---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 11 September 2001 17:00 UTC



** SERANGAN DI NEW YORK AS LUMPUHKAN PASAR DAGANG

** BADAI DANAS DI JEPANG RENGGUT LIMA JIWA

** PERTEMUAN ARAFAT DAN PERES DITANGGUHKAN

** TOPIK GEMA WARTA: XANANA GUSMAO DI JAKARTA MENAWARKAN RUJUK

** TOPIK GEMA WARTA: PRIORITAS EKONOMI AKHIRNYA KEMBALI BERPULANG
PADA KEPEMIMPINAN NASIONAL



* SERANGAN DI NEW YORK AS LUMPUHKAN PASAR DAGANG

Sejumlah serangan yang terjadi di New York Amerika Serikat memicu
kekacauan di pasar dagang dunia. Harga minyak mentah melonjak dengan
dua dollar menjadi 29 US dollar. Sementara itu kurs di bursa bursa
dagang Eropa merosot tajam, di Frankfurt mencapai kemerosotan hingga
9%. Sementara itu bursa Amsterdam untuk sementara ditutup. Bursa Wall
Street AS yang terletak tidak jauh dari lokasi gedung Trade Center,
belum buka hari ini. Gedung World Trade Center di New York terbakar
setelah ditabrak dua pesawat terbang Selasa siang. Satu dari menara,
yang bagian selatan, runtuh. Selanjutnya di kementrian pertahanan AS,
Pentagon juga terjadi kebakaran. Pemerintah mengevakuasi
gedung-gedung pemerintahan seperti Gedung Putih, Gedung Majelis
Perwakilan dan kementrian luar negeri. Belum diketahui apa motif
serangan dan siapa di belakang aksi teror ini.


* BADAI DANAS DI JEPANG RENGGUT LIMA JIWA

Lima orang tewas akibat topan Danas yang melanda Jepang. Angin
kencang berkekuatan 126 km perjam dibarengi hujan lebat ini
menimbulkan banyak kerugian harta di dan seputar ibukota Jepang,
Tokyo. Selanjutnya puluhan penerbangan dalam negeri terpaksa
dibatalkan. Sebagian lalu lintas kereta api dan pelayaran terpaksa
dihentikan beberapa jam. Badai Danas merupakan bencana alam ke 15
yang melanda Jepang musim ini.


* PERTEMUAN ARAFAT DAN PERES DITANGGUHKAN

Pertemuan antara Presiden Palestina Yasser Arafat dengan Menteri Luar
Negeri Israel, Shimon Peres ditangguhkan beberapa hari. Demikian
diumumkan seorang penasihat Arafat. Sedianya Arafat dan Peres akan
bertemu Selasa hari ini di kawasan tapal batas Israel dan Jalur Gaza.
Penangguhan ini disebabkan oleh insiden-insiden terbaru kekerasan.
Pasukan Israel menutup kota Jenin di Tepi Barat dari dunia luar.
Langkah ini memicu amarah penduduk Palestina. 12 warga Palestina
mengalami cedera, tiga di antaranya luka berat menyusul serangan
mortir Israel. Pasukan Israel memandang kota Jenin sebagai sarang
terorisme. Aksi-aksi bunuh diri Palestina berasal dari kota Jenin,
demikian pemerintah Israel. Selanjunya Selasa dini hari tadi, dua
tentara Israel tewas menyusul kontak senjata dengan warga Palestina.


* TALIBAN LANCARKAN OFENSIF TERHADAP PEMBANGKANG DI AFGHANISTAN UTARA

Penguasa Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap
pembangkang di Afghanistan Utara. Bentrokan senjata muncul beberapa
hari setelah terjadi upaya pembunuhan terhadap pemimpin pembangkang
Ahmad Shah Massoud. Militer Taliban memusatkan serangan di markas
pertahanan Shah Massoud di lembah Panjsher.
Sementara itu Taliban menyangkal terlibat upaya pembunuhan. Nasib
Massoud sendiri hingga saat ini masih belum diketahui. Sumber Rusia
dan Amerika Serikat melaporkan bahwa Massoud meninggal dunia akibat
luka yang diderita. Namun pendukung Massoud melaporkan bahwa ia
dirawat di rumah sakit negara jiran, Tajikistan.
Upaya pembunuhan dilakukan dua pria yang menyamar sebagai wartawan
Arab, akhir pekan silam. Mereka menyembunyikan bom di dalam video
kamera. Dua pelaku dan seorang diplomat Afghanistan tewas dalam aksi
peledakan itu.


* PEMERINTAH AUSTRALIA TETAP TOLAK PENGUNGSI KAPAL

Pemerintah Australia mengajukan naik banding atas keputusan
pengadilan mengenai ratusan pencari suaka penumpang kapal Tampa.
Pengadilan federal Australia sebelumnya memutuskan bahwa Australia
tetap harus menampung para pengungsi juga. Pemerintah Australia
diberi waktu hingga Jum'at mendatang untuk mematuhi keputusan
pengadilan ini. Proses ini diajukan oleh organisasi hak-hak asasi
manusia. Mereka mengecam pemerintah Australia yang menolak menerima
sekitar 400 pengungsi kapal Tampa.
Akibat penolakan itu maka ratusan orang terpaksa harus menanti selama
sepekan di tengah laut dekat Pulau Natal. Para pencari suaka akhirnya
dibawa ke pulau Nauru. Pengadilan menyatakan bahwa Australia tidak
berhak menghalangi para pencari suaka untuk berlabuh di pulau Natal.
Mereka berhak atas penampungan yang layak, demikian pengadilan.


* PARTAI BERKUASA NORWEGIA KEHILANGAN BANYAK SUARA

Partai sosialis berkuasan di Norwegia, seperti telah diduga,
kehilangan banyak suara dalam pemilu. Setelah hampir semua suara
terhitung, partai Buruh nya Perdana Menteri Jens Stoltenberg hanya
meraih 24% suara saja. Sementara pada pemilu tahun 1997, partai ini
masih mengantongi 35% suara. Inilah hasil terburuk partai Buruh
selama 80 tahun terakhir.
Sementara itu partai konservatif pimpinan Jan Pedersen memperoleh
keuntungan dari penyurutan perolehan suara partai Buruh ini, Partai
konservatif pada pemilu ini meraih 21% suara. Dengan demikian maka
elektorat Norwegia memilih jalur konservatif yang lebih mengutamakan
penurunan pajak dan reformasi pendidikan.


* DK PBB CABUT EMBARGO SENJATA YUGOSLAVIA

Dewan Keamanan PBB secara unanim mencabut embargo senjata Yugoslavia
yang berlaku sejak tahun 1998. Dengan demikian maka terhapus sudah
sanksi terakhir terhadap Yugoslavia. Beograd dikenai embargo
sehubungan dengan kekerasan terhadap warga keturunan Albania di
Kosovo. Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan agar mencabut embargo
Yugoslavia, dengan dalih negeri itu telah memenuhi semua syarat.
Salah satu prasyarat pencabutan embargo adalah penyerahan mantan
Presiden Slobodan Milosevic ke Tribunal Yugoslavia di Den Haag. Dan
hal itu telah terlaksana beberapa bulan silam.


* KUNJUNGAN BERSEJARAH RAJA MAROKO KE MAURITANIA

Raja Maroko, Mohammad VI mengadakan kunjungan resmi tiga hari ke
negara jiran Mauritania. Kunjungan ini dipandang sebagai tonggak
bersejarah memasuki era baru hubungan kedua negara. Mauritania dan
Maroko tersangkut sengketa selama 20 tahun mengenai kawasan Sahara
Barat, bekas jajahan Spanyol yang dicaplok Maroko tahun 1975.
Sejak itu gerakan perlawanan Frente Polisario didukung Aljazair
mengangkat senjata memperjuangkan kemerdekaan dari Maroko. Mauritania
sempat mengklaim sebagai pemilik Sahara Barat, dan hubungan dengan
Maroko menjadi tegang. Sejak Raja Maroko Mohammad VI menggantikan
mendiang ayahanda raja Hassan II tahun 1999, hubungan dengan
Mauritania bertahap mulai membaik.


* KELUARGA MANTAN PANGLIMA MILITER CILE AJUKAN MANTAN MENLU AS KE
PENGADILAN

Sanak saudara mantan Panglima angkatan bersenjata Cile, Rene
Schneider mengajukan mantan menteri luar negeri AS, Henry Kissinger
ke pengadilan Washington. Mereka menuduh Kissinger terlibat
pembunuhan Schneider tahun 1970. Menurut sanak saudara, Schneider
tewas dalam aksi penyanderaan yang diprakarsai dinas rahasia AS, CIA.
Gedung Putih dituduh mendalangi kudeta di Cile setelah tokoh sosialis
Salvador Allende memenangkan pemilu demoktratis. AS tidak ingin
seorang sosialis menjadi presiden di Cile. Jendral Schneider adalah
salah seorang yang menghormati terpilihnya Allende. Allende akhirnya
meninggal dunia tiga tahun kemudian menyusul kudeta Augusto Pinochet
yang didukung Amerika Serikat. Sementara itu mantan menteri AS,
Kissinger menyangkal terlibat pembunuhan Schneider.


* IRAK TEMBAK JATUH PESAWAT MATA-MATA AS

Irak melaporkan telah menembak jatuh sebuahpesawat mata-mata Amerika
Serikat. Pesawat pengintai tanpa awak ini konon ditembak jatuh di
kawasan Basra Irak Selatan. AS sendiri belum menanggapi berita ini.
Bulan lalu sebuah pesawat pengintai AS juga hilang di atas Irak.
Sejak akhir perang teluk, 10 tahun lalu Amerika Serikat dan Inggris
berpatroli di atas kawasan Iran, memantau embargo PBB terhadap
pesawat Irak.


* XANANA GUSMAO DI JAKARTA MENAWARKAN RUJUK

Hari Selasa ini pemimpin Timor Timur dan calon Presiden Timor
Lorosae, Xanana Gusmao berada di Jakarta untuk menemui Presiden
Megawati Sukarnoputri. Dalam kunjungan dua hari tersebut delegasi
Timtim akan membicarakan upaya meningkatkan kerjasama ekonomi serta
politik dan memelihara kedamaian di daerah perbatasan Timtim dengan
Indonesia. Lebih jauh rangkuman wawancara Radio Nederland dengan
Amandio Sarmento dosen pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Nasional Timor Lorosae di Dili.

Amandio Sarmento [AS] : Ya memang baik Australia dan Indonesia
sama-sama penting, tapi saya melihat ke Indonesia lebih penting
karena pancar pasarnya itu akan lebih menguntungkan Timor Timur.
Salah satunya adalah kita berbatasan langsung dengan Indonesia.
Mereka langsung ada zona  joint ekonomi di perbatasan, kalau dengan
Australia dari segi ekonomi memang ada untungnya tapi kita jangan
melihat hanya hal yang bersifat jangka panjang seperti kesepakatan di
Timor Gate. Tetapi kita memikirkan jangka pendek yang saat ini
ekonomi rakyat di Timor Timur saat ini sedang morat-marit. Untuk
membangun itu prospeknya lebih cerah nanti kita berhubungan
perbatasan  langsung lebih-lebih dengan Indonesia. Bahan-bahan pokok
yang dikonsumsikan di Timor Timur itu lebih gampang orang dapatkan
dari Indonesia dan lebih murah dan bagus. Itu sebagai langkah awal
yang bagus karena lebih menguntungkan bagi rakyat kecil. Memang
betul-betul saat ini sangat menentukan penataan ekonominya sendiri.

Radio Nederland [RN] : Kemudian ada satu hal yang saya kira penting
dan mungkin agak peka adalah masa lalu, terutama yang paling dekat
adalah masa setelah referendum yaitu penghancuran Timor Lorosae. Dan
di Timor sendiri orang-orang yang bersalah sudah mulai diadili,
tetapi di Indonesia belum aja diadili. Jadi budaya impunity  yaitu
yang bersalah tidak diadili itu tetap ada. Apakah menurut anda Xanana
akan menyinggung masalah ini dalam kunjungannya ke Jakarta?

AS : Saya sejutu dengan pertanyaan anda, tapi saya agak sanksi dengan
kunjungan itu ya. Karena statement-statement pak Xanana akhir-akhir
ini dia lebih memfokuskan diri pada rekonsiliasi untuk memulangkan
para pengungsi lebih dulu, walaupun pada statement itu ia mengatakan
bukan karena rekonsiliasi kita melupakan justice tapi saat ini ia
lebih fokus pada rekonsiliasi bagaimana untuk membawa pulang
masyarakat Timor Timur yang memilih daerah ini, walaupun berbeda
politik, tapi mereka juga adalah orang-orang Timor Timur. Tapi sejauh
yang saya lihat kemungkinan besar ia akan bertemu presiden Megawati
mungkin menyinggung masalah justice itu hanya sekedar pelengkap saja
tapi lebih pada proses rekonsiliasi yang dia akan bicarakan dengan
Megawati terutama rakyat kecil yang tidak tahun hanya dibawa oleh
kelompok-kelompok pro-otonomi atau kelompok yang ada kepentingan di
sana untuk dibawa pulang dulu baru proses justice itu diperlakukan
untuk kelompok-kelompok elit. Tetapi itupun pak Xanana selalu
mengatakan rekonsiliasi diutamakan dan justice akan merupakan tahap
ke dua. Nah itu yang saya agak sanksi kalau pak Xanana akan bertemu
ibu Megawati langsung berbicara topik hukum atau keadilan bagi para
pelaku itu.

RN : Tetapi bagaimana menurut anda, di Indonesia ini tidak ada
tentara ya yang dihukum karena perbuatan pelanggaran hak-hak asasi
manusia, belum pernah ada di Indonesia ini. Mungkin di jaman
demokrasi terpimpin atau di jaman Sukarno ada, tapi di jaman Soeharto
dan sesudahnya tidak pernah ada. Bukankah pelanggaran hak-hak asasi
besar-besaran di Timor Timur pasca referendum itu merupakan
kesempatan yang baik untuk juga menerapkan hukum kepada siapa saja,
termasuk kepada tentara?

AS : Ya betul, cuma hukum Indonesia itu masih seperti jaman Orde Baru
tidak begitu memvonis para pelaku ya. Salah satu contohnya saya
melihat itu pembunuhan tiga staf UNHCR di Atambua, itu divonis hanya
enam bulan penjara, padahal itu menghilangkan nyawa orang. Hukum
Indonesia itulah yang tidak sangat kuat menghukum para pelaku
kejahatan dan saya justru mengharapkan kalau seandainya pak Xanana
berbicara masalah justice dengan ibu Megawati, tapi toh akhirnya
keputusan yang di Atambua itu menunjukkan kepada kita semua bahwa
terutama PBB sangat meragukan hukum yang mereka terapkan untuk
memvonis tiga orang itu. Sehingga saya tetap meragukan hukum
Indonesia karena ada konspirasi politik di Indonesia itu juga
mendukung bahwa hukum itu tidak akan betul-betul diterapkan untuk
para pelaku kejahatan di Timtim. Misalnya ibu Megawati sekarang
menjadi presiden dan punya kepentingan untuk merangkul semua kalangan
di Indonesia, termasuk kalangan militer. Apakah kepentingan begitu
besar ia akan mengorbankan dia punya misi itu hanya untuk
melaksanakan apa yang menjadi masa lalu Indonesia di Timor Timur. Nah
itu yang menjadi keraguan saya karena kepentingan-kepentingan politik
demikian akan mengabaikan hukum atau kekerasan yang ada di Timor
Timur saat itu.

RN : Saya kira masalah yang sama juga dihadapi oleh Aceh. Karena
militer-militer yang bertanggungjawab atas pelanggaran hak-hak asasi
manusia yang berat di Aceh tetep bebas berkeliaran bahkan
melaksanakan pelanggaran yang lain lagi.

AS : Itulah yang saya tadi bilang, kepentingan di atas itu akan
mengorbankan masyarakat kecil seperti di Timtim dan di Aceh. Rakyat
kecil tetap menjadi korban dari hukum yang tidak terlaksana dengan
baik. Karena ada semacam permainan di tingkat atas untuk mengelabuhi
masyarakat bawah terutama tidak menghargai hukum yang benar. Padahal
hukum Indonesia itu kita melihat betul-betul kalau diterapkan dengan
baik orang akan respek sekali, tapi karena sudah ada permainan
politik di tingkat elit akhirnya semua dikorbankan.

Demikian Amandio Sarmento dosen pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Nasional Timor Lorosae di Dili


* TOPIK GEMA WARTA: PEMBUNUH WARTAWAN BELANDA TIDAK AKAN DISIDANG

PEMBUNUH WARTAWAN BELANDA TIDAK AKAN DISIDANG

Intro: Kasus pembunuhan wartawan Belanda Sander Thoenes di Timor
Timur pasca jajak pendapat Agustus 1999 tidak akan disidangkan dalam
pengadilan hak-hak asasi manusia ad hoc akhir tahun mendatang. Alasan
utamanya pihak kejaksaan agung tidak bisa membuat perkara pengadilan
yang kuat. Berikut penjelasan pakar kriminologi Adrianus Meliala yang
juga ikut menyidik perkara ini, pertama-tama mengenai pertemuannya
dengan Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van Aartsen tanggal 29
Agustus yang lalu:

Adrianus Meliala [AM]: Ya, beliau pada dasarnya ingin mengetahui
secara keseluruhan situasi ham di Indonesia, atau human rights
activities di Indonesia, dan juga apa-apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah atau pun pihak-pihak lain, seperti NGO di Indonesia dalam
rangka memperbaiki situasi hak-hak asasi manusia tersebut.

Radio Nederland [RN]: Kalau tidak salah pembicaraan juga menyangkut
penyidikan terhadap kasus pembunuhan wartawan Belanda Sander Thoenes
ya?

AM: Itu malah saya yang mengemukakan. Ketika saya mengemukakan bahwa
ada fakta yang saya rasa akan mengecewakan pihak Belanda mengenai
kasus Sander Thoenes. Jadi dalam kapasitas saya selaku tim ahli Jaksa
Agung Marzuki Darusman ketika mengadakan penyidikan kasus-kasus
pelanggaran ham berat di Timor Timur pasca jajak pendapat, itu telah
diambil keputusan untuk tidak menyertakan kasus Sander Thoenes
sebagai satu dari sekian kasus yang akan dibawa ke pengadilan ham ad
hoc yang kurang lebih akan dilaksanakan paling lambat akhir tahun
ini, berkaitan dengan sedikitnya alat-alat pembuktian guna mendakwa
siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut. Namun kita juga
mendengar keterangan dari pihak kedutaan besar Belanda bahwa mereka
juga tengah melobi pihak Jaksa Agung, dalam hal ini, Bapak Jaksa
Agung Rahman untuk kembali membuka kasus tersebut, antara lain dengan
membawa serta satu, dua orang saksi yang katanya terkait dengan
penembakan tersebut. Tapi selebihnya saya enggak tahu.

RN: Jadi selama ini tim Kejaksaan Agung tidak bisa mencari bukti yang
kuat tentang pelakunya begitu, maksudnya?

AM: Jadi tim kejaksaan agung yang berangkat pada awal tahun ini
menindaklanjuti penyelidikan awal yang dilakukan oleh Komnas HAM yang
datang ke Timor Timur sekitar bulan November tahun lalu. Di mana
telah diputuskan akan diinvestigasi 14 kasus pelanggaran ham berat,
dari situ diredusir menjadi tujuh, akhirnya diredusir lagi menjadi
lima, dengan alasan-alasan yang berkaitan dengan proses persidangan
ya, proses pembuktian dan seterusnya.

Nah, dalam hal kasus Sander Thoenes, itu kami memang, karena
berfungsi sebagai menindaklanjuti, melihat bahwa data yang diberikan
oleh pihak Komnas HAM, demikian pula data-data tambahan yang
diberikan oleh pihak Untaet sendiri, itu ternyata sama sekali tidak
mendukung dalam rangka pemprosesan selanjutnya. Dengan dasar itulah
lalu akhirnya pihak kejaksaan agung mendrop kasus tersebut guna
dijadikan perkara.

RN: Tetapi itu tidak berarti bahwa perkaranya tidak bisa disidik lagi
kan Pak?

AM: Ya mungkin saja, apalagi sekarang kan memang tidak diajukan. Jadi
amat mungkin untuk diajukan kembali sepanjang memang terdapat hal-hal
yang amat menguatkan guna dimulainya, guna diungkapkannya kasus
tersebut. Mungkin saja dalam hal saksi-saksi yang dibawa oleh pihak
kedutaan besar Belanda sebagaimana yang disebutkan dalam pertemuan
kemarin, itu dapat menggugah pihak kejaksaan agung untuk membuka
kembali penyidikannya.

Tapi saya ragu karena sebagaimana yang saya katakan tadi, yang
membuat kami itu tidak membuka kasus Sander Thoenes adalah karena
pertama selain dari hasil penyelidikan Komnas HAM itu memang sumir,
kedua juga dari pihak Untaet sendiri yang seharusnya berkepentingan
guna mengungkap siapa pembunuh Sander Thoenes, itu tidak memberikan
fakta-fakta yang kuat.

RN: Lalu bagaimana reaksi Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van
Aarsten waktu anda memberitahukan keputusan ini?

AM: Memang ketika diskusi tersebut sudah mulai masuk ke soal Sander
Thoenes itu Menlu sudah keluar, yakni sudah pergi untuk beraudiensi
dengan Presiden Megawati. Yang tinggal adalah Duta Besar untuk urusan
HAM Belanda, dan dia yang kemudian bereaksi agak terkejut. Tetapi
juga mungkin beliau bisa menyadari realitasnya.

RN: Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab di sini sehingga tidak
bisa menjadi satu perkara pengadilan?

AM: Ya memang inilah sulitnya dalam suatu proses hukum, di mana walau
pun sudah terjadi ketidakadilan, tetapi ketika bicara mengenai bicara
mengenai bagaimana hal itu kemudian diwujudkan dalam bentuk proses
hukum, memang kadang-kadang hukum tidak bisa memberikan suatu solusi.
Jadi dalam hal kasus Sander Thoenes memang dia adalah korban. Dia
kemungkinan besar memang ditembak oleh tentara Indonesia. Tetapi
untuk bicara mengenai siapa pelakunya, itu lalu kitu harus bicara
mengenai bahwa di situlah concern hukum dalam hal memverifikasi
hubungan langsung antara penembak dan korbannya, barang bukti dan
korbannya dan seterusnya. Karena dalam hal ini kejaksaan agung
berpikir mengenai perspektif hukum makanya dalam hal ini perkara
tersebut dianggap sebagai terlalu sumir.

RN: Tetapi menurut anda masih ada kemungkinan untuk membuka lagi?

AM: Dalam hal ini saya tidak berada dalam posisi untuk mengatakan hal
itu. Karena yang tadi saya katakan, sebagai tim ahli dari Jaksa Agung
Marzuki Darusman sudah lama non aktif. Seiring dengan selesainya
kasus tersebut di berkas dan sudah dibawa ke DPR untuk kemudian
dibentuk peradilan ad hocnya. Jadi untuk mengetahui apakah kasus itu
bisa dibuka lagi atau tidak, mungkin anda bisa bertanya kepada pihak
kejaksaan agung sendiri.

RN: Anda bisa membayangkan kan kalau hubungan Belanda Indonesia
menjadi sangat buruk kalau kasus ini tidak ditindaklanjuti?

AM: Wah saya rasa itu sudah di luar kemampuan saya. Karena saya hanya
memberi konsul kepada para jaksa ketika itu, dalam konteks hukum dan
investigasinya. Nah, memang dalam konteks hukum dan investigasi itu
terlalu sedikit fakta-fakta yang mendukung hal itu.

Tetapi sekali lagi saya tekankan kepada anda bahwa dari pihak Untaet
sendiri ternyata memang tidak bisa memberikan satu rekomendasi, atau
fakta-fakta baru yang menyakinkan perihal bagaimana hal itu kemudian
dijadikan satu kasus perkara.

RN: Jadi ini baru bisa menjadi perkara kalau misalnya Untaet
bekerjasama dan datang dengan bukti-bukti yang tegas gitu ya?

AM:Dan memang itu yang terjadi pada kasus-kasus yang lain. Jadi pada
kasus pembakaran rumah Diosis Dili, rumah Uskup Belo, Untaet tidak
hanya memberikan fakta-fakta baru, tetapi juga sekaligus menghadirkan
tersangka-tersangka yang kemudian menambah panjang daftar tersangka
yang sudah kami siapkan dari Jakarta.

Tetapi khusus untuk kasus Santer Thoenes memang buta. Dari pihak
Untaet juga tidak tahu siapa pelakunya, ya mereka hanya mengira-ira
saja, kemungkinan besar ini pembunuhnya adalah orang Indonesia, tapi
bicara lebih detil perihal siapa, adakah sakti mata atau adakah bukti
yang lain yang bisa dipakai sebagai kunci, itu tidak bisa membantu
kami.

Jadi dalam hal ini agar tidak disalahmengerti, kami tidak berniat
sama sekali untuk menutup kasus tersebut. Karena memang justru sudah
menjadi rencana awal pihak Jaksa Indonesia untuk membuat berkas
terhadap tujuh kasus, dan di antaranya adalah kasus Sander Thoenes.
Tentu dengan harapan bahwa setelah dimulai penyelidikan oleh Komnas
HAM, itu akan ada fakta-fakta baru yang dikumpulkan oleh Untaet dan
kemudian juga akan dikumpulkan ketika kami juga mengadakan
investigasi lapangan. Tetapi ternyata sayangnya hal yang kami
harapkan tersebut tidak terjadi.

Demikian pakar kriminologi Adrianus Meliala


* PRIORITAS EKONOMI AKHIRNYA KEMBALI BERPULANG PADA KEPEMIMPINAN
NASIONAL

Intro: Apa yang harus diprioritaskan dalam mengatasi masalah
perekonomian? Itulah inti perdebatan yang makin menghangat di Jakarta
belakangan. Diakui bahwa dibutuhkan investor, tetapi bagaimana harus
menarik investor? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari
Jakarta:

Dalam suatu wawancara dengan pers ibukota, Frans Seda, penasehat
Presiden Megawati menjelaskan penerimaan negara harus ditingkatkan
melalui pajak, privatisasi BUMN dan penjualan asset BPPN.
Dijelaskannya tujuan utama privatisasi adalah untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Artinya kalau BUMN itu dijual kepada orang yang
bisa mengelola, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak. Ia tidak
setuju asset itu tidak dijual karena mau mencari dana sebesar
mungkin. Yang penting adalah menggerakkan perekonomian secepat
mungkin. Selain negara mendapat uang pengangguran pun dapat
diperkecil.

Dikatakannya juga syarat orang asing berinvestasi di Indonesia ada
dua. Pertama ada kepastian hukum. Kedua ada jaminan keamanan.
Keamanan itu mencakup keamanan dari perampokan dan dari gerakan
buruh. Frans Seda percaya dalam minggu-minggu mendatang ini akan ada
tindakan-tindakan dalam bidang hukum dan keamanan yang bakal
mengurangi resiko berinvestasi di Indonesia. Ia yakin perekonomian
bisa pulih dalam dua tahun jika nasehat-nasehatnya didengar. Tahun
depan pertumbuhan bisa 5% dan tahun  kedua sudah 7%, katanya optimis.
Yang penting kebijakan keamanan, sosial dan perburuhan bersahabat
dengan investor, katanya.

Kalangan pengamat ekonomi lain menyebut sembilan masalah strategis
yang patut diselesaikan oleh Presiden Megawati. Selain keamanan yang
juga penting adalah masalah kedudukan TNI dan masalah penyehatan
sistem hukum. Di bidang ekonomi perlu penyelesaian masalah keuangan
dan perbankan. Penyelesaian masalah corporate system termasuk
BUMN-BUMN dan para konglomerat. Juga masalah pemerintahan yang sampai
sekarang masih merupakan kelanjutan pemerintahan zaman Soeharto.
Masalah bahaya kekuatan Soeharto yang begitu mengakar harus diakhiri.
Frans Seda pun lupa mempersoalkan masalah pengungsi dan masalah
penyelesaian persoalan daerah. Penyelesaian masalah-masalah daerah
tidak terbatas pada masalah keamanan tapi juga ekonomi dan kemampuan
eksekutif melaksanakan program-programnya. Ini jelas terkait dengan
sistem hukum dan penyelesaian bidang-bidang lain.

"Celakanya," kata seorang ekonom senior, "penasehat-penasehat
Megawati seperti Frans Seda hanya bisa menghitung dari satu sampai
tiga". Frans Seda kepada majalah Forum misalnya mengatakan, Mega
mendapat warisan perekonomian yang tidak begitu baik. Yang
dimaksudkan oleh Seda adalah warisan empat tahun terakhir ini.
"Sebenarnya selama empat tahun terakhir ini, kita hidup dari
keberhasilan Orde Baru. Ada modal dan ada simpanan dana masyarakat,"
katanya. Sebaliknya selama empat tahun tidak ada penghasilan sama
sekali, kecuali peningkatan utang dan pengangguran. Dikatakannya
juga, banyak orang lupa selama empat tahun ini kita hanya hidup dari
apa yang sudah dicapai Orde Baru. Pada akhir tahun 1966 utang negara
hanya Rp. 141 trilyun. Tapi sekarang Rp. 1.400 trilyun. "Ini akibat
salah pengelolaan selama empat tahun," kata Seda. "Yang mau jangan
semua disalahkan ke Orde Baru".

Tetapi Profesor Sarbini Sumawinata menyatakan, saat ini kita jangan
cari siapa yang salah. Yang penting adalah menjawab pertanyaan: apa
yang harus diperbuat saat ini? Sarbini juga mengingatkan bagaimana
akhir-akhir ini orang justru tidak berbicara mengenai pelbagai hal
penting. Salah satu hal yang tidak dibicarakan adalah bahwa apbn 2002
terlalu berorientasi pada moneter. Besarnya keseluruhan anggaran pun
terlalu kecil untuk bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada. Seluruhnya berorientasi pasar. Yaitu pasar uang, pasar saham.
Pokoknya orientasi pada moneter. Tidak pada hal-hal yang rieel.
Padahal 90% permasalahan yang dihadapi berada pada sektor-sektor atau
bidang-bidang yang rieel dan bukannya moneter. Pengangguran adalah
ekonomi yang rieel. Kemiskinan pun adalah ekonomi nyata. Demikian
pula keamanan. Ketiga permasalahan ini tidak ada hubungannya dengan
masalah moneter, kata Sarbini.

Masalah-masalah kompleks ini nampaknya yang dihadapi Megawati saat
ini. Celakanya, menurut suatu sumber, kalau dahulu kita punya
Presiden yang merasa paling tahu, maka saat ini Presiden Megawati
justru kurang bisa menangkap pelbagai masukan yang diberikan
kepadanya. Tetapi Frans Seda mengatakan, "Menurut saya Mega lebih
pintar. Pak Harto itu kan sekolahnya lebih rendah. Pengalaman
politiknya juga tidak ada sebelum menjadi peresiden." Demikian Frans
Seda. Hanya, pinternya Soeharto, karena tahu kelemahannya dia angkat
orang-orang semacam Frans Seda sebagai penasehat. Maka kalau Soeharto
yang lebih bodoh bisa memimpin, apalagi Megawati.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke