--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Sabtu 29 September 2001 12:50 UTC ** PERUNDINGAN ULAMA PAKISTAN DENGAN TALIBAN BERAKHIR MUBAZIR ** DEWAN KEAMANAN PBB SAHKAN RESOLUSI ANTI TERORISME ** GERILYAWAN MAOIS DI NEPAL AKAN LEPASKAN SANDRA ** TOPIK GEMA WARTAAKSI SWEEPING WARGA ASMENCIPTAKAN TEROR UNTUK PERANGI TEROR ** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR TIDAK CEMASKAN PENGARUH FUNDAMENTALIS MUSLIM DI INDONESIA * PERUNDINGAN ULAMA PAKISTAN DENGAN TALIBAN BERAKHIR MUBAZIR Para ulama Pakistan yang mengadakan perundingan dengan rejim Taliban Jumat kemarin mengatakan rejim Taliban tidak akan mengekstradisi multimilioner tersangka otak teroris Osama bin Laden. Meskipun rejim di Kabul bersedia mengadakan perundingan lanjutan, namun bukan untuk perundingan serupa. Amerika Serikat mendesak agar Osama bin Laden diserahkan. Dialah tersangka utama otak serangan teroris di New York, Washington dan Pittsburg. Seorang pejabat yang tidak mau disebut namanya di Amerika Serikat dan Inggris menegaskan bahwa sebuah satuan komando khusus sudah beroperasi di Afganistan selama beberapa hari ini, namun belum ditegaskan secara resmi operasi apa yang dilakukan. Terdapat berita simpangsiur mengenai kemungkinan penangkapan sebuah unit pasukan Amerika Serikat. Sebuah stasiun televisi Arab melaporkan bahwa tiga orang warga Amerika dan dua warga Afganistan berpasporkan Amerika ditangkap di perbatasan Afganistan dan Iran. Pemerintah Afganistan dilaporkan menahan seorang wartawan Inggris yang memasuki negara itu secara ilegal. Dia sedang dimintai keterangan. * DEWAN KEAMANAN PBB SAHKAN RESOLUSI ANTI TERORISME Dewan Keamanan PBB mensahkan sebuah resolusi anti terorisme. Resolusi itu mewajibkan semua negara anggota untuk membekukan semua rekening bank dari tersangka teroris dan mengambil langkah aksi melawan setiap orang yang diduga membantu aksi terorisme. Resolusi itu tidak mencantumkan khusus beberapa sanksi, juga tidak menjabarkan cakupan-cakupan yang termasuk dalam istilah terorisme. Namun ketua Dewan Keamanan PBB, Jean-David Levitte dari Prancis, menilai resolusi itu merupakan keputusan yang sangat bersejarah. Amerika Serikat menganjurkan resolusi tersebut dalam rangka meningkatkan keterlibatan PBB dalam memerangi terorisme. * GERILYAWAN MAOIS DI NEPAL AKAN LEPASKAN SANDRA Gerilyawan maois di Nepal mengumumkan akan melepaskan para sandra. Pemerintah di Kathmandu mengatakan 71 orang polisi dan 117 warga sipil kini sedang disandra gerilyawan maois. Pemberontak maois melakukan perlawanan menentang pemerintahan di Nepal sejak lima tahun lalu. Sejak Agustus lalu, kedua pihak hampir mendekati kesepakatan perundingan perdamaian yang sudah diadakan dua kali. * REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO MENDERITA BUSUNG LAPAR Organisasi pangan PBB melaporkan ribuan orang menderita busung lapar di Republik Demokratik Kongo. Situasi itu memburuk terutama di propinsi Katanga. Kawasan yang terkena bencana kelaparan itu adalah kawasan krisis dan terisolasi. Badan pangan PBB itu menganjurkan kepada komunitas internasional untuk menyalurkan bahan pangan demi mencegah lebih banyak warga tewas karena kelaparan. Organisasi PBB itu memperkirakan sekitar 400 ribu dolar dibutuhkan segera untuk membantu memulihkan keadaan di kawasan krisis pangan itu. * ENAM ORANG PALESTINA TEWAS DI TEPI BARAT Sekurangnya enam orang Palestina tewas dan banyak luka-luka saat mereka merayakan dua tahun Intifada atau pergerakan melawan Israel. Di bagian selatan Jalur Gaza, warga tewas karena ledakan bom. Sebab pasti belum jelas tapi sumber di Palestina menyebutkan bahwa tiga orang warganya tewas karena serangan tank-tank Israel. Sebelumnya terjadi kerusuhan yang mengakibatkan tiga orang Palestina tewas dan puluhan luka-luka. Bentrokan paling berat terjadi di kota Hebron di Tepi Barat, di mana dua orang warga Palestina, salah satu dari antara mereka seorang anak berusia 10 tahun, ditembak mati karena mereka melemparkan batu ke arah tentara Israel. Sekitar 10 ribu warga Palestina berkumpul di Bukit Kenisah di Yerusalem dalam rangka memperingati dua tahun intifada, yang dimulai satu tahun lalu. * ARGENTINA, BRASIL DAN PARAGUAY MENJAGA PERBATASAN TERHADAP INVASI KELOMPOK EKSTRIMIS ISLAM Argentina, Brasil dan Paraguay meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan menyusul serangan teroris di Amerika Serikat tiga pekan lalu. Dilaporkan, beberapa kelompok islam ekstrimis, termasuk beberapa tenda kelompok Hisbollah, sudah berada di sepanjang perbatasan ketiga negara itu. Di Equador, tujuh orang wisatawan Irak yang memiliki dokumen palsu sudah ditahan di pelabuhan Guayaquil. Ketujuh orang itu berada di sebuah kapal yang hendak berlayar menuju Amerika Serikat. Presiden Venezuela, Hugo Chavez, di depan parlemen menegaskan bahwa belum beralasan memutuskan hubungan diplomatik dengan Irak, Libya dan Iran karena ketiga negara itu belum terbukti mendukung aksi terorisme. * OPERASI PEMBERSIHAN PUING WTC BUTUH WAKTU SETAHUN Operasi pembersihan puing-puing reruntuhan menara kembar WTC di New York diperkirakan butuh waktu sembilan bulan sampai setahun. Demikian disampaikan Walikota New York, Rudy Giuliani. Reruntuhan dua gedung kembar itu seluruhnya berjumlah sejuta ton. Bongkahan beton dan baja ditimbun dikawasan Island States New York. Hingga saat ini sekitar 300 mayat dan bagian tubuh berhasil ditemukan dari bawah reruntuhan. Sementara itu 5960 orang masih dilaporkan hilang. * : : AKSI SWEEPING WARGA AS: MENCIPTAKAN TEROR UNTUK MEMERANGI TEROR Thomas Johnson, seorang warga Amerika sudah lima tahun tinggal di Indonesia. Namun saat ini ia sedang bersiap-siap mengungsi. Bersama warga Amerika lainnya, Johnson harus siap jika mendadak harus meninggalkan Indonesia. Pasalnya sejak Amerika berencana menyerbu Afghanistan yang dianggap melindungi teroris Osama bin Laden, aksi anti Amerika marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Thomas Johnson : Saya sudah hubungi Kedutaan Besar Amerika Serikat. Terus dapat informasi kalau untuk sementara ini tenang-tenang aja belum ada tanda-tanda apapun kalau ada bahaya. Tapi kita harus siap-siap dulu kalau nanti memang ada sweeping atau aksi kekerasan terhadap warga Amerika maka kami akan dievakuasi. Katanya mau dievakuasi ke Singapura dulu tapi setelah itu tanggungjawab masing-masing mau kemana.. Johnson menyatakan tidak percaya polisi bisa melindungi warga Amerika di Indonesia. Kekecewaan terhadap polisi juga disampaikan duta besar Amerika di Jakarta Robert Gelbard. Gelbard menilai polisi tidak memenuhi janji melindungi warga Amerika Serikat yang berada di Indonesia, agar tidak disweeping atau diteror. Gelbard menyatakan kepolisian hanya mampu menghalau demonstran dari kantor kedutaan besar Amerika. Namun mereka tidak mampu bertindak tegas terhadap pelanggar hukum dan menangkap mereka yang mengancam keselamatan warga Amerika. Robert Gelbard : Due to the increasingly teroration in the security enviroment rergarding Americans. We have been deeply dissapoinment by the failure of the police to act. They have been good in terms of their defenssive measures for examples when there are demonstrations at the embassy. But they have not been prepared to act to warn or to arrest when there are sweeps or thread against Americans. Akibat tekanan itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengizinkan mereka pulang secara sukarela ke kampung halaman. Tak hanya itu, Departemen Luar Negeri Amerika juga memepringatkan warga negaranya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Di Madura, Front Pembela Islam (FPI) menurunkan sepuluh intelejennya untuk mendata keberadaan warga Amerika di pulau garam itu. Di Solo, Laskar Jundullah mendatangi sejumlah hotel serta Bandara Adi Soemarmo untuk mencari warga Amerika. Sebelumnya Barisan Muda Penegak Amanat Nasional di Surabaya, terus menerus melakukan aksi anti Amerika sambil mengancam akan melakukan aksi sweeping. Suasana sweeping : Sekretaris Jendral Front Pembela Islam FPI Sobri Lubis menyatakan ia memang menurunkan anak buahnya untuk mendata warga Amerika. Namun ia membantah organisasinya telah melakukan sweeping. Sobri Lubis : Kalau misalnya saudara saudara kita di sana dibantai ya mungkin dari sini kita akan mendatangi orangg-orang Amerika di sini. Kemudian kita minta dengan baik-baik agar mereka meninggalkan Republik Indonesia dengan cara yang baik dan santun dan mereka harus sadar bahwa ini membahayakan jiwa mereka. Mereka kan tidak selamanya dikawal lima puluh polisi untuk satu orang. Bisa jadi nanti ketika lagi di mana ada orang Indonesia yang nggak sabaran akhirnya bisa dibantaia maling ayam aja dibakar hidup-hidup kok ! Sementara itu kepala polisi daerah Jakarta Sofjan Jacoeb menyatakan ia tidak mengetahui alasan kekecewaan duta besar Amerika Serikat. Selain itu menurut Sofjan kepolisian tidak dapat mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok yang berencana sweeping di beberapa kota. Sofjan Jacoeb: Hukum kita lain ya, hukum kita di Indonesia lain. Manakala sudah terjadi pelanggaran hukum baru kita mengambil tindakan tindakan hukum. Kalau hanya pada wacana wacana saja kita tidak bisa mengambil tindakan hukum. (Bagaimana dengan jaminan keamanan ? ) Kepada mereka saya sudah yakinkan bahwa kita jamin keamanannya. Namun tidak semua pemimpin Islam di Indonesia menyetujui aksi sweeping. Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadyah, Syafie Maarif mengungkapkan rencana maupun aksi sweeping tidak dapat dibenarkan. Syafie Maarif : Aparat kita polisi harus mengamankan orang asing, harus kita lindungi. Ndak bisa sweeping dan segala macam itu perbuatan yang tidak pakai otak, tidak pakai pikiran jernih. Jadi saya pikir model-model gitua kita perlu dialog peradaban kalau tidak dunia ini sudah semacam inia. Saat ini di seluruh Indonesia, mungkin ada ribuan warga negara Amerika. Mungkin juga ada ratusan juta dolar aset Amerika di negara ini. Tetapi diluar perhitungan matematis itu, ada hak asasi manusia yang harus dilindungi dari rasa takut, dari teror. Amerika belum tentu jadi menyerang Taliban di Afganistan. Namun di Indonesia warga Amerika sudah dihantui ketakutan, atas kesalahan yang tidak mereka perbuat. Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum * TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR TIDAK CEMASKAN PENGARUH FUNDAMENTALIS MUSLIM DI INDONESIA INTRO: Kekhawatiran beberapa kelompok islam Indonesia tentang kemungkinan serbuan Amerika di Afganistan misalnya menimbulkan aksi sweeping. Hal ini tentu saja membuat Kedutaan Amerika takut. Namun pemerintah Indonesia menjamin keamanan warga negara Amerika Serikat serta aset-asetnya yang ada di Indonesia. Rekan Aboeprijadi Santoso menanyakan kepada mantan Presiden Abdurrahman Wahid [AW] tentang ancaman-ancaman gerakan fundamentalis islam di Indonesia. AW: Ya sebenarnya situasi gawat itu tidak ada di kalangan rakyat, itu hanya di beberapa kalangan tertentu saja. Tetapi itu sebabnya Amerika tidak adil. Radio Nederland [RN]: Amerika tidak adil ya? AW: Iya, dia mendukung demokrasi dalam kenyataannya dia menopang pemerintahan yang tidak demokratis. Mungkin juga macem-macem, kepentingan perusahaan besar-besar, bukan kepentingan rakyat Indonesia yang dipikir. Karena itu orang jengkel. Lha kejengkelan itu kebetulan kasus Bin Laden ya disambut. Ada responsi yang besar. Sebenarnya nggak ada apa-apa. RN: Tetapi ini tuduhan sudah dilancarkan, dikenakan kepada Osama bin Laden itu ya. AW: Dulu Osama dididik CIA RN: Didikan CIA. Itu ciptaan Amerika, begitu? AW: Iya, ya bagaimana bikinan dia sendiri. Itu merugikan diri sendiri kan? Sebenarnya tidak usah ikut campur urusan orang lainlah! RN: Gus Dur, menurut anda apakah betul cukup besar jaringan Osama bin Laden ini di Indonesia? AW: Nggak ada. Kecil sekali RN: Tetapi Majelis Ulama Indonesia kemarin mengumumkan, apabila akan terjadi serangan terhadap Afganistan, MUI menyerukan jihat. Bagaimana tanggapan anda? AW: Menurut saya, itu sih reaksi terlalu berlebihan. Karena memang di situ tidak dibedakan tindakan anti kekerasan dan kekerasan. Belum dilihat semua kok sudah memutuskan begitu. RN: Tetapi hari ini PB NU, Kiyai Muzadi juga menyatakan hal yang sama. Kalau perlu akan diserukan jihat. Jadi NU juga bersikap serupa. AW: Orang di NU itu dengerin saya tidak dengerin ketua umumnya. RN: Tetapi kok ada pangilan jihat AW: Ada panggilan, kalau nggak diikuti mau apa. Enak aja orang itu bisa menyerukan macem-macem, tapi wahananya itu tidak segampang yang diomongkan. Demikian ungkap mantan Presiden Abdurrahaman Wahid tentang fundamentalisme islam di Indonesia. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------