---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 07 Mei 2001 14:50 UTC



** HONGKONG BERSIKAP TEGAS TERHADAP CENDEKIAWANNYA

** ISRAEL DAN PALESTINA BERBEDA PENDAPAT MENGENAI LAPORAN KOMISI
MITCHELL

** KUNJUNGAN SEKJEN NATO, GEORGE ROBERTSON KE MAKEDONIA

** TOPIK GEMA WARTA: FREEPORT DITUDUH MEMANIPULASI PEMENANG
PENGHARGAAN GOLDMAN: YOSEFA ALOMANG

** TOPIK GEMA WARTA: REMBUK NASIONAL JALAN TERBAIK UNTUK PECAHKAN
KRISIS SAAT INI

** TOPIK GEMA WARTA: DELEGASI PARLEMEN BELANDA SERUKAN PENGAMAT
INTERNASIONAL UNTUK WILAYAH RAWAN INDONESIA



* HONGKONG BERSIKAP TEGAS TERHADAP CENDEKIAWANNYA

Hari-hari belakangan pemerintah Cina bertindak tegas terhadap orang
yang berlainan pikiran dengan pemerintah. Sabtu lalu, di propinsi
Hunan, empat anggota sebuah kelompok diskusi ditangkap. Kelompok
diskusi tersebut tahun lalu didirikan oleh beberapa orang
intelektual, guna merundingkan berbagai penerbitan dan berkala
politik. Pekan lalu pemerintah Hongkong mengusir delapan orang asing
anggota gerakan spiritual Falun Gong. Pemerintah Hongkong berupaya
keras menghindari demonstrasi pada saat kunjungan Presiden Cina,
Jiang Zemin, pekan ini.


* ISRAEL DAN PALESTINA BERBEDA PENDAPAT MENGENAI LAPORAN KOMISI
MITCHELL

Israel dan Palestina berbeda pendapat mengenai laporan sementara
komisi Mitchell yang menyelidiki kekerasan di kawasan Palestina.
Kabinet Palestina sangat positif menerima laporan komisi Mitchell,
yang antara lain menghimbau Israel untuk menghentikan pembangunan
serta perluasan pemukiman Yahudi. Perdana Menteri Israel, Ariel
Sharon tidak menyetujui isi sementara laporan tersebut. Media Israel
melaporkan Sharon justru ingin mendorong pembangunan pemukiman Yahudi
dengan memberi dana sebesar 375 juta dolar. Namun, Menteri Luar
Negeri Israel Shimon Peres menganggap positif laporan komisi
Mitchell, yang menurutnya 'jujur dan penting'. Akhir pekan lalu
kekerasan di kawasan Palestina kembali meningkat. Ahad kemarin
pasukan Israel memasuki kota Palestina Beit Jala serta kota di
Bethlehem menyusul tembakan yang berasal dari dua kota tersebut
terhadap sasaran Israel. Aksi tentara tersebut menewaskan seorang
anggota terkemuka gerakan Fatah. 20 Orang cedera. Menteri Luar Negeri
Belanda Jozias van Aartsen hari ini berkunjung ke Timur Tengah untuk
membicarakan masalah kekerasan di kawasan Palestina.


* KUNJUNGAN SEKJEN NATO, GEORGE ROBERTSON KE MAKEDONIA

Sekretaris Jenderal NATO, George Robertson tiba di Skopje, ibukota
Makedonia. Ia ingin membujuk pemerintah Makedonia supaya tidak
memberlakukan negara dalam keadaan perang. Dengan memberlakukan hukum
darurat perang ini, Skopje merasa telah bertindak lebih efektif
terhadap serangan para pemberontak etnis Albania. Ahad kemarin
Koordinator Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana juga tiba
di Skopje. Menurut Uni Eropa memberlakukan keadaan perang adalah cara
yang terlalu drastis untuk menangani masalah tersebut. Sementara itu
tentara Makedonia melanjutkan serangan terhadap sasaran etnis Albania
di utara negara tersebut. Konon, sebuah serangan di perbatasan Kosovo
telah menewaskan sekitar 20 orang Albania.


* PERAMPOK KERETA API LEGENDARIS TERTANGKAP DI INGGRIS

Tidak lama sesudah tiba di Inggris, perampok kereta legendaris,
Ronnie Biggis, ditangkap. Biggs dijemput sebuah pesawat pribadi yang
disewa harian Inggris The Sun, dari Rio de Janeiro. Pada 1964 Biggs
divonis hukuman 30 tahun penjara karena terlibat kasus besar
perampokan kereta api. Ia dan rekan-rekannya berhasil menggodol uang
sebesar dua setengah juta pound sterling. Setelah hampir satu
setengah tahun di penjara London, Biggs berhasil melarikan diri.
Akhirnya dia muncul di Brasil pada 1970. Biggs, yang 71 tahun dan dua
kali kena stroke, pulang ke Inggris, karena rindu kampung halaman.


* SEKITAR 100 ORANG TERLUKA AKIBAT RUNTUHNYA ATAP STADION SEPAK BOLA
DI IRAN

Di kota Sari, Iran Utara, sekitar 100 orang cedera ketika atap sebuah
stadion sepak bola runtuh. Belum jelas apakah ada korban tewas. Saksi
mata melaporkan paling tidak 20 jenazah dikeluarkan dari stadion.
Namun pemerintah Iran menyangkal berita tersebut. Bencana terjadi
saat berlangsungnya pertandingan sepak bola yang dihadiri 25 ribu
orang. Banyak orang cedera ketika para suporter secara massal
berusaha keluar dari stadion yang  penuh sesak itu. Menyusul kejadian
tersebut para suporter melakukan perusakan di berbagai tempat di Sari
serta terjadi kerusuhan. Presiden Iran, Mohammed Khatami memerintah
agar dilangsungkan penyelidikan mengenai kejadian tersebut.


* KAPAL SELAM NUKLIR INGGRIS HARI INI BERTOLAK DARI GIBRALTAR

Kapal selam nuklir Inggris, Tireless, yang berlabuh di Gibraltar
karena reaktor nuklirnya rusak, hari ini bertolak dari wilayah koloni
Inggris tersebut. Dengan demikian masalah diplomatik antara Spanyol
dengan Inggris terselesaikan. Madrid menuntut bertolaknya kapal selam
nuklir tersebut, yang sekitar setahun lalu masuk ke pelabuhan
Gibraltar dengan sistem pendinginan yang rusak. Karena itu air
radioaktif bocor ke Laut Tengah. Karena berbagai aksi dan demonstrasi
para aktivis lingkungan hidup, kasus Tireless mengganggu hubungan
Spanyol-Inggris. Februari lalu, Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep
Pique menuntut supaya kapal selam tersebut meninggalkan pelabuhan
Gibraltal pada April, namun gagal karena ada masalah dengan motor.
Belum jelas ke mana kapal selam itu kini berlayar.


* PAUS JOHANNES PAULUS II BERKUNJUNG KE GOLAN

Pada hari ketiga kunjungannya ke Suriah, Paus Johannes Paulus II
berkunjung ke dataran tinggi Golan. Di kota Kuneitra yang hancur
akibat perang, Sri Paus berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah.
Dataran Tinggi Golan adalah kawasan penting karena letaknya sangat
strategis antara Suriah dengan Israel. Sampai kini kawasan tersebut
masih menjadi rebutan dua negara terkait. Damaskus menuntut Israel
menarik mundur pasukannya dari kawasan yang diduduki sejak 1976 itu.


* FREEPORT DITUDUH MEMANIPULASI PEMENANG GOLDMAN: YOSEFA ALOMANG

INTRO: Perusahaan raksasa Amerika FREEPORT McMORAN COPPER AND GOLD
dituduh memanipulasi nama baik Yosefa Alomang, yang memperoleh
Penghargaan Goldman di Amerika Serikat. Menurut John Rumbiak dari LSM
ELSHAM, yang pekan silam menyampaikan tuduhan tersebut Yosefa
Alomang, yang lebih dikenal sebagai "Mama Yosefa", menolak dan tidak
pernah menerima satu sen pun, dari Freeport. Sebelumnya, ketika
ditemui Radio Nederland di Washington, Mama Yosefa telah menegaskan
hal itu:

Mama Yosefa: Saya tidak mau terima seperti barang dan uang. Saya
bilang terima untuk kebenaran yang betul sekali, apa yang saya minta.
Jangan tawarkan dengan saya uang terus. Jangan tutup saya punya
kebenaran itu dengan uang terus. Itu yang saya bilang. Saya tidak.
Saya tolak.

Demikian Yosefa Alomang alias Mama Yosefa, perempuan Papua asal
Amungme yang terkenal gigih berjuang melawan pencemaran lingkungan
hidup yang dilakukan oleh perusahaan tambang tembaga dan emas
Freeport di Timika, Irian Jaya.

Pada tahun 1994 Yosefa mengumpulkan sekeranjang limbah lingkungan dan
dengan berani, di muka umum, ia membuang limbah itu ke hadapan
Direktur Freeport Moffet dan Mayjen Prabowo Subianto. Akibatnya,
Yosefa ditahan beberapa bulan di tengah lumpur kotoran di sel
penjara. Mama Yosefa segera menjadi lambang perlawanan Papua terhadap
Freeport.

Tanggal 24 April lalu, di luar dugaan, perempuan bersahaja Papua yang
berusia 47 tahun itu, diundang ke Amerika untuk memperoleh THE
GOLDMAN ENVIRONMENTAL PRIZE 2001, sebuah penghargaan prestigius dari
sejumlah LSM Amerika yang giat di bidang hak-hak asasi manusia dan
lingkungan hidup.

Penghargaan Goldman itu merupakan tamparan berat bagi Freeport.
Apalagi, perusahaan tambang Amerika yang tergolong raksasa ini, punya
hubungan kuat dengan elite Jakarta. Baru-baru ini, mantan Dutabesar
Amerika di Jakarta Stapleton Roy diangkat menjadi anggota Dewan
Komisaris Freeport, menggantikan mantan Menteri Luar Negeri Amerika
Henry Kissinger.

Empat hari sebelum Mama Yosefa menerima Penghargaan Goldman di San
Francisco, Freeport mengumumkan bahwa Yosefa telah menerima tawaran
Freeport, berupa dana sebesar 248 ribu dolar. Prakarsa Freeport itu
bahkan dimuat panjang lebar dalam surat kabar dunia bisnis Amerika
yang bergengsi, The Wall Street Journal.

Isu inilah yang menbuat Yosefa dan kalangan Papua gusar. Tanggal 3
Mei yang lalu, setelah menemani Yosefa Alomang dan Pastor Nato Gobai,
aktivis HAM dan lingkungan hidup Papua, John Rumbiak, mendatangi
markas besar Freeport di Wilmington, negara bagian Delaware, Amerika
Serikat. Menurut Rumbiak, yang juga anggota Yayasan HAMAK, LSM HAM
dan anti kekerasan yang dikelola oleh Yosefa Alomang ini, tidak
pernah menerima dana yang disebut-sebut Freeport tadi.

Jadi, Freeport telah memanipulasi nama baik bukan saja Mama Yosefa
tetapi juga HAMAK. Rumbiak menuntut Freeport menghentikan apa yang
disebutnya "permainan yang licik" ini.  Freeport juga dituntut agar
membuka diri terhadap penyidikan terhadap pelanggaran hak-hak asasi
manusia, pencemaran lingkungan hidup dan penyerobotan hak-hak tanah
adat.

Dengan isu tadi, Freeport rupanya berusaha memoles citranya. Tetapi,
akhirnya, harian The Wall Street Journal pun mengoreksi beritanya
yang terdahulu, dan Freeport kini bungkam.

Celakanya, permainan Freeport itu membuat keruh politik Papua. Dalam
memorandum yang ditandatangani Juli lalu Freeport juga melimpahkan
dana kepada dua tokoh pimpinan pro-kemerdekaan Papua, yaitu Wakil
Ketua Dewan Presidium Papua, DPP, Tom Beanal, dan moderator Willy
Mandowen. Yosefa Alomang pun mengangkat isu itu, karena menurut
pendapatnya, dirinya, HAMAK, mau pun perjuangan Papua tidak bisa
dibeli. Kebenaran itu tidak bisa dibeli, ujar Mama Yosefa kepada
Radio Nederland di Washington.

Mama Yosefa [MY]: Dan Tom dengan Willy Mandowen juga, mereka pikir
benar untuk Freeport McMoran mereka mau kasih kemerdekaan atau tidak.
Itu saya tidak tahu. Tapi saya lihat Freeport, Tom, Willy dan mereka
kasih tipu saya untuk kasih merdeka Papua.

Radio Nederland [RN]: Kenapa Freeport tipu, apakah keadaan di Timika
tidak berubah sejak Juli yang lalu ketika memorandum antara Tom
Beanal dengan Freeport ditandatangani?

MY: Itu kan tidak betul dan saya lihat mereka ditipukan Tom dengan
Willy juga.

RN: Mereka juga ditipu ya?

MY: Ditipu. Saya lihat juga Tom dan Willy juga ditipu oleh Freeport.

RN: Tapi ini, empat hari sebelum Mama Yosefa terima Goldman Prize di
San Francisco, menerima berapa ratus ribu dolar. Sebelum itu rupanya
Freeport mencoba menipu juga dengan mengatakan bahwa Mama terima duit
dari Freeport 248 ribu dolar.

MY: Tidak benar karena di tangan saya belum ada. Itu menipukan, itu
biasa. Mereka biasa. Jadi jangan tanya pada saya.

RN: Tapi Mama Yosefa kalau dikasih mau atau tidak?

MY: Tidak, tidak, tidak. Tidak mau sekali. Jangan bilang begitu lagi.

RN: Jadi Mama Yosefa tolak tawaran Freeport ya?

MY: Tolak, tawaran Freeport itu kebijaksanaan mereka.

Demikian Yosefa Alomang.


* REMBUK NASIONAL JALAN TERBAIK UNTUK PECAHKAN KRISIS SAAT INI

Rachmawati Soekarnoputri berseru supaya kakaknya Megawati
mengundurkan diri. Rachmawati membandingkan konflik antara Gus
Dur-Mega dengan Presiden Soekarno dan Hatta. Prof. Dr. Dimyati
Hartono, anggota DPR dari Fraksi PDI-P tidak setuju dengan seruan
Rachmawati, dan meminta para pemimpin untuk selenggarakan rembuk
nasional:

Dimyati Hartono [DH]: Itu kan tidak fair (adil, Red). Kondisi
sekarang ini secara keseluruhan dipersalahkan kepada Gus Dur dan Gus
Dur harus memikul seluruh tanggung jawab. Padahal sponsorship untuk
menjadi presiden ini datang dari Amien Rais dengan kelompoknya, juga
Akbar Tandjung dengan kelompoknya, sehingga seharusnya Amien Rais
dengan kelompok Poros Tengah dan Akbar Tandjung dengan kelompok
Golkarnya juga harus ikut bertanggung jawab terhadap keadaan seperti
sekarang ini. Bukan lalu menyalahkan Gus Dur. Tetapi berusaha
bagaimana masalah ini dipecahkan.

Radio Nederland [RN]: Menurut Bapak solusi yang lebih tepat
bagaimana?

DH: Pertama ada kejujuran dari semua pihak. Misalnya Amien Rais harus
watak ksatria, kelompok islam juga punya sikap yang ksatria, Akbar
Tandjung juga jujur dan ksatria, demikian pula Gus Dur. Nah
diadakanlah rembug nasional di antara tokoh-tokoh ini secara terbuka,
melihat permasalahan bangsa dan negara ini. Tidak usah
mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tidak prinsipiil sekarang
ini, seperti Bulogate misalnya, yang menjadi sebab lahirnya
Memorandum I dan II.

Intinya, secara konstitusional harus dibuktikan betul bahwa yang
namanya presiden, itu betul-betul melanggar konstitusi dan melanggar
haluan negara. Dan apa yang dihasilkan oleh Pansus kemarin, kan cuma
dugaan adanya pelanggaran. Tapi kemudian diputuskan oleh pimpinan
DPR, itu bahwa benar-benar melanggar.

Kalau kita banding dengan apa yang terjadi dalam pemerintahan
Soeharto dulu, jumlah uang Rp. 35 milyar dan dua juta US dolar, ini
tidak ada artinya sama sekali dibanding dengan korupsi yang terjadi
selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, di mana antara lain
orang-orang Golkar mempunyai peranan yang sangat dominan pada waktu
itu.

Nah, yang penting sebenarnya sekarang bagaimana mencari solusi
stabilitas politik dan keamanan. Bagaimana mencegah terjadinya bahaya
disintegrasi bangsa. Bagaimana bersama-sama memikirkan wujud dan
recovery (pemulihan, Red.) di bidang ekonomi.

RN: Bagaimana bisa rembukan kalau Amien Rais dan Akbar Tandjung sudah
nyata-nyata mendukung jatuhnya Presiden Wahid dan meminta Megawati
untuk menggantikan dia?

DH: Ini yang saya kira tidak etis, karena secara konstitusional,
legalistis dan politis, Gus Dur sekarang masih tetap presiden. Kan
sangat tidak etis, ada seorang Presiden yang masih sah yang lalu
memberikan dukungan kepada wakil presiden. Dan itulah sebenarnya yang
harus dikoreksi pada pemimpin-pemimpin Indonesia sekarang ini.

Di dalam Sidang Istemewa itu sendiri nanti masih ada permasalahan.
Apakah Megawati otomatis menjadi Presiden kalau Gus Dur diganti? Itu
ada satu pihak mengatakan ya, pihak lain mengatakan tidak, karena
Presiden harus dipilih oleh MPR. Nah, ini kan problem. Itu nanti akan
menjadi political dispute (pertikaian politik, Red.) di dalam Sidang
MPR.

Dan selalu saya katakan, kenapa rakyat Indonesia kok nasibnya
dipermainkan hanya oleh empat orang ini. Rakyat kan harus punya hak
untuk berbicara tentang masa depannya.

RN: Ada pernyataan lain lagi bahwa Megawati bersedia memimpin koalisi
partai-partai apabila mereka nyata-nyata mendukung dirinya.

DH: Yang saya cermati belum ada pernyataan dari Megawati. Itu baru
pernyataan beberapa funktionaris partai. Saya yang meragukan selalu.
Karena menjatuhkan Gus Dur pun bukan satu jaminan bahwa nanti masalah
nasional selesai di tangan penggantinya Gus Dur, sebab permasalahan
ini tidak bisa dipecahkan oleh satu orang. Dia membutuhkan
keikutsertaan seluruh unsur bangsa, baik eksekutif, legislatif,
yudikatif. Begitu juga harus ikutsertanya seluruh rakyat.

Demikian Prof. Dr. Dimyati Hartono, anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P.


* DELEGASI PARLEMEN BELANDA SERUKAN PENGAMAT INTERNASIONAL UNTUK
WILAYAH RAWAN INDONESIA

Sejumlah anggota parlemen Belanda dari beberapa partai politik
mengakhiri kunjungan sepuluh hari di Indonesia. Mereka mengunjungi
beberapa wilayah di Indonesia yaitu Atjeh, Irian Jaya dan Ambon.
Mereka mengadakan pembicaraan dengan LSM-LSM. Kepada Mohammad Rabbae
salah seorang anggota delegasi dari Partai Kiri Hijau kami tanyakan
mengenai kesannya tentang Indonesia secara keseluruhan.

Sebuah negara yang sangat besar dan indah, namun memiliki
permasalahan sosial dan politik yang sangat kompleks. Demikian kesan
umum Mohammad Rabbae, anggota parlemen Belanda yang berasal dari
Partai Kiri Hijau. Begitu banyak suku dan bahasa dengan sejumlah
kawasan yang dilanda konflik. Sistim politiknya yang dilanda krisis.
Pendek kata sebuah situasi yang sangat kompleks dengan
wilayah-wilayah yang rawan kerusuhan.

Misi delegasi Belanda ini terutama memusatkan pada kondisi HAM.
Mereka berbicara dengan sejumlah organisasi non-pemerintah. Rabbae
merasakan suasana sangat tegang di Aceh. Dan ketika mengunjungi
Ambon, mereka harus menjelaskan terlebih dahulu kepada
kelompok-kelompok di sana bahwa mereka datang tidak mengatasnamakan
aspirasi Republik Maluku Selatan, RMS.

Tegangnya Situasi Aceh dirasakan sendiri oleh Mohammad Rabbae yang
keturunan Maroko ini. Sampai-sampai dia terpaksa membatalkan rencana
mengunjungi mesjid yang terletak 300 meter dari hotel tempat delegasi
menginap. Delegasi LSM-LSM yang juga menginap di hotel itu
menyarankan supaya dia membatalkan rencana mengunjungi masjid itu.
Para anggota LSM menilai bahwa Rabbae bisa disandera dan tidak jelas
apa yang akan terjadi dengannya. Itu adalah salah satu contoh betapa
tegangnya situasi di Aceh saat ini dan hukum yang tidak dipatuhi
serta ancaman keamanan.

Karena datang dari Belanda, delegasi anggota parlemen ini langsung
diasosiasikan sebagai pendukung RMS. Pemikiran itu menghambat
komunikasi dengan kelompok-kelompok yang mereka temui di Maluku.
Kepada pihak yang menentang RMS di Maluku, mereka harus menjelaskan
bahwa memang di Belanda ada gerakan yang mendukung RMS, tetapi tidak
sedikit pula kelompok yang tidak mendukung RMS. Mohammad Rabbae
menjelaskan bahwa kedatangan kelompok mereka adalah untuk misi
perdamaian antara pihak-pihak Islam dan Kristen Ambon yang
bersengketa.

Untuk saat ini yang paling utama adalah memperbaiki kondisi hak-hak
asasi manusia demi kepentingan warga sipil. Kelompok-kelompok yang
bertikai harus mengadakan pendekatan dan berdialog. Harus dihindari
aspek-aspek yang justru akan menimbulkan perpecahan, termasuk
pembahasan tentang mendirikan RMS, yang memang masih hidup di
kalangan Belanda dan Maluku.

Menanggapi kondisi buruk di tiga kawasan tegang di Indonesia, Rabbae
menilai bahwa Belanda dan Eropa harus turut serta dalam mencapai
perdamaian di Indonesia. Ia juga mendukung pengiriman tim pengamat
sipil PBB ke kawasan-kawasan tersebut.

Belanda Eropa tidak bisa tinggal diam menyaksikan konflik di Aceh
saat ini.  Pelanggaran hak asasi manusia terjadi setiap hari, rakyat
diculik, dibunuh. Termasuk orang yang berupaya menengahi konflik yang
terjadi antara kelompok muslim dan pihak kristen. Pemerintahan daerah
saat ini sudah kehilangan wibawa. Rakyat menjadi korban pemerasan
baik oleh kelompok milisia mau pun oleh tentara.

Delegasi parlemen Belanda juga mengadakan pembicaraan dengan pejabat
Departemen Pertahanan di Jakarta mengenai hak-hak asasi manusia,
karena berdasarkan pembicaraan sebelumnya dengan beberapa LSM,
diperoleh kesan bahwa pihak tentara juga bersalah atas sejumlah
pelangaran HAM dalam bentuk penyanderaan serta pembunuhan. Pihak
tentara tidak menyangkal insiden-insiden pelangaran HAM oleh militer
ini, dan mereka berupaya memperbaiki kesalahan itu untuk memperoleh
kembali kepercayaan masyarakat.

Mohammad Rabbae berpendapat Eropa dan Belanda harus ikut campur
secara positif di tengah situasi hak-hak asasi manusia yang nyaris
tidak ada harapan ini. Belanda misalnya harus memberikan dukungan
konkrit kepada LSM-LSM yang peduli HAM dan berupaya mencari jalan
damai antar kawasan serta dengan pemerintah di Jakarta.

Di sini Rabbae mendukung penempatan tim pengamat internasional ke
Aceh dan di Maluku untuk dapat memantau dengan cepat apa yang terjadi
di kawasan. Untuk menyidik pihak mana yang bersalah dalam tindak
penyanderaan, pembunuhan dan memicu suasana tidak aman. Dengan
demikian kalangan internasional dapat memberikan sikap terhadap
pemerintah Indonesia untuk mengembalikan situasi aman dan kondusif di
Indonesia.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke