--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 07 Mei 2001 14:50 UTC ** HONGKONG BERSIKAP TEGAS TERHADAP CENDEKIAWANNYA ** ISRAEL DAN PALESTINA BERBEDA PENDAPAT MENGENAI LAPORAN KOMISI MITCHELL ** KUNJUNGAN SEKJEN NATO, GEORGE ROBERTSON KE MAKEDONIA ** TOPIK GEMA WARTA: FREEPORT DITUDUH MEMANIPULASI PEMENANG PENGHARGAAN GOLDMAN: YOSEFA ALOMANG ** TOPIK GEMA WARTA: REMBUK NASIONAL JALAN TERBAIK UNTUK PECAHKAN KRISIS SAAT INI ** TOPIK GEMA WARTA: DELEGASI PARLEMEN BELANDA SERUKAN PENGAMAT INTERNASIONAL UNTUK WILAYAH RAWAN INDONESIA * HONGKONG BERSIKAP TEGAS TERHADAP CENDEKIAWANNYA Hari-hari belakangan pemerintah Cina bertindak tegas terhadap orang yang berlainan pikiran dengan pemerintah. Sabtu lalu, di propinsi Hunan, empat anggota sebuah kelompok diskusi ditangkap. Kelompok diskusi tersebut tahun lalu didirikan oleh beberapa orang intelektual, guna merundingkan berbagai penerbitan dan berkala politik. Pekan lalu pemerintah Hongkong mengusir delapan orang asing anggota gerakan spiritual Falun Gong. Pemerintah Hongkong berupaya keras menghindari demonstrasi pada saat kunjungan Presiden Cina, Jiang Zemin, pekan ini. * ISRAEL DAN PALESTINA BERBEDA PENDAPAT MENGENAI LAPORAN KOMISI MITCHELL Israel dan Palestina berbeda pendapat mengenai laporan sementara komisi Mitchell yang menyelidiki kekerasan di kawasan Palestina. Kabinet Palestina sangat positif menerima laporan komisi Mitchell, yang antara lain menghimbau Israel untuk menghentikan pembangunan serta perluasan pemukiman Yahudi. Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon tidak menyetujui isi sementara laporan tersebut. Media Israel melaporkan Sharon justru ingin mendorong pembangunan pemukiman Yahudi dengan memberi dana sebesar 375 juta dolar. Namun, Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres menganggap positif laporan komisi Mitchell, yang menurutnya 'jujur dan penting'. Akhir pekan lalu kekerasan di kawasan Palestina kembali meningkat. Ahad kemarin pasukan Israel memasuki kota Palestina Beit Jala serta kota di Bethlehem menyusul tembakan yang berasal dari dua kota tersebut terhadap sasaran Israel. Aksi tentara tersebut menewaskan seorang anggota terkemuka gerakan Fatah. 20 Orang cedera. Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van Aartsen hari ini berkunjung ke Timur Tengah untuk membicarakan masalah kekerasan di kawasan Palestina. * KUNJUNGAN SEKJEN NATO, GEORGE ROBERTSON KE MAKEDONIA Sekretaris Jenderal NATO, George Robertson tiba di Skopje, ibukota Makedonia. Ia ingin membujuk pemerintah Makedonia supaya tidak memberlakukan negara dalam keadaan perang. Dengan memberlakukan hukum darurat perang ini, Skopje merasa telah bertindak lebih efektif terhadap serangan para pemberontak etnis Albania. Ahad kemarin Koordinator Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana juga tiba di Skopje. Menurut Uni Eropa memberlakukan keadaan perang adalah cara yang terlalu drastis untuk menangani masalah tersebut. Sementara itu tentara Makedonia melanjutkan serangan terhadap sasaran etnis Albania di utara negara tersebut. Konon, sebuah serangan di perbatasan Kosovo telah menewaskan sekitar 20 orang Albania. * PERAMPOK KERETA API LEGENDARIS TERTANGKAP DI INGGRIS Tidak lama sesudah tiba di Inggris, perampok kereta legendaris, Ronnie Biggis, ditangkap. Biggs dijemput sebuah pesawat pribadi yang disewa harian Inggris The Sun, dari Rio de Janeiro. Pada 1964 Biggs divonis hukuman 30 tahun penjara karena terlibat kasus besar perampokan kereta api. Ia dan rekan-rekannya berhasil menggodol uang sebesar dua setengah juta pound sterling. Setelah hampir satu setengah tahun di penjara London, Biggs berhasil melarikan diri. Akhirnya dia muncul di Brasil pada 1970. Biggs, yang 71 tahun dan dua kali kena stroke, pulang ke Inggris, karena rindu kampung halaman. * SEKITAR 100 ORANG TERLUKA AKIBAT RUNTUHNYA ATAP STADION SEPAK BOLA DI IRAN Di kota Sari, Iran Utara, sekitar 100 orang cedera ketika atap sebuah stadion sepak bola runtuh. Belum jelas apakah ada korban tewas. Saksi mata melaporkan paling tidak 20 jenazah dikeluarkan dari stadion. Namun pemerintah Iran menyangkal berita tersebut. Bencana terjadi saat berlangsungnya pertandingan sepak bola yang dihadiri 25 ribu orang. Banyak orang cedera ketika para suporter secara massal berusaha keluar dari stadion yang penuh sesak itu. Menyusul kejadian tersebut para suporter melakukan perusakan di berbagai tempat di Sari serta terjadi kerusuhan. Presiden Iran, Mohammed Khatami memerintah agar dilangsungkan penyelidikan mengenai kejadian tersebut. * KAPAL SELAM NUKLIR INGGRIS HARI INI BERTOLAK DARI GIBRALTAR Kapal selam nuklir Inggris, Tireless, yang berlabuh di Gibraltar karena reaktor nuklirnya rusak, hari ini bertolak dari wilayah koloni Inggris tersebut. Dengan demikian masalah diplomatik antara Spanyol dengan Inggris terselesaikan. Madrid menuntut bertolaknya kapal selam nuklir tersebut, yang sekitar setahun lalu masuk ke pelabuhan Gibraltar dengan sistem pendinginan yang rusak. Karena itu air radioaktif bocor ke Laut Tengah. Karena berbagai aksi dan demonstrasi para aktivis lingkungan hidup, kasus Tireless mengganggu hubungan Spanyol-Inggris. Februari lalu, Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep Pique menuntut supaya kapal selam tersebut meninggalkan pelabuhan Gibraltal pada April, namun gagal karena ada masalah dengan motor. Belum jelas ke mana kapal selam itu kini berlayar. * PAUS JOHANNES PAULUS II BERKUNJUNG KE GOLAN Pada hari ketiga kunjungannya ke Suriah, Paus Johannes Paulus II berkunjung ke dataran tinggi Golan. Di kota Kuneitra yang hancur akibat perang, Sri Paus berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah. Dataran Tinggi Golan adalah kawasan penting karena letaknya sangat strategis antara Suriah dengan Israel. Sampai kini kawasan tersebut masih menjadi rebutan dua negara terkait. Damaskus menuntut Israel menarik mundur pasukannya dari kawasan yang diduduki sejak 1976 itu. * FREEPORT DITUDUH MEMANIPULASI PEMENANG GOLDMAN: YOSEFA ALOMANG INTRO: Perusahaan raksasa Amerika FREEPORT McMORAN COPPER AND GOLD dituduh memanipulasi nama baik Yosefa Alomang, yang memperoleh Penghargaan Goldman di Amerika Serikat. Menurut John Rumbiak dari LSM ELSHAM, yang pekan silam menyampaikan tuduhan tersebut Yosefa Alomang, yang lebih dikenal sebagai "Mama Yosefa", menolak dan tidak pernah menerima satu sen pun, dari Freeport. Sebelumnya, ketika ditemui Radio Nederland di Washington, Mama Yosefa telah menegaskan hal itu: Mama Yosefa: Saya tidak mau terima seperti barang dan uang. Saya bilang terima untuk kebenaran yang betul sekali, apa yang saya minta. Jangan tawarkan dengan saya uang terus. Jangan tutup saya punya kebenaran itu dengan uang terus. Itu yang saya bilang. Saya tidak. Saya tolak. Demikian Yosefa Alomang alias Mama Yosefa, perempuan Papua asal Amungme yang terkenal gigih berjuang melawan pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan oleh perusahaan tambang tembaga dan emas Freeport di Timika, Irian Jaya. Pada tahun 1994 Yosefa mengumpulkan sekeranjang limbah lingkungan dan dengan berani, di muka umum, ia membuang limbah itu ke hadapan Direktur Freeport Moffet dan Mayjen Prabowo Subianto. Akibatnya, Yosefa ditahan beberapa bulan di tengah lumpur kotoran di sel penjara. Mama Yosefa segera menjadi lambang perlawanan Papua terhadap Freeport. Tanggal 24 April lalu, di luar dugaan, perempuan bersahaja Papua yang berusia 47 tahun itu, diundang ke Amerika untuk memperoleh THE GOLDMAN ENVIRONMENTAL PRIZE 2001, sebuah penghargaan prestigius dari sejumlah LSM Amerika yang giat di bidang hak-hak asasi manusia dan lingkungan hidup. Penghargaan Goldman itu merupakan tamparan berat bagi Freeport. Apalagi, perusahaan tambang Amerika yang tergolong raksasa ini, punya hubungan kuat dengan elite Jakarta. Baru-baru ini, mantan Dutabesar Amerika di Jakarta Stapleton Roy diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris Freeport, menggantikan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Henry Kissinger. Empat hari sebelum Mama Yosefa menerima Penghargaan Goldman di San Francisco, Freeport mengumumkan bahwa Yosefa telah menerima tawaran Freeport, berupa dana sebesar 248 ribu dolar. Prakarsa Freeport itu bahkan dimuat panjang lebar dalam surat kabar dunia bisnis Amerika yang bergengsi, The Wall Street Journal. Isu inilah yang menbuat Yosefa dan kalangan Papua gusar. Tanggal 3 Mei yang lalu, setelah menemani Yosefa Alomang dan Pastor Nato Gobai, aktivis HAM dan lingkungan hidup Papua, John Rumbiak, mendatangi markas besar Freeport di Wilmington, negara bagian Delaware, Amerika Serikat. Menurut Rumbiak, yang juga anggota Yayasan HAMAK, LSM HAM dan anti kekerasan yang dikelola oleh Yosefa Alomang ini, tidak pernah menerima dana yang disebut-sebut Freeport tadi. Jadi, Freeport telah memanipulasi nama baik bukan saja Mama Yosefa tetapi juga HAMAK. Rumbiak menuntut Freeport menghentikan apa yang disebutnya "permainan yang licik" ini. Freeport juga dituntut agar membuka diri terhadap penyidikan terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia, pencemaran lingkungan hidup dan penyerobotan hak-hak tanah adat. Dengan isu tadi, Freeport rupanya berusaha memoles citranya. Tetapi, akhirnya, harian The Wall Street Journal pun mengoreksi beritanya yang terdahulu, dan Freeport kini bungkam. Celakanya, permainan Freeport itu membuat keruh politik Papua. Dalam memorandum yang ditandatangani Juli lalu Freeport juga melimpahkan dana kepada dua tokoh pimpinan pro-kemerdekaan Papua, yaitu Wakil Ketua Dewan Presidium Papua, DPP, Tom Beanal, dan moderator Willy Mandowen. Yosefa Alomang pun mengangkat isu itu, karena menurut pendapatnya, dirinya, HAMAK, mau pun perjuangan Papua tidak bisa dibeli. Kebenaran itu tidak bisa dibeli, ujar Mama Yosefa kepada Radio Nederland di Washington. Mama Yosefa [MY]: Dan Tom dengan Willy Mandowen juga, mereka pikir benar untuk Freeport McMoran mereka mau kasih kemerdekaan atau tidak. Itu saya tidak tahu. Tapi saya lihat Freeport, Tom, Willy dan mereka kasih tipu saya untuk kasih merdeka Papua. Radio Nederland [RN]: Kenapa Freeport tipu, apakah keadaan di Timika tidak berubah sejak Juli yang lalu ketika memorandum antara Tom Beanal dengan Freeport ditandatangani? MY: Itu kan tidak betul dan saya lihat mereka ditipukan Tom dengan Willy juga. RN: Mereka juga ditipu ya? MY: Ditipu. Saya lihat juga Tom dan Willy juga ditipu oleh Freeport. RN: Tapi ini, empat hari sebelum Mama Yosefa terima Goldman Prize di San Francisco, menerima berapa ratus ribu dolar. Sebelum itu rupanya Freeport mencoba menipu juga dengan mengatakan bahwa Mama terima duit dari Freeport 248 ribu dolar. MY: Tidak benar karena di tangan saya belum ada. Itu menipukan, itu biasa. Mereka biasa. Jadi jangan tanya pada saya. RN: Tapi Mama Yosefa kalau dikasih mau atau tidak? MY: Tidak, tidak, tidak. Tidak mau sekali. Jangan bilang begitu lagi. RN: Jadi Mama Yosefa tolak tawaran Freeport ya? MY: Tolak, tawaran Freeport itu kebijaksanaan mereka. Demikian Yosefa Alomang. * REMBUK NASIONAL JALAN TERBAIK UNTUK PECAHKAN KRISIS SAAT INI Rachmawati Soekarnoputri berseru supaya kakaknya Megawati mengundurkan diri. Rachmawati membandingkan konflik antara Gus Dur-Mega dengan Presiden Soekarno dan Hatta. Prof. Dr. Dimyati Hartono, anggota DPR dari Fraksi PDI-P tidak setuju dengan seruan Rachmawati, dan meminta para pemimpin untuk selenggarakan rembuk nasional: Dimyati Hartono [DH]: Itu kan tidak fair (adil, Red). Kondisi sekarang ini secara keseluruhan dipersalahkan kepada Gus Dur dan Gus Dur harus memikul seluruh tanggung jawab. Padahal sponsorship untuk menjadi presiden ini datang dari Amien Rais dengan kelompoknya, juga Akbar Tandjung dengan kelompoknya, sehingga seharusnya Amien Rais dengan kelompok Poros Tengah dan Akbar Tandjung dengan kelompok Golkarnya juga harus ikut bertanggung jawab terhadap keadaan seperti sekarang ini. Bukan lalu menyalahkan Gus Dur. Tetapi berusaha bagaimana masalah ini dipecahkan. Radio Nederland [RN]: Menurut Bapak solusi yang lebih tepat bagaimana? DH: Pertama ada kejujuran dari semua pihak. Misalnya Amien Rais harus watak ksatria, kelompok islam juga punya sikap yang ksatria, Akbar Tandjung juga jujur dan ksatria, demikian pula Gus Dur. Nah diadakanlah rembug nasional di antara tokoh-tokoh ini secara terbuka, melihat permasalahan bangsa dan negara ini. Tidak usah mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tidak prinsipiil sekarang ini, seperti Bulogate misalnya, yang menjadi sebab lahirnya Memorandum I dan II. Intinya, secara konstitusional harus dibuktikan betul bahwa yang namanya presiden, itu betul-betul melanggar konstitusi dan melanggar haluan negara. Dan apa yang dihasilkan oleh Pansus kemarin, kan cuma dugaan adanya pelanggaran. Tapi kemudian diputuskan oleh pimpinan DPR, itu bahwa benar-benar melanggar. Kalau kita banding dengan apa yang terjadi dalam pemerintahan Soeharto dulu, jumlah uang Rp. 35 milyar dan dua juta US dolar, ini tidak ada artinya sama sekali dibanding dengan korupsi yang terjadi selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, di mana antara lain orang-orang Golkar mempunyai peranan yang sangat dominan pada waktu itu. Nah, yang penting sebenarnya sekarang bagaimana mencari solusi stabilitas politik dan keamanan. Bagaimana mencegah terjadinya bahaya disintegrasi bangsa. Bagaimana bersama-sama memikirkan wujud dan recovery (pemulihan, Red.) di bidang ekonomi. RN: Bagaimana bisa rembukan kalau Amien Rais dan Akbar Tandjung sudah nyata-nyata mendukung jatuhnya Presiden Wahid dan meminta Megawati untuk menggantikan dia? DH: Ini yang saya kira tidak etis, karena secara konstitusional, legalistis dan politis, Gus Dur sekarang masih tetap presiden. Kan sangat tidak etis, ada seorang Presiden yang masih sah yang lalu memberikan dukungan kepada wakil presiden. Dan itulah sebenarnya yang harus dikoreksi pada pemimpin-pemimpin Indonesia sekarang ini. Di dalam Sidang Istemewa itu sendiri nanti masih ada permasalahan. Apakah Megawati otomatis menjadi Presiden kalau Gus Dur diganti? Itu ada satu pihak mengatakan ya, pihak lain mengatakan tidak, karena Presiden harus dipilih oleh MPR. Nah, ini kan problem. Itu nanti akan menjadi political dispute (pertikaian politik, Red.) di dalam Sidang MPR. Dan selalu saya katakan, kenapa rakyat Indonesia kok nasibnya dipermainkan hanya oleh empat orang ini. Rakyat kan harus punya hak untuk berbicara tentang masa depannya. RN: Ada pernyataan lain lagi bahwa Megawati bersedia memimpin koalisi partai-partai apabila mereka nyata-nyata mendukung dirinya. DH: Yang saya cermati belum ada pernyataan dari Megawati. Itu baru pernyataan beberapa funktionaris partai. Saya yang meragukan selalu. Karena menjatuhkan Gus Dur pun bukan satu jaminan bahwa nanti masalah nasional selesai di tangan penggantinya Gus Dur, sebab permasalahan ini tidak bisa dipecahkan oleh satu orang. Dia membutuhkan keikutsertaan seluruh unsur bangsa, baik eksekutif, legislatif, yudikatif. Begitu juga harus ikutsertanya seluruh rakyat. Demikian Prof. Dr. Dimyati Hartono, anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P. * DELEGASI PARLEMEN BELANDA SERUKAN PENGAMAT INTERNASIONAL UNTUK WILAYAH RAWAN INDONESIA Sejumlah anggota parlemen Belanda dari beberapa partai politik mengakhiri kunjungan sepuluh hari di Indonesia. Mereka mengunjungi beberapa wilayah di Indonesia yaitu Atjeh, Irian Jaya dan Ambon. Mereka mengadakan pembicaraan dengan LSM-LSM. Kepada Mohammad Rabbae salah seorang anggota delegasi dari Partai Kiri Hijau kami tanyakan mengenai kesannya tentang Indonesia secara keseluruhan. Sebuah negara yang sangat besar dan indah, namun memiliki permasalahan sosial dan politik yang sangat kompleks. Demikian kesan umum Mohammad Rabbae, anggota parlemen Belanda yang berasal dari Partai Kiri Hijau. Begitu banyak suku dan bahasa dengan sejumlah kawasan yang dilanda konflik. Sistim politiknya yang dilanda krisis. Pendek kata sebuah situasi yang sangat kompleks dengan wilayah-wilayah yang rawan kerusuhan. Misi delegasi Belanda ini terutama memusatkan pada kondisi HAM. Mereka berbicara dengan sejumlah organisasi non-pemerintah. Rabbae merasakan suasana sangat tegang di Aceh. Dan ketika mengunjungi Ambon, mereka harus menjelaskan terlebih dahulu kepada kelompok-kelompok di sana bahwa mereka datang tidak mengatasnamakan aspirasi Republik Maluku Selatan, RMS. Tegangnya Situasi Aceh dirasakan sendiri oleh Mohammad Rabbae yang keturunan Maroko ini. Sampai-sampai dia terpaksa membatalkan rencana mengunjungi mesjid yang terletak 300 meter dari hotel tempat delegasi menginap. Delegasi LSM-LSM yang juga menginap di hotel itu menyarankan supaya dia membatalkan rencana mengunjungi masjid itu. Para anggota LSM menilai bahwa Rabbae bisa disandera dan tidak jelas apa yang akan terjadi dengannya. Itu adalah salah satu contoh betapa tegangnya situasi di Aceh saat ini dan hukum yang tidak dipatuhi serta ancaman keamanan. Karena datang dari Belanda, delegasi anggota parlemen ini langsung diasosiasikan sebagai pendukung RMS. Pemikiran itu menghambat komunikasi dengan kelompok-kelompok yang mereka temui di Maluku. Kepada pihak yang menentang RMS di Maluku, mereka harus menjelaskan bahwa memang di Belanda ada gerakan yang mendukung RMS, tetapi tidak sedikit pula kelompok yang tidak mendukung RMS. Mohammad Rabbae menjelaskan bahwa kedatangan kelompok mereka adalah untuk misi perdamaian antara pihak-pihak Islam dan Kristen Ambon yang bersengketa. Untuk saat ini yang paling utama adalah memperbaiki kondisi hak-hak asasi manusia demi kepentingan warga sipil. Kelompok-kelompok yang bertikai harus mengadakan pendekatan dan berdialog. Harus dihindari aspek-aspek yang justru akan menimbulkan perpecahan, termasuk pembahasan tentang mendirikan RMS, yang memang masih hidup di kalangan Belanda dan Maluku. Menanggapi kondisi buruk di tiga kawasan tegang di Indonesia, Rabbae menilai bahwa Belanda dan Eropa harus turut serta dalam mencapai perdamaian di Indonesia. Ia juga mendukung pengiriman tim pengamat sipil PBB ke kawasan-kawasan tersebut. Belanda Eropa tidak bisa tinggal diam menyaksikan konflik di Aceh saat ini. Pelanggaran hak asasi manusia terjadi setiap hari, rakyat diculik, dibunuh. Termasuk orang yang berupaya menengahi konflik yang terjadi antara kelompok muslim dan pihak kristen. Pemerintahan daerah saat ini sudah kehilangan wibawa. Rakyat menjadi korban pemerasan baik oleh kelompok milisia mau pun oleh tentara. Delegasi parlemen Belanda juga mengadakan pembicaraan dengan pejabat Departemen Pertahanan di Jakarta mengenai hak-hak asasi manusia, karena berdasarkan pembicaraan sebelumnya dengan beberapa LSM, diperoleh kesan bahwa pihak tentara juga bersalah atas sejumlah pelangaran HAM dalam bentuk penyanderaan serta pembunuhan. Pihak tentara tidak menyangkal insiden-insiden pelangaran HAM oleh militer ini, dan mereka berupaya memperbaiki kesalahan itu untuk memperoleh kembali kepercayaan masyarakat. Mohammad Rabbae berpendapat Eropa dan Belanda harus ikut campur secara positif di tengah situasi hak-hak asasi manusia yang nyaris tidak ada harapan ini. Belanda misalnya harus memberikan dukungan konkrit kepada LSM-LSM yang peduli HAM dan berupaya mencari jalan damai antar kawasan serta dengan pemerintah di Jakarta. Di sini Rabbae mendukung penempatan tim pengamat internasional ke Aceh dan di Maluku untuk dapat memantau dengan cepat apa yang terjadi di kawasan. Untuk menyidik pihak mana yang bersalah dalam tindak penyanderaan, pembunuhan dan memicu suasana tidak aman. Dengan demikian kalangan internasional dapat memberikan sikap terhadap pemerintah Indonesia untuk mengembalikan situasi aman dan kondusif di Indonesia. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------