--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 03 Juli 2001 14:40 UTC ** SLOBODAN MILOSEVIC TOLAK MENYATAKAN SALAH ATAU TIDAK ** RAJA NEPAL PHK-KAN PENGAWAL ISTANA ** ABU SAYYAF BEBASKAN DUA SANDERA ** TOPIK GEMA WARTA: APA YANG MASIH BISA DIKERJAKAN GUS DUR DENGAN RANTAP YANG MERUGIKANNYA? ** TOPIK GEMA WARTA: DISKUSI SOAL WAPRES: ETIS ATAU TIDAK? ** TOPIK GEMA WARTA: PERUNDINGAN GAM-RI TIDAK JUGA MEMBUAHKAN HASIL * SLOBODAN MILOSEVIC TOLAK MENYATAKAN SALAH ATAU TIDAK Mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic menolak menyatakan bersalah atau tidak, ketika hari ini untuk pertama kalinya digiring menghadap Tribunal Yugoslavia di Den Haag, Negeri Belanda. Tribunal menganggap penolakan ini sebagai pernyataan tidak bersalah. Pengadilan diskors setelah 15 menit dan ditunda sampai tanggal 27 Agustus mendatang. Milosevic juga menolak menjawab langsung pertanyaan hakim Inggris, Richard May apakah ia ingin tuduhan terhadapnya dibacakan atau tidak. Milosevic menjawab: "Itu adalah masalah anda". Milosevic berulangkali menyatakan Tribunal Yugoslavia tidak sah. Karena itu ia juga menolak didampingi oleh seorang pengacara. Milosevic diberi waktu 30 hari untuk memberi pernyataan. Tribunal Yugoslavia menuduh Milosevic melakukan tindak kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Kosovo. Kemungkinan tuduhan tersebut akan ditambah dengan tindak kejahatan perang di Kroasia dan Bosnia. Sidang pengadilan yang sebenarnya akan dimulai tahun depan dan kemungkinan berlangsung selama bertahun-tahun. * RAJA NEPAL PHK-KAN PENGAWAL ISTANA Raja baru Nepal, Gyanendra mem-PHK-kan empat pengawal istana karena tidak sepenuhnya melindungi keluarga raja ketika terjadi pertumpahan darah Juni lalu. Ketika itu, Putra Mahkota, Pangeran Dipendra menembak mati sepuluh anggota keluarga raja, termasuk Raja Birendra serta Ratu Aishwara. Tiga pria yang di-PHK adalah para pengawal pribadi mendiang Raja, Ratu serta Putra Mahkota. Komisi yang menyelidiki pembunuhan bulan lalu, menyimpulkan pengamanan tidak berfungsi dengan baik. Pengawal tidak turun tangan ketika Putra Mahkota membawa senjata api. Selain itu mereka juga tidak melaporkan bahwa mendiang putra mahkota Pangeran Dipendra adalah pecandu obat bius. Dipendra berada dalam keadaan mabuk dan dibawah pengaruh obat bius, ketika ia membunuh keluarganya. Demikian disimpulkan oleh komisi penyelidikan. * ABU SAYYAF BEBASKAN DUA SANDERA Di Filipina, gerakan pemberontak moslim, Abu Sayyaf membebaskan dua orang sandera, yaitu seorang gadis berusia 15 tahun serta seorang pria berusia 32 tahun. Mereka dibebaskan di pulau Basilan, Filipina Selatan. Keduanya termasuk dalam sekelompok 20 orang sandera yang disandera di pulau Palawan, Mei lalu. Di antara para sandera terdapat tiga orang warga Amerika yang sampai sekarang masih dalam tahanan. Konon keluarga dua sandera yang dibebaskan membayar uang tebusan, walau pemerintah Filipina sudah melarang hal itu. * DITEMUKAN KUBURAN MASSAL DI PERU Di Peru ditemukan kuburan massal yang berisi sekitar 100 jenazah. Mereka kemungkinan adalah para korban apa yang disebut Perang Kotor antara pemerintah melawan gerilyawan sayap kiri Sendero Luminoso. Warga wilayah Ayacucho mengantar para wartawan ke kuburan massal tersebut. Jenazah diletakkan di berbagai gua di pegunungan selama 15 tahun. Ayacucho adalah salah satu wilayah Peru yang paling dilanda pertikaian pemerintah dengan gerilya Sendero Luminoso. Perang Kotor itu telah menewaskan sekitar 28 ribu orang. * PASUKAN ISRAEL TEMBAK MATI WARGA PALESTINA Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina di wilayah Tepi Barat Sungai Yordan. Korban adalah seorang sopir taksi yang tewas di rumah sakit, karena militer Israel menembaknya tepat di dada. Konon, laki-laki tersebut sedang menempatkan sebuah bom di jalan yang sering dilewati kaum kolonis Yahudi. Sebelumnya warga Palestina menembak mati seorang pengemudi motor Israel. Selain itu, lima orang tewas akibat ledakan dua bom mobil di Tel Aviv. Gencatan senjata tiga minggu antara Israel dengan Palestina sangatlah rapuh. Demikian tegas utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Roed Larsen, usai pertemuan dengan Presiden Palestina Yasser Arafat. Dua pihak harus lebih keras lagi dalam berupaya supaya gencatan senjata membawa hasil. Demikian kata Larsen. Gencatan senjata antara Israel Palestina mulai berlaku pada tanggal 13 Juni lalu. * APA YANG MASIH BISA DIKERJAKAN GUS DUR DENGAN RANTAP YANG MERUGIKAN? Rantap kompromi berupa penerimaan pertanggunggjawaban Presiden Abdurrahman Wahid dengan catatan-catatan, dalam rapat pleno Badan Pekerja MPR Selasa kemarin akhirnya diputuskan untuk ditinggalkan. Yang siap diresmikan adalah pelbagai rantap yang tidak menguntungkan Gus Dur. Koresponden Syahrir mengirim laporan dari Jakarta: Rancangan Ketetapan atau Rantap itu, dalam rapat pleno Badan Pekerja MPR Selasa kemarin semula dilaporkan sebagai salah satu hasil kerja Panitia ad hoc I Badan Pekerja MPR. Namun setelah lobi antar fraksi dan pimpinan MPR, rantap kompromi itu diputuskan untuk ditinggalkan. Desakan tujuh fraksi DPR untuk melakukan percepatan SI MPR, ternyata tidak dibahas dalam rapat pleno Badan Pekerja MPR. Ketua MPR Amien Rais menjelaskan, jika menjelang 1 Agustus nanti ada hal-hal yang sangat mengguncang kehidupan nasional, maka MPR tentu akan mengambil kebijakan sendiri untuk melaksanakan SI MPR. Hasil-hasil kerja PAH Khusus I dan II sudah pula disahkan. PAH I menghasilkan dua rantap. Yaitu rantap pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid jika pertanggungjawabannya diterima dan yang kedua adalah rantap tentang pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid jika pertanggungjawabannya ditolak. Sedangkan pemberhentian Presiden Abdurrahman Wahid jika pertanggungjawabannya ditolak, tidak dibuat dalam rantap tersendiri melainkan menjadi bagian rantap pertanggungjawaban Presiden. PAH I juga berhasil menyusun dua rantap yaitu rantap penetapan Wapres Megawati sebagai presiden RI serta rantap tentang pengangkatan wapres. Panitia Ad Hoc Khusus sudah pula menyiapkan rancangan keputusan tentang jadual Sidang Istimewa. Dengan demikian tugas-tugas Badan Pekerja MPR sudah selesai semuanya tinggal menunggu SI pada tanggal 1 Agustus nanti. Namun jangka waktu 3½ minggu ini masih tetap penting dan menentukan, jika Gus Dur mampu merangkul rakyat. Tetapi pada intinya agenda tunggal adalah meminta pertanggungjawaban Presiden. MPR menerima atau menolak pertanggungjawaban presiden, hanya itu. Sudah tentu diharapkan agar Presiden hadir. Seandainya Gus Dur tidak datang Badan Pekerja MPR sudah pula menyiapkan jadualnya. Gus Dur memang sudah tidak bisa banyak bergerak lagi. Karena itu nampaknya ia memprotes pada Tuhan sebab "semua orang menutup jalan ke kompromi," katanya. Kompromi yang ia usulkan pun tidak jelas. Yang disebut sebagai win-win solution (jalan keluar yang berarti semua pihak menang) itu paling tidak hanyalah soal bagi-bagi kursi saja. Padahal ini sudah sangat terlambat. Bagi penetangnya dari partai-partai besar yang disebut sebagai solusi yang menguntungkan semua pihak adalah Sidang Istimewa MPR. Sebagaimana dikatakan seorang temannya, Gus Dur saat ini harus berkorban untuk bangsa dan negara dan mengundurkan diri secara terhormat. Seorang tokoh politik pun mengingatkan Gus Dur bagaimana ia dahulu pernah meminta BJ Habibie supaya mengundurkan diri saja sebagai presiden. Mungkin dua tahun mendatang pun ia bisa meminta Megawati untuk mengundurkan diri saja. Sekarang waktunya tinggal 3½ minggu lagi. Baharuddin Lopa yang tadinya akan digunakannnya untuk menangkap lawan-lawan politiknya pun sudah sakit jantung dan diganti Wakilnya. Kapolri Bimantoro yang tadinya sudah dibujuknya untuk menjadi dubes ternyata membangkang. Dengan demikian Gus Dur tidak punya perkakas lagi untuk menahan orang. Satu-satunya jalan bagi yang masih mungkin bagi Gus Dur memakai Dana Reboisasi yang tadinya berjumlah Rp. 8,2 trilyun. Tetapi beranikah Gus Dur mengambil langkah itu? Rencananya untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin parpol pun hingga kini tidak jelas. Para pemimpin parpol sudah mengatakan, kalau hanya untuk membagi-bagi kursi, percuma. Hamzah Haz misalnya sudah mimpi tentang kursi wakil presiden, sehingga bagaimana Gus Dur bisa menawarkan kursi Ketua DPA kepada pemimpin PPP ini? * DISKUSI SOAL WAPRES ETIS ATAU TIDAK? Sementara Presiden Abdurrahman Wahid belum jatuh, Koalisi Lintas Partai KTI, yaitu Kawasan Timur Indonesia, mengotot minta jatah Wapres. Menurut Heri Ahmadi dari PDI-P kursi wapres itu penting dan mengingat waktunya tinggal sedikit sebelum digelarnya Sidang Istimewa, maka tepatlah saatnya mendiskusikan kursi wapres: Heri Ahmadi [HA]: Kita ingin masalah itu mulai didiskusikan dalam kerangka mencari wacana yang lebih luas. Jadi saya kira itu tidak ada masalah didiskusikan seluas-luasnya itu. Dan saya kira akan lebih banyak wacana yang berkembang misalnya Indonesia Timur. Itu kan bagus juga, sehingga karena ini memang ada bagian dalam upaya untuk mencari wacana yang lebih bagus. Kalau tidak didiskusikan kan malah aneh. Kalau saya berpandangan sudah semestinya, karena memang waktunya kan sudah tinggal pendek. Akhirnya jatah Wapres memang harus diisi kan. Habis ini kan tinggal beberapa minggu lagi. Radio Nederland [RN]: Adanya diskusi soal Wapres itu, berarti Gus Dur bisa dipastikan bakal jatuh ya? HA: Mungkin Gus Dur jatuh. Itu kan sudah kita ketahui bersama. RN: Tetapi seingat saya, Ibu Megawati pernah mengatakan kalau sampai dia harus menggantikan Gus Dur sebelum tahun 2004, ia tidak mau didampingi oleh seorang Wapres. HA: Siapa yang bilang? Nggak benar itu. Demikian Heri Ahmadi dari PDI-P. Sementara itu Effendi Choiry dari fraksi PKB di DPR mengatakan mendiskusikan kursi wapres sementara presiden belum jatuh, sangatlah tidak etis. Effendi Choiry [EC]: Secara keseluruhan perilaku, tingkah laku dan manuver-manuver politik mereka semakin menegaskan kepada masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya, bahwa elit politik atau politisi yang ada sekarang ini lebih berorientasi pada kekuasaan tetapi tidak memikirkan dan tidak berorientasi kepada kepentingan yang lebih umum, yang lebih mendasar seperti yang diharapkan oleh masyarakat internasional dan khususnya masyarakat Indonesia. Di sisi lain juga semakin menunjukkan bahwa proses politik sudah tidak lagi mengindahkan etik. Presiden belum tentu jatuh dan masih sehat walafiat. Dugaan-dugaan kesalahannya tidak otomatis salah menurut hukum. Tetapi mereka sudah berbicara bukan hanya soal Presiden, Wakil Presiden, tetapi juga sekaligus siapa susunan kabinet paska Gus Dur ini? Nah, itu menurut saya adalah langkah-langkah politik yang sudah tidak etis sama sekali. Radio Nederland [RN]: Jadi dengan kata lain, saatnya sama sekali tidak tepat ya? EC: Iya, bagaimana Sidang Istimewa belum terjadi dan belum tentu Presiden jatuh. Belum tentu Presiden salah. Belum tentu Presiden tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan selama setahun terakhir. Lain mereka sudah ramai-ramai, sudah berada pada puncak kekuasaan sehingga tinggal membagi-bagi. Ini kan sama sekali tidak etis. Demikian Effendi Choiry dari fraksi PKB di DPR. * PERUNDINGAN GAM-RI TIDAK JUGA MEMBUAHKAN HASIL Perundingan antara Gerakan Atjeh Merdeka dan RI akhir pekan lalu di Jenewa Swis, tidak membuahkan hasil. Kedua belah pihak tidak mempunyai landasan yang sama untuk memulai perundingan. GAM menuduh pihak RI menyepelekan masalah keamanan, sebaliknya Jakarta masih mendesak masalah otonomi luas. Ikuti keterangan juru bicara GAM, Bakhtiar Abdullah dari Swedia kepada Radio Nederland: Bakhtiar Abdullah [BA]: Perundingan boleh dikatakan macet. Kami sepakati untuk tidak disepakati, karena banyak point-point yang telah diketengahkan tetapi tidak mendapat persetujuan. Misalnya soal jumlah korban yang terus jatuh, seperti yang telah kami bawa kemuka. Soal itu kami kemukakan, telah ditolak oleh pihak RI dengan alasan bahwa itu adalah bagian yang terjadi dalam setiap konflik. Malahan pembentukan yang telah ada itu mau diubah. Misalnya Badan KBMK, Komisi Bersama Masalah Keamanan, yang telah disepakati pada pertemuan-pertemuan yang lalu. Ini mau dibubarkan, begitu juga Badan KBMA, dibubarkan, diganti dengan nama lain. Sedangkan yang lain-lain seperti biasa. Karena pembubaran inilah, maka kami sepakati bahwa mereka tidak begitu rela untuk mengadakan dialog yang murni. Malah mereka memutar balikkan dengan mengajukan sisi lain yang tidak relevan. Sedangkan keadaan di lapangan sungguh menyedihkan. Malah sementara kami bicara itu, kami mendapat berita bahwa di Aceh Selatan telah terjadi pembantaian terhadap penduduk kampung. Dan empat orang di antara penduduk kampung telah meninggal dunia, akibat kebrutalan TNI. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam perundingan ini tidak ada banyak perkara-perkara yang telah dibicarakan secara lanjut. Radio Nederland [RN]: Lalu apa yang ditawarkan oleh pihak RI pada dialog kali ini? BA: Mereka menawarkan otonomi kepada Aceh. Kami telah berkali-kali mengatakan bahwa itu adalah sama sekali tidak dapat diterima, karena tujuan perjuangan dan tuntutan bangsa Aceh pada hari ini adalah untuk mendapatkan kemerdekaan kembali dan hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri, sebagaimana bangsa-bangsa lain di muka bumi ini. RN: Jadi perundingan sama sekali tidak membawa hasil dan tidak ada satu pun pokok di mana kedua belah pihak setuju untuk memulai pembicaraan? BA: Bisa dikatakan tidak ada. RN: Lalu bagaimana sekarang? Apa sekarang yang harus dilakukan? BA: Ya, ini akan dipertimbangkan di masa depan untuk kita sama-sama mencarikan jalan keluarnya, artinya mekanisme-mekanisme yang telah diusulkan itu ditingkatkan lagi. Dan kami tetap akan turut dalam dialog, tidak menutup pintu dialog dan kita lihat ke masa depan nanti apa yang akan terjadi. RN: Lalu untuk sementara waktu bagaimana caranya mengurangi kekerasan di Aceh, karena sampai sekarang seperti yang Bapak bilang tadi, di kedua belah pihak, banyak korban yang cedera atau yang tewas. BA: Bagi kami, kami sudah mengatakan, perkara keamanan adalah perkara yang pokok. Tapi ini yang kelihatannya pihak RI tidak banyak mau ambil pusing, malah mereka coba mengubah struktur-struktur yang ada. Yang keduanya tuntutan-tuntutan supaya TNI dan juga Brimob ditarik. Itu adalah satu syarat untuk mengurangkan ketegangan dan pelanggaran hak asasi manusia, yang dilakukan oleh TNI dan Brimob di Aceh. Malah kami menegaskan segala konflik di Aceh tidak bisa diselesaikan secara militer, harus secara politik, paling tidak dengan berdialog. Tapi jelas kelihatan keadaan di lapangan sungguh menyedihkan dan mengecewakan. Demikian juru bicara Gerakan Atjeh Merdeka, GAM, yaitu Bakhtiar Abdullah dari Swedia. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------