---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 02 Januari 2002 15:00 UTC



** POLISI INTROGRASI 2PRIA SEHUBUGAN PEMBOMAN DI PALU

** TES PERTAMA EURO DI TAHUN BARU BERJALAN MULUS

** PERSIAPAN KEDATANGAN PASUKAN PERDAMAIAN DI AFGANISTAN DIMULAI

** TOPIK GEMA WARTA: KODAM YANG SUDAH DIGUSUR SOEHARTO INGIN
DIHIDUPKAN KEMBALI

** TOPIK GEMA WARTA: PENGADILAN AD HOC HAM PERWIRA TINGGI TNI
DINANTIKAN DENGAN PESIMISME



* POLISI INTROGRASI 2 PRIA SEHUBUNGAN PEMBOMAN DI PALU

Polisi mengintrograsi dua pria sehubungan rangkaian peledakan bom di
empat gereja di Palu, ibukota Sulawesi Selatan, menjelang perayaan
Tahun Baru. Demikian Kapolri Da'i Bachtiar. Polisi menemukan
peralatan dan bahan-bahan lainnya yang dapat digunakan untuk membuat
bom di rumah kediaman mereka. Seorang polisi cedera sewaktu mencoba
menjinakkan salah satu bom tersebut. Di salah satu gereja sedang
berlangsung misa ketika bom meledak, tetapi tidak ada jemaat yang
diberitakan cedera. Polisi masih menyelidiki apakah rangkaian
pemboman ini ada hubungannya dengan konflik agama antara warga Muslim
dan Kristen di Palu.


* JAKARTA HENTIKAN BANTUAN UNTUK PENGUNGSI TIMOR TIMUR

Pemerintah Indonesia telah menghentikan bantuan pangan kepada puluhan
ribu pengungsi Timor Timur yang masih berada di Timor Barat. Menurut
pejabat pemda Nusa Tenggara Timur, pemerintah tidak dapat lagi
menganggung para pengungsi yang masih berada di kamp-kamp
penampungan, dan karena itu tugas ini diserahkan kepada PBB. Berbagai
organisasi pemberi bantuan meninggalkan Timor Barat, setelah tiga
pegawai PBB tewas dibunuh. Menurut perkiraan masih ada 70.000
pengungsi Timor Timur di Timor Barat. Pemerintah Jakarta ingin
memindahkan para pengungsi ini ke wilayah lain di Indonesia dan
menutup kamp-kamp penampungan, tetapi tidak jelas kapan hal itu akan
dilaksanakan.


* TES PERTAMA EURO DI TAHUN BARU BERJALAN MULUS

Pergantian mata uang baru di Eropa, Rabu ini berlangsung hampir tanpa
insiden. Hanya satu dua dilaporkan insiden kecil.  Peristiwa
bersejarah pergantian dari mata uang lama ke Euro di 12 negara
anggota Uni Eropa pada umumnya berlangsung mulus. Sebelumnya di
Prancis dan Italia timbul kecemasan, karena para pegawai bank dan
kantor pos menyatakan akan melakukan aksi mogok kerja. Hanya di
beberapa bank dan kantor pos di Italia, timbul kepanikan kecil karena
cadangan Euro mereka habis, setelah penduduk Italia secara massal
mengambil uang Euro.

Di sebagian besar negara, para penduduk masih bisa membayar dengan
mata uang lama hingga akhir Februari mendatang. Hanya tiga negara
anggota Uni Eropa yang tidak ikut serta dengan Euro, yaitu Swedia,
Denmark dan Inggris. Menteri Inggris urusan Eropa Peter Hain,
menyerukan kepada para pemilik toko di negaranya untuk menerima Euro
sebagai alat pembayaran resmi. Sejumlah besar toko-toko di Inggris
menyatakan bersedia, tetapi para konsumen yang membayar dengan Euro
bisa dikenai biaya hingga 8%.


* PERSIAPAN KEDATANGAN PASUKAN PERDAMAIAN DI AFGANISTAN DIMULAI

Di ibukota Afganistan, Kabul tiba para perwira tinggi militer dari 17
negara, yang menyatakan bersedia menyumbangkan tenaga untuk pasukan
perdamaian internasional, ISAF. Mereka mulai mempersiapkan penugasan
4500 tentara yang harus menjamin keamanan di Afganistan. Untuk tiga
bulan pertama pasukan perdamaian ini akan dipimpin oleh Inggris.
Dalam kelompok pertama yang telah tiba di Kabul, terdapat pula
seorang perwira Belanda. Ia adalah komandan dari kontingen Belanda
yang terdiri atas 200 orang, dan akan bekerja sama dengan pasukan
Jerman. Satuan militer Belanda pertama akan berangkat ke Afganistan,
akhir minggu ini.

Selanjutnya pasukan Amerika Serikat dan Afganistan masih terus
memburu pemimpin Taliban Mullah Omar. Milisi-milisi Afganistan akan
membantu tentara marinir Amerika, untuk mempersiapkan serangan di
kota Baghran, yang diduga sebagai tempat persembunyian Mullah Omar.


* SRILANGKA PERLUNAK EMBARGO EKONOMI MENJELANG PEMBICARAAN PERDAMAIAN

Pemerintah Srilangka memperlunak embargo ekonomi di wilayah Utara
negara tersebut, yang dikuasai pemberontak Macan Tamil. Ini adalah
salah satu persayaratan awal sebelum dimulainya pembicaraan
perdamaian. Dengan perlunakan tersebut, maka bisa dilakukan
perdagangan barang, kecuali senjata dan bahan peledak. Sementara
bahan bakar hanya boleh diperdagangkan dalam jumlah terbatas.
Pemerintah baru Srilangka pimpinan Perdana Menteri Ranil
Wickremesinghe menyatakan tujuan utama kabinetnya adalah secepat
mungkin mengakhiri konflik tersebut. Dalam 18 tahun terakhir, konflik
di Srilangka telah mengorbankan nyawa lebih dari 60.000 orang. Para
pemberontak Macan Tamil berjuang untuk negara Tamil merdeka di Utara
dan Timur Srilangka.


* PM INGGRIS AKAN BERKUNJUNG KE INDIA DAN PAKISTAN

Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam beberapa hari mendatang akan
berangkat ke India dan Pakistan, untuk menjadi perantara dalam krisis
antara kedua negara berkekuatan nuklir ini. Tony Blair pertama-tama
akan singgah di New Delhi dan kemudian ke ibukota Islamabad. Tetapi
tidak diberikan rincian waktu, sehubungan alasan keamanan. Perdana
menteri Inggris akan mencoba mempertemukan kedua negara di meja
perundingan, untuk mencegah agar tidak pecah konflik bersenjata.
Ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat sejak bulan
Desember lalu, setelah serangan teroris di parlemen India yang
menewaskan 14 orang. Pemerintah New Delhi menuduh negara tetangganya
ini mendukung organisasi ekstremis muslim yang diduga otak serangan
teroris tersebut. Sementara itu baik India maupun Pakistan tetap
melanjutkan pengiriman pasukan militer ke wilayah perbatasan kedua
negara.


* POLISI AUSTRALIA TAHAN 21 ORANG YANG DIDUGA PENYEBAB KEBAKARAN

Polisi Australia menahan 21 orang yang diduga sengaja menyebabkan
kebakaran hutan di sekitar ibukota Sydney. Di sebuah taman besar di
wilayah pinggiran kota tersebut ditemukan peralatan dan bahan
penyebab kebakaran. Api kebakaran hutan di wilayah tersebut yang
dimulai Selasa kemarin, masih tetap mengancam ratusan rumah tinggal
di pinggiran kota Sydney. Regu-regu pemadam kebakaran mencoba
menjinakkan api dengan menggunakan air dari danau-danau dan
kolam-kolam renang, tetapi cuaca buruk menghalangi usaha mereka. Saat
ini cuaca di Sydney diberitakan sangat panas, angin bertiup kencang
dan tidak ada curah hujan. Ribuan orang terpaksa meninggalkan tempat
tinggal mereka. Kebakaran hutan di Sydney dimulai 10 hari lalu.
Hingga sekarang sedikitnya 300.000 hektar hutan dan 150 rumah tinggal
hangus terbakar.


