--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 10 April 2001 14:10 UTC ** PASUKAN BRIMOB MUNDUR DARI SAMPIT ** JOSEPH ESTRADA KEMBALI GAGAL MENANGKAN KASUSNYA ** PARA DOKTER DI SINGAPURA PISAHKAN KEMBAR SIAM ** TOPIK GEMA WARTA: BISAKAH MASING-MASING PIHAK BERSIKAP TERBUKA? ** TOPIK GEMA WARTA: MASIH DIRAGUKAN APAKAH PERTEMUAN EMPAT TOKOH NASIONAL AKAN EFEKTIF MENGATASI MASALAH BANGSA * PASUKAN BRIMOB MUNDUR DARI SAMPIT Pasukan Brimob ditarik mundur dari Sampit, Kalimantan Tengah karena ancaman akan dipenggal kepalanya oleh masyarakat Dayak. Menurut Kapolres Kotawaringin Timur Ajun Komisaris Besar P. Hardono, Jakarta memerintahkan Brimob keluar dari kawasan tersebut. Hari-hari belakangan, pecah berbagai bentrokan antara masyarakat Dayak dengan satuan-satuan polisi. Tiga orang polisi tewas akibat bentrokan tersebut. Kini sekitar 500an orang polisi mulai meninggalkan Sampit. Mereka sebelumnya ditempatkan di sana untuk melindungi para penduduk Sampit dari aksi-aksi orang Dayak. Sejak Februari lalu, gerombolan-gerombolan melakukan kampanye teror terhadap masyarakat Madura di Kalimantan, yang dianggap mendominasi perekonomian Kalimantan. Sejauh ini sekitar 500 orang tewas dan ribuan orang Madura melarikan diri. * JOSEPH ESTRADA KEMBALI GAGAL MENANGKAN KASUSNYA Mantan Presiden Filipina, Joseph Estrada kembali gagal memenangkan kasus pengadilan yang digelarnya untuk mencegah dakwaan penggelapan uang dan korupsi terhadapnya. Kini besar kemungkinan ia akan ditangkap. Mahkamah Agung Filipina menolak klaim Estrada bahwa ia memiliki kekebalan hukum. Menurut Estrada resminya ia masih tetap menjabat Presiden, karena ia dilengserkan secara tidak sah. Berkat people power awal tahun ini, Joseph Estrada dicopot dari jabatannya dan diganti oleh Presiden Gloria Arroyo. Vonis Mahkamah Agung kini melempangkan jalan menyeret Estrada ke pengadilan dengan tuduhan melakukan korupsi jutaan serta pencurian. Kemungkinan ia terancam hukuman mati. * PARA DOKTER DI SINGAPURA PISAHKAN KEMBAR SIAM Tim dokter di Singapura berhasil memisahkan bayi kembar Siam asal Nepal menyusul operasi maraton selama hampir empat hari. Kepala kedua bayi perempuan tersebut melekat satu sama lain. Hal ini hanya terjadi sekali dalam dua juta kelahiran. Berhasilnya pemisahan kembar Siam merypakan suatu hal yang langka pula. Operasi pemisahan tersebut belum selesai, karena tim dokter masih harus menutup tempurung kepala kedua bayi itu. Kondisi kembar Siam baik-baik saja. Demikian tegas tim dokter. * PEMERINTAH AMERIKA KURANGI ANGGARAN NEGARA UNTUK IKLIM Pemerintah Amerika ingin mengurangi anggaran negara yang berkaitan dengan masalah iklim. Demikian RAPBN untuk tahun depan, yang dikirim Presiden George Bush ke Konggres. Pemerintah Bush ingin mengurangi anggaran untuk iklim sampai 2,3 milyar dolar. Ini bisa tercapai dengan menghentikan pelaksanaan Perjanjian Kyoto. Belakangan, Bush mengejutkan negara-negara Barat, terutama Uni Eropa, dengan ucapannya bahwa Amerika Serikat ingin merevisi ulang perjanjian iklim, yang dianggapnya tidak realistis serta merugikan ekonomi Amerika. Sekjen PBB Kofi Annan Senin kemarin mengatakan berharap Washington akan berubah pendapat. RAPBN tersebut juga memuat penurunan pajak tahap pertama. Hal ini merupakan bagian dari penurunan pajak drastis dalam 10 tahun, yang merupakan salah satu tujuan utama Bush dalam masa jabatannya. Bush selanjutnya juga ingin menyediakan dana tambahan bagi kebijakan luar negeri. Pemerintahannya telah menyediakan kurang lebih 700 juta dolar bagi negara tetangga Kolombia untuk membendung perdagangan obat bius. * TOLEDO TIDAK PEROLEH MAYORITAS SUARA Pemimpin oposisi Peru Alejandro Toledo tidak memperoleh mayoritas suara dalam pemilihan presiden Ahad lalu. Dalam putaran kedua, Toledo, yang memperoleh sekitar sepertiga suara, harus bersaing dengan mantan Presiden sayap kiri, Alan Garcia. Menurut penghitungan suara yang belum lengkap, Garcia memperoleh lebih dari seperempat suara. Calon perempuan konservatif, Lourdes Flores, ketinggalan beberapa persen suara terhadap Garcia. Putaran kedua pemilihan presiden diselenggarakan dua bulan lagi. * CINA TIDAK PUAS DENGAN PENJELASAN AMERIKA Cina masih belum puas atas penjelasan Amerika tentang insiden penerbangan, sembilan hari lalu di atas Lautan Cina Selatan. Beijing sekali lagi menuntut agar Amerika meminta maaf atas tabrakan yang terjadi antara pesawat spionase Amerika dengan pesawat tempur Cina. Washington tidak ingin meminta maaf atas kejadian tersebut, kecuali atas tewasnya pilot Cina. Presiden Amerika, George W. Bush kembali meminta Cina untuk membebaskan awak pesawat spionase yang berada di pulau Cina, Hainan. Bush khawatir hubungan antara Amerika dengan Cina akan memburuk kalau krisis antara kedua negara tidak segera diselesaikan. Senin kemarin, misi diplomatik Amerika untuk ke-empat kalinya mengunjungi awak pesawat. Keadaan ke 24 awak pesawat dikabarkan baik-baik saja. * SATU ORANG TEWAS DAN 11 CEDERA AKIBAT SERANGAN DI JALUR GAZA Satu orang laki-laki tewas serta 11 orang cedera akibat serangan rudal Israel terhadap sasaran Palestina di Jalur Gaza. Israel melakukan serangan rudal tersebut menyusul serangan mortir terhadap permukiman Yahudi di Israel Selatan. Menurut sumber-sumber Palestina, satu rudal jatuh di rumah sakit militer yang terletak di sebuah kamp pengungsi. * BISAKAH MASING-MASING PIHAK BERSIKAP TERBUKA? Rencana pertemuan empat tokoh tetap jalan walaupun belum diketahui kapan dilangsungkan. Wapres Megawati menyatakan bersedia datang kalau agendanya jelas. Sedangkan Ketua MPR, Amien Rais, mengatakan hal itu sudah terlambat. Sedangkan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung mengusulkan dilibatkannya tokoh-tokoh lain. Namun yang pasti dibutuhkan adalah kesediaan masing-masing pihak untuk bersikap terbuka, dan itulah yang nampaknya kurang. Berikut keterangan pengamat politik Syamsudin Haris kepada Radio Nederland: Syamsudin Haris [SH]: Hal pertama tentu saja adalah kesediaan masing-masing pihak untuk membuka diri. Tidak bersikap hitam-putihlah gitu. Hal kedua tentu saja adalah apa agendanya, mesti jelas juga. Yang ketiga saya melihat ada baiknya dilibatkan tokoh-tokoh lain selain yang empat nama itu. Kenapa demikian? Supaya tokoh-tokoh lain yang bisa diusulkan oleh masing-masing empat tokoh ini, itu bisa menjadi macam jembatan bagi dialog tadi. Supaya tidak mengalami kebuntuanlah. Radio Nederland [RN]: Pak Syamsudin tadi mengatakan bahwa masing-masing pihak itu harus membuka diri, supaya dialog seperti itu bisa ada manfaatnya. Kalau Pak Syamsudin melihat dan mengamati apakah dari masing-masing pihak itu ada kemauan, ada keinginan untuk membuka diri, untuk berdialog ini? SH: Saya melihat kemauan untuk membuka diri itu, kelihatan kecil. Khususnya antara Presiden Wahid di satu pihak, dan Ketua Majelis, Pak Amien Rais di pihak lain. RN: Dan Pak Amien Rais sendiri juga mengatakan bahwa dialog atau pertemuan ini sebenarnya terlambat, karena menurutnya Memorandum II itu, bagaimanapun toh sudah akan diturunkan begitu. SH: Ya, memang di pihak Pak Amien bisa disebut terlambat. Tapi kan situasi ini juga mesti diakui oleh Pak Amien, sebagai produk dari apa yang dilakukannya dulu pada masa pencalonan presiden, menjelang Sidang Umum Majelis pada tahun 1999. Dengan demikian nggak ada kata terlambat sebetulnya dalam hal dialog. RN: Nampaknya posisi Presiden saat ini sulit sekali. Kita kemarin juga sudah mendengarkan berita bahwa PDI dan bukan Megawati katanya, yang sudah mengeluarkan tiga syarat itu untuk menggantikan Gus Dur. Dan hari ini muncul pula berita bahwa Golkar, Akbar Tanjung juga bisa menerima syarat itu dan bisa menjamin. SH: Memang di pihak PDI-P, di pihak Megawati itu tentu saja bisa dimaklumi kalau muncul pensyaratan semacam itu. Bagaimanapun dulu kan PDI-P pada umumnya dan Megawati khususnya bisa dikatakan dikhianati oleh kelompok Poros Tengah. Misalnya dalam hubungannya dengan presiden wanita. Dulu kan katanya nggak boleh. Sekarang tiba-tiba boleh. Ada nggak jaminan bahwa, kalau kemudian Megawati menjadi Presiden, tidak akan lagi, sebagaimana yang dialami oleh Presiden Wahid. Oleh sebab itu, saya melihat apa yang dikemukakan oleh PDI-P pada umumnya dan Megawati pada khususnya itu, lebih spesifik ditujukan kepada kelompok di sekitar Amien sebetulnya. RN: Karena merekalah yang dulu mengatakan tidak menyetujui presiden perempuan ya? SH: Ya. RN: Pada saat ini kalau Bapak Syamsudin mengamati, sebenarnya konstelasi peta politik saat ini bagaimana ini Pak? Nampaknya Gus Dur saat ini ada di pihak yang paling sendirian. SH: Ya itu kan akibat tingkah laku Presiden Wahid sendiri. Nah oleh sebab itu, saya melihat bahwa walaupun ada dialog, misalnya ya, kemudian juga di sisi lain, di tingkat masa, di bawah itu ada resistensi untuk mempertahankan Gus Dur. Saya melihat memorandum II itu, tetap akan muncul. Sebab politisi-politisi di DPR juga sudah skeptis terhadap apapun yang diupayakan atau dilakukan oleh Presiden. Demikian Syamsudin Haris. * MASIH DIRAGUKAN APAKAH PERTEMUAN EMPAT TOKOH NASIONAL AKAN EFEKTIF MENGATASI MASALAH BANGSA Jurubicara Istana Adhie Masardi kemarin mengatakan bahwa para pelobi ditugaskan Presiden menyiapkan pertemuan awal empat tokoh nasional, yang kemudian akan diperluas dan mencakup juga tokoh TNI / Polri, LSM, serta tokoh masyarakat lainnya. Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta Pertemuan 4 tokoh politik Indonesia akan berlangsung juga sebelum tanggal 30 April nanti. Presiden Abdurrahman Wahid menginginkan agar agenda dibahas menyangkut kegelisahan masyarakat dan kemungkinan terjadinya konflik berdarah di antara para pengikut keempat tokoh itu. Tetapi kalangan mahasiswa berharap, para pemimpin mahasiswa pun harus dilibatkan dalam menyusun platform pertemuan tersebut yang harus berlandaskan 6 visi reformasi. Menurut para pemimpin mahasiswa, yang paling berhak menentukan agenda pertemuan tokoh-tokoh nasional itu haruslah para mahasiswa karena merekalah yang menjatuhkan rejim Soeharto dan bukannya tokoh-tokoh pertemuan Ciganjur . Para tokoh Ciganjur ini yang paradigmanya sudah gagal pada kenyataanya pun sempat melacurkan diri dengan menerima uang dari pemerintahan Orde Baru meski diantara mereka ada yang kemudian dimusuhi Soeharto. Amien Rais terima dana dari Soeharto melalui Muhamadiyah.Gus Dur didukung kepemimpinannya di NU oleh keluarga Cendana dan Megawati serta suaminya selama 10 tahun menikmati gaji DPR dan hasil pompa-pompa bensin hadiah rejim Orde Baru. Sedangkan Akbar Tanjung masuk kategori penjahat Orde Baru yang ikut berkampanye untuk Soeharto dan menikmati uang SDSB. Sehubungan dengan itu, menurut rencana, hari Rabu ini mahasiswa akan kembali beraksi.Sedangkan kalangan pejuang reformasi total Rabu pagi akan bertemu di Gedung Joang Jakarta melakukan curah pendapat soal "Golkar dan kejahatan politik Orde Baru". Dan para mahasiswa akan berdemo didepan Istana.Kelompok Ciganjur dianggap telah gagal menjalankan agenda reformasi. Sedangkan Budiman Sudjatmiko,Ketua PRD menyatakan, kompromi politik antartokoh politik hanya sekedar kongkow-kongkow politik. Pertemuan yang hanya melibatkan Presiden Abdurrahman Wahid, Wapres Megawati, Ketua MPR Amien Rais, dan Ketua DPR Akbar Tandjung, tidak akan membawa hasil yang optimal."Ibaratnya dalam sebuah pertandingan tinju pertemuan itu layaknya seperti ronde istirahat. Untuk meredakan ketegangan, tapi persoalan tidak akan pernah selesai," ujarnya.Ujung-ujung dari hasil kompromi cuma bagi-bagi kekuasaan. Persoalan bangsa, menuntaskan persoalan militerisme, otoriterisme dan korupsi, malah luput dari perhatian mereka. Padahal, hal-hal tersebut merupakan tuntutan reformasi. Bagaimana sikap Gus Dur sendiri? Kemarin ia mengatakan, tiga tokoh politik lainnya, selain dirinya, sudah bersedia untuk berdialog tetapi tanggal untuk dialog tersebut belum dapat ditentukan karena masing-masing punya kesibukan. Keterangan Gus Dur ini tampaknya ada benarnya. Setelah orang-orang Gus Dur melakukan lobby-lobby yang intensif dengan orang-orang seputar Megawati maka keluarlah pengumuman bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersedia menghadiri pertemuan kembali empat tokoh nasional seperti diusulkan Presiden. Kesediaan tersebut disampaikan Megawati yang juga Wakil Presiden RI itu ketika memimpin rapat pengurus PDI Perjuangan di kantor pusat Jl Pecenongan Jakarta, Selasa. "Saya siap bertemu dengan siapa pun, dimana pun, kapan pun, dan dengan berapa orang pun," kata Megawati seperti dikutip Sekjen DPP PDI Perjuangan Sutjipto seusai rapat tersebut. Meskipun demikian, Megawati memberi syarat bahwa pertemuan tersebut harus memiliki agenda yang jelas, kata Sutjipto. Tapi, "bukan kewenangan kami untuk menegaskan soal agenda atau materi pertemuan itu," jelasnya. Menteri Pertahanan, Moh Mahfud MD pun sudah menyatakan bahwa pertemuan antara empat tokoh elite politik akan didahului dengan pertemuan terbatas antar tokoh. "Jika tidak diantisipasi sejak awal, bisa kurang baik. Ia juga mengusulkan sebaiknya pertemuan tersebut tidak terbatas pada empat tokoh saja. "Bisa lima, enam tokoh politik. Saya kira perlu bertemu secara terbatas dulu tokoh yang strategis posisinya dan paling banyak massanya," terangnya. Pertemuan terbatas itu menurutnya perlu dilakukan untuk membahas apakah kompromi itu.Apakah harus sampai SI, atau tidak. Pertemuan ini memang penting untuk menghindari konflik horizontal di masyarakat. Amien rais pun sudah mengatakan, ia bersedia bertemu dengan tokoh yang ditawarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Namun, ia memberikan persyaratan yakni, pertemuan itu tidak menganggu proses keluarnya memorandum kedua DPR. Akbar Tanjung pun sudah bersedia. Sementara itu situasi politik dibawah semakin memanas, PDIP selain menyerukan agar posko-posko dibuka kembali, juga sudah mengisntruksikan kepada seluruh fungsionaris dan para kadernya untuk tidak terpancing dengan issue "Seruan Jihad" membela Gus Dur. "Kader PDIP harus tunduk pada instruksi pimpinan partai," tegas Sekjen DPP PDIP Sutjipto. Tokoh PDIP yang lain Pramono Agung kemarin pun mengakui bahwa massa"dibawah mulai bersiap-siap", dan hal ini tidak baik. Para pengamat berharap agar dalam pertemuan 4 tokoh itu setidaknya ada tiga agenda yang dibahas. Pertama, mengenai kelanjutan hubungan antara DPR/MPR dengan presiden, kedua perlu tidaknya Memorandum II dan terakhir Sidang Istimewa. Bila tokoh-tokoh politik bisa sepakat akan 3 masalah di atas tadi maka keputusan mereka itu bisa mengikat massa dibawah. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------