ASASI MANUSIA CINA


Bulan depan di Jenewa, Swiss, Amerika Serikat akan mendukung sebuah
resolusi PBB yang mengecam kebijakan hak asasi manusia Cina. Dengan
demikian pemerintahan Presiden George W. Bush memilih garis keras
terhadap Cina. Kritik internasional terhadap Cina antara lain
berfokus kepada penindasan gerakan spiritual Falun Gong dan kaum
budis di Tibet. Pemerintah di Beijing juga dituduh melakukan
penyiksaan. Menurut sebuah laporan Amerika keadaan hak asasi manusia
di Cina makin buruk saja tahun lalu. Tahun-tahun belakangan Cina
bahkan kerapkali berhasil mencegah pemungutan suara langsung PBB
mengenai isu hak asasi manusia.


* PARTAI BURUH  ISRAEL TURUTSERTA DALAM PEMERINTAHAN ARIEL SHARON

Partai Buruh Israel memutuskan bekerjasama dengan partai Likud
pimpinan Perdana Menteri baru Ariel Sharon dalam pemerintah kesatuan
nasional. Pada kongres partai Buruh yang digelar hari ini, mayoritas
luas anggota partai memberikan lampu hijau bagi koalisi dengan partai
Likud guna mengatasi krisis dengan Palestina yang berlangsung selama
berbulan-bulan. Perdana Menteri Sharon kemungkinan juga akan meminta
partai kanan turut duduk dalam pemerintah baru. Uni Eropa berseru
kepada Israel agar mencabut sanksi ekonomi di wilayah Palestina. Para
Menteri Luar Negeri Uni Eropa selanjutnya memutuskan menyumbang
sekitar 66 juta dolar kepada Otoritas Palestina yang mengalami
masalah keuangan.


* NATO AKAN PERKECIL ZONA PENYANGGA KOSOVO

NATO secara bertahap akan memperkecil zona penyangga antara Kosovo
dan bagian Serbia lainnya. Hal ini diputuskan para menteri luar
negeri NATO di Brussel, Belgia. Dengan diperkecilnya zona penyangga
itu maka ruang gerak pasukan tempur etnik Albania di zona tersebut
makin berkurang pula. Akibat meningkatnya kekerasan di daerah
perbatasan Serbia Kosovo maka PBB berpendapat pengamat internasional
harus dikirim ke sana. Komisaris Tinggi PBB urusan pengungsi Ruud
Lubbers meminta Uni Eropa menyelenggarakan misi pengamat. Sidang NATO
di Brussel untuk pertama kalinya dihadiri oleh Menteri Luar Negeri
Amerika Colin Powell. Topik agenda, selain keadaan di Balkan, adalah
proses perdamaian Timur Tengah dan gagasan Amerika seputar perisai
anti rudal.


* EKSPOR MINYAK IRAK LEWAT SURIAH AKAN DIPANTAU PBB

Suriah berjanji kepada Menteri Luar Negeri Amerika Colin Powell
ekspor minyak Irak lewat Suriah akan ditempatkan di bawah pengawasan
PBB. Menurut Powell Presiden Suriah Bashar al-Assad sampai tiga kali
menjamin bahwa negerinya akan mengijinkan pemantauan PBB. Dengan
demikian maka ekspor minyak Irak lewat Suriah ditempatkan di bawah
kebijakan sanksi PBB terhadap Irak. Pemerintah di Damaskus resminya
mengaku mengujicoba pipa-pipa minyak. Tetapi menurut para pengamat,
Irak sedikitnya mengeskpor 120.000 barel minyak per hari lewat Suriah
sejak November lalu. Hasil ekspor tersebut sejauh ini langsung
disalurkan ke Bagdad dan menghindari sanksi PBB.


* IRAK TOLAK INSPEKSI SENJATA BARU PBB

Irak tidak akan mengijinkan inspeksi-inspeksi senjata baru PBB,
andaikata sanksi-sanski terhadap negeri itu dicabut. Hal ini
dinyatakan Menteri Luar Negeri Irak, Mohammed Saeed Al-Sahhaf, di
PBB, di New York. Menteri Luar Negeri Irak itu berada di New York
untuk melakukan perundingan dengan Sekjen PBB Kofi Annan. Topik
pembicaraan antara lain adalah sanksi-sanksi PBB terhadap Irak yang
digabungkan dengan inspeksi senjata. Prancis, Rusia dan Cina mendesak
Annan agar meringankan sanksi terhadap Irak. Amerika Serikat akhir
bulan depan ingin mencapai konsensus internasional mengenai sanksi
PBB terhadap Irak. Amerika konon bersedia mencabut sebagian sanksi
guna meringankan penderitaan rakyat Irak. Menteri Luar Negeri Amerika
Colin Powell menegaskan Irak harus dipaksa mentaati resolusi PBB
termasuk juga inspeksi senjata.


* TALIBAN PERINTAHKAN PENGHANCURAN PATUNG NON ISLAM

Penguasa islam kolot Taliban di Afghanistan memerintahkan untuk
menghancurkan semua patung di seluruh negara, termasuk patung-patung
antik dari zaman pra islam. Sebelumnya diberitakan bahwa perwakilan
pemerintah menghancurkan lebih dari 12 benda seni Musium Nasional di
ibukota Kabul, termasuk patung Budha yang unik yang berusia 2000
tahun. Para diplomat asing saat ini berada di ibukota Kabul untuk
mengetahui apakah pemberitaan soal penghancuran patung-patung itu
benar, tetapi sejauh ini mereka tidak diijinkan memasuki musium.
Musium Nasional ditutup sejak 1992, setelah sebagian besar koleksi
dijarah akibat bentrokan antara para pemimpin tentara Afghanistan.


* EROPA NAMPAK AKAN MUSNAHKAN TERNAK SEHAT

Rencana pemusnahan besar-besaran ternak yang masih sehat guna
mengatasi krisis penyakit sapi gila,BSE, kemungkinan akan
dilaksanakan. Para menteri pertanian Eropa yang mengadakan pertemuan
di Brussel, Belgia, Senin kemarin nampak tidak bisa menyepakati
tindakan lain. Hal ini berarti bahwa Komisi Eropa kini bisa
merumuskan rencana memborong ternak yang sehat. Gagasan alternatif
yang diusulkan Belanda tidak mendapat dukungan luas dewan menteri
pertanian di Brussel. Belanda mengusulkan penyehatan sektor daging
dengan meningkatkan persaingan dan memberikan kompensasi kepada para
peternak yang mengalami kerugian. Jerman dan Denmark mendukung
gagasan alternatif Belanda itu. Para peternak di Prancis dan Belgia
turun ke jalan guna menuntut kompensasi bagi kerugian finansial yang
mereka alami akibat krisis BSE yang melanda Eropa. Di Strasbourg dan
kota-kota lain di Prancis para peternak memblokir perbatasan dengan
Jerman. Blokade juga ditempatkan di jalan-jalan raya antara Prancis
dan Belgia.


* MENURUT USTAD HAMBALI, TOKOH MADURA, PENYULUT KERUSUHAN DI SAMPIT
ADALAH KECEMBURUAN SOSIAL

Meski pasukan Kostrad sudah tiba di Kalimantan, sampai sekarang belum
jelas apakah kondisi kota Sampit memang sudah tenang atau belum.
Siapa yang menyulut kerusuhan ini juga belum jelas. Namun menurut
Ustad Hambali seorang tokoh Madura yang banyak mengumpulkan data dari
Sampit, kecemburuan sosial memegang peranan penting. Selain tu tokoh
majelis ulama dari Pontianak mengakui konflik politik daerah juga
ikut menyulut. Berikut keterangannya:

Hambali [H]: Di luar dugaan, melihat aksi pendatang yang menguasai
kota Sampit, warga lokalpun panas hatinya. Mereka menyusun kekuatan
sambil menunggu bantuan dari pedalaman. Amuk massa itu terus
berkembang menjadi aksi pemburuan dan pembantaian terhadap warga
pendatang etnis tertentu tadi. Korban pun berjatuhan.

Pemicu amuk massa itu simpangsiur. Ada yang menyebut terkait dengan
rencana pelantikan beberapa kepala dinas, namun alasan itu sangat
kecil kemungkinannya. Ada pula yang mengaitkan dengan kehidupan warga
pendatang yang memang lebih mapan. Namun berdasarkan pengakuan
beberapa warga lokal, aksi ini lebih disebabkan warga pendatang etnis
tertentu yang tidak bisa beradaptasi dengan warga lokal. Hal ini juga
diungkapkan tokoh masyarakat  lokal, yaitu Profesor K.M.A. Usop.
Warga pendatang satu etnis tertentu itu kurang bisa beradaptasi
dengan prinsip 'di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung'.

Radio Nederland [RN]: Apakah anda melihat benar itu, bahwa memang
warga pendatang. Kita katakanlah lugas Madura terutama itu tidak mau
menyesuaikan diri.

H: Tidak semuanya benar itu, Pak. Tapi sebenarnya kejadian di
lapangan tidak demikian sepenuhnya. Dari data yang kami peroleh dari
tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Banjarmasin, justru kecemburuan
sosial itu yang lebih menonjol, Pak. Jadi kecemburuan sosial
dikarenakan pendatang itu lebih sukses, lebih mapan dan lain
sebagainya, situasi dan kondisi ini dimanfaatkan oleh para provokator
yang tidak senang dengan situasi dan kondisi yang memang sangat damai
itu. Nah, ada aspek politis seperti yang kami utarakan tadi dia ingin
menguasai posisi-posisi tertentu. Posisi kunci terutama untuk
merealisir otonomi daerah itu, Pak.

RN: Bagaimana itu cerita detilnya, pihak mana yang menyalahgunakan
dan pihak mana yang disalahgunakan dalam masalah otonomi daerah itu.

H: Nah, ini data-data di kami itu sebenarnya belum jelas total itu,
Pak. Tapi yang jelas itu ada unsur-unsur politis yang memanfaatkan.
Selama ini kan dua suku ini, dua etnis ini terkenal cepat mudah naik
emosionalnya gitu. Lebih mengedepankan emosional daripada rasional,
sehingga dia dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengakomodir
bahwa daerah ini adalah daerah yang tidak aman, kecuali kalau
dipimpin oleh putra putra daerah setempat. Itu beberapa data yang
kita peroleh, Pak.

RN: Anda menyebut provokator. Selain itu ada lagi
provokator-provokator lain yang mungkin dari luar daerah, gitu?

H: Pertama saya tambahkan sedikit, Pak ya. Penduduk asli dan
pendatang ini pada hakekatnya dua-duanya sama-sama punya nilai
kebaikan, dalam arti potensi dasarnya baik semua, Pak. Saya juga
pernah beberapa tahun tugas di daerah Dayak. Dayak ini sebenarnya
kalau nggak diusik mereka tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan
orang lain. Nah, begitu juga pendatang. Saya yakin ini hanya
dibenturkan saja, saya rasa, Pak. Jadi katakan saja kita nggak bisa
merendem sampling secara total bahwa pendatang jelek atau penduduk
lokal itu jelek. Sebab pada hakekatnya kedua-duanya itu mereka
memiliki potensi yang sangat baik.

Tetapi terus terang hanya dari karakteristik biasa Pak setiap
pendatang itu kan punya etos kerja yang lebih tinggi, kompetitif,
karena mereka mengembara, gitu lho, Pak. Sementara, ya kita sajalah
sebagai contoh, kalau kantor kita di rumah kita sendiri kan malah
kadang etos kerja malah menurun, jam kerja makin malas, mau bangun
pun nggak jauh di sebelah. Tapi sebaliknya kalau kayak di Jakarta
sempat kerja kita jaraknya begitu jauh sehingga kita antisipasi lebih
sedini mungkin. Mungkin lebih awal bangun dan lain sebagainya. Itu
wajar-wajar saja kalau penduduk lokal itu lebih malas.

RN:  Tapi ini tadi faktor penyulutnya ini.

H: Saya mohon maaf mungkin nggak bisa memberikan gambaran lebih detil
tentang siapa sebenarnya yang bermain di balik layar ini. Jadi saya
tidak punya kemampuan gitu lho Pak ya. Ini juga data yang ada di kami
ini, yang dapat kami peroleh untuk melengkapi data lapangan.
Sementara hal-hal yang bapak tanyakan itu, kami belum bisa menarik
kesimpulan konkrit, siapa yang bermain di balik layar ini.

RN: Darimana data-data itu, Pak? Sampit ya?

H: Ya, teman-teman kirim.

RN: Terakhir berita yang bapak terima dari Sampit apa? Terutama
teman-teman dari Madura mana?

H: Ya, masing-masing mengklaim tidak mendahului gitu aja. Tidak
menjadi pemasalah awal gitu lho.

Demikian Ustad Hambali, tokoh Madura.


* PARTAI BURUH TURUTSERTA DALAM PEMERINTAHAN ARIEL SHARON

Desas-desus adanya perombakan kabinet, makin mempertegas bahwa Gus
Dur sudah kehabisan ilham untuk membikin kebijakan spektakuler.
Selama satu setengah tahun berkuasa, resep kebijakan Gus Dur hanya
dua, perombakan kabinet dan memeriksa keluarga Cendana dan kroni
Soeharto. Tidak mengherankan kalau dukungan terhadap Presiden yang
suka melawat ke luar negeri ini makin berkurang saja. Koresponden
Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Arief Biki, Ketua Umum Laskar Ampera Arief Rahman Hakim, kemarin
mengatakan kondisi negara yang serba tak menentu sekarang ini,
membutuhkan tindakan yang tepat agar tidak menambah keruh situasi
saat ini. Ia mengusulkan supaya Gus Dur meredam gempuran dari
pelbagai partai dengan melakukan reshuffle kabinet secara total.
Presiden pun harus menawarkan kepada partai-partai besar untuk duduk
dalam kabinet. Bilamana perlu presiden harus menggelembungkan
kabinetnya. Selanjutnya Arief melontarkan gagasan komposisi calon
kabinet, sesuai perolehan jumlah suara dalam pemilu 1999. PDI
Perjuangan mendapat jatah delapan kursi menteri, Partai Golkar enam
kursi, PPP empat calon menteri, fraksi Reformasi (PAN dan Partai
Keadilan) mendapat jatah empat menteri, PBB seorang menteri,
TNI/Polri empat menteri dan dari unsur birokrasi 10 menteri.
Reshuffle kabinet ini diperkirakannya dapat mencegah dilaksanakannya
Sidang Istimewa. Hal inilah jalan keluar yang bisa dirasakan semua
pihak sebagai win-win solution yaitu jalan keluar yang menguntungkan
semua pihak. Kalau partai-partai menolak, Gus Dur bisa saja
mengangkat orang-orang yang kontroversial.

Berbeda dengan Arief Biki, kalangan pendukung Gus Dur lebih condong
untuk membubarkan DPR RI dan utamanya Partai Golkar. Seorang pengamat
politik yang senantiasa memberikan dukungan pada partai Golkar,
berpendapat bahwa gagasan menyelenggarakan pemilu yang dipercepat
masih sulit dilaksanakan. Sebab secara konstitusi jika presiden
mundur maka wapres akan menggantikannya. Lagi pula DPR/MPR belum
mengirimkan sinyal-sinyal akan mengadakan pemilu yang dipercepat
sebagai sebuah solusi alternatif mengatasi kebuntuan politik saat
ini. Menurutnya, gasasan pemilu dipercepat seharusnya datang dari
MPR/DPR. Kedua Lembaga itu yang akan menentukan apakah perlu
penyelenggaran pemilu sela. Konsekuensinya jika pemilu dilaksanakan
untuk memilih presiden dan wakil rakyat secara langsung, maka UU No.
3 tahun 1999, tentang pemilu harus diubah terlebih dahulu. Sedangkan
hingga kini belum ada tanda-tanda DPR/MPR akan mengambil gagasan itu.
Dengan kata lain, pemilu dipercepat dapat dimunculkan jika seluruh
perangkat dan lembaga negara tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan
kenyataan saat ini lembaga-lembaga tersebut, yakni DPR/MPR, Kejagung,
Lembaga Kepresidenan, DPA, masih berjalan dengan baik.

Berbeda dengan dua pandangan yang cenderung pro status quo di atas,
maka para aktivis pro demokrasi mengatakan adalah naif bila
mengharapkan DPR/MPR akan memuaskan rakyat. Utamanya keinginan rakyat
untuk segera dituntaskannya agenda reformasi total. Bagi para
mahasiswa misalnya, seharusnya Golkar tidak boleh ikut dalam pemilu
karena belum pernah diadili kejahatannya selama 32 tahun Orde Baru
berkuasa. Golkar pun yang ikut menyusun UU Pemilu yang cacat dari
segi demokrasi, salah satunya dengan memberikan 38 kursi kepada
militer. Pemilu yang cacat demokrasi itu, telah membuka pintu besar
bagi masuknya sisa-sisa Orde Baru di parlemen (DPR/MPR). Itulah yang
menyebabkan reformasi total gagal, karena sisa-sisa Orde Baru ini
baik di Golkar maupun di partai-partai lainnya, selalu menggunakan
parlemen untuk menjegal agenda-agenda reformasi.

Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Budiman Sudjatmiko pun
sependapat dengan ide pembubaran parlemen, demi untuk melapangkan
jalannya reformasi total. Ia mengatakan massa rakyat kini terbelah
dua, antara yang pro dan anti Gus Dur. Namun adanya juga massa yang
mencoba lebih rasional dalam melihat "pertarungan" ini. Mereka
membawa agenda penghancuran sisa-sisa Orde Baru untuk menuntaskan
reformasi total. Hal ini dilandaskan oleh masih tercecernya
agenda-agenda reformasi total. Pengadilan Soeharto dan kroninya serta
pengadilan Golkar adalah dua dari banyak contoh yang dapat
diketengahkan terhambatnya agenda perubahan itu.

Kalangan lain mengatakan, kegagalan reformasi total yang terjadi,
jelas merupakan tanggung jawab Gus Dur, dan presiden sebagai pemegang
kendali kekuasaan adalah pihak yang paling berkompeten untuk
dimintakan pertanggungjawaban atas kegagalan tersebut. Untuk menutupi
kegagalannya itu, Gus Dur masih mendapat waktu selama dua bulan,
sebelum memorandum kedua dikeluarkan oleh DPR. Secara teoritis,
lanjutnya, dalam waktu dua bulan itu sulit baginya untuk mengambil
langkah-langkah yang popular bagi rakyat. Selama 17 bulan belakangan,
Gus Dur ternyata tidak mau dan tidak mampu menjalankan
langkah-langkah spektakuler yang bisa mewujudkan cita-cita reformasi
total, apalagi dalam waktu yang hanya dua bulan itu. Gus Dur jelas
tidak bisa menurunkan harga-harga, menaikkan upah buruh dan
menyediakan lapangan kerja pada sejumlah besar tenaga penganggur.
Bahkan jauh-jauh hari kabinet sudah mengumumkan kenaikan harga BBM
pada bulan April mendatang.

Sementara itu, sehubungan dengan pembubaran parlemen, juga sudah
dapat diperkirakan Gus Dur tidak akan mampu melakukannya. Karena ide
tersebut tidak didukung oleh Megawati dan militer. Oleh karena itu,
biarpun sebagian besar masyarakat di luar parlemen masih ingin Gus
Dur tetap berkuasa, situasi politik dapat dikendalikan dan tidak
terjadi kekacauan, namun suatu bentrokan horisontal tampaknya akan
sulit untuk dihindari. Yang sudah dilakukan Gus Dur selama satu bulan
ke belakang, hanyalah memeriksa beberapa keluarga Cendana dan
beberapa kroni Soeharto, misalnya Tutut dalam kasus pipanisasi di
Jawa. Tetapi langkah-langkah seperti ini pun pernah dilakukan B.J.
Habibie ketika berkuasa dua tahun yang lalu. Sebagai langkah
berikutnya, Gus Dur bulan depan mungkin akan menerapkan jurus
reshuffle kabinet. Tetapi tetap ia akan memasukkan orang-orang Golkar
dalam kabinetnya, meski ia memerintahkan kepada para pembantunya
untuk meminta kembali kantor-kantor Golkar yang merupakan milik
pemerintah. Kedua langkah yang sesungguhnya merupakan langkah politik
yang sangat minim, merupakan langkah yang akan diambil oleh Gus Dur
untuk memperpanjang usia kekuasaannya. Bertolak dari hal itu, adalah
mimpi mengharapkan Gus Dur mampu mewujudkan cita-cita reformasi
total.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke