--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 22 Januari 2002 14:40 UTC ** INSIDEN DI CALCUTTA MEMPERTEGANG HUBUNGAN INDIA DAN PAKISTAN ** DISEDIAKAN DANA 5 MILYAR EURO UNTUK AFGANISTAN ** PENGADILAN FEDERAL AMERIKA BAHAS SITUASI RUTAN GUANTANAMO ** TOPIK GEMA WARTA: KERJASAMA KELOMPOK RADIKAL ISLAM DI ASIA TENGGARA MASIH BELUM JELAS ** TOPIK GEMA WARTA: KEMANDIRIAN DAN KETIDAKBERPIHAKAN PERS INDONESIA DIPERTANYAKAN * INSIDEN DI CALCUTTA MEMPERTEGANG HUBUNGAN INDIA DAN PAKISTAN Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah serangan baru yang menewaskan 5 agen polisi India dan mencederai lebih dari 20 orang lainnya, di pusat informasi Amerika di kota Calcutta. Sejumlah pria bersenjata mesin melepaskan rentetan tembakan di pintu masuk pusat informasi tersebut, dan kemudian melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. India menuduh dinas intelijen Pakistan terlibat dalam serangan ini. Pemerintah Islamabad mengecam tuduhan tersebut dan membantah semua keterlibatan. Hubungan antara India dan Pakistan memburuk setelah aksi pembunuhan di gedung parlemen di New Delhi. Pemerintah India menyatakan akan semakin memperketat penjagaan gedung-gedung milik Amerika Serikat. * DISEDIAKAN DANA 5 MILYAR EURO UNTUK AFGANISTAN Para peserta konperensi negara-negera donor untuk Afganistan menyediakan dana lebih dari lima milyar euro untuk pembangunan kembali negara tersebut. Demikian dicantumkan di dalam pernyataan akhir konperensi dua hari yang berlangsung di Tokyo, Jepang. Tahun ini saja akan disediakan dana dua milyar euro untuk membersihkan puing-puing akibat perang di Afganistan. Pemimpin pemerintah interim Afganistan Hamid Karzai menyatakan, sangat puas akan jumlah yang dijanjikan. Senin kemarin dalam pidatonya di depan peserta konperensi, ia menjanjikan dana tersebut akan digunakan secara efisien. Konperensi negara-negara donor ini diikuti sekitar 60 negara dan 20 organisasi internasional. * PENGADILAN FEDERAL AMERIKA BAHAS SITUASI RUTAN GUANTANAMO Pengadilan federal di kota Los Angeles, Amerika Serikat, mulai Selasa ini akan membahas situasi para tahanan Taliban dan Al-Qaidah yang berada di pangkalan Amerika di Guantanamo, Kuba. Demikian harian The Los Angeles Time. Sejumlah organisasi hak asasi manusia dan sejumlah pengacara mengajukan sebuah petisi kepada hakim federal, di mana di dalamnya diminta agar pemerintah Amerika menentukan posisi para tahanan. Washington berpendapat bahwa para tahanan ini bukanlah tahanan perang, karena itu tidak usah diperlakukan sesuai dengan Konvensi Jenewa. Tetapi Uni Eropa menganggap mereka adalah tawanan perang, karena itu Washington harus mematuhi peraturan Konvensi. * SRILANGKA PERTIMBANGKAN CABUT LARANGAN TERHADAP GERAKAN TAMIL Perdana Menteri Srilangka, Ranil Wickremesinghe mempertimbangkan untuk mencabut larangan terhadap gerakan pembebasan Tamil. Menurutnya saat ini Srilangka sedang menanti ditanda-tanganinya persetujuan bersejarah, yang sekaligus mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung selama 20 tahun. Gerakan pembebasan Tamil memperjuangkan negara independen di Srilangka Utara dan Timur. Perdana Menteri Wickremesinghe, yang terpilih tahun ini, memulai kembali perundingan perdamaian dengan pihak Tamil, dan sekarang bersedia untuk mencabut larangan terhadap kelompok tersebut. Sebagai balasannya pihak Macan Tamil bersedia memperpanjang gencatan senjata, dan membebaskan 10 orang tahanan Selasa ini. Di antara para tahanan terdapat sejumlah anggota pasukan pemerintah, yang sudah ditahan selama delapan tahun. Mereka akan diserahkan kepada Palang Merah Internasional. * TEMUAN ALAT PENYADAP TIDAK GANGGU HUBUNGAN CINA-AMERIKA Pemerintah Cina tidak membantah ataupun menguatkan berita mengenai ditemukannya alat-alat penyadap canggih di pesawat terbang kenegaraan. Di dalam reaksi resmi pertama mereka, Cina menyatakan, membaca berita tersebut lewat media, dan langsung ditambahkan hal ini tidak mempengaruhi hubungan kedua negara. Demikian pemerintah Beijing. Minggu lalu diberitakan Cina menemukan 20 alat penyadap di dalam pesawat Boeing tersebut, setelah mendapat renovasi besar-besaran di Amerika Serikat. Pihak Washington juga memberikan reaksi yang hati-hati, karena berita ini keluar pada saat hubungan kedua negara mulai kembali normal. Presiden Amerika Serikat George Bush rencanya bulan depan akan mengadakan kunjungan resmi di Cina. Kunjungan tersebut adalah kunjungan bersejarah karena kepala negara Amerika terakhir yang datang ke Cina adalah Richard Nixon, 30 tahun lalu. * BANTUAN UNTUK PENGUNGSI GOMA MULAI DILAKSANAKAN Di kota Goma, Kongo perlahan-lahan dimulai aksi pertolongan untuk sekitar 300.000 penduduk kota tersebut yang dilanda bencana letusan gunung api Kamis kemarin. Berbagai organisasi pemberi bantuan baru dapat memulai tugas mereka Selasa ini, karena sebelumnya wilayah tersebut masih dinyatakan sangat berbahaya sehubungan rangkaian gempa bumi. Saat ini sebagian penduduk Goma telah kembali ke tempat tinggal mereka dari pusat-pusat penampungan di Rwanda, walaupun masiha ada peringatan dari berbagai pihak. Misalnya mereka dapat menghirup gas beracun, dan tidak diperbolehkan untuk minum dari air sungai Kivu yang terkontaminasi dengan lava. Ledakan gunung api ini sedikitnya telah menewaskan 45 orang. Senin kemarin 60 orang tewas setelah ledakan di sebuah pompa bensin. Ledakan ini disebabkan para penjiarah yang menumpahkan bensin di atas lava yang masih panas. Polisi Kongo memperingatkan akan langsung menembak di tempat mereka yang menjarah. Hingga sekarang polisi telah menembak mati 13 orang penjarah. * KOMISI KHUSUS AUSTRALIA SELIDIKI SITUASI DI KAMP PENCARI SUAKA Sebuah komisi penyelidikan khusus akan menyelidiki situasi di dua pusat penampungan para pencari suaka di Australia. Beberapa hari terakhir media Australia memberitakan bahwa para pencari suaka melakukan aksi mogok makan dengan cara menjahit mulut mereka, memprotes perlakuan yang diterima di pusat-pusat penampungan. Diantara mereka terdapat 18 orang anak-anak. Komisi penyelidikan pertama-tama akan menyelidki kebenaran berita tersebut, dan akan memberikan laporan dalam waktu dua hari. Minggu lalu di pusat penampungan terbesar di Womera, para pencari suaka dua kali membakar kompleks tersebut, serta mencedarai lima orang penjaga. Masyarakat internasional menuntut pemerintah Canberra untuk memperbaiki situasi di kamp-kamp penampungan yang diberitakan penuh sesak ini. Tetapi Menteri bidang Imigrasi Philip Ruddock berulang kali menyatakan, aksi-aksi protes tidak akan mengubah kebijakan politik pemerintah Australia. * PASUKAN ISRAEL MASUK KE NABLUS DAN MENAHAN ANGGOTA HAMAS Pasukan Israel menembak mati empat orang anggota gerakan Hamas di kota Nablus, di wilayah Palestina. Selama beberapa jam sejumlah kendaraan pantser Israel dan satu koloni militer lainnya masuk ke kota tersebut, dan menahan sejumlah anggota gerakan radikal Hamas yang melarikan diri ke kota ini. Menurut pihak militer Israel, keempat orang tersebut ditembak mati karena menentang penahanan mereka. Satuan Israel juga menahan 9 orang anggota Hamas lainnya. Sementara itu di Nablus, seorang anggota Hamas yang ditahan terpaksa dibebaskan oleh polisi Palestina. Hal ini diputuskan saetelah ribuan pendukung Hamas berdemo di dekat kantor polisi tersebut. Sementara di kota Tulkarem, di Tepi Barat Sungai Yordan, pasukan Israel menahan 20 warga Palestina. * KERJASAMA KELOMPOK RADIKAL ISLAM DI ASIA TENGGARA MASIH BELUM JELAS Meskipun di Indonesia terdapat kelompok yang bisa dikatakan radikal, tapi sejauh ini belum ada bukti yang mendukung keberadaan atau keterkaitan antara kelompok-kelompok tersebut dengan jaringan teroris Al Qaida pimpinan Usamah bin Ladin. Memang ada indikasi terdapatnya oknum-oknum Al Qaida atau yang terkait dengan jaringan tersebut di Indoensia. Demikian pengamatan Dormat O'Sullivan dari International Crisis Group mengenai keberadaan jaringan teroris Al Qaida di Indonesia: Dormat O'Sullivan [DS]: Saya kira bukan rahasia bahwa di Indonesia ada beberapa kelompok yang bisa disebut radikal. Tetapi tidak semua mendukung kekerasan atau memakai kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Selama ini ada yang bisa disebut indikasi yaitu komentar dari beberapa misalnya diplomat asing, bahwa mungkin oknum-oknum Al-Qaida atau kelompok yang mirip Al-Qaida berada di Indonesia. Tapi kami belum melihat yang bisa disebut bukti. Dan ini mang yang saya kira, sesuatu yang agak penting. Jadi selama ini masih harus disebut spekulasi, belum ada fakta-fakta yang jelas tentang keberadaan Al-Qaida di indonesia atau tidak. Radio Nederland [RN]: Dan akhir-akhir ini muncul berita tentang ditangkapnya atau dicurigainya orang-orang Indonesia seperti di Filipina dan juga di Malaysia, yang dikatakan bahwa mereka adalah dari kelompok militan, yang diduga ada kaitannya dengan jaringan Usamah bin Ladin. Apakah itu belum bisa menunjukkan adanya keterkaitan tersebut? DS: Saya tidak beri komentar atas kasus-kasus spesifik itu. Karena saya sebenarnya tidak punya data yang lebih lengkap daripada data yang sudah masuk koran. Kalau umumnya, saya kira tidak ada yang heran, karena kita semua tahu bahwa ada warga negara Indonesia yang pernah pergi untuk berperang di Afganistan. Jadi kalau ada orang Indonesia yang termasuk dalam lingkungan Islam radikal yang bersenjata macam itu, saya kira pasti ada. Tapi apakah orang-orang ini memang bisa dianggap sebagai teroris, saya tidak bisa beri komentar. Karena saya tidak begitu tahu kasus-kasus yang spesifik itu. RN: Itu kalau kita berbicara tentang jaringan Al-Qaida. Tapi bagaimana kalau kita berbicara keterkaitan antara kelompok-kelompok militan di Indonesia dengan di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti di Malaysia atau di Filipina dengan Abu Sayyaf? DS: Saya sebenarnya tidak bisa konfirmasi. Jadi ada atau tidak. Tapi saya kira itu memang wajar. Jadi itu tidak biasanya kelompok-kelompok dari sisi mana pun. Biasanya mereka saling berkomunikasi. Di mana-mana bukan hanya kelompok Islam saja. Jadi sebenarnya saya tidak heran, kalau memang ada yang bisa disebut hubungan antara kelompok A di Indonesia dengan kelompok B di Malaysia. Tapi mungkin kita harus sedikit memikirkan, hubungan itu untuk apa sebenarnya. Jadi hanya untuk bicara, untuk tukar pikiran, atau misalnya ada yang kirim senjata atau uang. Jadi kita harus sedikit hati-hati untuk melihat itu. Saya rasa wajar sekali kalau ada kelompok di Indonesia punya hubungan dengan kelompok di negara lain. Cuma hubungan itu untuk apa, itu yang harus kita tanya. RN: Namun kan yang sekarang informasi yang sudah keluar bahwa orang Indonesia yang ditangkap di Filipina itu terlibat dalam pemboman. Terus orang Malaysia yang ditangkap di Indonesia itu juga terlibat dalam pemboman? DS: Saya kira tidak bisa beri komentar tentag kasus itu. Karena misalnya saya tidak terlibat dalam pemeriksaan kasus itu. Tapi kita sudah tahu yang namanya terorisme sudah ada di Indonesia. Jadi itu buka hal yang baru. Sudah dalam tiga tahun yang lalu ini, sudah ada beberapa kejadian ada bom di tempat agama, di bursa efek Jakarta juga ada bom. Jadi sebenarnya kita tahu bahwa ada oknum-oknum di Indonesia yang punya kemampuan untuk melakukan tindakan teroris seperti itu. Jadi itu juga tidak aneh. Karena apa, mereka membuat itu dan mereka anggota dari kelompok mana itu, saya tidak bisa menilai. Tetapi terorisme sebagai fenomena memang sudah ada di Indonesia. Jadi kalau memang terbukti bahwa seseorang Indonesia pernah melakukan sesuatu di negara lain, itu juga mungkin. Tapi kita harus menunggu informasi yang lebih lengkap, daripada kita banyak spekulasi. * KEMANDIRIAN DAN KETIDAKBERPIHAKAN PERS INDONESIA DIPERTANYAKAN Pada umumnya pers Indonesia saat ini dianggap sebagai salah satu pilar yang terpenting dan terpokok bagi kehidupan demokrasi. Pers dianggap sebagai penyebar informasi secara adil, netral dan obyektif. Tetapi keadaan pers di Indonesia saat ini justru sama sekali bertentangan dengan itu. Bahkan ada kencenderungan pers Indonesia di jaman Gus Dur dahulu lebih kritis katimbang pers di jaman Megawati sekarang. Lebih lanjut berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Umumnya surat kabar dan majalah yang besar-besar di Indonesia itu partisan. Ia bermain politik, berdasarkan pemilihan politik. Jelas sekali bahwa berita-berita atau pendapat-pendapat yang disiarkan sudah dipilih dan disaring. Apa yang boleh disiarkan dan apa yang tidak boleh disiarkan. Misalnya siaran soal peristiwa Malari tahun 1974 yang ditayangkan baru-baru ini yang jauh-jauh hari sudah diiklankan. Ternyata setelah disiarkan sama sekali tidak jelas siapa yang bertanggungjawab atas peristiwa itu. Justru orang-orang intel Opsus pendukung Soeharto seperti Sofyan Wanandi dan Harry Tjan Silalahi yang dimunculkan sebagai pahlawan-pahlawan. Demikian pula mantan Kepala Bakin Yoga Sugama dan mantan Panglima Kopkamtib Sudomo dibiarkan menuduh para aktivis mahasiswa sebagai pelaku subversi. Selama ini memang pers sisa-sisa Orde Baru membiarkan sebagian penjahat politik dan ekonomi Orde Baru muncul sebagai pahlawan-pahlawan reformasi kesiangan. Jadi berita-berita atau pendapat-pendapat diloloskan menurut pilihan kepartisanan pers tersebut. Ini berlaku bagi pers besar. Sedangkan yang kecil-kecil, hanya mengejar berita-berita keonaran. Menurut mantan Tapol, Indro Tjahyono, pers cenderung ikut mafia. Indro Tjahjono: Pers itu bisa ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan elit, dan pers tidak lagi menyuarakan kepentingan dari rakyat banyak. Nah ini sangat bahaya , karena apa? karena pers adalah satu-satunya media yang terbuka, yang bisa membentuk opini masyarakat. Nah kalau pers bisa dibayar atau ditunggangi oleh elit maka ini akan sangat mengacaukan proses-proses pembentukan opini publik di masyarakat. Ini saya kira menjadi kontra-produktif. Pers yang dianggap sebagai pendukung demokrasi dalam arti pembawa berita yang netral dan tidak berpihak dan yang mau merubah status quo tidak banyak saat ini. "Hampir-hampir tidak ada pers ibukota yang mau pergi ke desa dan mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi di desa-desa," katanya. Maka kesengsaraan rakyat di desa kurang diliput pers. Para pemimpin redaksi di ibukota yang masih bermental Orde Baru, karena dibesarkan dan menjadi kaya raya semasa Orde Baru, tidak mau tahu soal faktor obyektif dan faktor subyektif. Sekarang ini mereka hanya mengurus kepentingan masing-masing. Mereka sibuk menyelamatkan diri, seperti Akbar Tandjung atau menyongsong pemilu, seperti Amien Rais dan Megawati. Mereka sibuk mengumpulkan dana untuk kemenangan mereka pada pemilu 2004. Sementara itu faktor-faktor obyektif yang membawa bangsa Indonesia ke tempat yang sangat terpuruk, kurang diperhatikan. Padahal keadaan sosial politik Indonesia sangat terpuruk. Namun hal ini sama sekali tidak menjadi menjadi perhatian faktor-faktor subyektif yaitu partai-partai, para anggota DPR yang kini ramai-ramai bersuara di DPR. Umumnya mereka sama sekali tidak punya perhatian pada penderitaan rakyat miskin yang kini berjumlah 100 juta orang dan meningkatnya jumlah pengangguran yang sudah berjumlah 40 juta tenaga. Tidak ada yang mengunjungi daerah-daerah kumuh di Jakarta misalnya. Republik yang saat ini sangat rapuh dan ringkih itu sehingga bisa terjadi keambrukan tidak dipedulikan. Bahkan tidak mendapat perhatian DPR mau pun pers yang besar-besar. Semua kekuatan politik saat ini samasekali tidak menghiraukan suatu kewajiban dan tanggungjawab bahwa republik ini harus diselamatkan, ujar Prof Sarbini Sumawinata juga seorang mantan Tapol. Sarbini Sumawinata: Semua kekuatan-kekuatan politik sekarang ini, sama sekali tidak menghiraukan suatu kewajiban dan suatu tanggung jawab, bahwa republik ini harus diselamatkan. Mereka hanya sibuk menyelamatkan dirinya, menyelamatkan partainya dan berusha untuk menang ditahun 2004. Dan bahkan ada yang sibuk mendirikan partai baru dengan dukungan konglomerat-konglomerat seperti Liem Sioe Liong yang masih menyimpan hartanya di luar negeri. Maka sudah jelas bahwa segala aktivitas di partai-partai maupun di DPR tidak bisa menahan kemerosotan-kemerosotan saat ini karena mereka pun tidak sepenuhnya berusaha kearah itu. Mungkin partai-partai pun tidak mampu mencari jalan keluar untuk keluar dari kemelut sekarang ini. Keadaan saat ini sudah sedemikian parah baik ekonomi politik maupun sosial. Dan ternyata keadaan ini tidak bisa ditanggulangi oleh pakar-pakar. Apakah itu Rizal Ramli atau Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. Pakar-pakar hanya mampu melihat persoalan-persoalan dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan itu secara parsial. Padahal permasalahan besar saat ini harus diatasi secara serentak di bawah kepemimpinan politik orang yang "besar". Sementara itu sebagaimana para pemimpin politik, para pemimpin pers pun sedang sibuk menghimpun dana. Sehingga tidak menjadi rahasia lagi bahwa seorang pemimpin suratkabar saat ini punya dana sebesar satu trilyun rupiah di suatu bank di Singapura. Jelas sikap yang non-utama seperti ini membuat orang mempertanyakan ketidakberpihakan media yang dipimpinnya. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------