---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 03 Januari 2002 14:40 UTC



** OTAK KEJAHATAN DI TIMOR TIMUR AKAN DIADILI

** KEPALA DINAS RAHASIA TALIBAN TEWAS

** PERTEMUAN MUSHARRAF DAN ZHU DI BEIJING

** UTUSAN KHUSUS AMERIKA KEMBALI MELAWAT KE TIMUR TENGAH

** TOPIK GEMA WARTA : WALAU TIDAK JUGA DATANG MEGAWATI KONON PUNYA
DUA PENDEKATAN UNTUK PAPUA

** TOPIK GEMA WARTA: BULAN MADU KHALAYAK DENGAN MEGAWATI AKAN SEGERA
BERAKHIR



* OTAK KEJAHATAN DI TIMOR TIMUR AKAN DIADILI

Tigapuluh hakim di Indonesia telah ditunjuk untuk pengadilan ad hoc
HAM. Mereka ditunjuk untuk mendengar keterangan mereka yang
bertanggungjawab akan pertumpahan darah di Timor Timur pasca
referendum Agustus 1999. Sudah bertahun-tahun organisasi HAM
internasional mendesak Indonesia mengadili otak pelanggaran hak asasi
manusia di sana. Diperkirakan pengadilan ad hoc ini akan diresmikan
akhir bulan ini. Namun sebelum itu presiden Megawati harus menyetujui
penunjukkan nama-nama hakim.


* KEPALA DINAS RAHASIA TALIBAN TEWAS

Kepala dinas rahasia Taliban, Qari Ahmedullah, tahun lalu tewas pada
pemboman Amerika. Demikian ditegaskan jurubicara pemerintah sementara
Afghansitan. Ketika Amerika membom rumah komandan Taliban tidak lama
setelah Natal, Ahmedullah sedang berada di sana. Ia dikenal sebagai
orang yang keji. Dinas rahasia yang dikepalainya itu sering
menganiaya dengan antara lain menyetrum orang.
Sementara itu pembajak ke 20 menolak memberi keterangan apapun di
pengadilan Amerika Serikat. Ia adalah Zacarias Moussaoui, warga
Perancis asal Maroko berumur 33 tahun. Ia dituduh terlibat serangan
11 September. Bila pada hari itu ia tidak ditangkap, karena
berkas-berkasnya tidak beres, maka ia ikut dalam pembajakan pesawat.
Hakim memutuskan proses peradilan terhadap dirinya akan berlangsung
Oktober.


* PERTEMUAN MUSHARRAF DAN ZHU DI BEIJING

Presiden Pakistan Pervez Musharraf, hari Kamis ini bertemu dengan
P.M. Zhu Rongji di Beijing. Kedua kepala negara itu akan membicarakan
ketegangan antara Pakistan dan India yang timbul setelah serangan di
parlemen India bulan lalu. India menuduh Pakistan mendukung kelompok
militan Islam yang diduga melakukan serangan itu. Cina khawatir
ketegangan itu akan memuncak dan coba membuka pembicaraan antara ke
dua negara bersangkutan. Setelah bertemu dengan P.M. Cina, Musharraf
bertolak  menuju Kathmandu, Nepal tempat diselenggarakan kkt
negara-negara Asia mengenai perdagangan bebas. Menurut harian New
York Times, Musharraf menugaskan dinas rahasia Pakistan menghentikan
dukungan pada kelompok militan di Kashmir. Ini adalah perubahan besar
dalam politik Pakistan.


* UTUSAN KHUSUS AMERIKA KEMBALI MELAWAT KE TIMUR TENGAH

Israel menarik mundur pasukan-pasukannya dari Jenin dan beberapa
bagian di Ramallah, dua kota di tepi barat sungai Yordan. Penarikan
mundur itu dilakukan beberapa jam setelah kedatangan utusan Amerika
untuk Timur Tengah Anthony Zinni. Zinni meninggalkan Timur Tengah
selama beberapa waktu. Selama dua minggu lalu keadaan di sana cukup
tenang, oleh karena itu Zinni hendak mencapai gencatan senjata antara
Israel dan Palestina. P.M. Israel Ariel Sharon, hari Rabu kemarin
mengatakan bahwa gencatan senjata baru bisa dicapai bila keadaan
tenang sepenuhnya selama 7 hari berturut-turut. Mentri Luar Negeri
Israel Shimon Peres mengatakan sikap demikian adalah keras kepala,
dan menurutnya gencatan senjata bisa dicapai dalam beberapa hari
mendatang. Pada invasi di bagian selatan tepi barat sungai Yordan,
hari Rabu malam lalu empat warga Palestina ditahan. Mereka dituduh
anggota kelompok Jihad. Diduga mereka terlibat aksi-aksi teror
terhadap Israel.


* KEBAKARAN HUTAN DI AUSTRALIA

Ribuan penduduk di pantai Sussex Inlet, yang terletak di selatan
Sydney malam lalu tidur di pantai, karena ancaman kebakaran hutan.
Sekurang-kurangnya 12 rumah habis terlahap api. Sejauh diketahui
tidak ada korban manusia. Kangguru dan koalapun mencari tempat yang
aman di pantai. Di beberapa tempat di sekitar Sussex Inlet terdapat
titik-titik kebakaran baru. Polisi telah menahan 21 orang yang
dicurigai menyulut kebakaran hutan ini. Diantara mereka 14 masih di
bawah umur, beberapa bahkan berumur 9 tahun.


* RENCANA PENCULIKAN DI FIJI

Polisi Fiji menangkap empat pria yang diduga akan menculik P.M.
Laisenia Qarese dan beberapa pejabat tinggi lain. Menurut polisi,
dengan demikian mereka hendak memaksa pemimpin kudeta George Speight
dibebaskan. Sementara itu mereka telah dibawa ke pengadilan dan
mengaku tidak bersalah. Speight sudah sementara lama meringkuk di
penjara karena melakukan perebutan kekuasaan dua tahun lalu. P.M.
Fiji ketika itu Mahendra Chaudry dan kabinetnya disandera olehnya
selama dua bulan.  Proses peradilan terhadap Speight akan berlangsung
bulan depan.


* PENYELIDIKAN KEBAKARAN DI PERU

Kehakiman Peru akan mengadakan penyelidikan siapa yang
bertanggungjawab akan kebakaran yang terjadi di pusat pertokoan di
Lima minggu lalu. Demikian diumumkan oleh presiden Alejandro Toledo.
Paling kurang 270 orang meninggal akibat kebakaran tersebut.
Sementara ini belum dapat dipastikan berapa jumlah orang yang belum
diketemukan akibat kebakaran itu. Dugaan berkisar antara 400 sampai
lebih dari 1000. Korban sulit diidentifikasi karena jenazah para
korban telah hangus. Kebakaran di pusat pertokoan di Lima itu terjadi
karena seorang penjual kembang api menyalakannya untuk memperlihatkan
pada pembeli.


* WALAU TIDAK JUGA DATANG MEGAWATI KONON PUNYA DUA PENDEKATAN UNTUK
PAPUA

Intro: Mulai kemarin, Papua sebenarnya sudah memperoleh otonominya.
Tetapi otonomi ini banyak dipertanyakan, karena Presiden Megawati
membatalkan rencananya berkunjung ke propinsi paling timur ini untuk
menyerahkan otonomi itu. Menurut John Rumbiak dari LSM Elsham di
Jayapura, walaupun tidak kunjung datang ke Papua, pemerintahan
Megawati sebenarnya sudah mempersiapkan dua pendekatan. Apa saja
pendekatan itu? Lebih lanjut berikut John Rumbiak:

John Rumbiak [JR]: Ya, presiden datang atau tidak itu bukan soal.
Yang paling pokok itu kan sudah diundangkan, itu yang jadi isyu,
kecuali kalau belum diundangkan. Itu sih cuma silaturahmi saja. Bagi
saya itu tidak penting. Yang penting itu sudah diundangkan. Dan yang
kedua itu dilawan rakyat. Dua itu saja yang bermasalah. Itu mesti di
pecahkan.

Kemudian hal berikut yang harus diperhatikan adalah pertikaian antara
 militer sendiri yang dulunya begitu bebas punya konsesi di Papua,
terutama konsesi-konsesi ekonomi sekarang dengan hadirnya otonomi,
terus itu menjadi penghambat bagi kemajuan milliter di Papua. Kalau
dulu kan mereka begitu bebas saja mendapat konsesi di perusahaan
kayu, perusahaan tambang dan segala macam kegiatan ekonomi di sini.
Tapi dengan peraturan baru kepentingan-kepentingan ekonomi mereka
terpotong. Dan saya rasa itulah yang menjadi masalah, ketika
orang-orang tidak puas bermain maka bisa jadilah korban seperti Theys
Eluay dll, rakyat  akan dikorban. Bagi saya itu yang penting.

Rakyat di Republik Indonesia harus mengerti ada sejarah yang salah
dibuat masyaraksat internasional terhadap rakyat Papua, karena itulah
sumber persoalan. Itu yang harus diakui.  Itu nomor satu. Lalu yang
kedua kekejaman selama 40 tahun integrasi dengan Indonesia terjadi
kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Papua, melalui pendekatan
militerisme yang diterapkan Jakarta pada Papua. Tidak bisa dengan
mengatakan bahwa dengan adanya otonomi semua itu bisa berubah.

Radio Nederland [RN]: Apakah kemerdekaan bisa merupakan jawaban
terhadap semua ini?

JR: Saya tidak bicara kemerdekaan. Anda jangan bicara mengenai
kemerdekaan, saya bukan aktivis politik Papua Merdeka. Saya bicara
tentang kebenaran yang harus ditegakan dulu di muka hukum. Inilah
yang kami dorong supaya terjadi dialog yang substansial, yang
demokratis yang adil, di mana rakyat Papua harus mendapat penjelasan
dari pihak-pihak yang terlibat dalam persoalan sejarah Papua. Ketika
itu jelas, maka kita bisa mengurangi konflik. Sekarang tidak, terjadi
tarik menarik oleh kepentingan-kepentingan di atas yang merugikan
rakyat kecil di bawah.

RN: Apakah pembatalan kedatangan Presiden Megawati ini berhubungan
dengan konflik-konflik diatas itu?

JR: Saya rasa jelas sekali. Rakyat Papua menolak dengan tegas
kedatangan presiden Megawati kalau tidak ada jawaban atas pembunuhan
Ketua Dewan Presidium Papua Theys Eluay. Yang kedua rakyat Papua
menolak dengan tegas sekali tawaran otonomni itu. Dua hal itu yang
terjadi.  Masyarakat di sini menolak kunjungan presiden Megawati
Soekarnoputri. Karena toh sekarang bisa melihat di media massa
presiden Megawati Soekarnoputri terus mendukung militer untuk
menghadapi apa yang dia sebut sebagai separatis. Bahkan dia
mengatakan jangan sampai TNI  takut melakukan pelanggaran HAM.

RN: Tapi di lain pihak hubungan presiden Megawati dengan rakyat Papua
juga tidak pernah mesra, paling tidak semesra hubungan rakyat Papua
dengan presiden sebelumnya, presiden Wahid waktu itu?

JR: Ya memang jelas Megawati bisa terlihat dari karakter pribadinya
yang nasionalis. Dia kan seorang nasionalis. Kedua dia menjaga karya
ayahnya, presiden pertama Indonesia Soekarno, yang berhasil
menyatukan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan
kekuatan militer yang berikut. Dan untuk itu dia sangat tergantung
dari militer di Republik Indonesia, itu pandangan Megawati.

Kami tidak terkejut, apa yang Megawati sedang perkenalkan di Papua
sebenarnya dua pendekatan atau dua ujung tombak. Yang pertama adalah
mengedepankan represi untuk menebar ketakuan  di tengah rakyat Papua,
dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang represif seperti
sikapnya yang jelas dalam pidatonya pada 16 Agustus 2001 lalu.
Kunjungannya pada bulan Mei 2000 lalu ke Papua, yang hasil
kunjungannya diperdebatkan dalam sidang tahunan MPR untuk menyikapi
gerakan separatis di sini. Itu sudah jelas.

Lalu yang kedua setelah menebar ketakutan, menangkap aktivis-aktivis
politik, melakukan penurunan bendera secara paksa, yang memprovokasi
rakyat, lalu banyak yang ditangkap, disiksa ada yang dibunuh. Bahkan
puncaknya ketua Dewan Presidium Papua dibunuh lantaran kebijakan
seperti itu. Kemudian di atasnya  otonomi khusus ditawarkan, di
tengah rakyat yang sudah tidak punya pemimpin karena pemimpinnya
dibunuh, dipenjara, berada dalam keadaan tidak pasti, frustrasi, dan
marah.

Di sinilah yang saya khawatirkan kondisi psykologi massa seperti itu
sangat labil dan sangat riskan sekali untuk saat-saat tertentu bisa
terjadi konflik. Itu yang bakal terjadi di Papua. Pemerintah boleh
katakan bahwa otonomi, tidak ada pertanyaan lagi, karena
undang-undang sudah dikeluarkan. Dan per 1 januari 2002 akan
dijalankan, tapi rakyat Papua akan tetap menolak. Di situlah
kekhawatiran saya karena semua tidak mau bicara, semua tidak mau
duduk sejajar dan berbicara.


* BULAN MADU KHALAYAK DENGAN MEGAWATI AKAN SEGERA BERAKHIR

Intro: Di tahun baru ini, kritik terhadap pemerintahan Megawati
semakin gencar saja. Bahkan nampaknya bulan madu antara khalayak
dengan pemerintahan Megawati akan sama sekali berakhir, begitu harga
BBM akan dinaikkan. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari
Jakarta:

Sementara Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menyatakan
pemerintah dengan DPR sudah menyetujui kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM), Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan siap
mengantisipasi keamanan berkaitan dengan kenaikan harga BBM.
Menurutnya, pemerintah juga tidak perlu membentuk panitia untuk
mengantisipasi implikasi kenaikan tersebut, karena aparat keamanan
otomatis akan bekerja dengan baik untuk mensukseskan kebijakan
pemerintah.

Susilo Bambang Yudhoyono: Apa pun yang telah diputuskan oleh
pemerintah, adalah kewajiban penegak hukum dan aparat keamanan untuk
mengamankan kebijakan itu. Tentu selalu ada implikasinya.

Yudhoyono tidak akan melarang demonstrasi menentang kenaikan harga
BBM. Dia hanya mengimbau agar demo tersebut dilakukan dengan tertib,
sesuai aturan. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Purnomo
Yusgiantoro sudah mengatakan bahwa kenaikan harga BBM dipastikan pada
Januari ini, meski pun kenaikannya tidak akan sebesar 30% sebagaimana
amanat APBN 2002. Meski demikian, nampaknya kenaikan harga BBM bisa
dijadikan alasan bagi kekuatan-kekuatan politik anti Mega untuk
menggoyang pemerintahan suam-suam kuku ini. Apalagi mereka sudah
melihat kejadian-kejadian di Argentina, di mana hanya dalam waktu
singkat pemerintah yang gagal menurunkan harga-harga bisa
ditumbangkan oleh massa rakyat yang marah.

Kelompok-kelompok politik yang anti Megawati bisa bergabung dengan
partai-partai yang meski duduk di dalam kabinet, namun perlu
memperkuat posisi mereka menghadapi Pemilu 2004. Bulan madu
masyarakat dengan Megawati benar-benar akan berakhir sesudah BBM dan
TDL secara resmi dinaikkan. Suaminya sendiri, Taufik Kiemas sudah
mengakui bahwa partai Megawati dahulu menang karena rakyat kasian
dengan Megawati yang ditekan Soeharto. Tetapi sekarang ini
sebagaimana dikatakan seorang tokoh PKB, Effendy Choirie, setelah
Megawati menjadi presiden, rakyat kecewa dan tidak mendukungnya lagi.


Rakyat tadinya banyak berharap dari kabinetnya Megawati yang punya
"the dream team". Tetapi sekarang tim itu menjadi bahan tertawaan
orang. Menurut pencetus ide Golongan Putih semasa Soeharto, Arief
Budiman, sekarang Menko Perekonomian Dorojatun dan kawan-kawannya
sudah jadi bahan ejekan. Mereka sama dengan Megawati, kurang sensitif
terhadap kemiskinan. Ia memperkirakan, Megawati yang senang
berkompromi dengan Orde Baru dan Militer itu akan jatuh sebelum 2004.


Kalangan PKB justru menganggap Megawati mirip dengan Orde Baru. PKB
memang punya pengalaman dengan Orde Baru. Karena Gus Dur terlalu lama
beraliansi dengan Orba sehingga ia cepat jatuh. Megawati pun saat ini
selain bergandengan tangan dengan orang-orang Orde Baru, kini juga
senang membela kepentingan kalangan kapitalis. Harapan rakyat pun
tidak sesuai dengan kenyataan. Maka rakyat pun kecewa. Selama
berkuasa pemerintahan Mega tidak melakukan perubahan apa-apa. Ia pun
membangun kultur feodal yang lama dalam bentuk baru, ujar Effendy
Choirie kepada pers. Kebijakan ekonominya tidak berpihak kepada
rakyat. Buktinya sektor riil yang berada pada rakyat, tidak
memperoleh perhatian. Mega pun tidak punya inisiatif. Pemberantasan
KKN pun tersendat karena Jaksa Agung yang dipilihnya berasal dari
kalangan Orde Baru.

Kehidupan politik saat ini hanya mempertontonkan pemain-pemain yang
bermain-main dengan formalitas dan prosedural demokratis, tetapi
tidak memiliki makna, substansi dan moralitas politik yang dibutuhkan
bagi penegakkan kedaulatan rakyat, perwujudan kesejahteraan umum dan
keadilan sosial. Akibatnya kehidupan politik sarat dengan permainan
jabatan, kekuasaan dan uang yang semakin memperburuk kehidupan
bangsa. Kehidupan ekonomi berlanjut dalam strategi dan gaya Orde
Baru. Ini makin meningkatkan pengangguran dan memperbanyak jumlah
anggota masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara
tidak terlihat langkah strategis alternatif dan kebijakan terobosan
untuk memperbaiki keadaan. Masyarakat kehilangan harapan dan di
ambang keputusasaan. Demikian antara lain tanggapan kelompok Petisi
50 atas keadaan politik saat ini.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke