---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 14 Januari 2002 15:40 UTC



** PRESIDEN  MEGAWATI SOEKARNOPUTRI SETUJUI PENGANGKATAN 18 HAKIM HAM
AD HOC

** PAKISTAN SERUKAN INDIA AGAR TARIK MUNDUR PASUKANNYA

** SEJUMLAH WARGA ASING DITANGKAP DI AFGANISTAN

** KOREA SELATAN SERUKAN AMERIKA AGAR PERLUNAK SIKAPNYA TERHADAP
PYONG YANG

** TOIPK GEMA WARTA: DESAKAN MUDUR TERHADAP AKBAR TANDJNG SEMAKIN
MENINGKAT

** TOPIK GEMA WARTA: PENGADILANPELANGGARAN HAM TIM TIM BISA MENJADI
CONTOH KASUS KASUS LAIN DI INDONESIA



* PRESIDEN  MEGAWATI SOEKARNOPUTRI SETUJUI PENGANGKATAN 18 HAKIM HAM
AD HOC

Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra membenarkan bahwa
Presiden Megawati telah menandatangani Keppres tentang pengangkatan
hakim ad hoc untuk pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding.
Hal ini dikemukakan menteri kehakiman Sabtu lalu, di Jakarta.
Sementara itu mengenai pelantikan 18 hakim ad hoc adalah kewenangan
penuh Mahkamah Agung. Kasus HAM yang akan digelar adalah kasus
Tanjung Priok dan Timor Timur, demikian Menteri Kehakiman dan HAM,
Yusril Ihza Mahendra. Menurut Ketua Pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc
Benjamin Mangkoedilaga, Presiden Megawati menyetujui semua usulan
nama yang diajukan MA untuk hakim ad hoc. Tanggal pelantikan ke 18
hakim ini masih belum diketahui. Kasus pelanggaran HAM serius terjadi
di Timor Timur pasca referendum 1999, ketika milisi pro Indonesia
menimbulkan pertumpahan darah. Sejumlah jenderal diduga terlibat
dalam aksi tersebut. Masyarakat internasional sudah beberapa tahun
mendesak Jakarta agar mengadili para pelaku pelanggaran HAM di Timor
Timur.


* PAKISTAN SERUKAN INDIA AGAR TARIK MUNDUR PASUKANNYA

Pakistan menginginkan agar India menarik mundur pasukannya dari tapal
batas kedua negara di Kashmir. Juru bicara Angkatan Bersenjata
Pakistan, Mayjen. Rashid Qureshi menyatakan bahwa penarikan mundur
pasukan India adalah pra syarat untuk meredakan ketegangan di
kawasan. Ia menambahkan bahwa Pakistan harus menyiagakan pasukan
setelah India mengkonsentrasikan pasukan di garis gencetan senjata
internasional. India hari Senin menyatakan kembali akan tetap
mengkonsentrasikan pasukan sampai gelombang terorisme anti India dari
Pakistan belum berakhir.
Penguasa Pakistan menangkap lebih 1500 ekstrimis Muslim akhir pekan
lalu. Lima kantor organisasi Muslim radikal ditutup. Langkah ini
diambil menyusul pidato Presiden Pervez Musharaf, di mana ia
mengumumkan akan menindak tegas terorisme. Sejumlah besar ekstrimis
yang ditangkap adalah anggota dua organisasi Muslim yang oleh India
dinyatakan bertanggung jawab atas aksi bunuh diri di gedung parlemen
di New Delhi.


* SEJUMLAH WARGA ASING DITANGKAP DI AFGANISTAN

Enam warga Inggris, dua warga Prancis, dan seroang warga Australia
ditangkap di Afganistan. Mereka dicurigai mempunyai hubungan dengan
jaringan al-Qaida pimpinan Usamah bin Ladin. Harian Inggris the Times
memberitakan bahwa warga asing yang ditangkap itu akan diterbangkan
ke pangkalan Amerika Guantamo di Kuba pekan ini. Sebelumnya seorang
warga Inggris ditangkap di Afganistan. Penerbangan kedua pesawat
militer Amerika yang mengangkut 30 tahanan bertolak dari Afganistan
ke pangkalan Amerika Guantamo di Kuba Minggu malam kemarin. Amerika
berencana mengangkut seluruhnya sekitar 400 tahanan ke Kuba.
Organisasi penyiaran Australia ABC menayangkan rekaman video yang
memperlihatkan para anggota al-Qaida sedang berlatih untuk
mempersiapkan pembunuhan terhadap sejumlah kepala negara asing, yang
menghadiri sebuah pertandingan golf. Menurut ABC, rekaman video
tersebut ditemukan oleh pasukan Aliansi Utara di bekas sebuah kamp
latihan al-Qaida. Pesawat pesawat tempur Amerika kembali menggempur
sasaran di Afganistan Timur. Sasaran pemboman adalah sebuah lokasi
yang diduga dijadikan pangkalan jaringan al-Qaida, dan digunakan para
anggotanya untuk mengelompokkan diri kembali.


* KOREA SELATAN SERUKAN AMERIKA AGAR PERLUNAK SIKAPNYA TERHADAP PYONG
YANG

Presiden Korea Selatan, Kim Dae Yung menyerukan Amerika Serikat agar
memperlunak sikapnya terhadap Korea Utara. Presiden Korea Selatan
menilai, Washington sebaiknya memperlunak sikapnya, sehingga Pyong
Yang tidak perlu kehilangan muka untuk memulai kembali dialog dengan
Amerika Serikat dan Korea Selatan. Korea Utara memutus semua kontak
resmi dengan Amerika Serikat tahun lalu. Pyong Yang mengambil langkah
itu setelah Presiden Amerika Bush segera setelah dilantik mengumumkan
akan mengambil kebijakan keras terhadap rejim komunis Korea Utara.
Namun Presiden Bush setelah itu menawarkan untuk menggelar dialog
baru. Tetapi Pyong Yang mensyaratkan agar Washington memperlunak
sikapnya terlebih dahulu. Presiden Korea Selatan Kim Dae Yung akan
membahas hubungan dengan Korea Utara dalam pertemuan dengan Presiden
Bush bulan depan. Presiden Bush akan singgah di Seoul di sela sela
lawatan ke Jepang dan Cina, 19 dan 20 Februari mendatang.


* Pemimpin Ekstrim Kanan Australia Mengundurkan Diri

Pemimpin partai ekstrim kanan Australia, One Nation Party, Pauline
Hanson, mengundurkan diri. Sebagai alasan pengunduran diri, Pauline
Hanson menyatakan sudah merasa jemu dengan serangan media terhadap
partainya. Mantan pemilik kedai makanan ini mendirikan partai One
Nation lima tahun lalu. Ketenaran Pauline Hanson semula mencuat
menyusul pernyataan kontroversialnya mengenai pemohon suaka dan
kampanye keras menentang perluasan hak penduduk pribumi Aborigin.
Namun pendukung One Nation menyusut setelah pemilihan tahun lalu.
Sementara itu Pauline Hanson menghadapi proses hukum, berkaitan
dengan dugaan kecurangan dalam pendaftaran partainya di negara bagian
Australia, Queensland. Proses terhadap Pauline Hanson akan dimulai
April mendatang.


* Penyidikan Hukum Terhadap Sejumlah Manajer Perusahaan Energi
Amerika

Sejumlah manajer puncak perusahaan raksasa pembangkit energi Amerika,
Enron, melego saham mereka hanya beberapa bulan sebelum Enron gulung
tikar. Transaksi penjualan tersebut mencapai lebih satu milyar dolar.
29 anggota dewan pengurus perusahaan kini menghadapi penyidikan
hukum. Ketika sedang sibuk sibuknya melego saham, mereka memberikan
gambaran situasi keuangan Enron yang terlalu cerah. Skandal ini juga
bissa menyulitkan pemerintahan Presiden Bush. Sejumlah manajer Enron
menjalin kontak intensif dengan presiden dan dengan beberapa pembantu
dekatnya, yang juga memiliki saham Enron. Diantara pembantu dekat
presiden terdapat Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld. Beban terberat
akibat kebangkrutan Enron nampaknya akan menimpa para karyawan
perusahaan energi ini. Sebagian besar dari 20 ribu karyawan menabung
uang melalui dana pensiun perusahaan, dan dengan demikian secara
tidak langsung juga menguasai saham Enron. Namun berbeda dengan para
manajer, para karyawan dilarang menjual saham Enron, yang nilainya
anjlok dan kini hanya tinggal beberapa sen dolar saja.


* Presiden Amerika Jatuh Pingsan

Presiden Amerika Bush jatuh pingsan ketika sedang menonton televisi
di Gedung Putih. Menurut penjelasan dokter kepresidenan Bush
kehilangan kesadaran selama beberapa detik. Presiden Bush terjatuh
dari bangku dan kepalanya membentur lantai sehingga mengalami cidera
ringan. Segera setelah insiden ini Presiden Bush menjalani
serangkaian tes kesehatan. Hasil serangkaian tes ini memperlihatkan
bahwa Presiden Bush tidak mengalami gangguan kesehatan serius.


* Israel Akan Hentikan Pembongkaran Pemukiman Palestina

Israel akan menghentikan pembongkaran pemukiman Palestina. Hal ini
dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Shimon Perez melalui
corong radio Israel. Israel membongkar sejumlah rumah Palestina dalam
beberapa hari belakangan ini. Hal ini merupakan pembalasan terhadap
serangan Hamas Rabu lalu, yang menewaskan empat tentara Israel. Hari
Senin sejumlah buldozer Israel meratakan dengan tanah sembilan rumah
Palestina yang sedang dalam pembangunan di Yerusalem Timur.
Pemerintah Daerah kota Yerusalem memerintahkan pembongkaran tersebut,
karena pembangunan rumah dilakukan tanpa izin. Warga Palestina yang
mencoba menghalangi pembongkaran dihalau oleh polisi. Masyarakat
internasional mengkritik tajam kebijakan Israel untuk membongkar
rumah milik warga Palestina. Rael al Karmi, Seorang anggota kelompok
Palestina militan Brigade al Aqsa, yang dicari Israel tewas akibat
sebuah ledakan bom di Tepi Barat Sungai Yordan. Sumber sumber
keamanan Palestina mengatakan bahwa Israel berada di balik ledakan
bom ini. Almarhum tahun lalu selamat dari sasaran sebuah gempuran
helikopter Israel.


* DESAKAN MUDUR TERHADAP AKBAR TANDJNG SEMAKIN MENINGKAT

Intro: Setelah kalangan partai politik dan anggota DPR, kini giliran
pelbagai organisasi non pemerintah untuk mendesak Akbar Tandjung
untuk mundur dari jabatan ketua DPR. Dan desakan mereka bukan
berhenti di situ saja. Para bekas tanapol Orde Baru ii juga mendesak
supaya diambil tindakan terhadap Golkar, seperti berikut dilaporkan
koresponden Syahrir dari Jakarta:

Sekretariat Bersama Organisasi Non Pemerintah kemarin menuntut agar
Akbar Tandjung mundur sebagai Ketua DPR-RI. Pimpinan delegasi Sunardi
berharap Akbar mengundurkan diri:

Sunardi: Maka seyogyanyalah Akbar Tandjung dengan jiwa besar bersedia
mengundurkan diri atau non aktif dari jabatannya sebagai ketua DPR
RI.

Yang tergabung dalam Sekber Ornop ini ialah, Komite Waspada Orde
Baru, Petisi 50, Forum Aliansi Partai-Partai Islam, HMI-MPO, serta
Gerakan Rakyat Marhaen. Delegasi Sekber Ornop ini yang diterima Wakil
Ketua DPR Sutardjo Suryoguritno juga menuntut isolasi dan
dikualifikasi Partai Golkar. Pekan lalu suatu delegasi anti Golkar
yang lain juga telah datang ke DPR. "Dalam dialog dengan wakil-wakil
rakyat di DPR RI itu, pimpinan delegasi Indro Tjahyono dari Forum Eks
Tahanan dan Narapidana Politik meminta kepada DPR supaya mendesak
Presiden Megawati untuk konsisten mewujudkan agenda reformasi yang
dinilainya masih jalan di tempat. Bahkan lebih jauh Indro menilai
mandegnya reformasi telah dimanfaatkan oleh kekuatan Orde Baru untuk
mengkonsolidasikan kembali kekuatannya.

Hadir  di antara tanapol itu, selain mantan aktivis mahasiswai 78,
Indro Tjahyono, ialah aktifis 1974, Cak Barata, Imam Hidayat dari
kasus Teror Imron, dan Ridwan dari Kasus Teror Warman serta Bambang
Subono kasus Mahasiswa Yogya. Menurut Indro kekuatan lama Orde Baru
masih dominan di berbagai sektor kehidupan bangsa dan negara
"Pemerintah terkesan tidak serius, reformasi jalan ditempat kalau
tidak mau dikatakan gagal," katanya.

Di DPR para eks tanapol itu diterima oleh Wakil Ketua DPR, AM Fatwa
yang didampingi anggota fraksi PDIP Amin Arjoso dan Permadi serta
anggota fraksi TNI/Polri Ishak Latuconsina. Fatwa, Amin dan Permadi
kebetulan adalah juga mantan tanapol. Melalui DPR para tanapol
mendesak Presiden untuk segera melakukan perubahan kebijakan secara
radikal.

Di bidang politik menurut Indro para eks tanapol mengusulkan
perubahan kebijakan itu di antaranya dengan mengeluarkan Keppres
pembersihan para mantan pejabat Orde baru baik di lingkungan
eksekutif legislatif dan yudikatif. Sementara di bidang hukum dan
hak-hak asasi manusia para eks tanapol mendesak pemerintah untuk
membuat kebijakan baru, di antaranya perlunya pengadilan adhoc. Bukan
saja pengadilan adhoc ham tetapi juga pengadilan adhoc pidana dan
perdata.

Pasalnya, para eks tanapol beranggapan itu penting untuk membongkar
kasus-kasus strategis. Sehingga seluruh kasus KKN, termasuk kasus
enam Yayasan yang melibatkan mantan Presiden Soeharto serta kasus
korupsi  lainnya yang melibatkan kroni dan keluarganya harus tetap
dilanjutkan tanpa melakukan abolisi dengan alasan apa pun.

Mereka juga mendesak agar praktek dwi-fungsi militer dengan cara
melarang personil militer aktif dan duduk dalam berbagai lembaga
pengambil keputusan politik atau jabatan yang menyangkut kepentingan
publik dihentikan. Militer harus kembali kepada jatidirinya sebagai
alat pertahanan negara yang profesional. Kodam, Korem, Kodim, Koramil
dan Babinsa harus segera dihapuskan dan dicegah segala upaya
pendiriannya kembali.

Selanjutnya mereka mendesak segera memberhentikan menteri-menteri
yang berasal dari kekuatan Orde Baru, khususnya Golkar, yang sangat
potensial menyabot proses reformasi. Di bidang ekonomi pemerintah
harus melakukan upaya serius untuk mengambil kembali segala bentuk
devisa yang dilarikan ke luar negeri dan membatasi aliran devisa ke
luar negeri dengan mencabut Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1982
yang bertentangan dengan UU No. 33 tahun 1954 tentang aliran devisa
ke luar negeri dan upaya mengefektifkan fungsi Bank Indonesia sebagai
satu-satunya bank devisa nasional. Peraturan Pemerintah tersebut
selama ini ternyata diterbitkan semata-mata sebagai landasan bagi
bandit-bandit ekonomi Orde Baru untuk menyembunyikan devisa yang
dicuri dari KLBI (Kredit Liquiditas Bank Indonesia) di luar negeri

Didesak pula agar pemerintah membatalkan tanggungjawab menanggung
hutang luar negeri para konglomerat sebesar 75 milyar dolar berupa
hutang swasta yang ternyata jauh lebih besar dibanding hutang
pemerintah yang hanya 60 milyar dolar dengan cara mencabut Keppres
Nomor 24 dan 26 tahun 1998. Keppres ini dibuat berdasarkan Frankfurt
Agreement, tentang jaminan pemerintah atas uang masyarakat yang
disimpan di bank-bank pemerintah mau pun swasta serta pemberian
jaminan atas kewajiban bank di dalam negeri kepada nasabah mau pun
kreditor luar negeri.

Pemerintah harus mencabut kebijakan pemberian dana rekapitalisasi
perbankan sebesar Rp. 460 trilyun dengan bunga APBN 2000 sebesar Rp
42 trilyun dan APBN 2001 sebesar Rp. 48 trilyun. Pemberian dana
rekapitalisasi ini sangat ironis, karena subsidi pupuk kepada para
petani yang hanya sebesar 3 trilyun rupiah justru dicabut.


* PENGADILAN PELANGGARAN HAM TIM TIM BISA MENJADI CONTOH KASUS KASUS
LAIN DI INDONESIA

Presiden Megawati menunjuk 18 nama hakim pengadilan ad hoc yang akan
mengadili oknum-oknum yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi
manusia di Timor Timur. Sedianya proses akan dilaksanakan  tanggal 15
Januari, namun kantor berita AFA melaporkan bahwa proses pengadilan
terbuka pertama terhadap perwira militer ini ternyata ditunda hingga
bulan depan. Amandio de Araujo dari Komisi Keadilan Perdamaian Diosis
Dili Timor Timur mengharapkan pengadilan terhadap pelanggaran HAM di
Tim Tim ini akan menjadi patokan dalam penyelesaikan pelanggaran HAM
di wilayah lain di Indonesia.

Amandio de Araujo (AdA): Ya sebagai orang Timor dan sebagai orang
yang pernah mengalami masa masa yang sulit itu, kita mengharapkan
sebuah keadilan yang bisa menjawab keinginan rakyat Timor Timur. Itu
yang menjadi harapan yang ditunggu tunggu masyarakat Timor Lorosae
bahwa pemerintah Indonesia mempunyai inisiatif untuk bisa mengadili
oknum oknum atau perwira perwira yang terlibat langsung dalam
kejadian tahun 1999, yang membumihanguskan Timor Timur. Harapan kami
itu jangan sampai hanya menjadi kepentingan politik, tapi itu harus
dilihat sebagai aspek hukum sehingga keadilan bisa ditegakkan,
terutama untuk masalah masalah yang mereka lakukan di Timor Timur.

Radio Nederland (RN): Mengenai komando yang datang dari Jakarta, itu
tidak disinggung, apakah Anda merasa puas dengan pengadilan HAM ini
saja?

AdA: Wah itu saya kira sebenarnya tidak cukup. Karena aktor aktor
intelektual di belakang itu harus diseret juga. Seperti waktu itu
Panglima TNI Wiranto. Ia adalah salah satu yang menjadi aktor di
balik itu semua. Karena saya tahu persis waktu tanggal 5 dia mendarat
di bandara Komorro, dia bertemu dengan milisi dan pimpinan TNI di
sini, dia terbang kembali, pembakaran justeru di mana mana terjadi.
Nah itu merupakan suatu kecurigaan dari kami, bahwa dia adalah aktor
intelektual yang menjadi pencetus ide untuk melakukan pembumihangusan
di Timor Lorosae. Kalau hanya para pelaksana operasi lapangan yang
diseret ya tidak tersentuh orang orang yang menjadi pencetus ide itu.
Secara hukum tidak adil.

RN: Tapi di sisi lain ini bisa dilihat sebagai tahapan awal kan..?

AdA: Itu benar, itu sebuah tahapan awal bagi bangsa Indonesia. Karena
sebenarnya itu merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit bagi
Presiden Megawati untuk mengeluarkan keputusan untuk mengadili para
perwiranya. Tapi karena tuntutan dunia internasional begitu keras dan
ketergantungan Indonesia terhadap dunia internasional begitu besar,
ya akhirnya presiden mengeluarkan keputusan itu. Tapi apa yang kita
harapkan di sini, supaya orang orang yang terlibat langsung dalam
skenario itu harus disentuh dan juga diseret ke pengadilan. Maksud
saya itu seperti Panglima TNI waktu itu Pak Wiranto. Ia harus diminta
pertanggung jawabannya, jangan hanya bawahannya dikorbankan.

RN: Mengapa Anda begitu peduli dengan perkembangan HAM di Indonesia?
Seberapa menyakitkan pelanggaran yang mereka lakukan di Timor Lorosae
dari April hingga September 1999?

AdA: Saya tidak bisa melukiskan. Pembumihangusan yang kita rasakan
itu memang tidak manusiawi. Yang ingin saya katakan bila pengadilan
itu dijalankan maka itu merupakan suatu terobosan baru bagi masalah
masalah pelanggaran HAM lainnya di Indonesia sehingga bisa diangkat
kembali. Misalnya kasus Aceh, Irian, Tanjung Priok, itu semua bisa
diangkat kembali. Kasus Timor Timur ini bisa menjadi sebuah patokan
untuk menyelesaikan masalah masalah HAM yang sampai saat ini belum
terselesaikan.

RN: Seberapa besar peninggalan bekas rejim Soeharto di Timor Lorosae
sampai saat ini?

AdA: Itu merupakan sebuah peninggalan yang cukup berpengaruh di sini.
Pada saat ini orang orang seperti bekas anggota milisi yang dulu
menjadi kaki tangan militer Indonesia, sekarang sudah mulai kembali
berdatangan di sini. Mereka sudah mulai bermain di belakang layar,
mengadu domba rakyat Timor Timur untuk kembali jatuh ke jurang. Apa
yang menjadi permasalahan akhir akhir ini adalah adanya sisa sisa
elit pemerintahan yang berkuasa dulu, sudah mulai bermain lagi, sudah
mulai mengatas namakan kepentingan rakyat Timor Lorosae untuk
kepentingan politik pribadi. Perkembangan ini menimbulkan kecemasan
di kalangan masyarakat, orang sudah mulai mempersiapkan diri untuk
membunuh dan memusuhi. Itu cara cara Kopassus dulu yang ada di sini
yang mereka terapkan.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke