--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Rabu 25 Juli 2001 13:40 UTC ** GUS DUR AKAN TINGGALKAN JAKARTA DAN BERANGKAT KE AMERIKA ** SEKTE JEPANG HARUS BAYAR GANTI RUGI KEPADA KORBAN GAS SARIN ** BANDARA KOLOMBO DIBUKA KEMBALI ** TOPIK GEMA WARTA: MENGAPA MEGAWATI LEBIH MEMILIH HAMZAH HAZ SEBAGAI WAKILNYA? ** TOPIK GEMA WARTA: KALANGAN RMS NILAI MEGAWATI TIDAK MEMILIKI WAWASAN YANG JELAS * GUS DUR AKAN TINGGALKAN JAKARTA DAN BERANGKAT KE AMERIKA Mantan Presiden Abdurrahman Wahid akan meninggalkan Istana Merdeka Kamis besok, dan kemudian langsung terbang ke Amerika Serikat, tepatnya ke Baltimore untuk perawatan medis. Demikian Menteri Pertahanan kabinet demisioner, Mahfud MD. Menurut saudara dan sekaligus dokter pribadi Gus Dur, Umar Wahid, ia akan dirawat di rumah sakit John Hopkins di Baltimore. Keadaan kesehatannya memang beberapa waktu terakhir memburuk. Hingga sekarang Wahid tetap menolak pemecatannya dan tidak mau meninggalkan istana presiden. Seorang teman dekat menyatakan, sebelum berangkat ke Amerika, Gus Dur akan mampir ke Lapangan Monas untuk menyambut para pendukungnya dan mengumumkan pembentukan "Yayasan Kebebasan Manusia". Tujuan yayasan ini diperkirakan untuk menyatukan masyarakat sipil, menentang garis keras TNI dalam politik nasional. Selain itu, sekitar 20.000 orang yang digalang kalangan LSM akan mengiringinya ke Bandara Soekarno-Hatta Kamis besok. Saat ini masih berlangsung rapat paripurna MPR guna memilih Wakil Presiden baru. Para anggota MPR secara rahasia harus memilih satu dari lima calon yang diajukan. Mereka adalah mantan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Agum Gumelar, Ketua Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua PPP Hamzah Haz dan mantan Menteri kabinet Soeharto Siswono Yudo Husodo. Sekitar 2000 mahasiswa melakukan demonstrasi menentang pencalonan anggita militer dan pendukung Soeharto sebagai Wakil Presiden. * SEKTE JEPANG HARUS BAYAR GANTI RUGI KEPADA KORBAN GAS SARIN Pemimpin sekte Jepang, Aum Shinrikyo atau kebenaran tertinggi, harus membayar ganti rugi sebesar 3,7 juta dolar kepada sanak keluarga korban serangan gas sarin tahun 1994. Aksi ini dilakukan di kota Matsumoto, dan menewaskan tujuh orang. Satu tahun kemudian, sekte yang sama kembali melakukan aksi penyebaran gas beracun sarin di lima stasiun metro ibukota Tokyo. 12 orang tewas dan lima ribu orang lainnya cedera. Pemimpin sekte Shoko Asahara dituduh menjadi dalang aksi-aksi penyebaran gas beracun tersebut. Sejumlah anggota sekte telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Jepang. * BANDARA KOLOMBO DIBUKA KEMBALI Bandara internasional ibukota Srilangka, dibuka kembali Rabu ini setelah pemberontak Macan Tamil menyerang bandara tersebut dan pangkalan udara militer di sebelahnya, Selasa kemarin. Pesawat penumpang pertama yang mendarat datang dari negara tetangga India. Menurut perkiraan sekitar 20 pemberontak satuan bunuh diri Tamil yang bersenjata berat menyerang pangkalan militer dan kemudian bandara ini. 13 orang pemberontak dan tujuh penjaga bandara tewas akibat aksi bunuh diri. Delapan pesawat militer dan lima pesawat jenis Airbus milik perusahaan penerbangan Srilangka hancur atau rusak berat. * LI SHAOMIN DIUSIR DARI CINA Cina mengusir ilmiawan Cina-Amerika, Li Shaomin, keluar dari negera tersebut. Awal bulan ini Li dihukum karena dituduh menjadi mata-mata Taiwan. Selasa kemarin pengadilan Cina juga menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun, kepada dua ilmiawan Cina-Amerika lainnya, yang juga dituduh melakukan spionase. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell menyatakan gembira atas pengusiran Li. Powell akan mengunjungi Cina minggu ini juga antara lain untuk membicarakan situasi kedua ilmiawan lainnya. * PARLEMEN YUGOSLAVIA SETUJUI PEMERINTAH FEDERAL BARU Parlemen Yugoslavia menyetujui pembentukan pemerintah federal baru, menggantikan kabinet yang jatuh bulan lalu setelah penyerahan mantan Presiden Slobodan Milosevic ke tangan Tribunal Yugoslavia di Den Haag. Perdana Menteri baru adalah Dragisa Pesic dari Montenegro. Partai Rakyat Sosialis pimpinannya hanya mau ikut dalam koalisi, apabila negara bagian Montenegro yang lebih kecil, mendapat sama banyak kursi dalam kabinet seperti Serbia. Tuntutan ini akhirnya dipenuhi. Pesic menyatakan pemerintah baru harus mengembalikan hubungan antara dua negara bagian Yugoslavia. Selain itu Perdana Menteri Pesic ingin menekankan pendekatan dengan pihak Barat. Di bawah pimpinan mantan Presiden Slobodan Milosevic, Yugoslavia terisolasi dari masyarakat internasional. Saat ini Beograd ingin memperjuangkan keanggotaan Uni Eropa dan kerjasama dengan instansi-instansi keuangan internasional. * JENDERAL KROASIA SECARA SUKARELA MELAPOR KE TRIBUNAL YUGOSLAVIA Jenderal Kroasia Rahim Ademi, yang tiba di Belanda untuk secara sukarela melaporkan diri kepada Tribunal Yugoslavia di Den Haag, secara resmi telah ditangkap. Ademi dituduh melakukan kejahatan perang terhadap warga Kroasia di kota Medak, Kroasia Barat tahun 1993. Nama Ademi termasuk dalam daftar rahasia Tribunal. Jenderal ini menyatakan dirinya tidak bersalah dan tidak pernah mendapat perintah untuk melakukan kejahatan. Kemungkinan ia akan diajukan ke muka hakim untuk pertama kali, Kamis besok. Ademi tiba di Belanda ditemani istrinya dan pengacaranya. Awal bulan ini pemerintah Kroasia menyatakan akan bekerja sama dengan Tribunal Yugoslavia dan akan menyerahkan para tertuduh penjahat perang. Tanggal 2 Agustus mendatang Tribunal Yugoslavia akan membacakan vonis terhadap Jenderal Serbia-Bosnia Radislav Kristic. ia menjabat sebagai kepala staf satuan yang mengambil-alih Srebrenica, Juli 1995 dan dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan penduduk muslim. Krstic dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. * AS TOLAK KERJASAMA LARANGAN SENJATA BIOLOGIS Amerika Serikat menolak bekerjasama mempertajam larangan pembuatan senjata biologis. Sewaktu perundingan dengan PBB di Jenewa, antara lain dibicarakan sejumlah penyesuaian yang harus mendesak negara-negara anggota mengijinkan inspektur PBB mengunjungi tempat-tempat yang dicurigai sebagai pabrik senjata biologis. Menurut Amerika rencana ini bertentangan dengan keamanan nasional dan menstimulasi spionase antara perusahaan. Larangan pembuatan senjata biologis ditetapkan tahun 1972 dan ditandatangani 143 negara, antara lain Amerika Serikat. Sudah 10 tahun lamanya PBB mencoba membuat perjanjian baru untuk mendesak negara-negara anggota melaksanakan larangan tersebut. * DEMO MENENTANG AKSI POLISI DI GENOA, ITALIA Di berbagai kota di Italia, puluhan ribu orang turun ke jalan menentang aksi-aksi polisi akhir pekan lalu di Genoa. Hingga sekarang demo berjalan dengan damai. Sewaktu kerusuhan sekitar konperensi tingkat tinggi negara-negara G-8, polisi menembak mati seorang pria berusia 23 tahun ketika ia bersama sejumlah demonstran lainnya menyerang sebuah mobil polisi. Demo terbesar di langsungkan di ibukota Roma. Sekitar 40.000 orang menyatakan ketidak-senangan mereka. Di Genoa sendiri, lebih dari 10.000 turun ke jalan. Hanya di kota Napoli dan Taranto massa melempari kantor-kantor polisi dengan telur dan bom-bom cat. Juga di ibukota Yunani, Athena sekitar 3000 orang turun ke jalan menentang aksi polisi Italia di Genoa. Polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, ketika mereka menuju ke gedung kedubes Italia. * OLAHRAGA: KEJUARAAN DUNIA RENANG DI FUKUOKA JEPANG Perenang wanita Belanda Inge de Bruijn keluar sebagai jura dunia 100 meter gaya bebas. De Bruijn yang juga pemenang medali emas olympiade di Sydney, mencapai garis finish dengan waktu 54,18 detik. Tempat kedua diraih perenang Jerman Katrin Meissner dengan waktu satu detik lebih lambat. Sementara perenang pria Belanda Pieter van den Hoogenband berhasil memenangkan medali perak dalam jarak 200 meter gaya bebas. Medali emas diraih perenang Australia Ian Thorpe, yang memecahkan rekor dunia baru dengan 1 menit 44,06 detik * MENGAPA MEGAWATI LEBIH MEMILIH HAMZAH HAZ SEBAGAI WAKILNYA? Mengapa Mega yang nasionalis setuju didukung fundamentalis Islam? Dan mengapa ia tidak setuju pada Akbar dan Susilo? Lebih lanjut koresponden Syahrir mengirip laporan berikut dari Jakarta: Hingga jam 17. 52 WIB kemarin, baru "tiga besar" yang terpilih dari lima calon dalam sidang pemilihan wakil presiden. Yaitu Susilo Bambang Yudoyono dengan 122 suara, Akbar Tanjung dengan 177 suara dan Hamzah Haz 238 suara. Kalau pun Hamzah Haz bisa memperoleh 50% ditambah satu suara dari seluruh 613 peserta yang hadir tentu Hamzah sudah menjadi Wakil Presiden yang baru. Tetapi karena dia tidak berhasil menggait 307 suara maka pemilihan kembali perlu dilakukan. Tetapi selanjutnya para anggota MPR tinggal memilih satu dari tiga calon tersebut. Yang menjadi pertanyaan sekarang mengapa Megawati sampai memutuskan untuk mendukung Hamzah Haz. Aisyah Amini anggota Fraksi Persatuan Pembangunan mengatakan, Mega tentu melihat bahwa Hamzah Haz berasal dari unsur NU. Sedangkan ia perlu dukungan NU yang sedang terluka oleh kejatuhan Gus Dur. Di samping itu sama halnya dengan bapaknya yang dahulu didampingi Wakil Presiden dari luar Jawa iapun merasa perlu didukung orang dari wilayah Kalimantan, Indonesia Timur. Hamzah Haz pun sudah lama berkecimpung di bidang ekonomi. Lalu Megawati juga menyadari bahwa PPP sebagai partai besar belum kebagian apa-apa. PAN punya Ketua MPR, Golkar Ketua DPR sedangkan PDI Perjuangan dan PKB, lewat Gus Dur dan Mega sudah mendapat bagian masing-masing dalam lembaga kepemimpinan negara. Kalau Akbar Tandjung menjadi Wakil Presiden maka sulit bagi Hamzah Haz untuk mengganti Akbar karena Hamzah bukan anggota DPR. Dengan latar belakang ini bisa dimengerti mengapa PPP marah pada Akbar. "Baru kali ini kita memaki-maki Golkar," kata Aisyah. Sedangkan mereka selama puluhan tahun sudah memaki-maki kita. Seharusnya mereka menyadari bahwa belum waktunya bagi mereka untuk maju, katanya. Demikian pula Susilo Bambang Yudhoyono yang sebagai tentara belum bisa diterima generasi muda, khususnya para mahasiswa. Kalangan PDI Perjuangan juga melihat Akbar dan Susilo seharusnya belum boleh muncul mengingat masyarakat, utamanya anak-anak muda aktivis pro-reformasi, belum bisa menerima kepemimpinan Golkar dan Tentara. Namun instruksi Megawati untuk mendukung PPP menurut suatu sumber PDI Perjuangan jelas berdasarkan perhitungan yang matang. Tetapi ia kurang yakin kerjasama Mega-Hamzah bisa berhasil mengingat Hamzah itu orang yang kurang menghargai perempuan. Hamzah, katanya punya beberapa istri yang suka dibawa serta ke resepsi atau acara pelantikannya. Pada akhirnya apakah itu Hamzah Haz atau Akbar Tanjung mereka akan menjatuhkan Mega pada saatnya. Tetapi kalau seorang tentara seperti Susilo Bambang Yudhoyono pasti akan setia pada doktrin tentara dan Pancasila. Tidak mungkin tentara itu akan menyeleweng dari Pancasila. Deviasi yang pernah terjadi semasa TNI dipimpin R. Hartono dan Prabowo, sudah pasti tidak akan terjadi lagi, karena perwira-perwira semacam Susilo Bambang sudah banyak belajar dari keterpurukan politik tentara tahun-tahun terakhir ini, katanya. Komposisi kabinet Mega tentu akan banyak dipengaruhi Wapres baru ini. Hamzah Haz yang didukung Partai Keadilan dan PAN, sudah pasti akan memperjuangkan aspirasi para pendukung Syariah Islam, ujarnya. Dan begitu situasi berubah Hamzah Haz pasti akan menjatuhkan Megawati. Tetapi Aisyah Amini membantah hal itu. Dia mengatakan, fraksi-fraksi sudah sepakat untuk mempertahankan Megawati sampai tahun 2004. Jadi tidak mungkin Hamzah Haz mengkhianati Megawati. Kalau Akbar Tandjung yang jadi Wapres pasti dia akan menjatuhkan Megawati. Sedangkan PPP jika sekali berjanji akan selalu menepati janjinya. Sebaliknya pendirian Golkar itu sudah jelas. "Ia selalu mengkhianati sekutu-sekutunya," kata Aisyah. Seorang anggota MPR dari PDI Perjuangan membenarkan hal ini. Golkar itu tidak bisa dipercaya. Mereka hanya tertarik dengan kekuasaan dan uang. Demikian anggota MPR asal Indonesia Timur itu. * KALANGAN RMS NILAI MEGAWATI TIDAK MEMILIKI WAWASAN YANG JELAS INTRO: Dengan pengangkatan Megawati sebagai presiden, daerah-daerah yang menghendaki otonomi daerah menjadi pesimis soal masa depannya karena Megawati dinilai tidak memiliki wawasan yang jelas soal masalah itu. Berikut wawancara Radio Nederland dengan Otto Matulessy, salah satu anggota delegasi Maluku yang pernah bertemu dengan Gus Dur: Otto Matulessy [OM]: Megawati menjadi presiden itu dapat diduga dari muka sebetulnya, karena periode ini harus dilihat sebagai periode transisi. Apa yang pernah terjadi dengan Gorbatsjov, sekarang terjadi dengan Gus Dur. Dan kalau saya tidak salah, di Indonesia mereka sekarang sudah bicara lagi tentang Mega ini nanti di-Gus Dur kan. Saya kira kalau Mega pada saat ini menjadi presiden, dia masuk suatu periode yang sebetulnya tidak mudah untuknya. Karena kesusahan begitu besar, secara ekonomi dll, dan belum tentu dia dapat menaggulangi segala kesusahan yang ada ini. Saya juga belum yakin bahwa dia akan membereskan keadaan di Indonesia. Dia sendiri, dalam pertemuan saya dengan Mega, saya tidak melihat dia sebagai seorang pemimpin yang terbuka, yang mempunyai visi. Itu yang saya tidak lihat. di Megawati. Radio Nederland [RN]: Visi apa yang bapak harapkan dari dia? OM: Pernah kami menanyakan Mega, bagaimana dia kehendaki kalau dia menjadi presiden waktu itu, menanggapi keadaan di Maluku atau di Aceh atau di tempat-tempat yang lain. Yang dia katakan, yaitu pernyaaan itu sangat mendadak, jadi dia tidak bisa menjawab. Seorang yang mau menjadi presiden waktu itu, menurut saya harus melihat keadaan semacam begini, RN: Berarti dia tidak pernah berpikir soal itu? OM: Saya kira begitu. RN: Jadi bisa disimpulkan bapak tidak begitu optimis? OM: Saya tidak optimis. Saya takut bahwa Mega mendapat dukungan terlalu banyak dari pihak tentara. Dan peranan tentara itu terlalu besar. Saya takut bahwa demokratisasi dimatikan, tidak berjalan. Dan dengan Megawati Orde Baru dipulihkan kembali. Saya kira begitu. RN: Menurut bapak Megawati itu terlalu dekat dengan tentara, dan dia sudah dikenal bersikap anti otonomi daerah, ingin mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Lalu apa nanti maknanya bagi masalah Maluku? OM: Saya kira kalau di tempat-tempat yang ada kerusuhan, rakyat melihat bahwa kepentingan rakyat tidak dapat diwakili. Saya kira dalam jangka yang lebih dekat lagi, keadaan lebih buruk. Dan itu tidak akan membawa keuntungan untuk Mega sendiri. Dan saya takut bahwa Mega tidak berhasil dalam meneduhkan keadaan di Indonesia, dan dia dijatuhkan kembali. Karena yang penting sekarang ini, siapa yang mewakili rakyat sebenarnya? Hingga sekarang ini yang dipentingkan itu perjuangan elit. Pertempuran kuasa yang sebetulnya terjadi pada sekarang ini. Dan bukan kepentingan rakyat yang diwakili. Dan selama ini tidak dinyatakan atau menjadi nampak, saya kira menjadi heboh kembali. Gus Dur sebenarnya mau mengutamakan itu. Tapi dari awal dia sudah mendapat perlawanan. Dan dia tidak dapat mengerjakan segala sesuatu yang hendak dikerjakan. Pokoknya baik Gus Dur maupun Megawati, saya kira dalam tahun-tahun ini mendapat banyak kesusahan. RN: Tetapi kalau Megawati menolak anti otonomi daerah bagi Maluku misalnya, apa yang akan bapak lakukan? OM: Saya kira kalau tidak lakukan itu, bertentangan dengan kemauan rakyat di Maluku. Karena di Maluku kehendaki otonomi toh. Orang-orang di Maluku sendiri kehendaki otonomi. Saya kira bahwa persoalan yang di Maluku itu nanti juga menjadi persoalan di daerah-daerah yang lain. Saya lihat Aceh, tetapi Riau-pun begitu. Dan banyak daerah yang mengeluh bahwa hasil dari daerah itu tidak dipergunakan secukup-cukupnya untuk rakyat di daerah. RN: Ketika delegasi anda bertemu dengan Gus Dur, delegasi anda dinilai sebagai mitra pembicaraan bukan, dalam masalah Maluku? Apakah hal ini kiranya akan terjadi dengan Megawati kalau delegasi anda kelak bertemu dengan beliau? OM: Saya kira susah. Kalau lihat Wahid, dia itu menitik-bertkan perbedaan. Sedangkan Megawati titik beratnya duduk pada kesatuan. Dan Wahid mau berbicara dengan siapa saja, karena dia lihat bahwa sebetulnya proses kebangsaan itu tidak mendapat proses yang normal. Semua disatukan dan ditekankan dari atas. Dan kesatuan terlalu mendapat aksen yang terlalu berat. Dan kami waktu itu berjanji juga sama Gus Dur, kami akan mulai berbicara kalau keadaan di Maluku itu mulai menjadi aman. Kita bertemu kembali untuk membicarakan masa depan Maluku. RN: Ternyata hal itu nampaknya tidak bisa dikabulkan? OM: Ya saya kira kalau Gus Dur tidak ada. Saya punya harapan tidak begitu tinggi. Memang dalam politik ini saya tidak boleh bilang tidak pernah. Mungkin apa yang dianggap tidak bisa, toh terjadi juga. RN: Jadi bisa dikatakan bapak khawatir delegasi Maluku ini tidak akan dianggap serius oleh Megawati? OM: Ya, ya, begitulah. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------