* EDUARDO DUHALDE PRESIDEN BARU ARGENTINA

Kongres Argentina dalam sidang khusus mereka, mengangkat Eduardo
Duhalde, seorang Senator aliran Peronis sebagai Presiden baru.
Duhalde yang berusia 60 tahun akan bertugas hingga akhir masa
pemerintahan mantan Presiden Fernando de la Rua berakhir, yaitu
Desember 2003. Selain itu tugas utamanya adalah memulihkan ekonomi
Argentina, dan mengakhiri rangkaian kerusuhan. Dalam pidato
pertamanya, Duhalde menyatakan Argentina telah bangkrut, dan akan
secepatnya membentuk pemerintah kesatuan nasional. Selain itu
dinyatakan, pemerintahnya untuk sementara menghentikan pembayaran
utang luar negeri, dan karena itu meminta pengertian masyarakat
internasional. Eduardo Duhalde pernah menjabat sebagai Wakil Presiden
antara tahun 1989 hingga 1991 di bawah mantan Presiden Carlos Menem.
Dua tahun lalu ia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, tetapi
dikalahkan oleh De la Rua.


* YASSER ARAFAT SAMBUT BAIK USAHA PERANTARA AMERIKA SERIKAT

Pemimpin Palestina Yasser Arafat menyambut baik usaha-usaha baru
utusan Amerika Serikat Antony Zinni untuk mencapai gencatan senjata
antara Israel dan Palestina. Kamis besok Zinni akan kembali ke Timur
Tengah, setelah aksi-aksi kekerasan kelihatan mulai berkurang.
Perdana Menteri Israel Ariel Sharon Rabu ini menuntut paling sedikit
harus ada 7 hari tenang, sebelum menyetujui gencatan senjata.
Sementara Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres menamakan sikap
Sharon terlalu dibuat-buat, dan menambahkan gencatan senjata dapat
dimulai dalam beberapa hari mendatang. Setelah itu akan dilaksanakan
rencana Mitchell, yang didukung kedua belah pihak. Rencana tersebut
meliputi penahanan para ekstremis Palestina dan penghentian perluasan
koloni Yahudi di wilayah-wilayah Palestina.


* PENGAMBILAN SUMPAH PRESIDEN BARU ZAMBIA

Levy Mwanawasa, dari Partai MMD yang memerintah diambil sumpahnya
sebagai Presiden baru Zambia. Dalam pemilu presiden minggu lalu, ia
menang tipis dari lawan terpentingnya pemimpin partai oposisi
Anderson Mazoka. Mahkamah Agung Zambia menetapkan bahwa komisi pemilu
nasional akhirnya boleh mengumumkan pemenang pemilu presiden baru.
Sepuluh partai oposisi mengajukan gugatan kepada Mahkamah Agung,
untuk mendesak penghitungan kembali suara, karena diperkirakan banyak
terjadi penggelapan suara. Para pengamat Uni Eropa juga mendesak
dilakukannya penghitungan ulang. Tetapi menurut Mahkamah Agung, dalam
UUD Zambia ditetapkan, presiden baru terlebih dulu harus diambil
sumpahnya, sebelum diajukan keberatan. Puluhan ribu pendukung partai
oposisi berdemonstrasi di jalan-jalan ibukota Lusaka Selasa kemarin
untuk mencegah agar Mwanawasa tidak diambil sumpahnya sebagai
presiden.


* KODAM YANG SUDAH DIGUSUR SOEHARTO INGIN DIHIDUPKAN KEMBALI

Intro: Ketika makin terlihat bahwa Megawati di tahun baru ini akan
makin membutuhkan tentara, maka tentara sendiri seolah memanfaatkan
suasana dengan mengusulkan penghidupan kembali beberapa kodam yang
oleh Soeharto sendiri sebenarnya sudah dihapus. Menariknya yang
sebenarnya mengajukan usul penghidupan kembali kodam ini adalah para
pejabat daerah yang kebanyakan adalah orang-orang Golkar. Akibanya
ada kesan bahwa para pejabat Golkar ini seolah merasa terlidungi
dengan pembentukan kodam baru itu. Beranikah Megawati memenuhi
tuntutan tentara yang lagi-lagi akan menunjukkan bahwa dirinya sangat
tergantung pada militer. Tidaklah mengherankan kalau belakangan
pemerintahan Mega disebut tidak percaya diri. Lebih lanjut laporan
Syahrir dari Jakarta:

Ketua MPR Amien Rais kemarin menilai kebijakan pemerintahan Megawati
seringkali tidak konsisten dan presiden itu gamang dan tak percaya
diri. Menurut Amien kebijakan pemerintah sepanjang tahun 2001 masih
inkonsisten, dan belum menunjukkan perubahan yang berarti. "Kalau
saya memberi opini atau kritik terhadap kebijakan pemerintah,
inkonsistensi sangat menonjol sekali," katanya pada wartawan di
Gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu.

Amien Rais mencontohkan ketidakkonsistenan tersebut pada rencana
kenaikan harga BBM yang berulang kali mengalami penundaan. "Soal BBM,
katanya mau naik Januari, tapi ternyata nggak jadi. Malah katanya mau
dinaikan lagi bulan Februari. Inikan nggak jelas," ujar Amien.
Kemudian tampak juga soal rencana pemberian abolisi kepada mantan
Presiden Soeharto. Dalam kasus itu, terjadi pertentangan siapa
inisiator pemberian abolisi tersebut. "Sekarang, justru muncul
pertentangan soal siapa yang memunculkan pemikiran itu. Padahal semua
itu sudah jelas berasal dari satu sumber, yaitu pemerintah sendiri,"
katanya.

Ketakkonsistenan juga tampak dalam rencana kunjungan ke Papua dan
sikap terhadap IMF. Kunjungan ke Papua yang dibatalkan kemudian
ditandaskan tidak dibatalkan namun hanya ditunda, namun kapan
kunjungan itu akan dilakukan tak dibuat jadwal pastinya. Sedangkan
sikap terhadap IMF seperti benci dan cinta. Menurut Ketua Umum PAN
ini diantara presiden dengan menteri-menterinya tampak saling lempar
tanggung jawab dalam soal abolisi. "Tampak sekali pemerintahan
Megawati lemah lunglai."

Amien berharap pemerintah Mega segera mengubah sikapnya. Dia khawatir
jika sikap inkonsistensi itu terus berlanjut akan memperburuk kondisi
bangsa yang kini masih terpuruk serta terjadinya kegoncangan politik.
Pihak PAN memang melihat, selama ini pemerintahan Megawati belum
mampu menunjukkan perubahan yang signifikan. Jika hal itu berlanjut,
maka diperkirakan tidak akan ada perubahan yang berarti sepanjang
tahun 2002. Menjawab suatu pertanyaan, apakah kabinet Megawati solid,
Amien mengatakan, ia tidak bisa menilai apakah pemerintahan solid
atau tidak, apakah "united" atau "disintegrated". "Yang saya lihat
hanya lahiriahnya saja, yang tampak inkonsisten itu" katanya.
Sedangkan seorang Ketua PAN  menyesalkan sikap Hendropriyono, yang
memimpin BIN. Dalam setiap sidang kabinet Hendro nampak terlalu
dominan dan ikut campur dengan segala macam permasalahan.

Kritikan pihak PAN kemarin langsung dibantah wakil sekjen PDIP,
Pramono Anung. "Tidak benar presiden itu gamang", katanya. Menurut
Pramono, soal rencana pemberian abolisi terhadap mantan Presiden
Soeharto, yang oleh pihak PAN dinilai sebagai bukti kegamangan
pemerintah, itu tidak benar. "Sama sekali tak benar abolisi itu
datang dari presiden," kata Pramono. Yang jadi pemikiran, kata
Pramono jangan sampai mantan presiden meninggal saat statusnya
tersangka. "Hal itu berlaku bagi siapapun, termasuk Gus Dur, Habibie,
dan Pak Harto."

Berbicara mengenai ledakan-ledakan bom pada malam tahun baru lalu,
Pramono Anung melihatnya sebagai bukti masih adanya pihak yang tidak
menginginkan terwujudnya stabilitas politik. Ledakkan bom yang
memanfaatkan momentum tahun baru adalah masalah politik yang
bertujuan menggoyang pemerintahan Presiden Megawati sekarang ini.
Kalangan diplomat justru menilai ledakan-ledakkan bom utamanya di
Palu sebagai tekanan agar Megawati menyetujui dihidupkannya kembali
Kodam-Kodam di daerah. Di Sulawesi Utara dan Tengah serta Aceh.
Bahkan ada yang menduga jika jabatan Panglima TNI diserahkan kembali
kepada Angkatan Darat, maka peledakan-peledakkan dan konflik sara
langsung akan terhenti.

Sementara itu, pihak Departemen Pertahanan kemarin mengakui telah
menerima  permintaan pembentukan Kodam di Propinsi Nangroe Aceh
Darussalam. Hal itu diungkapkan Menhan Matori Abdul Djalil kemarin.
"Masalah pembentukan kodam, Depham bisa terima karena itu merupakan
tuntutan dari masyarakat dan pemerintah setempat. Sampai hari ini
mereka merasa bahwa peranan kodam khususnya dalam menghadapi
permasalahan di daerah Aceh sangat bermanfaat," ujarnya. Ditambahkan
beberapa hari yang lalu Matori didatangi oleh gubernur, wagub dan
pimpinan DPRD NAD untuk menyampaikan keinginan pemda dan unsur
masyarakat tentang perlunya kodam di Aceh. "Saya selaku Menhan setuju
dan mendukung penuh permintaan ini. Kita akan berusaha untuk
membicarakan di tingkat pemerintah. Sekarang ini gagasan pembentukan
kodam datang dari daerah," ujarnya.

Sebelumnya tokoh pemuda Golkar dan Gubernur Aceh saat ini Abdullah
Puteh menjelaskan bahwa pentingnya berdirinya kodam di Aceh karena
dapat  mengendalikan pasukan yang telah berada di Aceh. "Kita punya
pasukan di lapangan. Kodam itu perlu untuk pengendalian. Kalau di
Medan jauh," kata Abdullah Puteh kemarin di Jakarta.

Di tempat terpisah mantan Menteri Otonomi Daerah, Riyas Rasyid,
menjelaskan bahwa pembentukan kodam perlu mendapat pertimbangan
karena penanganan masalah keamanan yang sudah berlarut-larut agar ada
institusi yang otoritatif dalam persoalan keamanan. Sedangkan AM
Fatwa, Wakil Ketua DPR RI yang juga dari PAN, yakin bahwa memang
rakyat Aceh yang menghendaki Kodam diidirikan kembali di Aceh. Namun
para mahasiswa di Banda Aceh membantah hal itu. Yang menyetujui
adanya Kodam hanya Gubernur, bupati, anggota-anggota DPRD serta
keluarga mereka. Mereka pun didukung elit politik Golkar asal Aceh
yang ada diibukota, kata Sofyan, seorang mahasiswa Aceh.


* PENGADILAN AD HOC HAM PERWIRA TINGGI TNI DINANTIKAN DENGAN
PESIMISME

Intro: Beberapa orang perwira TNI, antara lain Mayjen Adam Damiri
akan diseret ke pengadilan ad hoc hak-hak asasi manusia yang digelar
15 Januari mendatang, karena pelanggaran hak-hak asasi manusia di
Timor Timur pasca referendum 1999. Inilah untuk pertama kalinya
seorang perwira tinggi TNI dimintai pertanggungjawabannya untuk
masalah pelanggaran hak-hak asasi manusia. Walau begitu, ternyata
para pegiat hak-hak asasi manusia tetap pesimis, seperti berikut
diungkapkan oleh Bonar Tigor Naipospos dari Solidamor di Jakarta:

Bonar Tigor Naipospos [BTN]: Yang menarik dari pengadilan ini menurut
saya adalah, karena pengadilan ini akan bersifat terbuka. Untuk
pertama kalinya, saya pikir, masyarakat Indonesia bisa melihat
bagaimana seorang perwira militer diajukan ke pengadilan karena
melanggar hak asasi manusia. Tapi dari sisi lain saya melihat bahwa
pengadilan terhadap Adam Damiri, seharusnya tidak berhenti pada Adam
Damiri, tetapi mengejar lagi kepada mereka yang bertanggung jawab
pada posisi komando.Jadi saya khawatir bahwa pengadilan terhadap
sejumlah perwira ini, hanya sekadar mengorbankan perwira-perwira pada
tingkat operasional. Sementara para pengambil keputusan tidak ada
satu tuntutan apa pun.

Radio Nederland [RN]: Jadi maksudnya ini anda menunjuk pada panglima
waktu itu, Jenderal Wiranto begitu maksudnya?

BTN: Seingat saya dari beberapa bukti-bukti yang dikumpulkan oleh KPP
HAM, memperlihatkan bagaimana ada suatu skenario dan instruksi
misalnya dari kantor Menko Polkam dan Mabes ABRI, untuk melakukan
misalnya pembumi-hangusan Timor Timur kalau dia pro-intengrasi
mengalami kekalahan. Dan ini kan ada semacam suart yang pada waktu
itu keluar dari kantor menteri Polkam. Dan kelihatannya pihak
Kejaksaan kok tidak mengejar sampai sejauh itu. Dan selalu yang
menjadi perdebatan di Indonesia ini adalah tanggung jawab komando.
Tanggung jawab komanda pada siapa sebetulnya. Nah kalau tangung jawab
komando kita persalahkan maka seharusnya panglima teringgi TNI
Jenderal Wiranto juga harus mempertanggungkawabkan pelaksanaan
operasi ini. Dan ini kelihatannya tidak ada upaya-upayta kebijaksaan
ke arah sana.

RN:Sementara itu dari pengungkapan mengenai skandal Bulog itu juga
sudah jelas bahwa Jenderal Wiranto sendiri memang menerima dana untuk
operasi ini?

BTN: Nah ini juga yang saya pikir yah pihak kejaksaan sebenarnya
menutup mata untuk bukti-bukti ini. Karena satu berarti ini kan ada
skandal penyimpangan keuangan negara dan tidak ada tanggung jawabnya.
Dan ketiga biaya operasional ini kan menunjukkan nahwa Wiranto secara
tidak langsung terlibat dalam operasi pembumihangusan Timor Timur.
Seharusnya pihak Kejaksaan secara cerdik mampu untuk menyidik dan
mengungkap kasus ini.

RN: Anda banyak menyoroti aspek Kejaksaannya, tetapi tentu saja
pengadilan ini bukan dari segi kejaksaan tapi juga dari segi hakim.
Dan ini baru pertama kali ada pengadilan seperti ini, bagaimana
menurut anda, apa yang bisa diharapkan dari penampilan hakimnya?

BTN: Sampai sekarang ini kita belum tahu, siapa hakim-hakim ad hoc
yang dipilih oleh Mahkamah Agung, hanya dari media massa kita
mengetahui bahwa Ketua MA Bagir Manan mengatakan bahwa Presiden
Megawati tinggal menandatangani nama-nama hakim-hakim tersebut.
Sementara banyak kritikan bahwa pemilihan hakim agung tersebut tidak
transparan, publik tidak dilibatkan, kemudian kita tidak pernah tahu
bagaimana reputasi dan etika mereka. Sementara pihak lain itu juga
tahun bagaimana pihak Mahkamah Agung misalnya untuk kasus Tommy
melakukan kesalahan-kesalahan. Jadi ini memang saya pikir kita tidak
bisa mengharapkan keadilan bisa terkuak dari proses hukum Indonesia.
Jadi saya mengatakan bahwa kita akan melihat bagaimana pelaksanaan
pengadilan HAM Ad Hoc yang akan dilangsungkan tanggal 15 ini, tapi
kami percaya bahwa seharusnya pihak komunitas internasional lebih
terlibat untuk menekan pemerintah Indonesia untuk secara
sungguh-sungguh menegakkan keadilan.

RN: Dan memang seperti anda katakan, Indonesia sendiri tidak bebas
dalam melaksanakan pengadilan ini. Karena masyarakat internasional
menyorotinya?

BTN: Ya. Dan kalau dari segi apa pun kita pesimis bahwa pengadilan
ini akan berlangsung secara transparan dan keadilan bisa ditegakkan.
Tapi sekali lagi bahwa ini kan semacam test case bagi Indonesia. Dan
saya pikir juga dunia internasional menunggu pengadilan ini sampai
sejauh mana. Dan kalau pengadilan Indonesia itu tidak sesuai dengan
keadilan, saya pikir sudah saatnya juga komunitas internasional untuk
memikirkan bahwa kemungkinan untuk adanya pengadilan internasional
untuk kasus Timor Timur.

RN: Anda pesimis dan mengharapkan pengadilan internasional. Tapi ini
kan langkah besar dan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya
dalam sejarah pengadilan di Indonesia.

BTN: Ya betul. Saya pikir memang kalau dilihat dari sudut itu, bisa
dikatakan inilah untuk pertama kali satu pengadilan yang bersifat
terbuka dan publik bisa melihat sampai sejauh mana perwira militer
yang bertanggung jawab atas kejahatan HAM diadili. dari segi ada
sudut positifnya. Memang betul. Tapi dari segi lain, dari instrumen
hukum banyak pengamat dan juga pakar hukum merasa pesimis keadilan
bisa ditegakkan melalui pengadilan ad hoc ini. Jadi saya pikir memang
kita semacam memberikan sinyal positif, tapi di pihak lain kita terus
akan mengamati sampai sejauh mana konsep pengadilan HAM tersebut. Dan
saya juga berharap ada tekanan-tekanan, bukan hanya dari dalam negeri
tetapi juga dari komunitas internasional, agar pengadilan HAM di
Indonesia bisa berjalan sesduai dengan prosedur. Karena kalu kita
mengingat misalnya bagaimana pengadilan untuk kasus pembunuhan para
petugas UNHCR di Kupang, di mana para pelakunya hanya diganjar dengan
hukuman yang sangat ringan. Ini kan sangat jauh dirasakan keadilan.
Saya harap untuk yang ini tidak akan terulang lagi.

Demikian Bonar Tigor Naipospos, pegiat HAM dari Solidamor di Jakarta.
Sikap pesimis juga dikemukakan oleh Johnson Panjaitan dari PBHI di
Jakarta:

Johnson Panjaitan [JP]: Ya, tampaknya pengumuman ini masih
mengindikasikan bahwa problemnya hanya sekitar problem-problem teknis
yang menjadi tanggung jawab individu-individu yang berada di
lapangan. Padahal yang terjadi itu adalah sebuah kondisi yang sangat
sistematis terorganisir begitu, yang seharusnya menjadi tanggung
jawab command responsibility. Bukan hanya pada tingkat lokal, tapi
seharusnya pada tingkat state (negara, Red.)

RN: Maksudnya pemegang komando, gitu ya?

JP: Ya betul, karena saya kira apa yang terjadi itu bukanlah
semata-mata ditentukan oleh komando lokal, tapi itu sudah pada
tingkat state yang lebih luas.

RN: Walaupun ini bisa disebut sebagai perkembangan positif, tapi toh
anda tetap pesimis ya?

JP: Saya tetap pesimis karena begini, biar bagaimana pun, kan target
kita adalah, selain penghapusan impunity, juga kan bagaimana kita
sebagai bangsa yang beradab mampu menggelar pengadilan HAM sehingga
rasa keadilan dipenuhi dan apa yang terjadi sungguh-sungguh terlihat.
Bukan hanya sekedar menggelar pengadilan, kemudian ada tersangkanya,
kemudian menghukum, tanpa kita bisa membongkar motip, membongkar
pertanggungjawaban apa-apa.

RN: Dan anda nampaknya meletakkan ini pada pundak kejaksaan ya, yang
akan melancarkan dakwaan terhadap mereka?

JP: Betul, karena memang kan ujung tombak seluruh proses bahan mentah
sampai dibawa ke pengadilan, itu berada di tangan kejaksaan. Jadi
saya kira inilah justru keanehan peradilan HAM di negara kita. Jadi
negara sepertinya mengadili negara. Jadi wajar saja kalau
sebelum-sebelumnya ada pembelaan supaya terlihat tanggung jawab
negara itu bisa terlepas.

RN: Tetapi dalam pengadilan, hakimnya juga memegang peran penting
kan?

JP: Iya, tapi biasanya hakim-hakim kita kan hakim-hakim yuridis
formal. Jadi dia merasa apa yang diadili itu hanya sekitar berita
acara pemeriksaan. Kalau berita acara pemeriksaannya cuma A B C, maka
yang mengadakan periksa hanyalah A B C. Kita tidak pernah melihat
hakim-hakim yang sungguh mendekati rasa keadilan masyarakat, sehingga
dia mengelaborasi gitu ya. Atau hakimnya juga belajar dari
kasus-kasus peradilan HAM di tingkat internasional, kemudian berusaha
menerapkannya di sini. Saya tidak melihat ada upaya-upaya itu.

RN: Bagaimana soal penunjukan hakimnya. Ini kan nampaknya pihak
Mahkamah Agung sudah begitu bangga gitu, dengan masalah penunjukan
hakimnya. Katanya bahkan Presiden Megawati tinggal tanda tangan saja
soal hakim-hakim ini.

JP: Mana? Sampai sekarang kan Presiden belum mengeluarkan Keppres
untuk hakim-hakim ad hoc maupun hakim-hakim yang permanen. Jadi saya
nggak tahu berapa lama lagi nanti setelah berkas perkara itu
dinyatakan sudah selesai oleh Kejaksaan Agung, kemudian dilimpahkan
kepada pengadilan, kemudian menentukan siapa majelis hakimnya,
kemudian menentukan kapan hari sidangnya. Sayang, saya melihat akan
terjadi dalam waktu dekat apalagi menyebut-nyebut tanggal 15, saya
kira itu sesuatu yang nggak bisa terkejar.

RN: Tetapi kenyataan bahwa Indonesia bisa sampai menyelenggarakan
pengadilan ini, itu kan karena ada tekanan internasional?

JP: Karena ada janji internasional, bukan karena ada tekanan
internasional. Saya tidak melihat ada tekanan internasional yang
begitu kuat terhadap Indonesia sekarang-sekarang ini. Yang ada adalah
janji pemerintah Indonesia di internasional, bahwa pemerintah
Indonesia pada waktu masa pemerintahan Gus Dur, kan Marzuki Darusman
sebagai Jaksa Agung yang berjanji supaya masyarakat internasional
memberikan kesempatan pemerintah Indonesia mengadili pelaku-pelakunya
di dalam negeri. Walaupun akhirnya dalam sistem yang amburadul
seperti sekarang ini.

RN: Ya, dalam keadaan itu nampaknya keadilan juga belum akan terwujud
ya?

JP: Ya, anda lihat saja, coba, betapa sebuah kejahatan yang begitu
sangat sistematis, pelaku-pelakunya masih menjabat posisi-posisi
strategis, gitu. Jadi walaupun bisa digelar, saya menganggap ini
seperti pagelaran musik saja yang belum pernah terjadi di Indonesia,
dan sekarang sudah terjadi gitu. Soal substansinya itu apakah
menghibur menyakitkan atau membuat orang sedih, saya juga pesimis.

RN: Menurut anda apakah bentuk pengadilan semacam ini tidak akan
membawa dampak pada masalah yang sudah anda sebut tadi itu, impunity,
jadi pelanggaran yang tidak dihukum itu, terutama yang selama ini
banyak dilakukan oleh tentara?

JP: Saya kira yang justru terjadi adalah itu, jadi proses hukum ini
seperti yang mahir dilakukan oleh Orde Baru, belakangan ini selama
tiga setengah tahun proses hukum justru dijadikan alat untuk
membebaskan. Dan kelebihannya adalah proses hukum yang membebaskan
itu kan tidak bisa dituntut lagi. Itu yang dia mau kunci kan. Walau
pun nanti mendapat tekanan-tekanan dari pejuang-pejuang hak asasi,
yang berusaha mengevaluasi proses itu. Apakah sesuai dengan standar
hukum internasional atau tidak?

RN: Anda nampaknya sangat pesimis sekali dari segi tekanan
internasional dalam sehal ini.

JP: Betapa saya tidak ada harapan untuk optimis, karena orang-orang
yang bertanggung jawab itu menduduki posisi-posisi penting. Bahkan
secara sistem, mereka itu ditempatkan pada posisi-posisi strategis.
Jadi bagaimana mungkin kita bisa mengadili para penjahat yang sungguh
sangat profesional dan berkuasa begitu untuk mendapatkan sebuah
kebenaran dan keadilan bagi rakyat. Saya kira itu bermimpi kalau kita
mengharapkan itu.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke