--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Rabu 19 Desember 2001 16:20 UTC ** PEMBICARAAN ANTARA MUSLIM DAN KRISTEN DIMULAI DI MALINO, SULAWESI SELATAN ** PRESIDEN MEGAWATI DESAK PENYELESAIAN KASUS THEYS ELUAY ** TIGA RIBU ORANG TENTARA PERDAMAIAN AKAN DITUGASKAN DI AFGANISTAN ** TOPIK GEMA WARTA: PERUNDINGAN MALINO DIHARAPKAN SINGGUNG AKAR MASALAH POSO ** TOPIK GEMA WARTA: ELSHAM JAYAPURA TOLAK TIM PENYIDIK NASIONAL * PEMBICARAAN ANTARA MUSLIM DAN KRISTEN DIMULAI DI MALINO, SULAWESI SELATAN Mulai Rabu ini di kota Malino, Sulawesi Selatan dimulai pertemuan antara pihak-pihak yang bertikai, dalam rangkaian upaya pemerintah untuk menyelesaikan konflik Poso lewat jalan rekonsiliasi. Pemerintah menunjuk Menko Kesra Jusuf Kalla untuk menjadi tuan rumah dan sekaligus perantara dalam pembicaraan. Sebelumnya empat pembicaraan lain untuk mengakhiri konflik berlatar belakang agama di Sulawesi Tengah tidak membawa hasil. Rabu ini pemerintah akan mulai berbicara dengan para wakil pihak muslim dan Kristen secara terpisah, sementara Kamis besok direncanakan pertemuan langsung antara para delegasi. Pembicaraan juga akan menyangkut penyerahan senjata dan penarikan mundur kelompok-kelompok seperti Laskar Djihad, paramiliter Muslim dan Kristen, yang dituduh memanas-manasi keadaan. Sementara itu komandan Laskar Djihad menyatakan, telah mengirim satu batalyon ke Poso untuk menjaga keamanan. Tetapi berita ini dibantah pihak kepolisian Poso. Sementara pembicaraan di Malino dilangsungkan, sembilan warga Kristen Ambon ditembak mati Rabu ini. Dua orang lainnya diberitakan cedera. Pihak kepolisian Ambon mengatakan seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah sebuah kapal motor yang mengangkut 11 orang itu. Pasukan marinir saat ini masih mencari penembak gelap tersebut. * PRESIDEN MEGAWATI DESAK PENYELESAIAN KASUS THEYS ELUAY Presiden Megawati Soekarnopurti ingin agar pihak keamanan secepatnya mencari pelaku dan otak pembunuhan Ketua Dewan Presidium Papua Theys Eluay, agar kasus ini segera dapat dituntaskan. Presiden menyatakan hal itu sehubungan rencana kunjungannya ke Papua. Demikian KSAD Jenderal Endriartono Sutarto setelah pertemuan di Istana Negara Rabu ini. Mengenai kemungkinan keterlibatan oknum TNI dalam kasus tersebut, KSAD mengaku belum melihat hal tersebut, meskipun ada pihak yang mengatakan indikasi ke arah itu. KSAD juga berjanji untuk tidak menutup-nutupi fakta yang ditemukan, dan siapapun yang terlibat akan di bongkar. * TIGA RIBU ORANG TENTARA PERDAMAIAN AKAN DITUGASKAN DI AFGANISTAN Pasukan perdamaian internasional yang terdiri atas 3000 orang akan mengawasi keamanan di Afganistan. Sebelumnya pemerintah interim Afganistan hanya menginginkan 1000 orang, tetapi setelah perundingan berhari-hari dengan juru runding Inggris, akhirnya mereka menyetujui jumlah tersebut. Menteri Pertahanan kabinet interim Afganistan Qasim Fahim menekankan, pasukan perdamaian hanya akan ditugaskan untuk periode enam bulan di ibukota Kabul. Selain itu mereka juga akan melakukan tugas-tugas keamanan di bawah pimpinan Afganistan. Misalnya diperbantukan pada proyek-proyek pembangunan kembali. Kontingen pertama pasukan Inggris diharapkan kedatangannya Sabtu ini di Kabul, apabila pemerintah interim Afganistan pimpinan Hamid Karzai diambil sumpahnya. Saat ini Karzai masih berada di ibukota Italia, Roma, setelah bertemu dengan mantan Raja Mohammed Zahir Syah. Sementara itu angkatan udara Amerika Serikat mencoba mencari jejak para pejuang Al-Qaida yang melarikan diri di atas pegunungan Tora Bora. Washington menyatakan hingga sekarang tidak mengetahui di mana Usamah bin Laden dan pemimpin Taliban Mullah Omar berada. Menurut para komandan lokal di sekitar Tora Bora, mereka sudah lama melarikan diri. Pentagon menambahkan, mereka akan mencari di setiap negara yang diduga sebagai tempat persembunyian. * PERTEMPURAN ANTARA PASUKAN INDIA DAN PAKISTAN Pasukan India dan Pakistan Rabu pagi ini terlibat dalam tembak menembak di wilayah Kashmir yang diperebutkan. Menurut pasukan India, Pakistan tengah mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar di daerah perbatasan. Tetapi pernyataan tersebut dibantah pemerintah Islamabad. Ini adalah pertempuran pertama sejak serangan teroris di parlemen India akhir minggu lalu, yang menewaskan 12 orang. Amerika Serikat cemas akan pecah eskalasi antara dua negara yang berkekuatan nuklir ini. Karena itu Washington menyerukan agar keduanya lebih memusatkan diri pada pemberantasan terorisme. Perdana Menteri India Atal Behari Vajpayee menyatakan, negaranya tidak berniat untuk berperang dengan Pakistan. * KERUSUHAN DI PUSAT PENAMPUNGAN PENCARI SUAKA AUSTRALIA Saat ini masih terjadi kerusuhan di pusat penampungan pencari suaka terbesar di Australia, yang dimulai Selasa kemarin. Beberapa ratus pencari suaka membakar lima gedung penampungan dan menyerang para pegawai. Lima orang penjaga diberitakan cedera. Selasa kemarin mereka membakar 15 gedung penampungan dan juga pecah kerusuhan. Pusat penampungan yang letaknya di tengah gurun di Australia Selatan, menampung sekitar 1000 pencari suaka, yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah. Dengan aksi ini mereka ingin mendesak percepatan proses untuk mendapat ijin tinggal, tetapi pemerintah Austalia menekankan hal itu tidak akan terjadi. Pemerintah Canberra memang sering mendapat kecaman pedas sehubungan kebijakan imigrasi mereka. Misalnya pusat-pusat penampungan dikatakan lebih menyerupai penjara, dan tidak ada satu pun imigran gelap yang datang ke negara itu dengan menggunakan kapal, diijinkan masuk. * KERUSUHAN ETNIS DI PAPUA NUGINI Hingga saat ini telah 22 orang tewas dalam kerusuhan antara dua kelompok etnis di Papua Nugini, lima hari belakangan. Puluhan rumah penduduk dibakar dan hancur. Kerusuhan tersebut terjadi di Mendi, sekitar 500 kim di utara ibukota Port Moresby. Sebagian besar penduduk, antara lain seluruh pegawai rumah sakit setempat, saat ini telah melarikan diri dari Mendi. Kedua kelompok etnis, Ujimap dan Tugumap sudah bertahun-tahun lamanya dilanda pertikaian. Penyebab insiden terbaru adalah pertikaian mengenai jumlah wakil kedua kelompok etnis tersebut dalam parlemen. * PALESTINA TUTUP KANTOR HAMAS DI JALUR GAZA Pemerintah Palestina menutup enam kantor gerakan radikal Hamas di Jalur Gaza. Operasi tersebut dilakukan sekitar 30 orang polisi, di mana sebagian diantaranya menggunakan kedok agar tidak dapat dikenali. Pemimpin Palestina Yasser Arafat dalam pidatonya Ahad kemarin, menyerukan kepada gerakan Hamas dan Jihad Islam untuk menghentikan aksi-aksi teror mereka. Sejak akhir pekan lalu lebih dari 30 kantor kedua kelompok ini ditutup. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell dalam pembicaraan telepon dengan Arafat dan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mendesak keduanya untuk kembali ke meja perundingan dan mengakhiri aksi-aksi berdarah. Tetapi menurut Sharon, hingga sekarang pemimpin Palestina masih mengijinkan aksi-aksi teror terhadap warga Israel. * PERUNDINGAN MALINO DIHARAPKAN SINGGUNG AKAR MASALAH POSO Pertemuan Malino telah digelar sejak kemarin. Pertemuan ini merupakan yang kelima kalinya sejak konflik dan kekerasan merebak di Poso, Desember 1998 lalu. Malino, merupakan kota kecil di Kabupaten Gowa. Selain berhawa sejuk, kota ini juga dianggap netral. Tindak lanjut pertemuan Malino diharapkan bisa direalisasi dalam enam bulan mendatang sebab tidak mungkin sengketa itu berakhir hanya dalam dua hari. Pertemuan Malino diikuti 75 peserta. Kelompok Islam diwakili 25 orang, sedang kelompok Kristen 25 orang. Kelompok mediator dan peninjau berjumlah 25 orang. Lebih lanjut berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Endriartono Sutarto membenarkan rencana Mabes TNI untuk menurunkan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) guna menangani konflik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Namun demikian hal itu sepenuhnya menjadi rencana Mabes TNI. Meski diakuinya unsur-unsur TNI AD akan dilibatkan. Mengenai penyelesaian konflik di Poso melalui perundingan di Malino, Jenderal Endriartono mengatakan, ia banyak berharap agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik dan konflik di Poso Sulawesi Tengah dapat terselesaikan melalui dialog tadi. Pertemuan Malino kemarin sudah mulai menemukan titik terang. Menurut Menko Kesra Jusuf Kalla yang memimpin pertemuan, dalam pertemuan hari pertama ini, kedua pihak yang bertikai sudah setuju untuk berunding. Jusuf Kalla menjelaskan hal ini kepada pers di Celebes Resort & Restaurant, Malino, tempat pertemuan untuk rekonsiliasi konflik Poso ini dilngsungkan, Rabu kemarin. Dalam jumpa pers ini, Jusuf didampingi Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna dan Gubernur Sulteng Aminuddin Bonulele. Menurut Jusuf Kalla, yang bertindak sebagai mediator, semua pihak setuju untuk duduk berunding dalam menyelesaikan konflik dan penyelesaian lebih lanjut konflik di Poso. Jusuf mengatakan, pihak mediator telah menawarkan agenda dan solusi yang akan dibahas dalam pertemuan ini. Atas tawaran ini, kedua pihak yang bertikai menerima agenda dan solusi tersebut. Meski demikian, kedua pihak menerimanya dengan adanya perbedaan-perbedaan. Dan rencananya, perbedaan itu akan dipertemukan dalam rapat pleno yang baru akan digelar Kamis ini. Jusuf Kalla mengungkapkan kegembiraannya, karena persamaan antara kedua pihak lebih banyak. Perbedaan yang masih ada dan dibicarakan Rabu malam menyangkut soal teknis penyelesaian. Yaitu soal teknis penyerahan senjata. Perbedaan kedua menyangkut cara saling memaafkan. Dan yang ketiga, menyangkut cara menghilangkan pengaruh dari pihak luar. Menurut Jusuf, kedua belah pihak sama sekali tidak mengemukakan syarat apa pun untuk menyelesaikan konflik ini. "Yang ada, justru harapan-harapan agar konflik ini segera berakhir," ujar Jusuf. Dalam dua sesi pertemuan hari Rabu kemarin, juga dibicarakan latar belakang dan akar dari kerusuhan Poso yang berlarut-larut. Namun, inti dari peremuan ini membicarakan Poso untuk masa yang akan datang. Menurut dia, prioritas utama dan jangka pendek yang harus diselesaikan oleh pihak yang bertikai adalah menghentikan konflik dulu. Sedangkan segala hal yang berkaitan dengan hukum dalam konflik Poso ini akan diselesaikan juga secara hukum. Misalnya, siapa yang pernah membunuh, siapa yang pernah membakar rumah, dan sebagainya. Itu semua akan dikenakan pasal KUHP sesusai pelanggaran hukumnya. Mantan Menlu Alwi Shihab yang juga berasal dari Sulawesi mendukung usaha perdamaian yang dimotori Jusuf Kalla. Namun ia tidak percaya bahwa orang-orang TNI Angkatan Darat yang berada dibelakang pertikaian itu. TNI jelas akan berusaha untuk mempertahankan citranya, katanya. Ia tidak percaya bahwa di Sulawesi sekarang ada operasi intelijen untuk memunculkan semacam gerakan Al Qaedah yang lalu akan ditumpas pemerintahan Megawati demi untuk menyenangkan hati pemerintahan George Walker Bush di Washington. Itu semua hanya teori belaka, ujarnya. Hal ini jelas akan merugikan pemerintahan Megawati, katanya. Alwi Shihab: Yang paling penting, provokator itu harus kita jauhkan, dan saya kira ini usaha baik dari pihak Pak Jusuf Kalla, bahwa mari coba ini. Orang Sulawesi menyelesaikan masalahnya dengan cara persaudaraan. Mungkin saja hal ini bisa menghasilkan sesuatu. Karena selama ini ternyata masalah Poso ini tidak kunjung selesai masalahnya. RN: Tapi itu karena bapak sebut provokator? Sedang rakyat sana tahu, provokator itulah TNI Angkatan darat. Karena Pak, ketika Soesilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla datang ke Tentena misalnya, itu dilaporkan baik oleh pihak Islam maupun Kristen, bahwa mereka ditembaki oleh tentara. Tentara sengaja mengadu domba, begitu. Jadi Kristennya dibunuh oleh tentara, Islamnya dibunuh oleh tentara. Ini laporan formal dari polisi, demikian pula dari Crisis Centre. Alwi Shihab: Nah ini saya kira tantangan bagi pemerintah, bahwa kalau ada hal-hal yang semacam ini yah ... jangan terlalu lama dibiarkan. Dan harus diketahui apa akar permasalahan. Karena saya tahu persis pada masa saya menjabat, bahwa tentara itu terkadang melakukan hal-hal karena solidaritas keagamaan. Jadi kalau di Ambon dulu itu, kalau tentaranya kebetulan Kristen, yah dia banyak dibantu oleh ummat Kristiani sehingga kalau orang Kristen ada serangan kepada mereka, merekalah yang pertama akan membela. Dan sebaliknya ummat Islam. Sehingga pernah terjadi antara kedua kelompok ini dibantu oleh baik polisi maupun TNI. Sehingga hal ini terjadi di hadapan mata kita semua. Jadi kita harus melihat akar permasalahannya. Tidak mungkin TNI itu tahu-tahu akan melakukan hal demikian kalau tidak ada permasalahan dasarnya. Kecuali kalau memang mereka jadi provokator yah. Panglima TNI harus mengambil tindakan, pemerintah harus mengambil tindakan. * ELSHAM JAYAPURA TOLAK TIM PENYIDIK NASIONAL Elsham menolak pembentukan tim nasional independen untuk menyelidiki kasus pembunuhan Theys Hiyo Eluay November baru lalu. Tim semacam itu tidak mungkin independen, karena pemerintah sendiri punya kepentingan. Bagaimana pendapat Broeder Theo van den Broek dari Gereja Katholiek di Jayapura mengenai sikap Elsham ini? Theo van den Broek [TB]: Pembunuhan terhadap itu Pak Theys, punya latar belakang politik yang sangat berat. Muatan politik ini bisa sampai melibatkan orang-orang di tingkat nasional. Karena itu Elsham berpendapat bahwa tidak berguna untuk menyusun suatu tim independen di tingkat nasional. Karena mau tidak mau kepentingan pihak-pihak tertentu akan terwakili dalam tim itu. Sehingga mereka usulkan supaya dibentuk suatu tim internasional yang terdiri dari ahli-ahli hukum yang secara bebas dan independen memeriksa kasus ini. Radio Nederland [RN]: Jadi pada dasarnya Elsham tidak percaya pada "independency" atau tidak memihak dari sebuah tim nasional. Tim penyidik nasional tidak bisa independen? TB: Itu saya sangka tepat penafsiran terhadap tanggapan dari Elsham. Memang saya sangka ada alasan cukup besar, karena dari satu segi boleh dikatakan satu-satunya yang punya hak dan wewenang untuk menyusun satu tim independen yang punya hak penuh untuk pemeriksaan terhadap siapa pun, adalah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnasham. Sampai saat ini pengalaman juga dengan Komnasham tidak selalu memuaskan. Ternyata di situ juga ada kepentingan-kepentingan yang sudah mulai mengambil peranan. Sehingga independency dari Komisi itu kadang-kadang sangat diragukan. Walaupun demikian kalau kita cari suatu jalan keluar di tingkat nasional, para pemimpin agama sampai saat ini menampilkan diri di situ, mereka tetap ingin pembentukan satu tim independen di tingkat nasional. Untuk itu memang didesak masih dikirim satu surat kepada Ibu Megawati supaya dia menginstruksikan Komnasham untuk menyusun suatu tim independen dengan persyaratan bahwa dalam tim itu tidak boleh ada perwakilan dari polisi atau TNI. Karena jelas kalau dua unsur itu ada di dalam, kami takut bahwa kepentingan pihak tertentu akan dilayani oleh Komisi itu. Untuk memahami pembunuhan terhadap Pak Theys, memang cukup sulit karena kami tidak tahu siapa sebenarnya ada di belakang. Bisa diandaikan bahwa memang mempunyai latar belakang politik, dan politik itu yang cukup berat. Hanya tidak tahu mana pelakunya, mana perencananya, musti dicari di mana. Dan apakah ini menjadi suatu bagian dari suatu strategi umum atau nasional terhadap gerakan Papua dewasa ini. RN: Jadi yang harus dibongkar sebenarnya adalah siapa otak pembunuhan Theys Eluay ini. Mengapa saat Jakarta menawarkan membentuk Tim Penyelidikan Independen ini menjelang kedatangan Presiden Megawati ke Papua? TB: Di sini tidak terlalu mengherankan, dari satu segi memang sudah ada desakan terhadap pemerintah pusat, supaya suatu tim independen dibentuk. Tanggapan dari pemerintah pusat sampai saat ini memang mereka sekarang kelihatan bersedia untuk membentui tim itu. Tetapi di dalam tim itu yang mereka mau membentuk, ternyata masih akan ada pihak polisi dan pihak tentara. Dan ini satu hal yang memang tidak bisa diterima oleh masyarakat Papua termasuk para pemimpin agama. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------