---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 01 Mei 2001 15:30 UTC



** PRESIDEN ABDURAHMAN WAHID TOLAK MEMORANDUM-II DPR

** PRESIDEN GLORIA ARROYO BERLAKUKAN KEADAAN PEMBERONTAKAN DI MANILA

** HARI BURUH 1 MEI DIPERINGATI DI SELURUH DUNIA

** PERUNDINGAN ANTARA PEMBERONTAK ZAPATISTA DAN  PEMERINTAH MEKSIKO
DIHENTIKAN

** TOPIK GEMA WARTA: PERTIKAIAN ELIT POLITIK MERUPAKAN BUKTI DARI
KELEMAHAN UUD 45

** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR GUNAKAN CARA SOEHARTO UNTUK HADAPI
LAWANNYA



* PRESIDEN ABDURAHMAN WAHID TOLAK MEMORANDUM-II DPR II DPR

Presiden Abdurahman Wahid menolak memorandum  yang dikeluarkan DPR
Senin kemarin. Demikian laporan sejumlah harian di Indonesia. Menurut
Wahid teguran  tersebut  merupakan penilaian terhadap pemerintah dan
karenanya tidak tepat. Senin kemarin seperti yang sudah diduga
semula, DPR RI dengan suara mayoritas mutlak menyetujui
dikeluarkannya memorandum II. Presiden dituduh tersangkut dua skandal
keuangan. Februari lalu DPR untuk pertama kali mengeluarkan
memoradum. Dengan memorandum II itu, pemecatan terhadap Wahid setapak
lebih dekat. Sekarang Presiden punya waktu sebulan untuk menyakinkan
DPR. Kalau hal itu tidak berhasil, akan dilakukan proses impeachment
oleh MPR, yang merupakan organ tertinggi di Indonesia.


* PRESIDEN GLORIA ARROYO BERLAKUKAN KEADAAN PEMBERONTAKAN DI MANILA

Presiden Filipina Gloria Arroyo memberlakukan keadaan pemberontakan
di ibukota Manila, setelah terjadinya bentrokan hebat  antara para
pendukung mantan presiden Joseph Estrada dan polisi. Dengan apa yang
disebut 'negara dalam pemberontakan' itu, orang bisa ditangkap tanpa
adanya perintah hukum. Tentara  menduduki posisi-posisi  strategis di
ibukota guna mengantisipasi demo. Sementara itu dikeluarkan perintah
penangkapan terhadap sejumlah tokoh  terkemuka oposisi, di antaranya
para senator dan para perwira tinggi militer dan kepala staf
kepolisian Filipina. Mereka dituduh menyulut kerusuhan-kerusuhan
berdarah guna menggulingkan pemerintah Arroyo. Dalam kerusuhan yang
terjadi, dua anggota polisi dan seorang pengunjuk rasa tewas, ketika
demonstran yang marah berusaha mendobrak masuk istana kepresidenan.
Ribuan pengikut Estrada yang ditangkap pekan lalu menuntut
pembebasannya. Mantan presiden itu dituduh menggelapkan uang negara.


* HARI BURUH 1 MEI DIPERINGATI DI SELURUH DUNIA

Di berbagai kota di dunia berlangsung demonstrasi sehubungan dengan
perayaan Hari Buruh. Di ibukota Jerman, Berlin, terjadi bentrokan
hebat antara demonstran dan polisi, di mana banyak yang menderita
luka dan terjadi sejumlah penahanan. Jumlah anggota polisi yang
disiagakan mencapai rekord 9.000  orang, menyusul aksi yang akan
dilakukan oleh berbagai kelompok kiri.
Juga di London pemerintah mengambil langkah pengamanan ekstra, guna
mencegah berulangnya kerusuhan tahun lalu. Sekitar 10.000 kaum
anarkis melancarkan aksi menentang badan-badan kapitalis, seperti
pusat-pusat bursa dan perusahaan multinasional.
Di Moskow ribuan anggota serikat buruh dan kaum komunis melancarkan
demo menuntut antara lain kenaikan upah dan jaminan sosial.
Di Australia ribuan massa turun ke jalan untuk memprotes badan-badan
yang  mendominasi ekonomi dan menentang globalisasi.
Di Asia jutaan orang melangsungkan aksi menuntut perlindungan hak
atas tindakan sewenang-wenang perusahaan dan menentang pengangguran
yang kian meningkat.


* PERUNDINGAN ANTARA PEMBERONTAK ZAPATISTA DAN PEMERINTAH MEKSIKO
DIHENTIKAN

Di Meksiko kaum pemberontak Zapatista di negara bagian Selatan
Chiapas menghentikan perundingannya dengan pemerintah. Mereka
menghentikan perundingan setelah menolak usul undang-undang, di mana
hak-hak penduduk asli harus dijamin. Undang-undang baru yang
disetujui Kongres pekan lalu, membolehkan penduduk Indian sampai
batas tertentu mendirikan pemerintahan sendiri, dan hak untuk
membentuk organisasi-organisasi politik dan budayanya sendiri. Mereka
juga mendapat janji tentang tanah mereka berserta  sebagian besar
sumber daya alamnya. Tetapi pihak pemberontak menganggap
undang-undang tersebut dalam butir-butir itu tidak memadai dan
menamakannya sebagai penghinaan terhadap penduduk indian. Sekarang
kaum pemberontak memutuskan hubungan dengan pemerintah, yang berarti
peluang untuk perdamaian kian jauh.


* MANTAN PRESIDEN ARGENTINA CARLOS MENEM AKAN DIADILI

Mantan Presiden Argentina Carlos Menam harus menghadap pengadilan
sehubungan dengan tuduhan skandal perdagangan senjata. Menem dituduh
tersangkut pengiriman senjata gelap kepada Kroasia dan Ekuasor antara
tahun 1991 dan 1995. Pada waktu itu bagi kedua negara tersebut
diberlakukan embargo senjata. Mantan presiden dituduh memerintahkan
sebuah organisasi ilegal untuk melakukan pengiriman senjata tersebut.
Menem pernah menjabat Presiden Argentina dari tahun 1989 smpai 1999.


* PERTIKAIAN ELIT POLITIK MERUPAKAN BUKTI DARI KELEMAHAN UUD 45

Intro: Setelah DPR Senin kemarin memberlakukan Memorandum II. kini
posisi Presiden Badurrahman Wahid semakin terjepit. Namun Gus Dur
akan bersandar pada kartu trufnya  menggerakkan massa banser. Baik
DPR maupun Gus Dur sama-sama punya alasan hukum untuk merasa diri
benar. Menurut Direktur Studi Indonesia di Melbourne University,
Prof. Arief Budiman, inilah bukti kesekian kali kelemahan kelambagaan
UUD 45.

Arief Budiman [AB]: Memorandum II sebenarnya sudah bisa diharapkan
akan terjadi ya, karena yang penting adalah Megawati juga menyetujui
memorandum II itu. Tapi apakah ini artinya akan menjadikan Sidang
Istimewa yang  mencopot Gus Dur itu masih menjadi tanda tanya, karena
masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Terutama oleh
Megawati sendiri. Jadi saya kira memorandum II ini hanya menunjukkan
bahwa Gus Dur posisinya maik terjepit, tetapi belum pasti akan
terguling. Karena faktor Megawati menurut perhitungan banyai orang,
akan lemah kalau ia menjadi presiden, kalau jadi Wapres tampaknya
lebih populer sebagai politikus. Kalau jadi presiden dia akan menjadi
sasaran tembak dari banyak orang dan kelemahannya akan muncul.

Kelemahannya sebenarnya ada tiga. Pertama, ia bukan seorang
performer, jadi dalam keadaan krisis ia tidak bertindak. Kalau
sekarang ia diam saja itu kelilhatannya hebat, tetapi kalau dia
sebagai presiden dalam keadaan krisis tidak bertindak, atau menunda
tindakannya itu menyulitkan.

Kedua, juga bisnis Taufik Kiemas suaminya yang akan diekspose. Kalau
sekarang kelihatannya karena sasaran tembak  diarahkan ke Gus Dur,
Taufik Kiemas tidak kelihatan apa-apa gitu. Tetapi begitu jadi
presiden akan muncul.

Dan ketiga, kemungkinan lawan-lawan Megawati untuk menggunakan
syariah islam untuk mencopot dia, karena dia perempuan tidak bisa
memimpin laki-laki. Itu juga kelamahannya. Jadi Megawati menurut
perhitungan orang banyak adalah, mungkin ia hanya sampai memorandum
II, jadi tidak sampai ke sidang istimewa untuk mencopot Gus Dur.
Karena kelihatannya ia dalam keadaan lebih lemah kalau ia  menjadi
presiden pada saat ini.

Radio Nederland [RN]: Dia adalah seorang  Wakil Presiden, bukankah
dia semestinya membantu Presiden, kenapa diam saja sekarang dia.

AB: Ya, itu memang Megawati, tetapi juga Gus Dur sikapnya tidak baik
terhadap Megawati, yang harus diakui juga. Meremehkan Megawati lah.
Tetapi di lain pihak Megawati juga bukan seorang negarawan yang bisa
berprestasi, berpartner secara seimbang dengan Gus Dur. Misalnya
kemarin kan waktu sidang MPR yang lalu, Megawati kan diberi hak untuk
memimpin kabinet. Tetapi Gus Dur tidak memberi kesempatan. Sebenarnya
Megawati dengan hak dari MPR itu dan dukungan yang kuat, dia bisa
dengan mudah bermain, dan dia dengan mudah mengimbangi Gus Dur pada
waktu itu. Tetapi ternyata sebagaimana biasa, Megawati cenderung
diam. Kalau dia dihina atau diserang itu ia cenderung diam saja,
tidak datang, ngambeg, tidak muncul di sidang kabinet. Sikap seperti
itu kan lebih kekanak-kanakan daripada seorang negarawan yang pandai
memanipulasi.

Bayangkan kalau yang jadi Wapres itu Akbar Tandjung gitu, saya kira
Gus Dur sudah tersingkir secara praktis. Karena Akbar Tandjung dengan
madat-mandatnya yang lebih banyak itu dia bisa lebih bermain. Dia
lebih profesional sebagai seorang politikus. Jadi sekarang Megawati
sebagai Wapres tidak mendukung itu sebagai suatu hal yang aneh,
sementara tidak etis juga. Dia mendukung atau tidak mendukung. Kalau
dia mendukung ya mendukung yang bener. Tetapi kalau tidak mendukung
ya keluar dong, nyatakan protes. Dan ini saya kira yang membuat orang
kecewa terhadap Megawati.

RN: Sekarang Presiden Abdurrahman Wahid setelah tidak mendapat
dukungan Wakil Presiden, tentunya dia serang gencar harus bisa
menyelamatkan diri. Lalu bagaimana dia harus menyelematkan diri dalam
kondisi seperti ini?



AB:  Kalau nasibnya ditentukan oleh anggota parlemen, saya kira sudah
habis dia. Tapi dia kan punya trufkart yang lain, yang secara politis
mengatakan bahwa dia tidak mendapat dukungan DPR, tetapi dapat
dukungan rakyat langsung. Lalu politiknya dari gedung parlemen
dibawanya ke jalanan. Dan inilah yang menjadi masalah sebenarnya.
Yaitu massa bansernya dan sebagainya, jadi politik bagi Gus Dur
menjadi semacam premanisme. Artinya  rakyat biasa diajak langsung
menujukkan kekuatannya gitu.

Di satu pihak memang kelihatannya jelek ya, jadi Gus Dur kayak preman
saja gitu, tapi di lain pihak Gus Dur juga mengatakan juga bahwa DPR
itu adalah avonturir-avonturir politik saja. Sehingga ia minta DPR
dibubarkan. Nah jadi susah sekali keadaannya. Kalau kita bertolak
dari politik formal, apa yang dilakukan Gus Dur itu melakukan politik
dengan tindak kekerasan, dengan ancaman-ancaman kekerasan dari massa
bansernya. Tapi bagi Gus Dur itulah dukungan rakyat yang langsung.

Jadi di Indonesia ini sekarang agak susah, kedua-duanya bisa
diinterpretasikan secara kuat,  dari DPR juga bisa dianggap kuat.
Mereka terpilih dalam suatu pemilihan umum yang langsung dan bebas.
Seperti misalnya masalah Pansus memorandum itu, saya bertanya pada
sejumlah ahli hukum yang kawakan, ada yang bilang sah, ada yang
bilang tidak sah. Dua-duanya punya argumen yang kuat.

Ini menunjukkan bahwa Undang-undang Dasar 45 yang dibuat cepat-cepat
itu, interpretasi memang bisa macam-macam. Dan ini adalah kelemahan
proses politik di Indonesia. Sementara demokrasi itu bisa diberikan
kalau kelembagaannya sudah kuat, antara lain undang-undang ada, hukum
ada, militer kuat polisinya kuat bisa mengendalikan keamanan. Tetapi
di Indonesia sekarang, demokrasi diberikan, partisipasi rakyat
diberikan, tetapi kelembagaannya lemah sekali. Peraturan
undang-undangnya tidak jelas, lalu polisi dan militernya tidak kuat.
Maksud saya militer tidak kuat bukan diperkuat kayak jaman Soeharto,
tetapi setidak-tidaknya bisa menjaga keamanan. Tapi ternyata dia
tidak bisa menjaga keamahan, akibatnya demokrasi yang diberikan oleh
pemerintah yang sekarang jadi luber. Menjadi brantakan kemana-mana.

Demikian Prof. Arief Budiman, gurubesar kajian Indonesia pada
Melbourne University di Melbourne, Australia.


* GUS DUR GUNAKAN CARA SOEHARTO UNTUK HADAPI LAWANNYA

Presiden Abdurrahman Wahid, Rabu hari ini akan berpidato di televisi.
Apa isinya belum diumumkan. Senin lalu mayoritas anggota DPR
mendukung Memorandum II. Gus Dur punya waktu sebulan lagi untuk
menjawabnya. Langkah pertama Presiden Abdurrahman ternyata tidak
lebih dari cara Soeharto, yaitu menangkap lawan politiknya. Kemarin
sore mantan Sekjen Departemen Kehutanan dan Perkebunan Suripto
ditahan Polda Metro Jaya. Berikut laporan koresponden Syahrir dari
Jakarta.

Ketua MPR Amien Rais kemarin menyarankan agar Presiden Abdurrahman
Wahid segera mundur, sebelum MPR menggelar Sidang Istimewanya, sebab
bila Gus Dur diturunkan lewat SI maka akan timbul dampak traumatik,
bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi organisasi dan bangsa secara
keseluruhan. Tetapi Gus Dur tampaknya tidak mau mundur. Ia pun tidak
mau menggunakan massa pendukungnya untuk melakukan aksi-aksi massa
terhadap lawan-lawannya. Yang ia lakukan adalah aksi penangkapan
lawan-lawan politiknya. Untuk itu ia gunakan polisi yang masih setia
padanya.

Maka kemarin sore mantan Sekjen Departemen Kehutanan dan Perkebunan
Soeripto ditahan Polda Metro Jaya. Pengacaranya Soeripto, Effendi
Saman mengatakan, "ini memang ciri khas Gus Dur yaitu melakukan
fitnah." Menurut Effendi Saman Gus Dur tidak pernah menggunakan
instrumen hukum. Selalu ia mengeluarkan pernyataan mulai dari mencuri
ayam sampai makar. Kabinetnya hancur karena salahnya sendiri. Ia
tidak percaya pada alat-alat penegak hukum. Saat ini Gus Dur sudah
terjepit. Dan paling gampang menakut-nakuti lawannya adalah dengan
penangkapan-penangkapan. Dengan menangkap Soeripto, ia tidak perlu
khawatir akan ada reaksi dari partai mengingat Soeripto tidak punya
partai. Kalaupun orang belum takut padanya, maka ia masih bisa
menahan Taufik Kiemas misalnya dengan alasan KKN. Pihak kepolisian
menurut laporan pers ibukota sudah meminta ijin kepada Wapres untuk
memeriksa Taufik Kiemas dalam hubungannya dengan kasus penyelundupan
mobil.

Gus Dur menyadari sepenuhnya bahwa kekuasaannya tinggal 30 hari lagi.
Memang secara teoritis dia masih bisa berkuasa dua bulan lagi sampai
SI MPR digelar, Agustus mendatang. Tetapi ibarat kapal yang bocor,
kekuasaannya akan cepat menurun. Seorang mantan pejabat semasa
Habibie merasa kasihan melihat Gus Dur diam-diam ditinggal
orang-orang yang pernah dekat dengannya. Diam-diam tokoh-tokoh NU,
Ansor dan PKB mulai menyatakan kesetiaan mereka kepada Megawati.
Beberapa menteri pun nampak seolah telah meminta "suaka" pada
Megawati. Memang ada beberapa yang setia dan percaya pada keterangan
Gus Dur bahwa ia masih kuat dan punya orang-orangnya di Golkar dan
PPP. Tetapi optimisme itu sirna setelah Memorandum kedua turun.
Sebenarnya hingga kemarin dulu, Gus Dur masih punya opsi untuk
membiarkan massanya melakukan penekanan penekanan yang lebih berat
sehingga Jakarta membara. Tetapi ia takut mengambil resiko, kata
orang dekatnya. Padahal dahulu ketika PDI Perjuangan gagal menjadikan
Megawati sebagai presiden, Taufik Kiemas berani mengambil resiko. Ia
langsung memerintahkan massa partai menebang pohon-pohon di Bali dan
membakar rumah Amien Rais di Solo. Makan Mega akhirnya diangkat
menjadi Wapres. Kini Gus Dur pun bisa melakukan hal yang sama. Namun
ia lebih percaya pada cara-cara penangkapan sambil menawarkan
kompromi. Dan meski pagi harinya masih menginginkan membubarkan
parlemen, tetapi pada malam harinya ia mundur lagi.

Seorang lain mengatakan jika Gus Dur berani membubarkan parlemen,
menggerakkan massanya dan memanfaatkan Dana Reboisasi sebesar Rp. 7,8
trilyun untuk rakyat dan mengirim 200 koruptor ke Nusa Kambangan maka
ia mungkin masih bisa tertolong. Tetapi apa yang bisa diharapkan dari
seorang pemimpin yang dulu pernah menegaskan bahwa Mbak Tutut adalah
pemimpin massa depan?

Sementara itu, situasi ibukota kemarin aman dan tenang meski buruh
menyelenggarakan peringatan hari buruh internasional. Janji panitia
bahwa buruh akan menggerakkan 40.000 massa di Jakarta tidak terbukti.
Kalangan NU dan PKB yang semula berjanji akan membantu, ternyata
tidak menepati janji mereka. Padahal sejak seminggu yang lalu
kalangan gerakan Islam sempat khawatir Dita Sari Indah cs dengan
dukungan pasukan berani mati akan melakukan aksi-aksi anarkis
terhadap  mereka yang anti Gus Dur. Tetapi semua kekhawatiran itu
tidak terbukti. Kebanyakan pernyataan yang keluar ternyata hanyalah
merupakan perang urat syaraf belaka. Ichwanul Muslimin tidak jadi
menggerakkan massanya yang 150.000 orang. Satu juta massa Mujahidin
yang mau dikumpulkan di lapangan Monas pun hanyalah gertak sambal
saja. Di pihak lain janji para pendukung Gus Dur pun tidak terbukti.
Tiga bulan lalu dikatakan, Istihgosah akan dihadiri satu juta massa.
Lalu pekan lalu target berubah menjadi 400.000 orang. Kemudian
terbukti massa yang terkumpul tidak sampai 100 ribu orang. Padahal
persiapannya sampai tiga bulan. Namun  hingga SI mendatang nampaknya
aksi massa masih dibutuhkan untuk mempengaruhi opini masyarakat dan
parlemen.

Untuk sementara nampaknya Gus Dur akan menggunakan cara-cara Soeharto
dalam menakut-nakuti lawan: tangkap atau culik.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke