--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 10 September 2001 14:50 UTC ** MENHAN MATORI SESALKAN HILANGNYA LIMA ULAMA ACEH ** UNI EROPA AKAN KUNJUNGI DAERAH KONFLIK, ACEH DAN PAPUA ** PEMILU DI BELORUSIA CURANG, OPOSISI MENUNTUT PEMILU PUTARAN KEDUA ** TOPIK GEMA WARTA: MENINGKATNYA TARIF DAN PAJAK: SIAPA YANG DIUNTUNGKAN DARIPADANYA? ** TOPIK GEMA WARTA: KUNJUNGAN PRESIDEN MEGAWATI KE ACEH BISA JADI BUMERANG BAGI CUT NYAK MEGA SENDIRI * MENHAN MATORI SESALKAN HILANGNYA LIMA ULAMA ACEH Menteri Pertahanan, Matori Abdul Djalil menyesalkan peristiwa hilangnya lima ulama dan masyarakat Aceh Selatan di Krueng Sabee, Aceh Barat, dalam perjalanan pulang usai mengikuti dialog dengan Presiden Megawati Soekarnoputri di Banda Aceh, Sabtu lalu. Mereka yang dikabarkan hilang adalah Ketua Majelis Pertimbangan Ulama (MPU) Aceh Selatan, Teungku Dauh Al Sufi, Wakil MPU Aceh Selatan, Teungku M Yunus Thayeb, Pimpinan Pondok Pesantren Wadatul Sakdiah, Teungku Jazuli Al Jailani, Teungku Mukhlisin dan PNS LLAJ Aceh Selatan, Agusman. Sementara itu, pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Meurehom Daya mengaku, hanya bersilaturrahmi dengan kelima orang tokoh ulama dan tokoh masyarakat Aceh Selatan itu, karena salah seorang di antara mereka adalah guru pimpinan GAM setempat. Lebih lanjut, Matori mengatakan dengan adanya peristiwa tersebut berarti selain pendekatan sosial, ekonomi dan budaya juga perlu pendekatan keamanan. "Saya sangat menyesalkan munculnya peristiwa tersebut, kehadiran Presiden yang ingin dialog damai dengan masyarakat malahan dijawab dengan peristiwa seperti itu," ujar politisi yang hingga kini masih mengklaim sebagai Ketua Umum PKB itu. * UNI EROPA AKAN KUNJUNGI DAERAH KONFLIK, ACEH DAN PAPUA Kunjungan delegasi Uni Eropa ke daerah-daerah konflik yaitu Aceh dan Irian Jaya tidak akan dihalangi asal dikoordinasikan dengan Pemerintah RI. Hal ini ditegaskan Deputi V Polkam I Wayan Karya kepada Pers di kantor Polkam usai kedatangan delegasi Uni Eropa di kantor Polkam yang diterima Menko Polkam SB Yudhoyono. Delegasi Uni Eropa ini terdiri dari lima belas negara yang dipimpin oleh Presiden Uni Eropa di Jakarta, Luk Darras yang juga Dubes Belgia. Yang datang di antaranya adalah dubes Inggris, Finlandia, Belanda, Portugal dan Italia. Menurut Wayan, pemerintah tidak khawatir kalau kunjungan negara-negara Uni Eropa itu akan dimanfaatkan untuk melakukan intervensi masalah Aceh dan Irian Jaya. Alasannya, kunjungan delegasi Uni Eropa ke Aceh dan Irian Jaya ini untuk mengetahui bantuan kemanusiaan atau apa saja yang bisa diberikan untuk membantu penyelesaian masalah Irian Jaya. Wayan mengatakan delegasi Uni Eropa pernah melakukan kunjungan ke Maluku beberapa waktu lalu untuk memberi bantuan kemanusiaan dan hasilnya cukup positif. Jadi dirinya yakin mereka cukup matang untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia khususnya urusan konflik di Aceh dan Irian Jaya. * PEMILU DI BELORUSIA CURANG, OPOSISI MENUNTUT PEMILU PUTARAN KEDUA Organisasi Kerjasama Dan Keamanan Eropa, OSCE menegaskan pemilu presiden di Belorusia akhir pekan tidak sepenunya terlaksana jurdil dan demokratis. Menurut anggota OSCE yang mengirim sekitar 300 orang pengamat ke negara itu, pemilu Belorusia tidak berjalan sesuai kriteria demokrasi. Selanjutnya organisasi ini akan menerbitkan laporan pengamatannya hari ini juga. Meskipun adanya penilaian demikian, para pengamat dari Rusia, Ukraina dan Kazakastan merasa puas dengan proses pelaksanaan pemilu itu. Hasil resmi menunjukkan kemenangan presiden sekarang Alexander Lukaschenko yang berhasil meraih 75 persen suara. Saingan utamanya Vladimir Goncharik hanya meraih 15 persen suara. Goncharik mengklaim adanya kecurangan dalam penghitungan suara dan menuntut diadakan pemilu putaran kedua. * PENYAKIT BSE DITEMUKAN DI JEPANG Penyakit sapi gila atau dikenal dengan BSE mulai ditemukan di Jepang, demikian pernyataan kementrian pertanian Jepang. Seekor sapi, yang memiliki gejala mirip penyakit BSE ditemukan di Chiba, dekat Tokyo. Konsumsi daging yang terkandung BSE dapat mengakibatkan kematian pada manusia. * MAKEDONIA TIDAK SETUJU PERPANJANGAN PENEMPATAN PASUKAN NATO Makedonia tampaknya tidak menerima kemungkinan perpanjangan penempatan pasukan Nato di negara itu. Jurubicara di ibukota Makedonia, Skopje, mengatakan, pasukan Nato harus ditarik segera setelah menyelesaikan tugasnya yaitu operasi perlucutan senjata, akhir bulan ini. Pernyataan itu merupakan tanggapan atas pernyataan dari para menlu Uni Eropa hari Sabtu lalu yang menegaskan bahwa Nato bersedia memperpanjang penempatan pasukannya di Makedonia. Sekitar 4,500 tentara Nato sudah ditempatkan di Makedonia untuk operasi perlucutan senjata. Pemimpin politik minoritas Albania, Ali Ahmeti belum lama ini menyatakan kekhawatirannya bahwa proses perdamaian akan mandeg kalau pasukan Nato ditarik dari negara itu. * LAISENIA QARASE MENJADI PERDANA MENTERI BARU FIJI Di Fiji, Laisenia Qarase dilantik menjadi perdana menteri baru negara itu. Pelantikan ini sekaligus mengakhiri pemerintahan ad interim selama 15 bulan terakhir, sejak kudeta militer lalu. Partai Qarase meraih 31 dari 71 kursi di parleman dalam pemilu pertama sejak kudeta militer lalu. Tugas pertama perdana menteri ini adalah membentuk pemerintahan koalisi selama lima tahun mendatang. Qarase adalah wakil dari penduduk asli Fiji yang menolak kekuasan ekonomi dan politik dari imigran India di negara itu. Imigran India ini tinggal di negara itu sejak akhir abad ke-19. 15 bulan lali, perdana menteri Fiji, keturunan India, dikudeta oleh militer. * DAN TERAKHIR, BERITA OLAH RAGA Untuk pertama kalinya petenis berbakat asal Australia, Lleyton Hewitt memenangkan kompetisi Grand Slam bergengsi Amerika Terbuka. Petenis berusia 20 tahun itu, mengalahkan petenis Amerika Serikat Pete Sampras dengan tiga set: 7-6, 6-1 dan 6-1. Pete Sampras yang empat kali meraih juara satu Amerika Serikat Terbuka, pada set pertama berusaha melawan pukulan sudut Hewitt, sehingga dikalahkan tipis, 7-6. Namun pada dua set selanjutnya, Hewitt dengan pukulan sudut dan silang, sering mematikan langka Pete Sampras. Menurut pengamat, inilah kekalahan mengerikan Pete Sampras karena tidak meraih nilai apa pun dalam tiga set berturut-turut. * MENINGKATNYA TARIF DAN PAJAK: SIAPA YANG DIUNTUNGKAN DARIPADANYA? Pemerintahan Megawati nampaknya kurang mengedepankan kepentingan rakyat kecil. Hal itu jelas dari RAPBN 2002 yang hingga pekan ini masih ramai dibahas para pakar di Indonesia. Lebih lanjut berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Pengamat ekonomi Pande Raja Silalahi kemarin menyatakan di Jakarta, target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2002 sebesar 5% bisa dicapai. Sedangkan anggota DPR Paskah Suzetta menganggapnya mustahil. Pande Raja Sillahi dari CSIS, yang nampaknya ingin merangkul pemerintahan Megawati, mengemukakan antara lain sebagai syarat, pemerintah n harus memberikan pemutihan utang kepada pelaku usaha. Lembaga CSIS yang dahulu disebut Cina Senang Indonesia Susah, memang terkenal selalu berpihak kepada kalangan pengusaha besar. Berbeda dengan Pande, kalangan DPR pesimis apakah target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% sebagaimana dicantumkan dalam RAPBN 2002 akan tercapai. Secara teoritis target itu sulit dicapai karena memerlukan biaya stimulus yang sangat besar. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Paskah Suzetta kemarin menyatakan dalam suatu diskusi radio Trijaya FM, biasanya APBN berfungsi sebagai stimulus, agar roda perekonomian berjalan. Misalnya merangsang investasi. "Kita ini sebetulnya masih di ICU, masih perlu ditransfusi, karena belum bisa bangun," kata Paskah. Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, berarti perlu mengejar penciptaan lapangan kerja yang besar. Sedangkan untuk menyerap tenaga kerja diperlukan masuknya investasi. Diingatkannya pula bahwa pada tahun 1995-1996 pemerintahan Soeharto ingin mencapai pertumbuhan 7%. Pada waktu itu nilai tukar dolar adalah Rp. 2450 per dolar. Untuk mencapai pertumbuhan 7% tersebut pemerintah ketika itu membutuhkan investasi kurang lebih Rp. 800 triliun. Sedangkan saat ini dengan target 5%, fluktuasi dolar empat kali lipat dibanding tahun 1995. Maka paling tidak pemerintah membutuhkan sekitar 1,5 milyar dolar. Dengan demikian, pemerintah harus memberikan stimulus setidaknya 10% dari angka APBN. Jadi, biaya infrastruktur atau biaya pembangunan itu semestinya antara Rp. 150 sampai Rp. 200 triliun. Sedangkan kenyataannya sekarang angka itu hanya mencapai Rp. 45 triliun. Jadi dengan angka perangsang yang minim itu, sulit bagi pemerintah untuk menarik investasi. Jelas, adalah mustahil untuk mencapai 5% pertumbuhan. Dari kalangan lembaga pengkajian ekonomi, Econit pun kemarin ada lontaran isyu bahwa RAPBN 2002 merupakan hasil pesanan IMF, Dana Moneter Internasional. Rekomendasi kenaikan harga BBM dan listrik itu merupakan hasil desakan IMF yang sejak tahun 1997 mendesak pengurangan subsidi dan peningkatan pajak. Megawati sejak sebelum menjadi presiden sudah menerima masukan tim penasehat ekonominya yang terdiri dari Frans Seda,Widjojo Nitisastro dan Emil Salim. Tim ini memang sangat taat pada IMF. Mereka pula yang merekomendasaikan masuknya Dorodjatun dan Boediono ke dalam kabinet. Sementara itu meski Menteri Keuangan Boedino menyatakan tujuan anggaran 2002 adalah stimulus perekonomian nasional, namun sebagian pengamat ekonomi tidak mempercayai penjelasannya itu. Hal ini mengingat alokasi anggaran yang dinilai lebih berpihak ke golongan atas. Dengan kenaikan tarif BBM dan Tarif Listrik maka yang paling terkena adalah rakyat kecil. Tim ekonomi Megawati yang disebut sebagai 'dream team' ini ternyata tidak adil. Karena desakan IMF mereka menaikkan pajak tak langsung seperti PPN atau pajak penjualan yang dampaknya jelas akan dirasakan seluruh konsumen. Seharusnya pemerintah lebih menekankan pada pajak langsung seperti Pajak Penghasilan atau PPh karena hanya golongan mampu saja yang terkena pajak yang lebih besar. Dalam RAPBN 2002 laju pertumbuhan penerimaan pajak tidak langsung, PPN, adalah sebesar 30,8%. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pajak langsung yang besarnya 26,1%. Bahwa IMF yang memesan anggaran 2002 ini menurut pihak Econit bisa dilihat dari besarnya beban cicilan pokok utang luar negeri. Cicilan itu 106% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Cicilan pokok utang luar negeri itu sebesar Rp. 41,5 trilyun. Padahal Presiden Megawati berjanji akan memperhatikan masyarakat bawah. Kenyataannya, total anggaran untuk masyarakat bawah hanya berjumlah Rp. 14,8 trilyun. Maka kini bisalah dimengerti mengapa Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti sejak hari pertama di kabinet, sudah menyatakan utang harus dibayar. * KUNJUNGAN PRESIDEN MEGAWATI KE ACEH BISA JADI BUMERANG BAGI CUT NYAK MEGA SENDIRI Kunjungan Presiden Megawati Soekarnoputri selama enam jam di Banda Aceh Sabtu lalu dapat menjadi bumerang yang membuat Megawati berhadapan dengan tentara. Meski kunjungan itu terlampau singkat, tetapi tanggapan masyarakat di Aceh mau pun Jakarta semuanya menunjuk bahwa Megawati harus menyeret para penjahat ham dari kalangan TNI ke meja hijau. Laporan Aboeprijadi Santoso dari Jakarta Siapa pun penguasanya di Jakarta, pintu penyelesaian masalah Aceh adalah keadilan, dan kuncinya, adalah mengadili para penjahat hak-hak asasi manusia. Jenderal-jenderal TNI yang bertanggungjawab, terutama semasa DOM tahun 1980an harus diseret ke pengadilan. Itu kunci mutlak, sedangkan hal lain-lain seperti otonomi khusus Nanggroe Darussalam Aceh dan Syariah Islam hanyalah syarat-syarat perlu, bukan mutlak. Tanpa itu, soal Aceh tak akan selesai. Demikian Direktur PBHI Hendardi kemarin di Jakarta. Pernyataan kandidat anggota KomnasHam ini boleh saja keras, tapi kali ini para pengamat dan aktivis Aceh juga tak kalah nyaring dalam menanggapi kunjungan Cut Nyak Mega di Banda Aceh. Paling sinis adalah aktivis aktivis Aceh di Jakarta, karena mereka justru nyaris tak memperdulikan kujungan Kepala Negara RI itu. Mereka menggelar pameran foto-foto kekerasan TNI di Aceh di halaman gedung YLBHI Jalan Diponegoro, Jakarta, dan berdemo di muka kantor PBB. Foto-foto kejahatan hak-hak asasi manusia itu itu dilarang dipertontonkan di Aceh sekarang, padahal Oktober tahun 1999 foto-foto itu masih terpampang di jalanan sekitar Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Empat tuntutan mereka adalah: hentikan perang, cabut Inpres nomor empat, buka dialog dengan Gerakan Atjeh Merdeka GAM, dan seret penjahat ham ke pengadilan. Tuntutan-tuntutan serupa bahkan diungkap di depan Presiden Megawati sendiri dalam pertemuan tertutup selama sejam dengan sekitar 100an wakil masyarakat Aceh di kediaman Gubernur Aceh Abdullah Puteh di Banda Aceh, Sabtu lalu. Harian The Jakarta Post mengungkap isi pertemuan itu. "Makin banyak tentara, makin banyak korban sipil tak bersenjata, karena itu Inpres nomor 4 harus dicabut," ujar Abdul Gani Nurdin, salah satu dari enam wakil Aceh yang sempat berbicara langsung kepada Presiden. Aceh tak dapat diselesaikan dengan cara militer. Semua penjahat ham harus diadili secara transparan, dan para korban sipil harus diberi ganti-rugi, tambah Nurdin. Tengku Daud Zamzami dari Majelis Ulama Aceh, mengingatkan Megawati, perlunya TNI dan GAM mengadakan gencatan segera. Ajakan membuka kembali dialog juga ditekankan wakil-wakil lain, sementara seorang ibu Aceh bercerita tentang derita perempuan Aceh. Dalam pertemuan terbuka di Masjid Baiturrahman aktivis mahasiswa yang merasa tak didengar, sempat mengganggu pidato presiden dengan tuntutan referendum beberapa kali, sampai Presiden mengingatkan bahwa dirinya adalah tamu dan Aceh bertradisi sopan-santun. Dengan demikian Cut Nyak Mega tidak hanya mendengar langsung isu isu pokok Aceh, tapi juga ditekan dan hampir dicemoohkan sementara sebagian publik Banda Aceh memilih tinggal di rumah demi keamanan. Walhasil kunjungan Megawati sebenarnya positif karena Mega sekarang mendengar sendiri tuntutan tuntutan Aceh. Lagi pula Megawati belajar, dengan tidak mengobral janji-janji lagi seperti yang pernah dilakukannya sendiri maupun dilakukan oleh para pendahulunya. Dari sembilan janji Presiden B.J. Habibie, misalnya, yang terwujud hanya perluasan bandara Iskandar Muda, sedangkan Gus Dur mengobral referendum dan sebagai seorang Cut Nyak, Megawati menjanjikan berhentinya pertumpahan darah di Tanah Rencong. Publik kali ini juga menyambut lawatan Megawati dengan tekanan halus. Harian The Jakarta Post misalnya tampil dengan kepala berita "Tinggalkan Jalan Militer Di Aceh", dan mendaftar janji-janji Jenderal Wiranto sampai Mega yang semuanya kosong, sedangkan edisi terbaru mingguan Tempo mengungkap hasil angket bahwa hampir 60% publik Jakarta yakin, jalan militer tidak akan menyelesaikan soal Aceh. Mingguan Tempo dalam tajuknya menganjurkan agar Mega lebih bersabar, mau berkompromi ke arah GAM dengan mengharapkan ada sayap GAM yang berpikiran lain. The Jakarta Post pun senada sambil menunjuk tak ada jalan lain kecuali solusi melalui perundingan. Semua itu berarti Inpres No. 4/2001 yang didesakkan tentara terhadap Gus Dur April lalu, paling sedikit, harus direvisi. Untuk tidak mengatakan bahwa Inpres itu harus dicabut sama sekali. Jadi suara paling moderat sampai suara keras yang menuntut tentara mundur dari Aceh, semuanya secara tersirat memaksa Megawati, cepat atau lambat, harus berurusan dengan tentara jika sang Cut Nyak ini benar-benar serius mau menyelesaikan soal Aceh. Lagi pula para ulama Aceh sendiri kali ini bersuara satu. Dengan kata lain akan sangat sulit bagi TNI untuk mengajak partai-partai Islam bersatu menghadapi sang presiden jika kelak Presiden Cut Nyak ini benar-benar bernyali dalam mengadili jenderal-jenderalnya yang bertanggung jawab di Aceh. Akhirnya, semuanya berpulang pada Cut Nyak Mega, beranikah dia memenuhi tuntutan Aceh menyeret para jenderal itu ke meja hijau? Sekian laporan Aboeprijadi Santoso dari Jakarta --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------