---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 26 Juni 2001 13:30 UTC



** PARA PELANGGAR HAM TIMTIM AKAN DIHUKUM

** MAHASISWA PAPUA NUGINI PROTES REFORMASI EKONOMI

** RUSIA TOLAK PENINJAUAN ULANG SANGSI PBB TERHADAP IRAK

** TOPIK GEMA WARTA: PEMIMPIN PAPUA DON FLASSY DITAHAN KARENA
MENGHAMBAT PROSES PERSIDANGAN

** TOPIK GEMA WARTA: SAMPAI KAPAN PENGUNGSI TERUS MENJADI KOMODITI
PADA ELIT POLITIK?



* PARA PELANGGAR HAM TIMTIM AKAN DIHUKUM

Presiden Abdurrahman Wahid kembali berjanji bahwa tentara dan anggota
milisia yang melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia di Timor
Timur akan dihukum. Wahid mengemukakan hal ini di ibukota Australia
Canberra seusai pertemuan dengan Perdana Menteri John Howard.
Hubungan antara Indonesia dan Australia sempat mendingin akibat
kekerasan yang terjadi di Timor Timur dua tahun lalu dan partisipasi
pasukan Australia pada satuan intervensi PBB. Wahid berharap
Indonesia dan Australia bisa membantu Timor Timur memperoleh posisi
di jajaran umat internasional. Wahid adalah kepala negara Indonesia
pertama yang mengunjungi Australia selama 25 tahun. Sementara ini
perjalanan Presiden ke luar negeri  mendapat kecaman dalam negeri,
mengingat parlemen tengah mempersiapkan prosedur pencopotan terhadap
Presiden.


* MAHASISWA PAPUA NUGINI PROTES REFORMASI EKONOMI

Tiga orang demonstran dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka
akibat aksi protes mahasiswa di Papua-Nugini. Pusat pemerintahan di
ibukota Port Moresby dikepung polisi sebagaimana juga halnya halaman
universitas. Para mahasiswa sejak pekan lalu berdemonstrasi di dekat
kantor Perdana Menteri Sir Mekere Morauta memprotes reformasi ekonomi
yang disebabkan oleh pinjaman Bank Dunia dan Dana Moneter
Internasional, IMF. Ketika para demonstran Senin kemarin tidak
menggubris imbauan polisi untuk membubarkan aksi protes itu, polisi
menggunakan gas airmata. Setelah itu terjadi penjarahan toko-toko di
pusat kota dan pembakaran mobil. Polisi Papua-Nugini sementara ini
mengirim pasukan tambahan ke ibukota Port Moresby.


* RUSIA TOLAK PENINJAUAN ULANG SANGSI PBB TERHADAP IRAK

Rusia menolak usulan Inggris-Amerika meninjau ulang sangsi-sangsi PBB
terhadap Irak. Melalui sebuah surat pemerintah di Moskou
memberitahukan hal ini kepada negara-anggota DK-PBB lainnya.
Washington dan London ingin mencabut embargo dagang bagi bahan pangan
dan meningkatkan pemantauan perdagangan senjata. Tetapi Rusia ingin
mencabut semua sangsi yang dinilai sangat merugikan rakyat Irak.
Sementara ini Irak harus mentaati apa yang disebut program
pangan-untuk-minyak yang diperpanjang setiap setengah tahun. Periode
ini berakhir awal Juli mendatang. Apabila DK-PBB tidak menyepakati
kebijakan sangsi baru, besar kemungkinan program-pangan-untuk- minyak
itu akan dilanjutkan.


* GENCATAN SENJATA DI MAKEDONIA TIMBULKAN PROTES

Di ibukota Makedonia Skopje 5000 orang berdemonstrasi di depan gedung
parlemen menuntut pengunduran Presiden Boris Trajkovski. Mereka
memprotes gencatan senjata antara pasukan Albania dan pemberontah
etnik Albania dan mencap Presiden Trajkovski sebagai pengkhianat.
Sebagian demonstran berhasil memasuki gedung parlemen di mana
Presiden tengah melakukan pembicaraan dengan para wakil partai-partai
yang bertikai. Mantan Menteri Pertahanan Prancis Francois Leotard
diangkat sebagai utusan khusus Uni Eropa untuk Makedonia. Mantan
Menteri Luar Negeri Belanda Max van der Stoel ditunjuk sebagai
penasehat khusus dalam bidang undang-undang dasar. Hal ini diputuskan
oleh para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg.


* UNI EROPA HARUS TINGKATKAN PENELITIAN ILMU PENGATAHUAN

Uni Eropa terlalu sedikit mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu
pengetahuan. Dengan demikian jurang antara Amerika Serikat dan Jepang
makin lebar saja. Hal ini tertera dalam hasil penyelidikan yang
dilakukan atas permintaan komisaris Uni Eropa asal Belgia Filippe
Busquin. 5% kalangan pekerja Uni Eropa tergolong ilmuwan. Di Amerika
jumlah ini melampaui 8% sedangkan di Jepang bahkan lebih dari 9%.
Dalam bidang ilmu pengetahuan negara-negara Skandinavia setara dengan
Amerika Serikat dan Jepang.


* REGISTRASI MENGANCAM KEBEBASAN BERAGAMA DI EROPA TIMUR DAN TENGAH

Registrasi kelompok-kelompok religius di kebanyakan negara Eropa
Tengah dan Timur sama dengan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok
tersebut. Demikian kesimpulan Dewan Penasehat Masalah Internasional,
yaitu sebuah komisi advis indipenden Kementerian Luar Negeri Belanda.
Menurut Dewan itu berbagai pemerintah Eropa Tengah dan Timur
mewajibkan pendaftaran karena takut akan ekstrimitas agama.
Pendaftaran itu, demikian Dewan, tidak bisa diterima kalau membatasi
kebebasan beragama. Hari ini di Den Haag, Belanda, berlangsung
seminar internasional soal kebebasan beragama. Seminar itu
diselenggarakan oleh OSCE, Organisasi untuk Kerjasama dan Keamanan
Eropa.


* KONFERENSI TINGKAT TINGGI SOAL AIDS DI NEW YORK

Sekjen PBB Kofi Annan di New York mengimbau para pemimpin dunia agar
tetap berupaya memberantas penyakit AIDS. Atas prakarsa Annan para
pemimpin pemerintah, menteri dan politisi lainnya dari 180 negara
mengadakan pertemuan tingkat tinggi soal AIDS di New York. Annan
berseru kepada para peserta agar memberikan dana bagi dana baru untuk
memberantas aids. Uang itu antara lain akan digunakan untuk mengobati
para pasien aids di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Sejauh ini hanya
empat negara menjajikan sumbangan kepada dana tersebut, yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Prancis dan Uganda. Diperkirakan konferensi ini
akan pula menyoroti perselisihan pendapat soal pemberantasan aids.
Tidak semua negera peserta mendukung penggunaan kondom dan kampanye
hubungan seksual yang aman.


* MONTESINOS DIPENJARA TERPISAH

Mantan kepala intel Peru Vladimiro Montesinos yang ditangkap di
Venezuela, dipenjara terpisah di Peru untuk mencegah pembunuhan
terhadapnya. Hal ini dikemukakan Menteri Kehakiman Peru Diego Garcia
Sayan menanggapi pemebritaan bahwa Montesinos mengetahui banyak
rahasia dan pengakuannya bisa merupakan ancaman. Pihak kehakiman Peru
hari ini mulai menginterogasi Montesinos, yang September tahun lalu
hengkang dari negerinya. Beberapa bulan belakangan ia bersembunyi di
Venezuela. Akhir pekan lalu ia berhasil ditangkap setelah biro
investigasi federal Amerika, FBI, menangkap seorang pria Venezuela
yang hendak mengambil uang dari rekening rahasia Montesinos. Menurut
harian Amerika the Washington Post, pria Venezuela itu memberitahu
lokasi Montesinos dengan imbalan bebas hukuman.


* PEMIMPIN PAPUA DON FLASSY DITAHAN KARENA MENGHAMBAT PROSES
PERSIDANGAN

Don Flassy, salah satu pemimpin perjuangan rakyat Papua ditahan dan
sekarang berada di rumah tahanan Abepura. Menurut Zainal Zukri salah
satu pengacara YLBHI di Jayapura, Don Flassy yang bersama empat tokoh
Papua lain sedang diadili, kini ditahan karena pergi meninggalkan
Jayapura tanpa ijin, dan karena itu dinilai menghambat proses
persidangan. Sementara itu, Selasa ini juga terbetik berita bahwa
Menhan Machfud MD telah menolak permintaan referendum rakyat Papua.
Menurut Zainal Zukri, rakyat Papua justru menunggu respon pemerintah
mengenai otonomi khusus. Ikuti keterangannya kepada Radio Nederland:

Zainal Zukri [ZZ]: Yang benar kemarin bahwa setelah kembali dari PNG
dia mengkontak tim penasehat hukumnya, kemudian kita bawa ke pihak
kejaksaan negeri Jayapura, kemudian langsung diserahkan ke lembaga
pemasyarakatan Abepura.

Radio Nederland [RN]: Apa dasar hukumnya untuk menahan dia Pak, atau
kenapa dia menyerahkan diri?

ZZ: Karena pada persidangan minggu yang lalu ternyata saudara Don
Flassy sebagai terdakwa pergi meninggalkan Jayapura tanpa konfirmasi
dengan tim penasehat hukum. Kemudian surat yang diajukan ke
pengadilan negeri dan tembusan kepada tim penasehat hukum dengan
alasan bahwa beliau kontrol terhadap penyakit THT yang diobati di
Jakarta. Tetapi setelah dilakukan pengecekan oleh pihak pengadilan
negeri, pihak kejaksaan negeri ternyata beliau tidak mendapat
tembusan dari rumahsakit di Jayapura. Akhirnya majelis pengadilan
negeri Jayapura menganggap bahwa beliau telah menghambat proses
persidangan. Pada persidangan minggu kemarin telah dikeluarkan
penetapan dari ketua majelis hakim yang memeriksa perkara sehingga
beliau dinyatakan harus ditahan. Karena penetapan itu sudah turun,
beliau belum ada di Jayapura sehingga ketika beliau datang di
Jayapura langsung dilakukan proses hukum berupa penahanan terhadap
beliau sesuai dengan penetapan dari ketua majelis hakim yang
memeriksa perkara.

RN: Lalu langkah apa selanjutnya? Sekarang apa yang harus dilakukan
oleh para pengacara Don Flassy?

ZZ: Tim pengacara Don Flassy hari ini mematuhi keputusan pengadilan
karena proses penahanan adalah wewenang dari pengadilan negeri yang
memeriksa perkara. Kemarin beliau tidak ditahan karena atas
permintaan penasehat hukum pada saat proses perkaranya masih di
kejaksaan, sehingga penangguhan penahanan sejak proses pra penuntutan
majelis hakim menganggap tidak perlu melakukan penahanan terhadap
beliau dengan syarat beliau harus memperlancar proses persidangan.
Kami dari tim penasehat hukum, tim pembela ham dan keadilan untuk
rakyat Papua akan mengajukan proses permohonan penangguhan penahanan
dengan syarat bahwa beliau tetap harus mematuhi kepentingan
pengadilan supaya perkara bisa berjalan dengan cepat dan segera
selesai begitu.

RN: Lalu bagaimana dengan perjuangan rakyat Papua, sekarang kelima
pemimpin mereka berada di tahanan?

ZZ: Menurut pengamatan kami di samping sebagai tim penasehat hukum,
kami sebagai direktur eksekutif lembaga bantuan hukum indipenden yang
berbasis di Jayapura, kami melihat bahwa secara fisik perjuangan
rakyat Papua setelah para pemimpin mereka ditahan, kayaknya justru
terkesan  menurun.

RN: Ada berita pula hari ini di koran yang mengatakan bahwa menteri
pertahanan menolak permintaan referendum rakyat Papua? Apakah berita
itu sudah sampai di Irian Jaya dan bagaimana sambutan rakyat?

ZZ: Kayaknya kalau di Irian Jaya berita soal referendum tidak selalu
menjadi perhatian masyarakat hari ini. Karena hari ini Papua lagi
menunggu apa hasil dari permohonan atau permintaan tentang otonomi
khusus yang kemarin dilontarkan dan secara jujur kami mau bilang
bahwa statement Theys Eluway sebagai pemimpin rakyat Papua di Jakarta
kemarin, bahwa statement yang dikeluarkan sebenarnya beliau
mengharapkan bahwa pemerintah segera merespon otonomi khusus yang
diminta oleh rakyat Papua. Referndum adalah alternatif ketika tawaran
terhadap permintaan alternatif khsuus itu tidak direspon atau
berlarut-larut.

Demikian Zainal Zukri salah satu pengacara YLBHI Jayapura.


* SAMPAI KAPAN PENGUNGSI TERUS MENJADI KOMODITI PADA ELIT POLITIK?

Sementara suhu politik di Indonesia di tingkat elit politik semakin
memanas, masalah pengungsi semakin tidak teratasi saja. Pengungsi
ternyata tidak hanya menjadi masalah sosial, tetapi, selama ini telah
menjadi komoditi politik para elit sipil dan militer. Keterlibatan
pihak militer yang menjadi pemicu masalah pengungsi sulit
terbantahkan. Seberapa jauh kasus pengungsi dapat memperkeruh konflik
para elit politik, berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Masalah pengungsi di dalam negeri begitu rumit, dan telah menjadi
salah satu masalah yang mendunia. Indonesia telah menghadapi
persoalan ini lebih dari tiga tahun. Sekarang, ada sekitar 1,5 juta
pengungsi internal yang menyebar di 19 propinsi, mulai dari Aceh
sampai Papua. Sebagian besar pengungsi merupakan korban konflik yang
dipicu pihak tentara dan mantan tentara. Masalah pengungsi
menimbulkan berbagai persoalan sosial politik yang kompleks.

Ketika pemerintah dan parlemen sibuk bertikai dan Presiden
Abdurrahman Wahid jalan-jalan ke luar negeri, ada
organisasi-organisasi dan pemuka masyarakat yang memperhatikan nasib
pengungsi yang diperkirakan berjumlah sekitar 1,5 juta itu. Ketua
Umum Palang Merah Indonesia Pusat Mar'ie Muhamad meninjau kondisi
warga Timor Timur. Ternyata setelah didaftar jumlah pengungsi di
Kabupaten Belo propinsi Nusa Tenggara Timur jauh lebih banyak
ketimbang data-data yang diumumkan pemerintah sebelumnya. Jumlah
pengungsi Timtim sekarang mencapai sekitar 290.000 jiwa dan bukannya
150.000 seperti diduga semula.

Selain Mar'ie Muhamad, kemarin beberapa tokoh kampus seperti Imam
Prasodjo, Adrianus Meliala,dan Miriam Budiardjo ikut aktif menggelar
lokakarya dan seminar soal pengungsi. "Aparat harus menjamin para
pengungsi", kata Menko Polsoskam Jenderal Agum Gumelar usai membuka
seminar pengungsi internal di Indonesia. Acara ini digelar bersama
oleh CERIC Fisip UI, Badan Pembangunan PBB atau UNDP, Komnas HAM,
Bakornas, Kantor Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB, Komisi Tinggi
PBB untuk Pengungsi. Seorang pengungsi yang mewakili pengungsi dari
propinsi Maluku Utara, dr. Ono Mustafa Musriyono mengungkap bahwa
tanggal 27 Juni ini, sesuai rencana akan diadakan pertemuan di
Morotai. Rencananya pertemuan itu diikuti masyarakat Morotai, dan
masyarakat Tobelo Galela baik yang muslim maupun yang nasrani. Rabu
ini, di Morotai akan disembelih lima sapi dan lima kambing sebagai
simbol perdamaian. Mereka ingin agar para pengungsi yang beragama
Kristen dapat kembali ke Galela. Selama ini 38.000 pengungsi Kristen
dari Galela melarikan diri ke Tobelo yang merupakan wilayah Kristen.
Sebaliknya sekitar 40.000 pengungsi Islam mengungsi ke Ternate.

Satu-satunya jalan untuk mengurangi jumlah pengungsi di Indonesia
yang diperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa hingga 1,8 juta jiwa itu
adalah dengan menciptakan suasana rujuk. Dalam hal ini Maluku Utara
jauh lebih berhasil ketimbang Ambon Maluku. "Ambon memang sudah
ibarat kanker yang harus dibedah". Sedangkan masyarakat Maluku Utara
masih mau berdamai. Masalah pengungsi di Maluku sekarang ini sudah
berlangsung lebih dari dua tahun. Sama dengan propinsi Kalimantan
Barat yang beberapa hari lalu menghangat kembali setelah kamp
pengungsi di Pontianak dibakar.

Bagi pemerintah maupun LSM-LSM yang menangani para pengungsi dengan
perkiraan sebelumnya bahwa keamanan akan pulih kembali dalam enam
bulan atau satu tahun, tentu perlu meninjau kembali perencanaan
mereka. Tahap-tahap membantu para pengungsi di Indonesia umumnya
menyangkut penyelamatan, pemberdayaan yang mencakup pengembalian atau
relokasi pada akhirnya harus difokuskan pada rekonsiliasi. Namun
persoalan paling penting yang dihadapi para pengungsi adalah masalah
keamanan.

Selama ini aparat selalu bersikap ragu, karena setiap kali harus
menunggu instruksi dari Jakarta, sementara kondisi di lokasi
memerlukan tindakan tegas yang cepat. Persoalan pengungsi,
berdasarkan pengalaman para relawan yang menanganinya, selain
persoalan relokasi, rekonsiliasi dan terjaminnya keamanan, juga
menyangkut kepastian para pengungsi tersebut memperoleh sumber
penghidupan yang lebih jelas. Oleh karenanya pemerintah dan LSM perlu
juga memikirkan pemberdayaan ekonomi untuk para pengungsi.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke