---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 07 September 2001 13:30 UTC



** PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI UMUMKAN PROGRAM PENGHEMATAN

** AMERIKA SERIKAT KECAM KERAS PEMBUNUHAN TERHADAO DAYAN DAWOOD

** AUSTRALIA BANTU INDONESIA BANGUN KAM PENAMPUNGAN IMIGRAN GELAP

** PRESIDEN KOREA SELATAN KIM DAE-JUNG ANGKAT LIMA MENTERI BARU

** TOPIK GEMA WARTA: PERWIRA MENENGAH POLISI DIBEBASKAN,  SELESAIKAH
PERPECAHAN DALAM TUBUH POLRI?

** TOPIK GEMA WARTA: SIAPA BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KECELAKAAN
KERETA API?



* PRESIDEN MEGAWATI  SOEKARNOPUTRI UMUMKAN PROGRAM PENGHEMATAN

Presiden Megawati Soekarnoputri mengumumkan program penghematan yang
ketat untuk tahun depan. Dengan demikian kekurangan anggaran bisa
ditekan sampai kurang dari lima milyar dolar, sesuai dengan yang
disepakati bersama IMF. Jakarta bermaksud antara lain mengurangi
sumsidi terhadap bahan bakar minyak. Dengan demikian hatga bensin
akan naik 30 persen. Tiga tahun silam, kenaikan harga bahan bakar
minyak telah menyulut kerusuhan hebat, yang juga ikut mendorong
jatuhnya rejim Suharto. Megawati berseru kepada DPR untuk mendukung
program itu, karena penghematan sekarang ini sangat diperlukan untuk
masa depan yang lebih baik.


* AMERIKA SERIKAT KECAM KERAS  PEMBUNUHAN TERHADAP DAYAN DAWOOD

Amerika Serikat mengecam keras pembunuhan  terhadap Rektor
Universitas Syiah Kuala, Dayan Dawood, di Aceh. Dubes Amerika Serikat
di Jakarta mengimbau rakyat Aceh untuk menghindari tindak kekerasan
dan menempuh jalan damai. Organisasi HAM Human Roghts Watch mendesak
diadakannya penyelidikan yang mendasar terhadap pembunuhan itu.
Dayan Dawood Kamis kemarin ditembak mati oleh seorang  pengendara
sepedamotor yang tidak dikenal di siang hari bolong. - Dalam bentrok
kekerasan yang terjadi antara GAM dan TNI, tahun menewaskan 1.500
jiwa. Presiden Megawati Jum'at hari ini melakukan kunjungan sehari ke
Aceh. Ia menolak terpecah-belahnya Indonesia, namun belum lama
berselang, Mega meminta maaf kepada rakyat Aceh atas terjadinya
pelanggarab HAM yang  terjadi sebelumnya.


* AUSTRALIA BANTU INDONESIA BANGUN KAM PENAMPUNGAN IMIGRAN GELAP

Australia akan membantu Indonesia membangun kam-kam penampungan kaum
imigran gelap. Demikian diungkapkan Menlu Australia, Alexander
Downer, seusai pertemuannya dengan para pejabat pemerintah Indonesia.
Sebelumnya Jakarta menolak pembangunan tempat penampungan pencari
suaka tersebut. Hal tersebut menjadi aktual kembali dengan munculnya
kasus kontroversial, setelah Australia menolak sekitar 400 pengungsi.
Di Indonesia mereka dimasukkan ke dalam sebuah kapal seng oleh para
penyelundup. Canberra menghendaki agar Indonesia menindak keras para
penyelundup manusia di antara kedua negara.


* PRESIDEN KOREA SELATAN KIM DAE-JUNG ANGKAT LIMA MENTERI BARU

Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung mengangkat lima menteri baru.
Dubes Korea Selatan untuk Singapura yang sekarang, Hong Son Young,
diangkat menjadi menteri yang menekuni masalah politik peka -
panyatuan kembali dengan Korea Utara. Kim Dae-jung memutuskan untuk
sementara Perdana Menteri Lee Han Dong tetap pada jabatannya. Juga
sejumlah menteri kabinet Perdana Menteri Lee yang jatuh Selasa silam
 tetap menjabat.  Seluruh anggota kabinet Lee mengundurkan diri,
setelah parlemen menyetujui suatu mosi tidak percaya. Mosi  tersebut
ditujukan kepada Menteri Lim Dong-won, yang bertanggung-jawab atas
kebijaksanaan-kebijaksanaan  yang menyangkut Korea utara. Parlemen
menyetujui mosi terhadap Lim, karena bulan lalu ia mengijinkan sebuah
 kelompok ekstrim-kiri mengunjungi Korea Utara.


* SHIMON PEREZ AKAN BERTEMU YASSER ARAFAT PEKAN DEPAN

Menteri Luar Negeri Israel Shimon Perez akan bertemu dengan Presiden
Palestina Yasser Arafat pekan depan, untuk merudingkan kemungkinan
dicapainya gencatan senjata. Shimon Perez  mengatakan, tanggal dan
tempat pertemuan belum ditentukan, yang pasti akan dilangsungkan
pekan depan. Perez berharap,  pertemuan itu akan merupakan yang
pertama dari tiga pertemuan yang direncanakan. Tujuan perundingan
adalah untuk meninjau apakah laporan jururunding Amerika Mitchell
masih bisa digunakan untuk menghentikan bentrok kekerasan antara
Israel dan Palestina. Kamis kemarin, penembak-penembak tersembunyi
Palestina menembaki kawasan perbatasan antara Israel dan  Tepi Barat
Sungai Jordan, yang menewaskan seorang tentara Israel, dan melukai
seorang tentaa wanita. Penembakan itu merupakan tindakan balasan atas
penembakan helikopter Israel yang terjadii sebelumnya, di mana dua
akrivis Palestina tewas.


* PASUKAN NATO MULAI KUMPULKAN LAGI SENJATA PEMBERONTAK ALBANIA DI
MACEDONIA

Pasukan NATO memulai lagi pengumpulan senjata pemberontak etnis
Albania di Macedonia. Misi tersebut dimulai lagi setelah parlemen di
Skopje Kamis kemarin dengan suara mayoritas menyetujui
prinsip-pronsip kesepakatan perdamaian. Menurut perjanjian, kaum
minoritas Albania akan mendapatkan hak-hak lebih besar, sebagai
imbalan  penyerahan senjata mereka. Untuk itu diperlukan perubahan
Undang-undang Dasar yang masih harus ditangani parlemen, yang diduga
akan mendapat tentangan yang besar.
Pekan lalu kaum pemberontak Albania menyerahkan 1.200 pucuk senjata
mereka, sedang menurut perjanjian NATO seluruhnya harus mengumpulkan
3.300 senjata. Di Radusa, sekitar 20 kilometer dari Skopje, pasukan
NATO Belanda dan Inggris mendirikan pos-pos mereka. Menurut
jurubicara NATO, selain senjata-senjata ringan, mungkin juga akan
terdapat tank-tank dan panser.


* NEGARA-BEGARA ARAV KEBERAKATAN TERHADAP NASKAH RESOLUSI
ANTI-RASISME PBB

Negara-negara Arab berkeberatan terhadap rancangan resolusi
Konferensi PBB anti-rasime. Menurut sejumlah sumber, naskah resolusi
tersebut bagi mereka tidak bisa diterima.  Dokumen yang disusun tuan
rumah Afrika Selatan itu, meniadakan kecaman keras terhadap Israel.
Dalam naskah yang sudah disesuaikan itu hak-hak kedaulatan Palestina
memang diakui, tetapi juga diserukan melakukan perdamaian di Timur
Tengah. Uni Eropa, yang mengancam akan meninggalkan konferensi,  bisa
menerima perumusan itu. Israel dan Amerika Serikat meninggalkan
konferensi di Durban Senin silam, akibat adanya pernyataan-pernyataan
anti-Israel.


* PERWIRA MENENGAH POLISI DIBEBASKAN. SELESAIKAN PERPECAHAN DALAM
TUBUH POLRI?

Presiden Megawati Soekarnoputri nampak mulai membereskan masalah
dalam tubuh kepolisian, yang sempat nampak pecah ketika pendahulunya
ingin memberhentikan Suroyo Bimantoro dari jabatan Kapolri. Benarkah
dengan begitu Megawati bisa bebas dari langkah-langkah balas dendam
dalam aparat keamanan? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut
dari Jakarta:

Delapan perwira menengah Polri yang ditahan Kepolisian dibebaskan
setelah sebelumnya sempat mengadakan pertemuan dengan Kapolri
Jenderal Pol. Surojo Bimantoro di Mabes Polri. Menurut Wakabahumas
Polri Brigjen Pol Edward Aritonang, Kapolri sudah bertemu dengan
delapan orang pamen itu dan menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh
untuk menuntaskan permasalahan itu dalam rangka menyelesaikan
persoalan internal organisasi. Ia juga menjelaskan bahwa langkah
pelepasan delapan Pamen ini diambil atas dasar kecintaan pada
institusi Polri. Lalu lanjutnya, penyelesaian itu sudah dapat
dipahami seluruh pamen tersebut. Jadi DKP bukanlah mahkamah militer
atau peradilan sipil. Aritonang melanjutkan, Kapolri dalam pertemuan
tersebut mengatakan penyelesaian itu untuk mencapai suatu pendekatan
agar keutuhan institusi Polri tetap terjaga. Wakabahumas itu juga
menegaskan, status penahanan delapan pamen sudah dicabut.

Kedelapan pamen yang terdiri atas Komisaris Besar Dr. Bambang Widodo
(Staf pengajar PTIK), Kombes Parlindungan Sinaga, SH (Staf Babinkum
Polri), Kombes Banjar Nahor (Staf Ahli Kapolri), Kombes Solikin,
Kombes Herman Koto, Kombes B. Hidir, dan Kombes. Nurdin Umar, dituduh
telah melakukan pembangkangan dan penyalahgunaan wewenang atau
insubordinasi. Bermula ketika mereka turut dalam pertemuan sedikitnya
200 perwira menengah Polri di Ruang Yudha, Gedung Utama Mabes Polri,
9 Juli 2001. Dalam pertemuan yang diberi nama "komunikasi terbuka"
itu dibahas Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 40/Polri/2001 tentang
pengangkatan Jenderal (Pol) Chaeruddin Ismail menjadi Wakil Kepala
Polri dengan tugas sebagai Kepala Polri. Kedelapan perwira menengah
ini cenderung menyetujui pengangkatan itu, walau sebagian besar
perwira lainnya menentang. "Komunikasi Terbuka" tersebut selanjutnya
ditindak lanjuti oleh para pamen ini di Cafe Waroeng Menteng pada
tanggal 22 Juli.

Meski kini kedelapan pamen tersebut telah dibebaskan bukan berarti
kasus tersebut telah berakhir. Sebab hasil pemeriksaan DKP masih
dalam tahap evaluasi. Dari hasil evaluasi inilah, kelak forum DKP
akan mengeluarkan rekomendasi berupa sanksi yang mungkin berupa
pemberhentian secara tidak terhormat, atau dengan hormat atau mereka
hanya akan memperoleh sanksi administratif bahkan rekomendasi
tersebut bisa lebih tinggi lagi yakni diajukan ke Mahkamah Militer.
Berkaitan dengan itu, seorang polisi angkatan 70, rekan seangkatan
Bimantoro mengatakaan, dalam sejarah kepolisian tidak pernah ada
pamen yang dikurung. Apa yang dilakukan Bimantoro terhadap pamen
tersebut merupakan pelanggaran HAM. Sebab biasanya hukuman fisik itu
paling tinggi hanya push up, tapi ke delapan pamen yang baru
dibebaskan itu dikurung dan itu salah. Pada dasarnya polisi itu
adalah penegak hukum dan tugasnya adalah mencari keadilan. Di seluruh
dunia, Polisi diadail oleh pengadilan negeri. Bedanya dengan sipil,
ialah bahwa hakim yang kelak akan memutus hukuman untuk polisi yang
bersalah tiga bulan lebih berat dari hukuman untuk masyarakat sipil.

DKP yang dibentuk oleh Kapolri Bimantoro yang mengadili delapan pamen
tersebut, benar-benar keblinger, lanjutnya. Sebab polisi hanya
meniru-niru Angkatan Darat. Yang dahulu mengadili Prabowo Subianto,
mantan Pangkostrad. Sedangkan AD hanya meniru Angkatan Laut RI, dan
AL RI pun meniru AL Amerika. AL dahulu pernah mengadili Gerakan
Perwira Progresif Revolusioner atau GPPR, menjelang tahun 1965, yang
sarat dengan nuansa politik kala itu. Bila dicermati, kasus penahanan
delapan pamen yang ini mirip proses penyidangan kasus GPPR.
Sesungguhnya Dewan Kehormatan Prajurit di AD dan Kepolisian,
merupakan jiplakan Dewan Korps Parjurit AL. Bedanya DKP di AL justru
dimaksudkan untuk membela para bawahan atau perwira. Di setiap Korps
AL, misalnya korps Marinir, Korps Penerbang AL, Korps Penyelam dan
lain-lain memiliki DKP sendiri-sendiri.

Di kepolisian sampai bebasnya kedelapan pamen tersebut tidak jelas
interpretasi hukum yang nampaknya sudah tidak ada. Apakah akan
berpegang pada TAP MPR atau UU mana, tidaklah jelas. Kapolri
Bimantoro, nampaknya sudah menyadari kesalahannya. Sehingga ia
membebaskan kedelapan pamen tersebut. Bahkan ada yang mengatakan
Presiden Megawati berdasarkan nasehat para penasehatnya, telah
mendesak Bimantoro untuk membebaskan para perwira tadi. Megawati
tidak mau ada kesan di masyarakat bahwa ia pada minggu-minggu pertama
berkuasa sudah sibuk melakukan penangkapan-penangkapan yang bernuansa
balas dendam. Di Kejaksaan Agung misalnya, saat ini ada desakan dari
parlemen untuk segera memecat jaksa-jaksa yang dinilai pro Gus Dur.
Jika ini berlangsung maka gelombang balas dendam dapat berkembang
dikemudian hari setelah Megawati jatuh.

Masalah lain yang juga dipertanyakan ialah apakah delapan pamen ini
akan dimutasi di wilayah pedalaman atau di gunung-gunung? Sebab ini
pun merupakan kebiasaan lama semasa Orde Baru. Pejabat-pejabat yang
kritis terhadap pemerintah Orde Baru, dimutasi ke daerah-daerah
terpencil. Misalnya hakim-hakim yang mengadili kasus Malari. Seminggu
sebelum vonis dijatuhkan hakim yang mengadili Hariman Siregar sempat
terancam pemutasian ke Palangkaraya. Namun setelah ia menjatuhkan
hukuman berat kepada Hariman yang merupakan tokoh mahasiswa saat itu,
maka SK Pemindahan hakim tersebut ke Palangkaraya dicabut dan ia
dikirim ke Purwakarta, yang dekat dengan Jakarta. Semua ini
terdokumentasikan di surat-surat kabar. Jadi bagaimana selanjutnya
nasib delapan pamen ini cukup menarik untuk diamati.


* SIAPA BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KECELAKAAN KERETA API?

Bunyi kereta api berangkata

Jasa Angkutan Kereta Api selalu menjadi pilihan masyarakat yang
membutuhkan angkutan umum. Alasannya karena murah dan aman. Namun
hitung-hitungan itu ternyata tidak selalu tepat. Jumlah kecelakaan
kereta api yang terjadi semakin meningkat. Sebagai catatan sepanjang
tahun lalu 85 orang tewas akibat kecelakaan kereta api di seluruh
Indonesia. Terakhir kecelakaan terjadi saat kereta api Empu Jaya
menabrak lokomatif kereta api Cirebon Ekspres di stasiun Kejaksan
Cirebon hari Minggu lalu. Seratusan orang  menjadi korban, di
antaranya 40 orang tewas.

Siapa yang harus bertanggungjawab dalam kecelakaan ini? Polisi
menyatakan masinis Suwanto dan asistennya Darta sebagai tersangka.
Kedua awak Empu Jaya yang ikut tewas dalam kecelakaan ini diduga
tertidur saat kecelakaan terjadi. Namun dokter forensik Rumah Sakit
Gunung Jati Cirebon Hisma Satyaka yang memeriksa jenazah keduanya
membantah mereka tidak siaga saat tabrakan terjadi.

Hisma  Satyaka: Masinis dan asisten masinis perlukaanya itu adalah di
bagian frontal simetris pada bagian wajah ya wajah depan, dahi ; dahi
depan, dada ; dada depan, jadi menurut penilaian dari kami mereka ini
dalam posisi menghadap ke depan siaga begitu.

Tuduhan terhadap masinis dan asisten Empu Jaya langsung memancing
perdebatan. Seorang wartawan koran nasional yang mengamati masalah
keretaapi, Hendrowiyono mengatakan kecelakaan mungkin terjadi karena
deadman pedal tidak berfungsi. Deadman pedal adalah alat yang berada
di setiap lokomotif. Alat ini harus selalu diinjak dan dilepaskan
secara berkala, beberapa menit sekali. Jika tidak alarm akan berbunyi
keras dan menyakitkan telinga dan akhirnya secara otomatis kereta
akan berhenti.

Hendrowiyono: Orang menginjak deadman pedal itu kesal ya, karena
terus-terusan kakinya bergerak terus. Akhirnya switchnya dicopot
entah oleh masinis sendiri atau oleh bengkel. Nah dengan perkiraan si
masinis itu toh saya melek terus nggak pakai deadman pedal juga nggak
apa-apa. Yang perlu diperhatikan ya setiap kali kejadian tabarakan
terutama yang pada malam hari, pada dini hari itu akibat masinisnya
tidur dan deadman pedalnya tidak ada.

Menurut Hendro hanya lokomotif baru yang menarik kereta api kelas
eksekutif saja yang deadman pedalnya berfungsi. Sistem radio dalam
lokomotif kereta api Empu Jaya juga sudah tidak berfungsi.

Ketidakberesan berbagai fungsi alat-alat penting di dalam lokomotif
menunjukkan ketidakpedulian awak dan manajemen kereta api terhadap
standar operasi kereta api.

Juru bicara PT  Kereta Api Gatot Wibowo mengakui tidak berfungsinya
deadman pedal sudah sering terjadi. Gatot menilai alat-alat seperti
itu merupakan tanggung jawab awak kereta. Menurut Gatot manajemen PT
Kereta Api sudah sering memeriksa alat, namun tetap saja ada awak
yang membandel.


Gatot Wibowo: Jadi alat itu bekerja itu harus diinjak. Artinya ada
beban di situ.  Nah,  kalau nggak ada beban dia akan berhenti. Nah
beban itu kan bisa kaki masinis bisa juga batu yang ada di pinggir
jalan itu. Nah itu memang sudah kita tertibkan  Dulu dulu memang
banyak diganjal itu sekarang sudah tidak boleh lagi. Jadi  ketahuan
itunya diganjal -itukan ada pengawasan  di lapangan itu-  masinis
untuk beberapa kali pertjalanan nggak boleh dinas dia.

Ketua Umum Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi
se-Indonesia Ofyar Tamim menilai  keamanan perjalanan tidak bisa
hanya mengandalkan masinis. Ada sistem pengamanan berlapis jika
masinis lalai.

Ofyar Tamim: Bahwa kereta api ini kita tidak bisa mengandalkan ke
dalam satu sistem yang sangat tergantung pada masinis saja. Karena
dalam hal ini masinis tersebut betul-betul dia itu hanya menjalankan
sutau sistem operasi yang sudah save gitu. Nah kalau memang sistem
tersebut pengamanan itu tidak save artinya kereta api tersebut tidak
boleh berlangsung.

Dalam setiap kecelakaan kereta api, banyak faktor yang harus dikaji.
Mulai dari masalah teknis, kelalaian manusia, kecilnya gaji masinis
hingga buruknya manajemen kereta api. Dengan demikian kecelakaan
kereta api seharusnya menjadi tanggungjawab manajemen PT Kereta Api
Indonesia, secara keseluruhan dan para pejabat tinggi lainnya yang
membawahi. Namun selama ini yang sering dijadikan tumpuan kesalahan
hanyalah para pegawai rendahan seperti masinis, penjaga pintu kereta
api, petugas sinyal dan lainnya. Jika demikian tentunya semboyan aman
dan nyaman yang ditawarkan PT Kereta Api kepada masyarakat sebaiknya
ditinjau kembali.

Bunyi peluit dan kereta yang menjauha.

Tim liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke