---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 05 Juli 2001 14:00 UTC



** PERSEDIAAN MINYAK TIMOR TIMUR DIKELOLA BERSAMA AUSTRALIA

** PRESIDEN WAHID INGIN BICARA DENGAN SEMUA PARTAI

** CINA JADI ANGGOTA WTO

** TOPIK GEMA WARTA: KEDAULATAN INDONESIA DI MATA IMF, MASIH ADA ATAU
TIDAK?

** TOPIK GEMA WARTA: TIMOR TIMUR MULAI MEMASTIKAN MASA DEPAN YANG
MANDIRI



* PERSEDIAAN MINYAK TIMOR TIMUR DIKELOLA BERSAMA AUSTRALIA

Australia dan Timor Timur menandatangani perjanjian mengenai
pengelolaan persediaan minyak dan gas di Laut Timor. 90% dari
hasilnya adalah untuk Timor Timur. Perjanjian itu ditandatangani di
Dili. Ini adalah sebuah rangsangan yang sangat berarti bagi
perekonomian Timor Timur. Diperkirakan pengelolaan migas di sana akan
meliputi empat sampai lima milyar dollar dalam 20 tahun mendatang.
Pemasukan ini akan bisa dipakai untuk membangun kembali Timor Timur
yang porak poranda akibat kekerasan yang terjadi pada 1999.
Perjanjian yang mendatangkan 90% hasil migas untuk Timor Timur ini
sangat baik. Sebelumnya, kontrak Australia dengan Indonesia,
masing-masing negara mendapat 50%.


* PRESIDEN WAHID INGIN BICARA DENGAN SEMUA PARTAI

Presiden Abdurrahman Wahid mengundang ketua semua partai politik
akhir pekan ini mengadakan pembicaraan dengannya. Ia mengharapkan
dengan demikian bisa mementaskan Indonesia dari krisis politik yang
sudah sementara lama mencekam. PDI-P sudah mengatakan tidak melihat
manfaat mengadakan perjumpaan semacam itu. Diperkirakan masa
kekuasaan presiden Wahid akan segera berakhir bila prosedur
pencopotan presiden pada bulan Agustus dimulai. PDI-P mengimbau agar
diadakan pemungutan suara secara terbuka mengenai prosedur pencopotan
Gus Dur.


* CINA JADI ANGGOTA WTO

Tercatat banyak kemajuan dalam pembicaraan selama beberapa hari
belakangan mengenai keinginan Cina menjadi anggota dalam organisasi
perdagangan sedunia WTO. Demikian diberitakan oleh ketua kelompok
kerja yang membahas keanggotaan Cina itu. Pembicaraan berikut akan
dimulai 16 Juli. Diperkirakan pada saat itu masalah keanggotaan Cina
sudah selesai. Sudah 14 tahun lamanya Cina mencoba menjadi anggota
WTO. Bila Cina menjadi anggota organisasi perdagangan sedunia ini,
maka berarti terbukalah pasar Cina yang amat luas itu untuk para
usahawan asing, namun itu juga berarti para pengekspor Cina juga bisa
memasarkan produk-produk mereka dengan bebas di pasaran dunia.


* PERDANA MENTERI ISRAEL ARIEL SHARON MELAWAT KE EROPA

Hari Kamis ini Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengawali
kunjungan resminya ke Eropa. Dalam waktu singkat, Perdana Menteri
Sharon mengunjungi Jerman, dan Prancis. Ia akan berjumpa dengan
Kanselir Gerhard Schroder dan Presiden Jacques Chirac. Perdana
Menteri Israel akan mengimbau kepala-kepala pemerintahan ini agar
mendesak Presiden Palestina Yasser Arafat mematuhi gencatan senjata.
Selanjutnya ia akan meminta Eropa mendesak Suriah lebih mengawasi
para pejuang Hezbollah di Libanon. Sebelumnya direncanakan Sharon
juga akan mengunjungi Belgia, yang sekarang adalah ketua bergilir Uni
Eropa. Namun rencana kunjungan ini dibatalkan, mungkin karena
penyidikan yang sedang dilakukan Belgia mengenai kejahatan-kejahatan
kemanusiaan yang dilakukan dulu oleh Sharon. Dalam rencana baru ini,
Perdana Menteri Sharon akan berjumpa dengan Menteri Luar Negeri
Belgia Louis Michel di Berlin.


* BADAI MELANDA FILIPINA DAN VIETNAM

Puluhan orang meninggal akibat badai yang melanda Filipina dan
Vietnam. Badai Utor di Filipina menelan 24 korban jiwa dan sekitar 20
orang masih hilang. Beberapa diantara mereka adalah para pelaut dari
Taiwan dan Cina. Utor juga telah menyebabkan banyak kerusakan di
Filipina. Rumah-rumah dan pertanian runtuh. Paling kurang sepuluh
kota di pulau Luzon tergenang air akibat hujan lebat yang dibarengi
badai. Sementara ini Utor sudah mencapai Cina bagian selatan. Dari
kawasan inipun diterima berita telah terjadi kerusakan besar akibat
badai tersebut. Belum diberitakan mengenai korban yang jatuh. Banjir
yang terjadi di bagian utara Vietnam akibat badai Durian telah
menyebabkan 12 orang meninggal.


* KECELAKAAN HELIKOPTER DI KOREA SELATAN

Enam orang tewas pada kecelakaan yang terjadi dengan sebuah
helikopter di pantai Korea Selatan. Empat penumpang berhasil
diselamatkan dan dua lainnya belum diketemukan. Kecelakaan ini
disebabkan cuaca buruk. Kabut tebal dan hujan diatas laut yang sedang
buas membuat pandangan sangat kabur. Salah satu penumpang pesawat itu
adalah ketua Dongkuk Steel, salah satu perusahaan negara terbesar di
Korea Selatan.


* RENCANA PERDAMAIAN SUDAN

Pemerintah Sudan telah menyetujui rencana perdamaian untuk mengakhiri
perang saudara yang sudah melanda negara ini selama 18 tahun. Mentri
Luar Negri Sudan Mustofa Osman Ismail mengatakan bahwa pemerintahnya
menerima ke sembilan butir yang tercantum dalam usul perdamaian
tersebut. Rencana ini disusun oleh para diplomat Mesir dan Lybia.
Dalam rencana itu diusulkan pembentukan pemerintah sementara yang
terdiri dari wakil-wakil dari semua aliran politik. Rencana
perdamaian ini juga diterima oleh gerakan pemberontak SPLA, namun
mengatakan bahwa masih ada butir-butir yang bisa diperbaiki. Mereka
antara lain menginginkan bahwa dalam undang-undang ditetapkan
pemisahan antara agama dan negara. Perang di Sudan antara para
pemberontak yang beragama Kristen di bagian Selatan negara dan
pasukan-pasukan pemerintah yang beragama Islam di bagian Utara
diperkirakan telah menelan 2 juta jiwa.


* GENCATAN SENJATA DI MAKEDONIA

Pemerintah Makedonia dan para pemberontak etnik Albania mecapai
kesepakatan mengadakan gencatan senjata. Kesepakatan ini mulai
berlaku tengah malam lalu. Ini adalah berkat NATO yang bertindak
sebagai penengah. Presiden Makedonia Boris Trajkovski mengatakan
bahwa pembicaraan masih akan dilanjutkan dan berdasarkan rencana
perdamaian seperti diusulkan oleh mantan mentri Perancis Robert
Badinter, pakar undang-undang dasar. Kesepakatan politik berarti bagi
minortas Albania hak-hak mereka sebagai warga bertambah, namun
kesulitannya adalah minoritas Albania menuntut diberi hak veto dalam
pengambilan keputusan penting oleh pemerintah. Malam Rabu menjelang
Kamis dini hari terjadi lagi bentrokan antara pasukan pemerintah di
gerilya Albania di  Makedonia bagian Utara.


* KEDAULATAN INDONESIA DI MATA IMF, MASIH ADA ATAU TIDAK?

Intro: Dana Moneter Internasional IMF yang semula begitu hati-hati
dalam berhubungan dengan Indonesia, belakangan merubah sikapnya.
Selain menyetujui APBN, sekarang ada tanda-tanda bahwa IMF akan
mengucurkan pinjaman yang sudah lama dijanjikannya kepada Indonesia.
Inilah menariknya. Mengapa IMF mencairkan pinjamannya sebelum Gus Dur
jatuh, dan tidak menunggu saja sampai Megawati tampil berkuasa?
Koresponden Syahrir mengirim laporan ini dari Jakarta:


Dirjen Anggaran Departemen Keuangan Anshari Ritonga, mengatakan, IMF
atau Dana Moneter Internasional telah menyetujui APBN 2001 yang telah
direvisi. Dikatakannya, yang berbeda hanyalah bidang fiskal. Pada
sisi ini pemerintah mengajukan kenaikan PPN atau Pajak Pertambahan
Nilai. Dan ini yang tidak jadi. Pemerintah mau menambah pendapatan
dengan cara menggenjot pajak melalui PPN. Namun cara ini tidak
disetujui IMF. Kamis mendatang, menurut Menko Perekonomian
Burhanuddin Abdullah, pemerintah RI dan IMF sepakat membahas masalah
stabilitas ekonomi makro dan stabilitas keuangan, di Jakarta.
Direktur Pelaksana IMF Stanley Fisher sudah menyetujui hal itu dalam
suratnya yang disampaikan kepada Menko Perekonomian.

Sementara itu, demi mempertahankan kedaulatan ekonomi Indonesia, 33
anggota DPR meminta Dana Moneter Internasional supaya menghapus utang
Indonesia. Anggota-anggota parlemen Indonesia pada pokoknya
menyatakan, IMFlah yang harus bertanggungjawab atas salah arah
pejabat-pejabat moneter dan keuangan Indonesia. Pendapatan per kapita
Indonesia merosot dari 1500 dolar menjadi 500 dolar. Pengangguran dan
kekacauan melanda Indonesia sebagai akibat kemiskinan yang meluas.
Keadaan ini utamanya disebabkan pemerintahan Soeharto yang otoriter
serta represif dan bisa berkuasa selama tiga dekade karena dukungan
IMF.

Selanjutnya ke-33 anggota parlemen yang berasal dari pelbagai fraksi
itu mempersalahkan IMF karena lembaga ini telah memaksakan pemerintah
Indonesia menjalankan kebijakan ekonomi makro yang ortodoks dan
menimbulkan malapetaka. Ini tergambar dalam kebijakan-kebijakan
ekonomi pemerintah yang dihantui ancaman IMF akan menunda pencairan
dana yang sudah disepakati sebelumnya. Kebijakan-kebijakan ini telah
memicu resesi ekonomi dan ambruknya sektor moneter. Bank Indonesia
dipaksa menaikkan suku bunga pada tingkat yang sangat tinggi. Bahkan
pada saat-sat tertentu sampai di atas 60% per tahunnya. Di pihak
lain, IMF pun mendesak Bank Indonesia menjalankan rejim pertukaran
mata uang asing yang bebas serta mengambangkan secara bebas sistem
nilai tukar valuta asing. Konsekuensi kebijakan ini adalah larinya
modal dalam jumlah yang besar dari Indonesia yang pada akhirnya
mengakibatkan ambruknya bank-bank di Indonesia.

Berbeda dengan keadaan negara-negara lain, IMF pun telah memanfaatkan
parlemen Indonesia yang kurang tanggap sehingga konstitusi Indonesia
dilanggar. Padahal persetujuan parlemen diperlukan bagi pengesahan
dana-dana pinjaman dari IMF itu. Berarti parlemen Indonesia tidak
menggunakan hak-hak konstitusionalnya karena percaya IMF akan
melaksanakan tugas-tugasnya secara jujur. Namun kenyataannya, para
anggota parlemen dari PDIP, PKB, PPP, PDKB dan Fraksi Reformasi
kecewa total terhadap sikap IMF. Sehubungan dengan itu demi
mempertahankan kedaulatan ekonomi Indonesia para anggota parlemen
tadi meminta IMF menghapus utang-utang Indonesia kepada lembaga
tersebut.

Surat kepada Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia itu
tembusannya juga dikirim ke surat kabar Washington Post dan New York
Times. Aristides Katoppo, seorang anggota Forum Demokrasi, menganggap
wajar saja jika kelompok anggota parlemen itu meminta IMF
menghapuskan utang Indonesia. Tetapi ia berpendapat untuk sekarang
usulan mereka sulit dipenuhi. Tetapi ada saja cara-cara lain yang
bisa mendekati keinginan para anggota DPR tersebut, jelasnya.
Misalnya IMF memberikan keringanan-keringanan yang bisa membantu
pemerintah Indonesia. Di antaranya melakukan pejadwalan ulang dengan
syarat-syarat grace-period diperpanjang, waktu pelunasan
diperpanjang, bunga diperkecil dan sebagainya. Katoppo sempat
mengamati kebijakan-kebijakan IMF di Washington selama enam bulan.

Seorang pengamat lain mengomentari kedatangan tim IMF, menurutnya
waktu yang dipilih IMF jelas tak terlepas dari lampu hijau pemerintah
Amerika Serikat. Washington ingin tim ekonomi itu datang tepat
sebelum Sidang Istimewa MPR. Sebenarnya mereka bisa datang sebelum
Memorandum dua dikeluarkan DPR, tetapi Washington ingin mengetahui
posisi Gus Dur mau pun Megawati menjelang Sidang Istimewa. Kalau
mereka mau menjatuhkan Gus Dur tentu mereka akan datang sesudah SI.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, mungkinkah mereka sudah membuat
semacam kesepakatan dengan Gus Dur? Atau mungkin pula mereka sudah
ada kesepakatan dengan Megawati. Politik Indonesia sejak dulu selalu
diwarnai permainan kekuatan-kekuatan di luar negeri utamanya Amerika
Serikat. Tetapi jelas pula bahwa RRC yang merasa diuntungkan oleh Gus
Dur tidak akan tinggal diam. Di mata Amerika memang Indonesia
merupakan pasar yang perlu diperebutkannya dengan RRC yang secara
ekonomi sudah sangat mengganggu Amerika. Dengan latarbelakang itu
pula bisa dimengerti mengapa AS ingin memperkuat posisi militer di
Indonesia.


* TIMOR TIMUR MULAI MEMASTIKAN MASA DEPAN YANG MANDIRI

Intro: Hari ini, Timor Loro Sa'e menandatangani persetujuan
bersejarah dengan Australia mengenai bagi hasil pengolahan minyak di
kawasan Celah Timor. Inilah harapan besar bagi Timor Timur yang bulan
depan akan mengadakan pemilihan umum untuk mempersiapkan diri menjadi
sebuah negara merdeka. Australia sepakat untuk membayar 90% royalty
kepada Timor Loro Sa'e, yang mencapai ratusan juta dolar per tahun.
Pertama-tama berikut penjelasan Peter Galbraith, jururunding Untaet,
pemerintahan peralihan Timor Timur dengan pihak Australia:

Peter Galbraith: Well this agreement covers an area of the Timor Sea,
between Australia and East-Timor.

Persetujuan yang baru dicapai itu mencakup kawasan laut Timor, yang
terletak antara Australia dengan Timor Timur. Sebelumnya sudah ada
perjanjian tentang celah Timor antara Indonesia dengan Australia.
Pada tahun 1989, ketika dicapai perjanjian itu, Australia dan
Indonesia saling membagi hasil produksi minyak dan gas di kawasan
tersebut. Indonesia memperoleh 50%, demikian pula Australia. Namun
Timor Timur menganggap perjanjian ini tidak adil, karena menurut
hukum internasional, semua wilayah celah Timor itu masuk kawasan
Timor Timur.

Ketika perundingan dimulai kembali pada bulan Maret tahun lalu,
pendirian awal Australia adalah bahwa Timor Timur harus mengambil
alih kesepakatan yang sudah dicapai dengan Indonesia, yaitu
perjanjian bagi hasil 50-50. Tetapi Timor Timur menolaknya. Indonesia
tidak berhak membuat perjanjian itu, dan waktu itu Indonesia mencapai
perjanjian karena menduduki Timor Timur secara ilegal. Dengan begitu
Indonesia juga tidak berwenang untuk membuat perjanjian untuk Timor
Timur. Pendek kata, menurut Timor Timur Australia harus memulai lagi
perundingan ini dari titik awal. Kini disepakati Timor Timur akan
memiliki 90% minyak dan gas dan boleh memungut pajak di kawasan
tersebut, sesuai dengan perundang-undangan Tim Tim. Yang juga penting
adalah bahwa Timor Timur tetap berhak mengutip pajak di wilayah itu,
tanpa harus terlebih dahulu mencapai persetujuan dengan Australia.
Dengan begitu Timor Timur tetap berhak menerapkan wewenang hak cipta
dan pajaknya di Selat Timor Timur.

Selain itu Australia sangatlah tertarik untuk mencapai kesepakatan
sehubungan dengan segi ekonomi yang menguntungkan baik Australia
maupun Timor Timur. Tim Tim memperoleh 90% dari produksi minyak dan
gas. Tetapi, gas bumi itu masih harus disalurkan ke Darwin, Australia
Utara, melalui jaringan pipa untuk kemudian diolah di kawasan
tersebut. Pengolahan ini akan menghasilkan sekitar 25 milyar dolar
bagi Australia dalam periode 20 tahun mendatang. Jadi, kalau Timor
Timur akan memperoleh 5 milyar dolar dari penjualan minyak dan gas
dalam 20 tahun mendatang, Australia Utara justru memperoleh laba lima
kali lipat karena mengolah minyak dan gas tersebut. Australia sendiri
sangat tertarik untuk mengembangkan wilayah Northern Territory, oleh
karena itu, Canberra sangat tertarik untuk mencapai persetujuan ini.

Peter Galbraith: Let me emphasize. This is not going to make East
Timor rich, it's not going to be another Kuweit, but if the money is
spent wisely, it will give East Timor chance to be a self sustaining,
viable country, which with hard work can escape the poverty that is
the legacy of the last 24 years of war and occupation.

Perjanjian yang tercapai hari ini sangatlah penting bagi pemerintahan
peralihan PBB di Timor Timur. Perjanjian ini dicapai dengan
sepenuhnya melibatkan pihak Timor Timur, karena bukan saja pihak PBB
yang melakukan perundinga, tetapi pada semua tahap perundingan,
kabinet Tim Tim terus dilibatkan, dan diwakili oleh Mari Alkatiri,
menteri perekonomian pemerintahan transisi PBB. Lain dari perjanjian
sebelumnya yang disusun tanpa memperdulikan Tim Tim, perjanjian yang
sekarang dibentuk dengan keterlibatan Tim Tim. Anggaran Tim Tim
mencapai 60 juta dolar per tahunnya. Dana tersebut harus dipakai
untuk berbagai bidang, misalnya pendidikan, pelayanaan kesehatan,
pekerjaan umum dan perhubungan. Penghasilan dari minyak dan gas dari
Celah Timor akan mencapai dua ratus sampai 300 juta dolar setahun.
Ini tentu saja sangat menguntungkan Tim Tim. Artinya Timor Timur bisa
meningkatkan jumlah guru dari satu guru untuk 100 orang murid menjadi
satu guru yang dilatih dengan baik untuk 40 murid. Selain itu malaria
dan demam berdarah harus juga dibasmi. Tenaga medis juga bisa dilatih
dan digaji dengan layak. Yang jelas Timor Timur akan memperoleh
pendapatan nasional yang berarti. Galbraith menyatakan, perjanjian
antara dua negara tidak akan membuat Tim-Tim menjadi negara kaya
seperti Kuwait. Namun kalau dana dipakai dengan baik, maka Tim Tim
diberi kemungkinan mengurus masalah negara sendiri, yang dengan
bekerja keras bisa mengentaskan kemiskinan, akibat 24 tahun perang
dan pendudukan.

Perjanjian yang disepakati hari ini juga akan berpengaruh pada dana
bantuan internasional bagi Tim Tim. Tim Tim ingin lepas dari bantuan
internasional. Tetapi sampai lima tahun mendatang, sebelum keuntungan
minyak dan gas itu membuahkan hasil, Timor Timur masih membutuhkan
bantuan internasional. Namun pada akhir dasawarsa ini, Tim Tim harus
mampu berdiri atas kaki sendiri.

Demikian penjelasan Peter Galbraith. Dengan menandatangani perjanjian
itu, maka jelas bahwa Australia telah mendahului Indonesia dalam
mengadakan kesepakatan ekonomi dengan Timor Lorosae. Menurut Helder
da Costa, pakar ekonomi pada Universitas Timor Lorosae, persetujuan
ini sangat menguntungkan dan harus digunakan untuk membangun tiga
sektor: pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang sangat
dibutuhkan. Lebih lanjut berikut keterangan Dr. Helder da Costa
kepada Radio Nederland:

Helder da Costa [HC] Persetujuan yang disepakati bersama oleh
pemerintahan Australia dan pemerintahan transisi UNTAET di Timor
Lorosae tentang pembagian wilayah di zona kerjasama hasilnya adalah:
90% untuk Timor Lorosae dan 10% untuk Australia. Ini pun sifatnya
masih sementara, karena masih akan diajukan kepada pemerintahan
definitif yang akan dipilih di Timor Lorosae setelah tanggal 30
Agustus. Jadi keunikan dari persetujuan ini adalah bahwa akan dilihat
kembali sesuai dengan kebutuhan waktu dan kebutuhan lain yang akan di
Timor Lorosae.

Persetujuan ini bagi Timor Lorosae sangat dikagumi, karena akhirnya
orang skeptis dengan pembagian 50-50 untuk kedua belah pihak tapi ini
naik menjadi 90 untuk Timor Lorosae dan 10 untuk Australia. Oleh
karena pendapatan dari Selat Timor setelah tahun 2004 yang akan
dilakukan ekspolari besar-besaran. Paling tidak sekitar 400 juta
dolar per tahun setelah 2004 itu untuk, katakanlah dekade 2004 sampai
2014  itu ekonomi Timor Loro Sa'e bisa sedikit terangkat.

Radio Nederland [RN] Menurut Peter Galbraith, salah satu amggota
kabinet interim Timor Lorosae, hasil minyak ini tidak membuat Timor
Lorosae kaya, tetapi bisa memberi awal baru apabila pemerintah
menggunakan uang itu secara baik.

HC: Saya setuju. Artinya tidak ada seorangpun yang sekarang ini
berani gegabah untuk mengatakan Timor Loro Sa'e akan menjadi kaya
bukan? Dengan demikian pernyataan Peter Galbraith itu secara ekonomis
bisa dilihat sebagai suatu titik awal yang baik dan saya lihat ada
optimisme di situ.  Memang ada estimasi bahwa setelah tahun 2004
paling tidak 10 tahun kemudian perekonomian Timor Lorosae akan
menjadi baik dibandingkan dengan masa-masa transisi, karena
pendapatan dari minyak. Tapi harap diketahui juga bahwa bukan berarti
bahwa begitu  kita mendapakan booming dari sektor minyak kita
menghambur-hambur begitu.

Paling tidak ada tiga hal yang harus kita fahami. Dari segi ekonomi
pendapatan minyak ini harus kita gunakan secara hati-hati. Terutama
untuk tiga sektor yang amat penting di sini, pendidikan, kedua
kesehatan, dan ketiga pengembangan sarana infrastruktur di Timor
Lorosae akibat destruksi besar-besaran yang terjadi pada tahun 1999.
Ketiga aspek itu akan menjadi fokus para penentu kebijakan setelah
mendapatkan hasil minyak. Yang kedua yang saya lihat bahwa parlemen
atau orang-orang yang duduk di dalam pemerintahanpun punya
persyaratan yang baik.

Nah, persoalannya Timor Lorosae begitu kecil dan populasi kurang dari
satu juta, sejauh mana kita bisa menghandle memanage capacity
keuangan yang akan terjadi. Oleh karena itu kita membutuhkan
pemerintahan yang berwibawa.

RN: Apakah sudah ada reaksi dari pihak Indonesia?

HC: Saya tidak berpikir bahwa akan ada reaksi dari Indonesia, karena
Indonesia pada Februari tahun 2000 dari sudah secara resmi
mengundurkan diri dari Timor Gap Treaty. Dengan demikian yang menjadi
pertanyaan adalah apakah suatu saat Indonesia akan mengklaim kembali,
saya kira secara yuridis maupun teknis sudah Indonesia tidak berhak
lagi, oleh karena Indonesia sudah mengajukan surat pengunduran diri
secara resmi pada UNTAET Febrari tahun 2000.

Demikian Dr. Helder da Costa, pakar ekonomi pada Universitas Timor
Loro Sa'e.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke