---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 21 Juni 2001 14:10 UTC



** INGGRIS DAN AMERIKA SERIKAT KECAM KERAS PELANTIKAN MUSHARRAF

** AMERIKA DAN INGGRIS SANGKAL TEMBAKI LAPANGAN SEPAK BOLA IRAK

** ISRAEL DAN PALESTINA TIDAK SEPAKATI PENGUNDURAN PASUKAN

** TOPIK GEMA WARTA: PDI-P NAMPAK TIDAK SOLID DENGAN MUNCULNYA KAUKUS
NASIONALIS

** TOPIK GEMA WARTA: FENOMENA BARU: TENTARA MENYAMAR SEBAGAI POLISI
UNTUK MENEMBAKI DEMONSTRAN



* INGGRIS DAN AMERIKA SERIKAT KECAM KERAS PELANTIKAN MUSHARRAF

Inggris serta Amerika Serikat mengecam keras pelantikan Panglima
Pervez Musharraf sebagai Presiden Pakistan. Musharraf membubarkan
parlemen, langsung sesudah pelantikannya. Pemulihan demokrasi
Pakistan kini lebih jauh dari sebelumnya. Demikian tegas Washington
dan London. Kementerian Luar Negeri Washington sangat jengkel
terhadap menteri luar negeri  Pakistan. Ia tidak memberi keterangan
tentang perluasan kekuasaan Musharraf. Beberapa jam sebelum
pelantikan Musharraf sebagai presiden, menteri luar negeri Pakistan
masih berbicara dengan rekannya Menlu Amerika, Colin Powell di
Washington.

Bulan Juli mendatang Musharraf akan berkunjung ke musuh bebuyutan
Pakistan, India. Pengangkatan Musharraf sebagai Presiden, terutama
dimaksudkan untuk memperkuat posisinya dalam kunjungan kenegaraan
tersebut. Menurut juru bicara pemerintah India, Musharraf akan
disambut sebagai seorang kepala negara.


* AMERIKA DAN INGGRIS SANGKAL TEMBAKI LAPANGAN SEPAK BOLA IRAK

23 Warga yang tewas di Irak Utara, bukanlah korban serangan bom
pesawat tempur Inggris serta Amerika Serikat, namun satu atau dua
rudal pertahanan udara yang kesasar. Demikian tegas Menteri
Pertahanan Amerika, Donald Rumsfeld. Rudal tersebut jatuh di sebuah
lapangan sepak bola di sekitar Mosul, Irak utara. Irak menandaskan
lapangan tersebut ditembaki pesawat tempur Amerika serta Inggris.
Belakangan, baik Pentagon, maupun Kementerian Pertahanan Inggris
menyangkal, bahwa pesawat tempur mereka menembaki di kawasan zona
bebas terbang Irak.


* ISRAEL DAN PALESTINA TIDAK SEPAKATI PENGUNDURAN PASUKAN

Pejabat tinggi Israel serta Palestina tidak menyepakati penarikan
mundur pasukan Israel dari kawasan Palestina. Hal ini termasuk dalam
gencatan senjata yang disepakati, di bawah pimpinan Direktur CIA,
George Tenet. Palestina ingin agar penarikan mundur pasukan Israel
dilakukan lebih cepat. Pekan mendatang, Menteri Luar Negeri Amerika,
Colin Powell akan berkunjung ke Timur Tengah, dalam upaya
menyelamatkan kesepakatan gencatan senjata yang rapuh. Kini sudah
tercapai kemajuan, sehingga Powell bisa berkunjung ke kawasan
tersebut. Demikian Presiden Amerika Serikat, George W. Bush. Kabinet
Israel memutuskan untuk mempertahankan gencatan senjata, walau
menurut mereka Palestina belum memenuhi hal tersebut. Sejak
tercapainya gencatan senjata pekan lalu, delapan orang tewas akibat
kekerasan.


* DEWAN EROPA HIMBAU MASYARAKAT INTERNASIONAL CABUT HUKUMAN MATI

Dewan Eropa menghimbau masyarakat internasional mencabut hukuman
mati. Ketua Dewan, Walter Schwimmer menyerukan hal tersebut ketika
membuka kongres dunia pertama menentang hukuman mati, yang
diselenggarakan di Strassbourg, Prancis. Schwimmer mengecam keras
Amerika Serikat, yang pekan-pekan belakangan masih melakukan dua
eksekusi. Ia juga mengecam veto gubernur Texas terhadap sebuah usulan
undang-undang yang membebaskan orang cacat mental dari hukuman mati.
Pada kongres dunia itu, para pengacara, penulis dan aktivis hak asasi
manusia membahas pencabutan hukuman mati. Di 87 negara hukuman mati
masih tetap diberlakukan.


* PEMDA VOLENDAM SERTA PEMILIK KAFE SALAH ATAS KEBAKARAN KAFE DI
BELANDA

Kebakaran di sebuah kafe pada malam tahun baru, di Volendam, Belanda,
disebabkan karena pemda Volendam serta pemilik kafe membuat kesalahan
besar. Demikian kesimpulan komisi yang ditugaskan kabinet untuk
menyelidiki mengapa musibah tersebut bisa terjadi. Kebakaran tersebut
menewaskan 13 pemuda-pemudi, dan hampir 300 orang lainnya terluka.
Ketika musibah terjadi, pengunjung kafe yang diperbolehkan masuk
empat kali lebih banyak. Selain itu, pintu keluar darurat sangat
tidak memenuhi persyaratan. Selain pemilik kafe, pemda Volendam pun
dianggap bertanggung jawab. Mereka mengabaikan peraturan dan sangat
lambat dengan pengangkatan seorang inspektur yang harus memeriksa
sarana anti-kebakaran. Menteri Muda Dalam Negeri, Gijs De Vries
mengatakan sangat memalukan musibah semacam itu dapat terjadi di
Belanda.


* PENYELIDIKAN MENYELURUH DINAS INTELIJEN FEDERAL AMERIKA

Menteri Kehakiman Amerika Serikat, John Ashcroft mengumumkan akan
mengadakan penyelidikan menyeluruh mengenai cara-cara kerja Dinas
Intelijen Federal, FBI. Reformasi kerja FBI sangat dibutuhkan, karena
tahun-tahun belakangan dihujani kecaman keras. Kritik pertama datang
tahun 1993, ketika FBI mengepung tempat tinggal sekte Branch Davidian
di Waco, Texas. Pengepungan diakhiri ketika para anggota sekte
melakukan aksi bunuh diri kolektif. Selanjutnya FBI dituduh
menghambat penyelidikan peristiwa Waco. Belakangan ini, FBI dikecam
karena menyembunyikan berbagai dokumen sehubungan proses pengadilan,
Timothy McVeigh yang telah dihukum mati. Enam tahun lalu McVeigh
meledakkan sebuah gedung pemerintah di Oklahoma City.


* AKSI PENDUDUKAN PENJARA VENEZUELA BERAKHIR

Aksi pendudukan sebuah penjara di Karakas, Venezuela sudah berakhir.
Lebih dari 200 keluarga para tahanan yang semula menolak perintah
untuk meninggalkan penjara tersebut, akhirnya setuju untuk pergi. Ini
dilakukan setelah pemerintah setuju untuk menyelidiki perlakuan buruk
yang diterima para tahanan. Menurut berbagai organisasi hak asasi
manusi, situasi di penjara-penjara Venezuela adalah yang terburuk di
dunia. Presiden Venezuela, Hugo Chavez mengumumkan akan memodernisasi
rumah-rumah tahanan.


* TIGA POLISI TEWAS AKIBAT BENTROKAN KALANGAN KATOLIK PROTESTAN

Paling tidak tiga polisi tewas akibat bentrokan antara kalangan
Protestan dengan Katolik Roma di ibukota Irlandia, Belfast. Bentrokan
tersebut adalah yang terparah tahun-tahun belakangan ini. Demikian
tegas pemerintah Irlandia. Satuan polisi berupaya memisahkan dua
kelompok tersebut. Namun para polisi dilempari bom bensin, batu serta
botol. Selain itu mereka juga ditembaki, sementara sebuah kendaraan
polisi dilempari bom. Polisi menggunakan peluru karet untuk
membubarkan para perusuh. Kerusuhan di Belfast terjadi Selasa lalu,
ketika orang tua Katolik yang menjemput anak-anak mereka dari
sekolah, dilempari batu.


* INGGRIS SELIDIKI PEMBUNUHAN PASIEN DOKTER DEATH

Inggris membuka penyelidikan menyeluruh kasus pembunuhan beberapa
ratus pasien dokter Harold Shipman, yang lebih dikenal sebagai Dokter
Death. Sebuah Komisi akan menyelidiki berapa orang yang dibunuh oleh
Shipman. Dokter tersebut membuka praktek di Hyde, dekat Manchester.
Tahun lalu ia dihukum penjara seumur hidup 15 kali, karena membunuh
15 pasiennya. Namun awal tahun ini diketahui, Shipman membunuh
ratusan orang. Sebuah komisi khusus kini menyelidiki sebab-sebab
kematian semua pasien Shipman, yang diperkirakan mencapai lebih dari
600 orang. Penyelidikan akan berlangsung satu tahun.


* PDI-P NAMPAK TIDAK SOLID DENGAN MUNCULNYA KAUKUS NASIONALIS

Dengan dibentuknya kelompok yang menamakan diri Kaukus Nasionalis,
yang diikuti 86 anggota fraksi PDI-P di DPR dari jumlah total 153
orang, maka perpecahan di tubuh partai Wapres Megawati itu makin
terbuka saja. Tetapi menurut Aberson Sihaloho anggota fraksi PDI-P di
DPR, yang nampak sekarang bukannya perpecahan melainkan kristalisasi
pendapat:

Aberson Sihaloho [AS]: Bukan perpecahan. Mulai ada kristalisasi
pendapat. Jadi pendapat di satu pihak, bahwa penyelenggaraan Sidang
Istimewa MPR, harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di
dalam Penjelasan UUD '45. Khususnya yang terdapat di dalam penjelasan
Pasal II ayat  2, dan penjelasan tentang sistem pemerintahan negara,
yang terdapat pada Butir VII, mengenai kedudukan DPR, yang berbunyi:
jika DPR menganggap Presiden sungguh melanggar haluan negara yang
telah ditetapkan oleh UUD atau oleh MPR, (nah, bukan pakai dan!) maka
majelis itu dapat diundang. Artinya yang mengundang itu pimpinan DPR.
Untuk menyelenggarakan persidangan istimewa, agar bisa meminta
pertanggungan-jawab kepada presiden. Jadi agendanya juga tunggal, itu
hanya meminta pertanggungan-jawab terhadap ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan di dalam UUD.

Nah dalam hal ini sesuai dengan Memorandum I dan II, adalah hanya
melanggar Pasal IX UUD '45, yang berbunyi: bahwa Presiden harus
menjalankan UU dan peraturan pelaksanaannya, dengan sebaik-baiknya.
Jadi pihak yang lain sekarang, mau menyelenggarakan persidangan
istimewa sesuai dengan TAP MPR III/1978. TAP MPR itu bukan
undang-undang dasar. Nah, jadi pebedaan mengenai ini betul.

Radio Nederland [RN]: Tetapi ada juga sekarang Kaukus Nasionalis,
yang diikuti oleh 86 orang anggota Fraksi PDI-P di DPR?

AS: Boleh saja dia menamakan kelompok apa pun. Silahkan. tapi dia
terikat kepada UUD '45 apa tidak? Jadi sekarang bukan persoalan lagi
pada bangsa ini, kaum nasionalis dengan non-nasionalis. Seluruh warga
negara RI ini, terikat kepada UUD '45. Kalau MPR mau mengubah
ketentuan-ketentuan yang ada dalam UUD '45, itu boleh dia lakukan.
Tapi hanya sekali dalam lima tahun. Bukan setiap tahun, seperti yang
dilakukan sekarang.

RN: Kaukus nasionalis itu dibentuk karena mereka tidak menyetujui
percepatan Sidang Istimewa MPR yang diusulkan pimpinan 5 fraksi DPR
termasuk Ketua Fraksi PDI-P Arifin Panigoro.

AS: Ada istilah percepatan, itu karena mereka melihat persidangan
istimewa itu berdasarkan TAP MPR III/78. Mbak Mega mengatakan harus
konstitusional.

RN: Yah karena itu timbul kesan kuat bahwa ada perpecahan, karena
Mbak Mega maunya A ...

AS: Kalau ada perbedaan pendapat kan biasa. Namanya saja kan
demokrasi, apalagi PDI ini pakai predikat Perjuangan lagi. Bagi saya
yang diartikan dengan konstitusional, sesuai dengan sistem UUD '45
adalah sesuai dengan hukum dasar yang telah ditetapkan di dalam UUD.
Jadi bukan dengan TAP apalagi dengan Tata Tertib, apalagi dengan UU.
Tapi cuma sayangnya, bagi Mbak Mega yang diartikan yang
konstitusional itu sama dengan pradigma yang dipergunakan oleh Pak
Harto dengan pimpinan TNI AD. Karena dengan membuat TAP MPR itu,
maupun Keppres, Kepmen dsb menjadi peraturan perundangan yang berlaku
publik atau yang algemene bepalingen, itu adalah Pak Harto dengan
pimpinan TNI AD. Lah kenapa pradigma itu juga dianut oleh Mbak Mega?

Yang mengatakan juga persatuan dan kesatuan bangsa adalah
segala-galanya. Itu adalah Pak Harto dengan pimpinan TNI AD.
Sedangkan Bung Karno saja mengatakan, kemerdekaan itu hanyalah
jembatan emas. Diseberang jembatan emas itulah, kita wujudkan tujuan
kita merdeka, yaitu masyarakat adil dan makmur. Jadi terwujudnya
masyarakat adil dan makmur itulah yang segala-galanya. Jadi baik
Persatuan Indonesia maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun
kemerdekaan itu, hanyalah sarana, hanya instrumen untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.


* FENOMENA BARU: TENTARA MENYAMAR SEBAGAI POLISI UNTUK MENEMBAKI
DEMONSTRAN

Demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
masih berlanjut. Kemarin mahasiswa universitas Muhammadiyah Jakarta,
dan IAIN Syarif Hidayatullah melakukan aksi di kampus masing-masing.
Demo juga dilakukan ratusan mahasiswa di Universitas Jayabaya dan
Universitas Kristen Indonesia, sehingga mememacetkan lalu lintas di
dekat kampus mereka. Pada pokoknya poster-poster yang dibawa para
mahasiswa mengecam kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Laporan
rekan Syahrir dari Jakarta:

Di kampus IAIN Syarif Hidayatullah ratusan mahasiswa memblokade Jalan
Raya Ciputat, sementara di kampus Universitas Jayabaya, dua  buah
mobil hancur. Kaca gedung rektorat universitas tersebut di Jalan
Ahmad Yani dihancurkan aparat kepolisan yang masuk ke kampus. Polisi
memang berani bertindak brutal karena merasa mendapat dukungan
parlemen. Ketua Komisi I DPR Yasril Ananta Baharuddin dari Golkar
mendukung polisi agar bertindak tegas, termasuk menangkap mahasiswa
yang memanfaatkan momentum kenaikan harga BBM. Yasril mensinyalir
gerakan mahasiswa di kampus-kampus beberapa kota yang menentang
kenaikan BBM telah disusupi kelompok yang sengaja ingin membenturkan
rakyat dengan aparat kepolisian. Penjelasan Yasril ini tidak banyak
berbeda dengan keterangan pihak TNI dan Polri yang selalu mencurigai
dan selalu mencari kambing hitam kalangan aktivis mahasiswa.

Polisi pun tidak bisa membedakan antara ormas dan LSM. Selama ini
polisi menuding pihak LSM yang berada di balik aksi-aksi demonstrasi
buruh dan demonstrasi menentang kenaikan harga BBM, listrik dan
telepon. Ternyata yang menggerakkan massa adalah ormas-ormas dan
parpol. Yang menarik, di Bandung dari 22 orang yang masih ditahan
ternyata hanya satu yang berasal dari PRD. Yang justru mencolok
adalah kehadiran seorang perwira tentara berpakaian preman yang ikut
menggerakan buruh. Hal serupa juga terjadi pada peristiwa kerusuhan
di Pasuruan Jawa Timur baru-baru ini. Tentara menggunakan pakaian
Brimob menembaki massa demonstran. Tentara dan polisi pun, ketika
berusaha masuk ke kampus UKI Cawang kemarin, mendapat perlawanan
keras para mahasiswa yang menggunakan bom-bom molotov dan batu.
Padahal polisi sudah menembak secara membabi buta sambil melontarkan
granat-granat gas airmata. Di seluruh dunia polisi memang dikenal
sering menggunakan kekerasan. Tetapi jarang ada tentara yang menyamar
sebagai polisi menggempur massa demonstran.

Para mahasiswa kemarin mengatakan kenaikan harga saat ini merupakan
dampak defisit apbn, yang notabene muncul akibat pertikaian
pemerintah dengan parlemen. Seharusnya bukan rakyat yang harus
menanggung beban ini tetapi pejabat-pejabat pemerintah maupun
parlemen. Semua seharusnya naik mobil Kijang. Dan bilamana perlu para
wakil rakyat idak perlu tinggal di rumah dinas. Anggota-anggota DPR
sekarang ini mendapat pembagian mobil mewah seperti Cherokee yang
harganya di atas Rp. 500 juta.

Dalam pada itu, Habib Husein al Habsyi menilai bentrokan antara
mahasiswa dengan polisi merupakan permainan kaum kiri dan tentara.
Meski mereka bermusuhan tetapi mereka masing-masing memiliki
kepentingan sendiri-sendiri. Bagi Habib Husein yang tuna netra itu
demo akhir-akhir ini pasti digerakkan oleh Famred, Forkot dan PRD.
Sedangkan tentara menggerakkan aksi-aksi buruh dan mahasiswa untuk
memancing golongan kiri agar keluar dari persembunyian mereka.  Jika
mereka keluar maka mudah untuk disikat oleh tentara dan polisi. Oleh
karena itu Habib Husein melihat bahwa sekarang ini keadaannya sudah
seperti suasana hukum rimba saja. "Undang-undang tidak berjalan",
ujarnya. Tetapi pendapat Habib tuna netra ini oleh kalangan mahasiswa
dibantah. Menurut mereka habib ini ngawur dan hanya mencari
popularitas saja.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke