---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 21 Mei 2001 14:30 UTC



** DPRRI AKAN AWALI PROSES IMPEACHMENT GUS DUR

** ENAM ORANG TEWAS AKIBAT SERANGAN DI KAWASAN KRISTEN DI AMBON

** ISRAEL TIDAK BOLEH GUNAKAN F-16 SERANG PALESTINA

** TOPIK GEMA WARTA: TNI KEMBALI UNJUK GIGI DENGAN MENOLAK PILIHAN
GUS DUR UNTUK JABATAN KSAD

** TOPIK GEMA WARTA: TNI LAH YANG KINI PALING BERUNTUNG



* DPRRI AKAN AWALI PROSES IMPEACHMENT GUS DUR

Parlemen Indonesia akan mengawali proses pemakzulan Presiden
Abdurrahman Wahid. Demikian tegas Ketua DPR RI Akbar Tandjung.
Mayoritas anggota DPR ingin meng-impeach Wahid karena dinilai
terlibat dua skandal keuangan. Wahid sudah dua kali dijatuhi
memorandum tentang itu oleh DPR. Wakil Presiden Megawati
Soekarnoputri menyatakan bersedia menjadi RI 1. Selain itu putri
sulung presiden Soekarno ini mengatakan tidak setuju kalau digelar
pemilu dipercepat. TNI tampaknya mendukung Mega. Akhir pekan lalu
petinggi-petinggi TNI menyatakan tidak mendukung rencana Wahid untuk
mengeluarkan dekrit. Presiden Wahid konon berencana memberlakukan
keadaan darurat dan membubarkan parlemen untuk menghindari
impeachment tadi.


* ENAM ORANG TEWAS AKIBAT SERANGAN DI KAWASAN KRISTEN DI AMBON

Akibat serangan terhadap kawasan kristen di Ambon dipastikan enam
orang meninggal dunia. Tujuh belas warga terluka. Para korban konon
dibunuh oleh orang-orang berseragam militer ketika lampu mati.
Anggota TNI cepat berada di lokasi, tapi tidak melakukan penangkapan.
Akibat kekerasan agama di Maluku antara orang Islam dan Kristen
diperkirakan sudah 5000 orang meninggal dunia.


* ISRAEL TIDAK BOLEH GUNAKAN F-16 SERANG PALESTINA

Israel tidak boleh lagi menggunakan pesawat tempur F-16 untuk
menyerang Palestina. Demikian ditegaskan wakil presiden AS, Dick
Cheney. Ketika memasok pesawat tempur itu ke Israel, Amerika
menyaratkan agar pesawat itu hanya digunakan untuk membela diri.
Cheney tidak mengatakan, apakah Amerika akan mengambil tindakan untuk
mencegah penggunaan F-16. Perdana menteri Israel Ariel Sharon telah
menguraikan alasan penggunaan F-16 Jumat lalu itu. Serangan F-16 itu
menewaskan setidaknya dua belas orang. Minggu malam lalu Israel
kembali menembaki sasaran-sasaran Palestina, sehingga beberapa warga
terluka ringan. Menurut pihak Palestina helikopter-helikopter Israel
juga sengaja menembaki sasaran-sasaran sipil, termasuk  pabrik baja.
Koordinator luar negeri Uni Eropa Javier Solana mengawali kunjungan
empat hari ke Timur Tengah. Seperti pelbagai pemimpin dunia lain,
Solana juga mengimbau semua pihak agar mengadakan gencatan senjata
dan mengawali kembali dialog politik.


* PRESIDEN BAGABANDI TERPILIH KEMBALI SEBAGAI PRESIDEN MONGOLIA

Presiden Natsagiin Bagabandi terpilih kembali sebagai presiden
Mongolia untuk masa jabatan kedua. Mantan komunis ini meraih hampir
60 persen suara. Pemimpin oposisi Radnaasumbereliin  Gonchigdorj dari
Partai Demokrasi hanya meraih empat puluh persen. Persentase pemilih
yang menggunakan hak suara cukup tinggi, 80 persen. Kampanye pemilu
didominasi oleh tema krisis ekonomi setelah beralih ke ekonomi pasar
dan setelah musim dingin yang sangat dahsyat. Tahun-tahun belakangan
sektor peternakan yang sangat penting bagi ekonomi sangat menderita
ketika jutaan ternak mati akibat musim dingin yang dahsyat. Presiden
Bagabandi sangat populer di lingkungan petani di pedesaan. Dia
sendiri berasal dari keluarga pengembala. Inilah antara lain yang
membuat dirinya sebagai calon yang bisa dipercaya di kalangan rakyat
miskin.


* PUTRA MAHKOTA BELANDA AKAN MENIKAH 2 FEBRUARI

Pernikahan putra mahkota Belanda Willem-Alexander dengan Maxima
Zorreguieta akan diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 2 Februari
di Amsterdam. Demikian tercantum pada RUU yang dikirim ke parlemen
Belanda hari ini. Pernikahan sipil dan gereja akan berlangsung pada
hari yang sama. Minggu lalu Maxima memperoleh kewarga negaraan
Belanda yang diperlukan untuk menjadi anggota Keluara Raja.  Namun
dia juga tetap warga negara Argentina. Setelah menikah, Maxima akan
menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung Belanda. Mulai hari itu
Maxima akan menyandang gelar Putri Belanda dan Putri Oranje-Nassau.


* TNI KEMBALI UNJUK GIGI DENGAN MENOLAK PILIHAN GUS DUR UNTUK JABATAN
KSAD

Setelah unjuk kekuatan satuan Kostad Ahad lalu, Senin ini TNI
diberitakan kembali unjuk gigi ketika menolak penggantian KSAD, dari
Endriartono Sutarto kepada Agus Wirahadikusumah, calon Gus Dur. Di
satu pihak Angkatan Darat memang sudah menegaskan setia kepada
presiden, tetapi di lain pihak, banyak kalangan sudah percaya bahwa
TNI, khususnya Angkatan Darat, sudah tidak mendukung Gus Dur lagi.
Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

TNI kembali disorot. TNI menjadi pusat perhatian pers, karena di luar
kebiasaannya selama lebih dari 30 tahun, untuk pertama kali angkatan
darat menolak keinginan Panglima Tertinggi agar KSADnya diganti.
TNI/Angkatan Darat bersama Kepala Staf lainnya termasuk Kapolri juga
menolak Dekrit pembubaran parlemen oleh Panglima Tertinggi. Langkah
TNI ini mungkin bisa merugikan presiden-presiden yang akan datang.
Megawati misalnya harus berterima kasih pada TNI. Tanpa TNI, DPR
mungkin sudah dibubarkan Gus Dur tanggal 15 Mei yang lalu. Dan Mega
harus menunggu lama untuk bisa menetap di Istana Medan Merdeka Utara.


Situasinya sekarang memang sudah seperti tahun-tahun 1950an ketika
para perwira Markas Besar Angkatan Darat untuk pertama kali menolak
calon KSADnya Bung Karno. Waktu itu perwira-perwiraTNI masih banyak
dipengaruhi partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia. Penolakan
terhadap Bambang Utoyo oleh sementara perwira Angkatan Darat saat itu
pada akhirnya berkembang dengan pemberontakan Dewan-Dewan Daerah yang
dipimpin sementara Pangdam di luar Jawa dengan dukungan diam-diam
para pangdam di Jawa termasuk Soeharto. Munculnya PRRI akhirnya
membuat suasana di mana para kolonel akhirnya ditumpas oleh pasukan
TNI sendiri, yang ketika itu bekerjasama dengan PKI. Ada yang
ditangkap dan ada pula yang dibunuh seperti Kolonel Dee Gerungan,
bekas pejuang 45. Tetapi dalam waktu tujuh tahun TNI pun
berhadap-hadapan dengan PKI yang justru didukung sebagian perwira TNI
yang pro-Bung Karno. Dan lagi-lagi TNI harus menangkapi dan membunuhi
sesama TNI. Kini pun sejarah bisa kembali berulang jika TNI/AD tidak
hati-hati. "Sesungguhnya TNI secara tidak sadar sudah bermain politik
kembali dengan menentang Gus Dur," kata seorang pengamat. Bahkan
seorang kolonel kemarin menganjurkan agar pihak pimpinan TNI jangan
terlalu cepat percaya pada para perwira senior mereka yang dahulu
sudah menikmati kekuasaan semasa Soeharto. Seorang pengusaha asal
Aceh pun segera bertanya: "Mengapa Try Sutrisno yang nyata-nyata buta
politik itu dan selalu mendukung Soeharto itu tiba-tiba menjadi
panutan para perwira effektif."

Namun kemarin Kasum TNI Letjen Djamari Chaniago menegaskan soliditas
TNI yang telah terbangun saat ini tidak datang dengan sendirinya,
tetapi dibangun atas upaya bersama antara prajurit yang terendah
hingga tertinggi. Kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Senin kemarin,
Djamari mengungkapkan bahwa saat ini seluruh lapisan prajurit TNI
berada pada puncak soliditasnya. Djamari tidak bersedia menjawab
ketika kepadanya ditanya apakah soliditas dan loyalitas TNI itu
kepada negara atau kepala negara. "Saya tidak akan jawab pertanyaan
itu karena hal itu sudah dijawab oleh semua pimpinan TNI," kata
Kasum. Mantan KSAD Jend. (Purn) Rudini pun mengatakan, Presiden tidak
bisa sembarangan mengganti Kepala Staf TNI, karena sejak dulu hak
prerogatif Presiden adalah memilih satu calon dari yang diajukan
Panglima TNI. "Kalau Presiden mau mengganti KSAD, silakan saja,
tetapi harus memberitahukan dulu pada Panglima TNI, supaya mengajukan
calon lain," kata Rudini di Jakarta, kemarin. "Jadi Presiden tidak
bisa menentukan sendiri," kata Rudini, berkaitan dengan desas-desus
bahwa Presiden Abdurrahman Wahid berniat mengganti KSAD Jenderal
Endriartono Sutarto. Rudini yang bersama Try Sutrisno lama
dimanfaatkan oleh Soeharto, juga mengatakan, hingga saat ini militer
tetap loyal kepada Presiden, yang saat ini dijabat oleh Abdurrahman
Wahid. Namun loyalnya militer adalah loyal pada institusi, bukan pada
orangnya, dan dasarnya selalu pada UUD 45. Rudini jelas tidak mau
memberitahukan latarbelakang sesungguhnya pembangkangan TNI terhadap
Gus Dur. Kecuali menjelaskan bahwa bahwa jika loyalnya pada orangnya,
dan orang itu berbuat salah, nanti militer jadi ikut salah. "Rudini
dan Try Sutrisno cs selama ini merasa dipinggirkan oleh Gus Dur,"
kata seorang anggota Fraksi PKB.

Menurut Hari Sabarno, Wakil Ketua MPR, dari Fraksi TNI/Polri, TNI
dalam soal dekrit ini tidak dalam konteks menerima atau menolak.
Keluarnya komitmen TNI pada Sabtu lalu untuk menolak dekrit, menurut
Hari Sabarno, hanya sebuah komitmen bahwa TNI tetap setia pada bangsa
dan negara, dan tidak akan melakukan kudeta. TNI generasi sekarang
menurut seorang mantan demonstran anti Soeharto, merasa cukup dengan
membaca pidato di atas tank. Dengan itu ia sudah membuat Panglima
Tertingginya mengerti bahwa Presiden sudah tidak disukai para perwira
Angkatan Darat, khususnya Kostrad yang memiliki 36 batalyon.
Sedangkan di tahun 1966 Kopassus masih merasa perlu menunjukkan
aspirasinya dengan mengepung Istana tanpa tanda-tanda kesatuan.
Tetapi ini tentu lebih terselubung ketimbang Nasution cs yang pada
1952 membawa meriam di depan istana.

Tetapi Gus Dur jelas bukan Bung Karno. Ketika itu Presiden Soekarno
berani menuruni tangga Istana dan berbicara dengan para demonstran
sehingga mereka akhirnya berbalik mendukung Bung Karno. Presiden
Abdurrahman Wahid hanya mengatakan berita pertemuannya dengan AWK,
Agus Wirahadikusumah diplintir pers. Wahid membantah telah bertemu
dengan AWK. AWK adalah mantan Pangkostrad yang dahulu digusur Gus Dur
atas permintaan Megawati. Agus Wirahadikusumah diganti oleh Ryamizard
Ryacudu, menantu Try Sutrisno yang kebetulan berasal dari daerah yang
sama dengan Taufik Kiemas, suami Megawati. Maka sejak Agus diganti,
menurut kalangan diplomat Asean, sudah bisa diperkirakan bahwa Gus
Dur akan jatuh. Sebab ia tidak punya dukungan pasukan lagi di
TNI/Angkatan Darat yang masih dikuasai perwira-perwira yang
dibesarkan oleh Soeharto.


* TNI LAH YANG KINI PALING BERUNTUNG

Intro: Ketika orang nomor dua RI, Megawati Soekarnoputeri, didukung
sebagai orang yang tepat menggantikan orang nomor satu RI,
Abdurrahman Wahid, muncul pernyataan Megawati yang justru melemahkan
semua dukungan. Katanya, Megawati tidak berambisi menjadi presiden,
meskipun di pelbagai kesempatan dia mengatakan bahwa partainya memang
mencalonkannya:

Bahwa kongres partailah, kongres partai PDI Perjuangan, kongres
partai yang merupakan institusi tertinggi partai yang menetapkan diri
saya, yang kebetulan menjati ketua umum terpilih sebagai calon
presiden.

Jadi benarkah Megawati tidak berambisi menjadi presiden atau apakah
itu sekedar basa basi saja? Berikut Ketua DPP PDIP, Lukas Degey.

Lukas Degey (LD): Ya dia tetap mau jadi presiden kalau itu melalui
mekanisme. Dia tidak berambisi kalau hanya menjatuhkan orang dengan
cara-cara yang tidak bermoral.

Radio Nederland (RN): Kita kembali kepada interpretasi bahwa Megawati
sebetulnya tidak berambisi menjadi presiden. Sebetulnya interpretasi
itu salah ya.

LD: Menurut saya tadi itu ya. Tidak berambisi kalau caranya tidak
beretika, tidak bermoral. Tapi Kongres Bali dan Semarang
mengamanatkan Megawati jadi presiden. Dan itu sekarang sebenarnya
tinggal tunggu hari, kalau memang itu ditempu melalui konstitusi. Dia
tidak berambisi dalam arti  menjatuhkan orang tidak dengan hormat.

RN: Kenapa Megawati tidak menggunakan bahasa yang lugas ketimbang
kata-kata yang multi interpretasi?

LD: Karena kita belum sampai pada waktunya untuk mengatakan itu. Kita
masih menempuh mekanisme konstitusi sampai dengan SI. Mungkin pada
saat tertentu akan menggunakan bahasa lugas. Tapi untuk sekarang
tidak etis menggunakan bahasa lugas.

Demikian Lugas Degey, ketua DPP PDIP. Posisi memang sedang terdesak
oleh tuntutan Poros Tengah yang dulu mengganjalkan.

Menurut pengamat politik Arbi Sanit, pernyataan bahwa Megawati tidak
berambisi lebih merupakan basa basi untuk Gus Dur saja.

Arbi Sanit: Saya kira dia hanya berbasa basi kepada presiden Gus Dur.
Padahal dia sekarang dalam posisi dijepit baik oleh keinginan
suaminya, oleh keinginan poros tengah, dan juga sebuah kelompok dalam
PDI P sendiri, supaya menggantikan presiden. Dan nampaknya dia sudah
mulai hanyut dalam arus untuk menggantikan presiden Gus Dur itu.
Demikian Arbi Sanit.

Di tengah-tengah konflik politik saat ini, TNI sangat berpeluang
bagus mengambil posisi yang menentukan. TNI, demikian Reza dari
International Forum on Indonesia, tidak kejepit antara Mega dan Gus
Dur. Megalah yang justru harus memberikan kompensasi kepada TNI untuk
bisa berkuasa. Hal ini sangat kelihatan dari peristiwa 27 Juli yang
oleh PDI-P tidak pernah diungkit-ungkit. TNI-lah yang palng
beruntung:

Reza: Ini kesempatan mereka untuk memposisikan ulang ketika para
politisi bertarung. Mereka mendapat peluang untuk mencari posisi
ketika pemerintah yang sah ini dalam keadaan yang sangat tidak
diuntungkan. Partai-partai yang dikomandoi oleh garis keras Islam
menyerang dari segala sudut. Di sini pihak TNI yang menurut saya
banyak didorong oleh para purnawirawan, maupun kelompok-kelompok TNI
yang tidak mempunyai posisi strategis lagi semenjak isu-isu korupsi,
maupun pelanggaran HAM, itu dapat kesempatan. Dan mereka
menggunakannya pada saat yang tepat.

RN: Saat ini merupakan peluang emas bagi TNI untuk kembali berpolitik
aktif begitu?

Reza: Tidak langsung berpolitik aktif. PosisiTNI  lebih baik daripada
sebelumnya saat-saat awal pemerintahan Gus Dur. Kali ini mereka dapat
memperbaiki atau memposisikan kembali sehingga cukup diperhitungkan
untuk tidak dengan mudah politisi sipil ikut membuka aib atau
kejahatan masa lampau mereka. Jadi sepertinya mereka mau memainkan
determinant factor (faktor menentukan-red) di sini untuk dapat
diperhitungkan. Sehingga politisi sipil tidak membuat mereka menjadi
sasaran tembak.

RN: Apakah TNI berarti sudah terang-terangan memilih Megawati ya?

Reza: Saya tidak melihat faktor Meganya. Saya melihat partai-partai
yang membuat Mega kelompok Islam garis keras. Saya nggak melihat Mega
punya inisiatif. Mega dipaksa oleh keadaan, ketika partai-partai
pendukung Gus Dur awal yaitu Poros Tengah sudah tidak dapat kerjasama
dengan Gus Dur. Masalah pembagian kue saja ini kan. Mereka beralih
mendukung Mega, walaupun itu untuk sementara. Dan militer di sini
memanfaatkan krisis kepercayaan yang muncul akibat pertentangan
antara partai-partai yang ada di dalam parlemen Indonesia ini di mana
sekarang orientasinya mendukung Mega. Dengan mengambil kesempatan
turut bersama partai-partai Islam ini, militer pun berharap  untuk
mendapat share (bagian-red) dalam pemerintahan yang akan datang.

RN: Kalau begitu bisa dikatakan militer saat ini terjepit antara Gus
Dur dan Megawati?

Reza: Saya tidak bilang terjepit. Mereka di sini bermain cantik
sebenarnya. Mereka sering lihat ketika Gus Dur dan Mega diadu oleh
Poros Tengah ini. Sebenarnya bukan Gus Dur dan Mega yang berkelahi
sekarang. Ini Poros Tengah yang semula mengkhianati Mega kini
mendukung Mega dan TNI melihat itu sebagai peluang untuk masuk ke
dalam kancah pembagian kue. Paling tidak menjadi pressure group
(kelompok penekan-red).

RN: Cara mainnya canggih ya.

Reza: Esensinya sama. Hanya dengan teknik yang lebih pandai lah.
Kalau dulu masih tingkat SD, sekarang tingkat akademilah. Mereka
lebih pintar hati-hati. Tapi dengan kesepakatan mereka bersama terus
mengundang purnawiraan-purnawiraan, mereka dapat membuat tekanan
kepada pemerintahan yang sah, ketika pemerintahan yang sah itu
digrogoti credibiltynya oleh kelompok garis keras - dalam hal ini
beberapa elit PDI yang mau ambil kesempatan. Karena memang saatnya
paling bagus sekarang ini bagi PDIP untuk bermain. Selama ini
disingkirkan sebagai partai mayoritas, ketika kelompok-kelompok
pendukung pemerintah itu mulai pecah, dan Gus Dur seolah-oleh
ditinggalkan sendirian.

RN: Tapi kalau Megawati nanti yang menggantikan Gus Dur berarti
militer dan Golkar ikut berperan kembali dalam kancah politik
Indonesia ya.

Reza: Ya berperanan yang sangat besar. Dan dipastikan bahwa dosa-dosa
lama Golkar dan juga TNI sampai tahun  2004 haram hukumnya untuk
diganggu gugat. Mungkin itulah kompensasi yang harus dilakukan PDIP
untuk dapat berkuasa. Itu dapat dilihat bahwa kasus 27 Juli yang
melibatkan beberapa oknum tentara tidak pernah diungkat angkit oleh
PDIP. Itu jelas sekali dapat dilihat sampai sekarang. Dari kubu PDIP
sering bilang: 'Ah itu kisah masa lalu. Kita harus melihat ke depan."
Dan itu saya kira bargain dari PDIP.

Demikian Reza.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke