---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 02 November 2001 16:30 UTC



** JEPANG  AKAN KIRIM SERIBU TENTARANYA KE TIMOR TIMUR

** AMERIKA MEMULAI LAGI PEMBOMAN TERHADAP AFGANISTAN

** JEMBATAN GANTUNG DI CALIFORNIA BISA JADI SASARAN SERANGAN TERORIS

** TOPIK GEMA WARTA: MEGAWATI DIPUJI, TAPI MAMPUKAH DIA SELESAIKAN
MASALAH INDONESIA?

** TOPIK GEMA WARTA: CITRA FRAKSI UTUSAN DAERAH DAN MPR SEBAGAI ARENA
TINJU

** TOPIK GEMA WARTA: BELANDA INGIN BINA KERJASAMA LANGSUNG DENGAN
INDONESIA



* JEPANG AKAN KIRIM SERIBU TENTARANYA KE TIMOR TIMUR

Jepang akan mengirimkan seribu tentaranya ke Timor Timur untuk ikut
dalam Operasi Perdamaian PBB Maret tahun depan.  Tokio berencana
mengirimkan Pasukan Beladirinya ke pulau tersebut sebagai Misi
Pencari Fakta pertengahan November. Demikian dilaporkan kantor berita
Jepang, Jiji. Pasukan Jepang tersebut akan membantu membangun kembali
jalan-jalan dan jembatan dengan pengangkutan bahan-bahan yang
diperlukan untuk membangun kembali Timor Timur. Misi tersebut akan
merupakan pasukan Jepang pertama dalam jumlah besar, yang ikut dalam
operasi perdamaian ke luar negerinya, sejak Tokio mengirimkan 1.200
tentaranya ke Kamboja  di tahun 1992 dan 1993. Tetapi tampaknya
mereka tidak akan ikut dalam ikut dalam melakukan patroli pasukan PBB
di kawasan itu dan operasi demobilisasi kesatuan gerilya setempat.


* AMERIKA MEMULAI LAGI PEMBOMAN TERHADAP AFGANISTAN

Pesawat-pesawat pembom B-52 Amerika memulai lagi pembomannya terhadap
Afganistan. Di kawasan pegunungan strategis penting Tutakhan, di
sebelah Utara ibukota Kabul, kedudukan-kedudukan Taliban dihujani bom
oleh tiga pesawat. Dengan pemboman itu Amerika bermaksud mematahkan
garis tempur Taliban, agar memungkinkan terjadinya gerak maju Aliansi
Utara menuju Kabul. -- Sementara itu Washington tidak berniat
menghentikan serangan selama berlangsungnya ibadah puasa di bulan
Ramadhan. Penasehat bidang keamanan  Amerika, Condoleezza Rice
mengatakan, Amerika Serikat tidak pernah punya pikiran untuk
menghentikan pembomannya. Sejumlah negara islam, di antaranya
Indonesia, mendesak untuk diadakannya waktu jedah. --- Rejim Taliban
di Afganistan menangkap 25 pengikut oposisi. Beberapa di antaranya
kemungkinan akan dihukum gantung hari Jum'at hari ini. Orang-orang
yang ditangkap tersebut adalah pengikut tokoh oposisi dan mantan
menteri Hamid Karzai, yang juga adalah simpatisan bekas Raja Zahir
Shah. Karzai sendiri berhasil lolos dari penangkapan itu.


* JEMBATAN GANTUNG DI CALIFORNIA BISA JADI SASARAN SERANGAN TERORIS

Gubernur California, Gray Davis memperingatkan, kemungkinan
jembatan-jembatan gantung di negara bagian Amerika itu akan menjadi
sasaran serangan teror dalam hari-hari mendatang. Menurut Davis,
terdapat ancaman nyata untuk meledakkan antara lain Jembatan Golden
Gate di San Francisco. Penjagaan keamanan terhadap Jembatan itu
diperketat sejak terjadinya serangan 11 September lalu.
Sementara itu penyebaran bakteri Antrax di Amerika Serikat masih
terus berlangsung. Jejak bakteri itu ditemukan ruang pos instansi
pemerintah Amerika untuk bahan pangan dan obat-obatan di negara
bagian Maryland. Juga di bagian Tengah-Barat Amerika, di negara
bagian Indiana dan Missouri, ditemukan jejak bakteri Antrax. Sedang
di Eropa, bakteri antrax ditemukan di kantong surat diplomatik
Amerika di ibukota Lituania, Vilnius. Surat tersebut ditujukan kepada
Kedutaan Besar Amerika Serikat. Di Pakistan untuk pertama kali
disinyalir adanyan bakteri antrax di suatu penerbit surat kabar.


* BUSH: AANCAMAN SERANGAN BIOLOGI TERORIS SANGAT NYATA

Presiden Amerika Serikat Geoge W Bush menghendaki agar semua negara
yang menandatangani Konvensi menentang senjata kimia dan biologi,
memperketat undang-undang nasionalnya. Amerika Serikat mengusulkan,
kalau perlu Konvensi tersebut harus diubah, dan pemilikan senjata
biologi bisa dihukum. Menurut Bush, bahaya dilakukannya  perang
biologi oleh kaum teroris adalah nyata.


* DINAS RAHASIA BELANDA BERPERAN PENTING MEMBONGKAR JARINGAN TERORIS
DI EROPA

Digulungnya jaringan ekstrimis muslim di Eropa, medio September lalu,
adalah berkat operasi pelacakan Dinas Rahasia Belanda. Demikian
ditegaskan Kementerian Kehakiman di Rotterdam. Dua hari setelah
serangan teror 11 September di Amerika Serikat, baik di Belgia maupun
di Rotterdam dilakukan penangkapan-penangkapan. Para  tertuduh diduga
sedang mempersiapkan serangan terhadap sasaran-sasaran Amerika,
kemungkinan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Paris. Menurut sumber
di kalangan Kehakiman Belgia, Dinas Rahasia Belanda melakukan
penyadapan pembicaraan telepon. Para tertuduh sudah sejak lama
diikuti kegiatannya, namun setelah terjadinya serangan di New York
dan Washington, diputuskan untuk segera dilakukan penangkapan.


* 55 MAYAT DIKELUARKAN DARI BANGKAI KAPAL SELAM NUKLIR KURS

Sepekan setelah pekerja pertolongan Rusia di galangan kapal
membongkar bangkai kapal selam nuklir Kurs, 55 mayat awaknya berhasil
dikeluarkan. Sejauh ini 45 mayat sudah di-indentivikasi. Ketika kapal
selam Kurs tenggelam di Laut Barenz tahun lalu, di dalam kapal selam
Kurs seluruhnya terdapat 118 awak. Sebelum Kurs diangkat, sebanyak 12
mayat berhasil ditemukan. Sementara itu 16 dari 22 rudal perlengkapan
Kurs sudah berhasil diamankan.


* MEGAWATI DIPUJI, TAPI MAMPUKAH DIA SELESAIKAN MASALAH INDONESIA?

Intro: Harian Belanda De Volkskrant Jum'at pagi ini memberitakan
bahwa  Presiden Megawati Soekarnoputri memperoleh tepukan tangan yang
 lumayan selesai berpidato di depan ST MPR kemarin. Untuk sementara
ini Megawati tidak senasib pendahulunya. Megawati mungkin tidak akan
senasib Gus Dur, tetapi mampukah Presiden kelima RI ini benar-benar
membereskan masalah raksasa yang dihadapi Indonesia? Koresponden
Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Hingga Jumat ini pers masih sibuk mewawancarai pelbagai pakar politik
di untuk menanggapi pidato Presiden Megawati di MPR, Kamis kemarin
yang juga disebut sebagai progress-report pemerintahannya. Ada yang
puas dan mendukung kebijakan Megawati. Apalagi Mega sudah langsung
menyerah dengan terus terang mengaku tidak banyak berita baik yang
dapat dia laporkan berkaitan dengan kinerja pemerintahan yang baru
tiga bulan berada di bawah kendalinya. Ia juga mengaku semua
tanggungjawab itu ada di pundaknya.

Tetapi Mega juga sadar tidak seorang pun atau satu golongan pun yang
secara sendiri dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dan rumit
ini. Maka Mega pun meminta agar masalah yang dihadapi Indonesia
ditangani bersama-sama. Namun laporan Megawati ini oleh kelompok lain
dinilai justru menunjukkan kinerja pemerintah sangat rendah. Tetapi
ada juga yang menganggap kinerja kabinet Mega cukup baik tetapi
harapan-harapan masyarakat pada Megawati terlalu tinggi.

Sejak awal masyarakat memang sudah dicekoki dengan gagasan bahwa
pembentukan kabinet Megawati didukung suatu dream team yang dipimpin
Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, orang pintar yang sekolah di Amerika.
Ternyata Dorodjatun memang lebih cocok sebagai dosen saja.
Sebagaimana diakui oleh seorang menteri kabinet Gotong Royong, setiap
sidang kabinet Dorodjatun berjam-jam memberikan kuliah. Tetapi tidak
ada langkah berarti yang ditunjukkan tim impian yang dipimpin
Megawati itu.

Memang benar bahwa apa yang dilakukan dan tidak dilakukan pembantu
pembantunya Megawati merupakan tanggungjawabnya. Mega mungkin tidak
menyadari bahwa dewasa ini para menteri yang berasal dari
partai-partai sibuk  berlomba untuk saling menyalib. Mereka berlomba
memperkuat posisi partai masing-masng menghadapi pemilu 2004. Tidak
ada pula yang mau mengambil resiko dengan melakukan sesuatu tindakan
yang tidak populer. Padahal sebenarnya mereka tidak bisa menunda
persoalan hanya karena khawatir akan tahun 2004.

Untuk itu seharusnya ada kejujuran, kata para pengamat. Yang
positifnya sebenarnya adalah janji Megawati untuk pemberantasan KKN.
Tetapi partai Megawati tentu harus ikut memperbaiki Rantap KKN.
Karena tidak disebut seorang pejabat yang terlibat KKN harus
melepaskan jabatannya. Paling tidak jika Megawati belum berani
mengambil tindakan. Setidaknya lewat fraksinya di MPR ia bisa
memperjuangkan rantap-rantap yang bisa menyenangkan hati rakyat
khususnya konstituennya.

Hingga kini konstituennya yang paling terkena dengan kebijakannya
menaikkan harga BBM dan listrik. Paling tidak ia bisa meninabobokan
rakyat dengan rantap-rantap. Selama ini  Mega hanya memberikan
janji-janji saja. Jaksa Agung dan Polisi misalnya harus melapor
kemajuan mereka setiap bulan janjinya. Tapi itu barulah janji-janji.

Fraksi Karya Pembangunan juga menyatakan sore tadi di Sidang Tahunan
MPR bahwa hingga kini yang baru ada hanyalah retorika-retorika
belaka. Laporan-laporan hanya bersifat teknis dan bukan substantif.
Retorika-retorika memang hanya akan membuat rakyat frustrasi. Apalagi
pemerintah tidak mengemukakan alternatif-alternatif baru, kecuali
mengemis kepada IMF.

Pemerintahan Megawati memang belum bisa melihat prioritas-prioritas
yang ada. Kemelut yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini sudah
berlangsung hampir empat tahun. Penggantian pemerintahan sudah mulai
dari Soeharto ke Habibie lalu Abdurrahman Wahid. Baik Habibie dan
Abdurrahman Wahid sudah memberikan janji-janji untuk mengeluarkan
Republik Indonesia dari kemelut. Tetapi kedua-duanya gagal.

Sekarang rakyat Indonesia harus mendengar janji-janji dari Megawati
yang berjanji akan menyelamatkan republik ini dari bahaya keruntuhan.
Tetapi selama tiga bulan tidak terasa adanya sense of crisis atau
sense of urgency dari pemerintahan Megawati. Yang terasa hanyalah
kompromi-kompromi dalam menghadapi tahun 2004. Padahal Mega hanya
punya waktu dua tahun untuk menepati janji-janjinya mengingat tahun
terakhir kekuasaannya harus digunakannya untuk menghadapi pemilu.

Megawati ternyata tidak menyadari bahwa arah penyelamatan republik
justru banyak tergantung dari proses pergantian kekuasaan. Dari
kekuatan lama kepada suatu kekuatan baru. Yang perlu diganti tidak
hanya eksekutif tetapi juga legislatif yang bermental Orde Baru.
Bagaimana bobroknya wakil-wakil di legislatif bisa terlihat pada
peristiwa tawuran pada pembukaan Sidang Tahunan kemarin.

Megawati pun harus menunjukkan bahwa eksekutif harus kuat, tegas dan
tahu arah dan bisa membimbing masyarakat. Nyatanya hingga kini
menurut para pakar politik yang berbicara pada acara-acara di
stasiun-stasiun televisi hari ini, Mega tidak punya daya
kepemimpinan. Dia seharusnya mengatakan kepada Jaksa Agung, "Saya
memberi anda waktu satu bulan untuk menangkap para pelaku KKN." Dan
ia harus minta Akbar Tanjung untuk mundur sampai menunggu selesainya
perkara dana non bujeter Bulog. Tetapi semua ini tidak dilakukan
Megawati.

Maka suatu pemerintahan yang menunjukkan keragu-raguan pasti akan
gagal menunaikan tugas menyelamatkan republik. Rakyat tentu akan
mencari pemimpin yang baru yang benar-benar didukung sepenuhnya oleh
suatu  aliansi nasional baru. Maka dalam waktu tiga bulan mendatang
ini Mega sudah harus merubah kebijakannya, bahkan mungkin mengganti
kabinetnya jika menteri-menterinya pun tetap bersikap ragu-ragu.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, negara-negara lain di Asia Timur
sudah mampu keluar dari krisis ekonominya. Tetapi Indonesia ternyata
yang paling lemah dalam administrasi dan birokrasi. Dan paling lemah
pula kekuatan politiknya serta utamanya pemerintahannya. Kelemahan
utama pemerintahan Megawati selama tiga bulan ini mungkin karena
mereka menganggap krisis sekarang kurang begitu berat. Karena itu
sikap mereka dalam menghadapi kemelut sekarang kurang
sungguh-sungguh. Padahal yang dihadapi mereka itu adalah suatu
bencana yang amat parah yang bisa mengakibatkan disintegrasi dan
hancurnya kehidupan masyarakat Indonesia.


* CITRA FRAKSI UTUSAN DAERAH DAN MPR SEBAGAI ARENA TINJU

Ruang Sidang Paripurna MPR  tiba-tiba  berubah jadi arena tinju. Ini
terjadi sesaat setelah Sidang Tahunan MPR secara resmi dibuka. Ketua
Fraksi Utusan Daerah Persiapan, Oesman Sapta Odang,  memukul anggota
MPR dari Fraksi PDI Perjuangan,  Dudhie Makmun Murod.  Sementara,
seratusan anggota MPR lainnya maju ke podium, saling berteriak dan
saling dorong satu sama lain.

Suasana keributan (fade in)

Sidang para anggota majelis yang terhormat itu menjadi ricuh.
Pasalnya Fraksi Utusan Daerah Persiapan menuntut agar pembentukan
Fraksi Utusan Daerah segera dibicarakan dalam Sidang Paripurna
Pertama MPR. Mereka ingin sebelum masuk sidang-sidang berikutnya,
fraksi itu sudah terbentuk. Namun permintaan itu ditolak fraksi
lainnya. Mereka menganggap pembentukan Fraksi Utusan  Daerah harus
dibahas dalam sidang komisi, yang berarti masih harus ditunda sampai
hari Senin.

Suasana keributan (fade out)

Ketua Fraksi Utusan Daerah Persiapan  Oesman Sapta Odang, yang
melayangkan bogem mentah kepada Dudhie Makmun Murod dari PDI
Perjuangan ngotot meminta pembahasan Utusan Daerah dibahas dalam
Sidang Paripurna Tahunan. Menurut Oesman kesepakatan itu sudah
diagendakan sejak Sidang Istimewa Agustus lalu.

Oesman Sapta Odang: Undang-undang yang dilanggar kan? Pasal 2 UUD'45
itu dilanggar, tidak diakomodir. Itu salah nggak? Nah sekarang kita
mau menegakkan Undang Undang atau melanggar Undang Undang? Kalau kita
mau menegakkan Undang Undang ya kita tidak boleh melanggar dan harus
mengakomodir unsur unsur daerah karena itu dalam pasal 2 UUD'45 dan
ada dalam Tap MPR nomor 106 tahun 2000.

Namun sebagian anggota MPR lainnya tetap mengusulkan pembentukan
Fraksi Utusan Daerah dibahas dalam sidang komisi. Sabam Sirait dari
PDI Perjuangan  menyatakan perlunya pembahasan secara seksama
keberadaan utusan daerah di MPR.

Sabam Sirait: Kan itu sudah dibicarakan di Badan Pekerja.  Sudah ada
beberapa aternatif. Nanti dibicarakan di komisi. Memang bisa saja ini
dianggap memindahkan soal. Tapi alternatif sudah dibuat di Badan
Pekerja. Nanti komisi yang akan mengambil pilihana

Sementara itu Fraksi Kebangkitan Bangsa melalui ketuanya Ali Masykur
Musa justru mempertanyakan perlunya Fraksi Utusan Daerah.

Ali Masykur Musa :Yang harus dicermati oleh MPR salah satunya adalah
aspirasi daerah. Dan apakah terhadap aspirasi daerah itu harus ada
Fraksi Utusan Daerah? Saya rasa itu berkaitan dengan sistem pemilu
yang kita selenggarakan. Jadi dengan demikian suatu saat memang perlu
utusan daerah itu. Nah sekarang PKB dalam posisi perlu membahas lebih
dalam urgensi dari utusan daerah tersebut.

Beberapa tokoh lain juga menolak Fraksi Utusan Daerah, antara lain
anggota Fraksi Reformasi dan PDI Perjuangan. Namun Fraksi Partai
Golkar berpendapat lain. Golkar mendukung Fraksi Utusan Daerah karena
itulah kebijakan partai beringin sejak dulu.

Selama ini, bukan rahasia lagi  Fraksi Utusan Daerah di lembaga
tertinggi negara itu sering dimanfaatkan untuk kepentingan
partai-partai politik. Menurut pengamat politik Arbi Sanit hal ini
terjadi karena anggota Fraksi Utusan Daerah boleh berasal dari
anggota masyarakat yang terlibat partai politik. Arbi mencontohkan
apa yang terjadi pada Partai Golkar selama ini.

Arbi Sanit : Boleh-boleh saja ada utusan daerah. Akan tetapi dia
harus keluar dari partai politik. Karena kalau utusan daerah dari
partai juga overlap. Ya, dari partai aja namanya nggak ada utusan
daerah namanya kalau gitu. Ya itu untuk kepentingan Golkarlah yang
takut kehilangan pendukung, kehilangan kekuasaan, kehilangan suara
nanti. Jadi saya kira dikembalikan saja ke partai politik. Yang
utusan  daerah hanya tinggal yang bukan partai politik saja.

Saat ini sebagian anggota MPR yang tercatat sebagai utusan daerah
memang banyak yang berasal dari Golkar. Beberapa di antaranya adalah
Arnold Baramuli, Abdul Gafur dan Fadel Muhammad. Tokoh-tokoh ini juga
menjadi buah bibir karena perkara-perkara yang berbau KKN. Melihat
ini barangkali kita memang layak bertanya benarkah Fraksi Utusan
Daerah telah membawa aspirasi rakyat di daerah?

Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


* BELANDA INGIN BINA KERJASAMA LANGSUNG DENGAN INDONESIA

Intro: Pemerintah Belanda mempertimbangkan untuk meningkatkan
kerjasama langsung dalam bidang pertanian antara Den Haag dengan
Jakarta, karena kerjasama langsung itu dinilai lebih menguntungkan
dan memenuhi sasaran pada saatnya. Demikian Menteri Pertanian
Indonesia Bungaran Saragih di Den Haag Kamis malam, setelah
mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertanian Belanda Laurens Jan
Brinkhorst. Selain itu Menteri Pertanian Saragih juga mengamati bahwa
pemerintah Belanda sudah merubah sikapnya dalam berhubungan dengan
Indonesia. Apakah ini sesuatu yang menguntungkan? Laporan rekan Joss
Wibisono dari jumpa pers Menteri Pertanian Bungaran Saragih di Hotel
Des Indes, Den Haag:

Pada tanggal 25 Maret 1992, terjadilah apa yang di Belanda dikenal
sebagai  "Affaire Pronk." Pemerintah Indonesia waktu itu menghentikan
sama sekali hubungan kerjasama pembangunan dengan Negeri Belanda.
IGGI, kelompok negara-negara donor untuk Indonesia yang dipimpin oleh
Belanda dibubarkan. Penguasa mutlak Orde Baru, Soeharto, waktu itu
menganggap Menteri Kerjasama Pembangunan Belanda Jan Pronk yang juga
menjabat ketua IGGI, terlalu banyak mencampuri urusan dalam negeri
Indonesia. Maklum Pronk dikenal waktu itu Pronk sangat  vokal dalam
soal pelanggaran hak-hak azasi manusia, terutama di Timor Timur.

Walau demikian, sebenarnya Belanda bukan sama sekali menghentikan
bantuannya kepada Indonesia. Bantuan diteruskan, tetapi melalui
saluran lain. Kalau sebelum 25 Maret 1992 ada hubungan langsung
antara Den Haag dengan Jakarta, maka sesudah tanggal itu, hubungan
itu sebenarnya masih ada, tetapi tidak langsung lagi. Dalam membantu
Indonesia, Belanda lebih suka menggunakan jasa pihak ketiga, itulah
lembaga-lembaga multilateral, seperti IMF, Bank Dunia dan
lembaga-lembaga bantuan PBB lainnya.

Tetapi, tidak lama setelah Soeharto terjungkal dari kekuasaan
mutlaknya, Belanda segera memulihkan hubungan pembangunan Den Haag
Jakarta. Salah satu keputusan terakhir Jan Pronk sebagai Menteri
Kerjasama Pembangunan pada Kabinet Perdana Menteri Kok I adalah
menandatangani pulihnya hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia
dengan Belanda.

Anehnya, walau pun sudah ada keputusan itu, tetapi hubungan kerjasama
langsung antara Jakarta dengan Den Haag tidak juga terwujud, apalagi
dalam bidang pertanian, seperti berikut dituturkan oleh Menteri
Pertanian Indonesia Bungaran Saragih:

Bungaran Saragih [BS]: Kerjasama antara Indonesia dengan Belanda di
bidang ekonomi sebenarnya sudah mulai pada tahun 2000 yang lalu.
Tetapi entah bagaimana, pertanian tidak masuk di dalamnya. Ya ada
maritim, ada juga good governance (pemerintahan yang bersih, Red.)
ada juga irigasi, tapi pertanian tidak ada. Mereka juga heran, tetapi
karena itu yang kita minta dari Indonesia, ya itulah yang mereka
respons.

Tapi dengan kedatangan saya, mereka sadar bahwa hal itu tidak
memadai. Pertanian  dirasakan sebagai bidang yang sangat penting bagi
Indonesia saat ini. Karena itu pertanian harus masuk dalam bentuk
kerjasama ekonomi antara Belanda dan Indonesia itu.

Kunjungan Menteri Pertanian Bungaran Saragih memang berhasil
memperbarui niat kerjasama pertanian antara Belanda dengan Indonesia.
Pembaruan ini jelas diperlukan karena ternyata kerjasama pertanian
yang sudah ada antara Belanda dan Indonesia yang diperantarai oleh
pelbagai organisasi multilateral tidak membuahkan hasil yang
diharapkan:

BS: Sebagai gambaran pada tahun 2000 yang lalu, dari pihak Belanda
saja disediakan 50 juta dolar. Dan untuk tahun 2001, 70 juta dolar.
Tapi menurut laporan yang kita peroleh hal itu belum bisa terpakai.
Satu alasannya, karena itu disalurkan melalui lembaga-lembaga
multilateral, Bank Dunia, FAO dan macam-macam itu. Sangat lambat
sekali. Kita juga nggak tahu mengapa terjadi seperti itu. Dan menurut
laporan pihak Belanda, laporannya juga tidak masuk.

Karena laporannya tidak masuk, maka yang disanggupi 50 juta tidak
habis, kemudian yang 70 juta yang sudah direncanakan juga jadi
kesulitan. Oleh karena itu tadi ada pembicaraan, bagaimana kalau G to
G saja lah. Bilaterallah. Barangkali lebih mudah, lebih cepat dan
lebih terarah.

Radio Nederland [RN]: Belanda setuju dengan bilateral itu pak?

BS: Ya, karena kelambatan ini mereka sudah mulai merasakan bilateral
itu harus dikembangkan.

RN: Sebab multilateral itu berkembang ketika ada kasus Pronk di jaman
Orde Baru itu.

BS: Itu juga, tetapi juga karena Belanda merasakan tidak punya
institusi untuk melakukannya sendiri. Karena itu mereka coba dari
multilateral itu. Mungkin juga ada alasannya dengan itu. Tapi,
sekarang mereka juga menyadari bahwa harus diperbanyak, langsung
bilateral itu.

Pembaruan hubungan kerjasama ini, menurut Menteri Saragih juga
membawa perubahan pada sikap Belanda dalam berhubungan dengan
Indonesia. Mungkin belajar dari pengalaman pemutusan hubungan tahun
1992, sekarang pemerintah Belanda nampaknya tidak ingin menggurui
Indonesia lagi. Menteri Pertanian Bungaran Saragih:

BS: Rupanya ada juga perubahan di Negeri Belanda ini. Mereka ingin
mendengarkan dari kita. Apa yang menjadi program kita, apa yang
menjadi keinginan kita,  mereka memberikan perhatian. Mereka tidak
mau memberikan program yang menurut agenda mereka saja. Tapi mereka
lebih menekankan pada apa yang kita maui.

Tentu saja perubahan sikap Belanda ini juga berkaitan dengan
perubahan yang ada di Jakarta, seperti kembali dituturkan Menteri
Saragih:

BS: Kita tidak hanya menekankan kepada G to G saja, seperti pada
waktu yang lalu. Bahkan kita akan memperkecil G to G, tapi akan lebih
banyak justru private to private, institutions to intstitutions.

RN: Kenapa pak?

BS: Karena pembangunan itu dilaksanakan oleh private to private,
institutions to instritutions itu. Dan ini ada hubungannya dengan
paradigma baru dari pembangunan kita, di mana pemerintah akan
membatasi diri pada policy formulations, menjadi  fasilisator,
menjadi dinamisator gitu. Jadi pembangunan itu akan dilakukan oleh
dunia usaha dan institusi itu.

Dalam situasi ini kedua pihak bekerja keras menyiapkan kerangka
kerjasama langsung itu.

BS: Dulu kita ada working group on agriculture antara pemerintah
Indonesia dan pemerintah Belanda. Tapi sudah lama tidak jalan. Kita
mau mengaktifkan itu kembali dan melalui pengaktifan working group on
agriculture ini, kita akan bisa juga menyusun kerjasama antara kedua
negara. Kita sudah hampir sepakat working group on agriculture  yang
berikutnya akan kita laksanakan di Indonesia, kira-kira  bulan
Februari yang akan datang.

Terakhir, dalam jumpa pers Kamis lalu itu, Menteri Saragih
mengutarakan sebuah kejutan kecil, Presiden Megawati Soekarnoputri
mungkin akan berkunjung ke Belanda tahun depan,

BS: Besok pagi kami akan mengunjungi lokasi Floriade, karena
Indonesia juga akan ikut dalam Floriade tahun 2002.

RN: Tahun 2002 ketika Floriade dibuka, Presiden datang ya pak?

BS: Ya, memang Ibu Presiden bilang sama saya, waktu kita kampanye
pengumpulan dana untuk Floriade itu, beliau mengatakan, beliau ingin
melihat Floriade, memang.

RN:  Jadi akan datang ke Belanda?

BS: Insya Allah!

Sekian laporan Joss Wibisono dari Hotel Des Indes, Den Haag untuk
acara Fokus Akhir Pekan.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke