---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Sabtu 02 Februari 2002 13:10 UTC



** PANGERAN WILLEM-ALEXANDER MENIKAH DENGAN MAXIMA ZORREGUIETA

** RIBUAN POLISI DIPERBANTUKAN UNTUK KORBAN BANJIR DI JAKARTA

** PERTIKAIAN DI ACEH MENJELANG PEMBICARAAN PERDAMAIAN GAM-RI DI SWIS

** TOPIK GEMA WARTA: MENOLAK PANGGILAN KOMISI, TNI TETAP MERASA DI
ATAS s  HUKUM

** TOPIK GEMA WARTA: TIM PENYELAMAT GOLKAR BUKTI GOLKAR PECAH



* PANGERAN WILLEM-ALEXANDER MENIKAH DENGAN MAXIMA ZORREGUIETA

Sabtu ini di Amsterdam, Belanda telah dilangsungkan pernikahan agung
antara putra mahkota Belanda, Pangeran Willem-Alexander dengan Maxima
Zorreguita. Akad nikah di catatan sipil dilangsungkan di gedung Beurs
van Berlage, Amsterdam, dipimpin Walikota Amsterdam Job Cohen.
Upacara tidak hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan teman-teman
dekat, tetapi juga 600 orang warga yang khusus diundang dari seluruh
propinsi di Belanda dan Antila-Belanda.

Upacara pemberkatan dilangsungkan di gereja Nieuwe Kerk Amsterdam,
dan dipimpin oleh Pendeta Carel ter Linden. Sementara pastor
Argentina, Rafael Braun, membacakan doa dan ayat dari injil. Atas
permintaan Maxima, diperdengarkan musik tango dan musik lainnya yang
dibawakan kelompok paduan suara nasional Belanda dan Concertgebouw
Orkest. Sewaktu upacara pemberkatan, pengantin wanita didampingi dua
orang saksi, Samantha Deane dan Florencis di Cocco, sahabat baiknya
sejak masa sekolah. Sementara pengatin pria juga didampingi dua teman
dekatnya, Tijo Baron Collet d'Escury dan Jonkheer Frans de Beaufort.

Putri Maxima mengenakan gaun pengantin berwarna putih gading dari
sutera mikado, rancangan perancang Italia Valentino. Maxima juga
mengenakan kerudung yang panjangnya lima meter, dihiasi dengan
sulaman bunga dan daun-daunan. Sementara Pangeran Willem-Alexander
mengenakan seragam kehormatan angkatan laut Belanda.

Upacara pernikahan dihadiri oleh Pangeran Claus, suami Ratu Beatrix,
yang belakangan tidak banyak tampil di muka umum, sehubungan kondisi
kesehatannya. Kakek Willem-Alexander, Pangeran Bernhard hadir tanpa
didampingi istrinya, Putri Juliana. Selanjutnya Ratu Belanda Beatrix
diminta oleh Maxima untuk menjadi saksi di catatan sipil, sebagai
tanda terima kasih karena banyak menolong sewaktu periode perkenalan
dengan rakyat Belanda.

Sekitar 150.000 orang diperkirakan berada di Amsterdam untuk
menyaksikan jalannya pesta pernikahan dari dekat. Sementara pendukung
setia dinasti Oranye sudah berada di Amsterdam sejak Jumat malam
kemarin. Setelah upacara pemberkatan di gereja, pasangan kerajaan
akan melakukan prosesi dengan kereta kencana, sepanjang rute yang
telah ditentukan di Amsterdam.


* RIBUAN POLISI DIPERBANTUKAN UNTUK KORBAN BANJIR DI JAKARTA

Ribuan polisi ditugaskan untuk membantu para korban banjir di ibukota
Jakarta. Selain itu polisi juga ditugaskan untuk menjaga, agar
rumah-rumah penduduk yang kebanjiran tidak habis dijarah. Jumat malam
kemarin diberitakan, lima orang tewas menjadi korban, karena itu
julah resmi korban banjir di Jakarta meningkat hingga menjadi 24
orang. Di sejumlah tempat di ibukota tinggi air mencapai 6 meter.
Setengah juta penduduk terpaksa harus meninggalkan rumah mereka,
sebagian mengungsi ke gedung-gedung pemerintah, sekolah-sekolah dan
gereja-gereja.

Para pakar meteorologi memperkirakan puncak musim penghujan baru akan
berakhir pertengahan Februari. Sementara aktivis lingkungan hidup
mengatakan, curah hujan  yang turun tidak lebih banyak dari biasanya,
karena itu banjir disebabkan oleh masalah-masalah pembangunan kota.
Pemda DKI Jaya mengatakan, dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membangun
kanal-kanal baru yang dapat membebaskan ibukota dari bencana banjir.


* PERTIKAIAN DI ACEH MENJELANG PEMBICARAAN PERDAMAIAN GAM-RI DI SWIS

TNI menahan dua orang sehubungan pertikaian dengan pejuang Gerakan
Atjeh Merdeka GAM, pada malam menjelang pembicaraan perdamaian antara
GAM dan RI di Swis. Para wakil pemerintah Jakarta dan GAM akan
bertemu disebuah tempat yang dirahasiakan di Swis akhir pekan ini.
Sebelumnya GAM mengancam akan membatalkan pembicaraan tersebut
setelah pembunhan panglima tentara GAM, Teungku Abdullah Syafe'i,
oleh pasukan TNI sewaktu pertikaian di Aceh 22 Januari lalu. Dalam
pertikaian terakhir Jumat kemarin, di tempat persembunyian GAM di
Asan Kumbang, Kabupaten Pidie, Aceh Utara, pasukan TNI menahan dua
orang pejuang GAM.


* DEMONSTRASI MASSAL DI BANGLADESH MENENTANG KENAIKAN HARGA BENSIN
DAN LISTRIK

Di Bangladesh ratusan demonstran bertikai dengan polisi. Puluhan
orang diberitakan cedera. Para demonstran menentang kenaikan harga
bahan bakar dan listrik. Demo ini dilangsungkan bersamaan dengan aksi
mogok nasional selama setengah hari, yang diserukan partai-partai
oposisi kiri. Kantor-kantor tutup dan angkutan umum kacau. Kenaikan
harga bensin dan listrik merupakan bagian kebijakan reformasi, yang
ditetapkan pemerintah Bangladesh untuk memenuhi persyaratan Dana
Moneter Internasional sebelum mendapat bantuan finansial.


* WARTAWAN AMERIKA DANIEL PEARL DIBERITAKAN MASIH HIDUP

Jurnalis Amerika Serikat yang diculik di Pakistan, Daniel Pearl
diberitakan masih hidup. Jumat kemarin stasiun televisi Amerika CNN
menerima surat elektronik yang dikirim para penculik, di mana di
dalamnya dikatakan wartawan tersebut akan dibunuh. Polisi telah
menyelidiki surat tersebut, yang juga menyebutkan di mana mayat
wartawan tersebut dapat ditemukan, tetapi penyidikan ini tidak
membawa hasil. Presiden Amerika Serikat George Bush menyatakan,
setelah ultimatum yang diajukan para penculik berakhir, akan berusaha
menyelamatkan wartawan tersebut. Daniel Pearl bekerja sebagai
koresponden harian Wall Street Journal, dan diculik minggu lalu oleh
sebuah kelompok nasionalis Pakistan. Pihak penculik menuntut
pembebasan semua pejuang Pakistan di Afganistan, yang ditahan
Amerika.


* PRESIDEN ARGENTINA PERINTAHKAN SEMUA BANK TUTUP HINGGA SELASA

Presiden Argentina, Eduardo Duhalde memperingatkan sistem keuangan di
negaranya akan berantakan, sehubungan keputusan Mahkamah Agung
Argentina bahwa blokade saldo rekening bank rakyat Argentina harus
segera dicabut. Para hakim agug memutuskan, peraturan pemerintah ini
bertentangan dengan undang-undang dasar. Saat ini rakyat Argentina
diperbolehkan untuk mengambil uang sebanyak mungkin dari rekening
bank mereka. Awal Desember lalu pemerintah Argentina melarang
rakyatnya mengambil uang lebih banyak dari jumlah yang telah
ditentukan, untuk mencegah agar nilai mata uang Peso tidak jatuh dan
sebagain besar modal tersebut dilarikan keluar negeri. Blokade ini
menyebabkan rangkaian kerusuhan di Argentina. Setelah keputusan
Mahkamah Agung diumumkan, pemerintah Argentina memerintahkan semua
bank untuk tutup hingga Selasa besok. Presiden Duhalde juga
memutuskan untuk menunda pidatonya, mengenai rencana pemerintah untuk
mengatasi krisis ekonomi di Argentina.


* PEMBICARAAN PERDAMAIAN DI TIMUR TENGAH DIMULAI LEWAT PERANTARAAN
AMERIKA

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell menyatakan,
kemungkinan ada kemajuan positif dalam usaha untuk menyelesaikan
krisis di Timur Tengah. Powell menyatakan pejabat keamanan Israel dan
Palestina telah mengadakan pertemuan Jumat kemarin. Sebelumnya awal
mingu ini Perdana Menteri Ariel Sharon untuk pertama kali bertemu
dengan sejumlah pejabat tiggi Palestina. Menlu Powell tidak dapat
mengatakan kapan juru runding Amerika serikat Anthony Zinni akan
kembali ke Timur Tengah. Misi ZinN ditunda bulan Januari lalu, ketika
Presiden George Bush menuduh Pemimpin Palestina Yasser Arafat
mendukung pihak teroris.

Sementara itu rangkaian kerusuhan di Israel dan Palestina masih terus
berlangsung. Helikopter Israel menembaki kantor polisi angkatan laut
Palestina di Jalur Gaza. Sebelumnya Israel menyatakan, Palestina
menembaki sejumlah pos militer Israel.


* MENOLAK PANGGILAN KOMISI, TNI TETAP MERASA DI ATAS HUKUM


Intro: Tuduhan dunia internasional bahwa tentara Indonesia berada di
atas hukum terbukti dengan penolakan tiga jenderal pensiunan dan satu
perwira tinggi pada panggilan Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM
Trisakti-Semanggi I dan II. Sekarang beranikah polisi menyeret
perwira dan pensiunan perwira itu? Koresponden Syahrir mengirim
laporan berikut dari Jakarta:

Meski DPR menegaskan tidak ada pelanggaran HAM berat namun Komnas HAM
menduga ada pelanggaran HAM berat dalam kasus Trisakti-Semanggi I dan
II. Karena itu jika para jenderal tetap menolak untuk hadir sebagai
saksi, maka KPP HAM akan meminta polisi menangkap mereka.

Sementara kawasan Menteng, wilayah hunian warga elit Jakarta
bersiap-siap menyambut banjir yang akan melanda rumah-rumah mantan
presiden Soeharto dan presiden Megawati, sejumlah pensiunan jenderal
sibuk melakukan lobby agar mereka tidak dilanda "banjir" tuntutan
pelanggaran HAM. Tiga jenderal pensiunan dan satu perwira tinggi
berbintang tiga aktif berusaha keras untuk tidak memenuhi panggilan
Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Trisakti-Semanggi I dan II.

Semula keterangan mereka akan didengar kemarin dulu tetapi mereka
menolak. Pimpinan TNI dan Polri pun menolak untuk menghadirkan
jenderal-jenderal ini. KSAD Jenderal Endriartono, seperti sudah
diduga para praktisi hukum, membela dengan sengit mantan atasannya.
Endriartono berkelit, DPR sudah memutuskan tidak ada pelanggaran HAM
berat dam kasus Semanggi maupun Trisakti. Dengan demikian para
jenderal itu tidak perlu diadili melalui peradilan HAM. Kepada pers,
perwira yang dahulu amat dekat dengan Soeharto itu mengatakan, "Tidak
ada lembaga apa pun yang bisa melanggar keputusan politik yang sudah
ditetapkan tersebut. Penegakkan hukum itu tidak boleh dengan
cara-cara melanggar hukum. Semua aturan main harus tetap ditegakkan,"
ujarnya.

Namun pihak Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Trisakti-Semanggi I dan
II akan tetap memanggil para jenderal yang patut diduga melanggar HAM
itu. Bahkan para jenderal itu akan dipanggil paksa alias ditangkap.
Tetapi mungkinkah hal itu? Nampaknya sulit, karena jenderal-jenderal
ini, sebagaimana halnya dengan para jenderal pendukung Augusto
Pinochet di Chili, Amerika Latin, diam-diam masih berkuasa.

Bukanlah rahasia bahwa di Indonesia saat ini ada pimpinan TNI yang
formal dan yang informal. Menurut seorang mayjen yang masih aktif,
banyak letkol dan kolonel yang berutang budi pada jenderal-jenderal
bermasalah ini. Mereka bisa naik pangkat karena jenderal-jenderal
pensiunan ini. Karena itu perwira-perwira menengah tadi, bahkan
sejumlah brigjen dan mayjen, masih loyal pada para jenderal pensiunan
ini, katanya. Maka pimpinan formal TNI sekarang harus memperhitungkan
kenyataan itu.

Perlu dilihat bahwa di antara yang dipanggil itu terdapat seorang
mantan Panglima TNI yakni Wiranto. Jenderal purnawirawan ini pernah
menjadi ajudannya Soeharto. Di samping Wiranto ada juga dua mantan
Kapolri. Masing-masing jenderal purnawirawan Roesmanhadi dan jenderal
purnawirawan Dibyo Widodo, yang, seperti Wiranto, juga bekas
ajudannya Soeharto. Mereka semua dibesarkan semasa Soeharto.

Panglima TNI saat ini Laksamana Widodo dikenal sebagai orangnya
Wiranto. Ia naik karena Wiranto dan Habibie. Ketua KPP HAM Trisakti
Semanggi I dan II, Albert Hasibuan yang kecewa karena panggilannya
tidak digubris para jenderal, mengatakan, komisi yang dipimpinnya itu
dapat menggunakan hak pemanggilan secara paksa terhadap pejabat TNI
dan Polri yang tidak memenuhi panggilan. Tapi kalangan pro-dem di
Jakarta meragukan hal itu.

"Selama ini Komnas Ham selalu ragu-ragu menghadapi kasus-kasus yang
menyangkut keterlibatan militer," kata seorang aktivis. "Pimpinan
Komnas HAM selama ini sering berkonsultasi ke jalan Senopati,
kantornya mantan Wakil Presiden Sudharmono yang merupakan pembela
setia Orde Baru dan Soeharto," katanya. Di samping itu Ketua KPP HAM
tersebut, Albert Hasibuan, adalah pengacaranya Benny Moerdani, mantan
Panglima TNI. Selama seperempat abad Albert ikut CSIS-Opsus dan
berkali-kali di MPR, atas nama Golkar, meminta Soeharto dipilih
kembali sebagai presiden. Jadi bagaimana mungkin pembela Orde Baru
bisa memeriksa sesama Orde Baru? tanyanya. Jangan-jangan cerita lama
bisa terulang kembali, ketika seorang anggota Golkar semacam Marzuki
Darusman yang notabene memimpin Komnas HAM harus memeriksa
jenderal-jenderal yang terlibat. Yang kakap-kakap dilepas oleh
Marzuki karena pertimbangan politik. Yang teri-teri saja yang masuk
daftar. Tetapi bisa saja Albert Hasibuan menggunakan momentum ini
untuk memakai "sabun reformasi" untuk membersihkan citra kelompok
Komnas HAM dan KPP HAM dengan memaksa memeriksa para jenderal yang
terlibat.

Sementara itu menurut Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, bila sampai
tiga kali tetap menolak dipanggil, Komnas HAM sebagai penyelidik
kasus pelanggran HAM memiliki wewenang untuk meminta bantuan polisi
untuk menangkap mereka yang menolak panggilan.


* TIM PENYELAMAT GOLKAR BUKTI GOLKAR PECAH

Sebagai tersangka dalam skandal Bulog jilid dua jelas Akbar Tandjung
makin terpojok. Posisinya sebagai ketua umum di partai berlambang
pohon beringin ini terus digerogoti. Dewan Penasehat Partai Golkar
malah membentuk Tim Penyelamat Golkar. Sejumlah sesepuh Golkar
seperti Muladi, Baramuli, Suhardiman dan Pinantun Hutasoit, bergabung
dalam tim ini. Sementara Cosmas Batubara ditunjuk sebagai ketua tim.
Cosmas  menegaskan tim ini bertugas memperkuat posisi Golkar dan
bukan menurunkan atau mengamankan Akbar.


Cosmas Batubara: Tim itu dibentuk di kantor Golkar, bukan di
luar-luar. Jadi dia merupakan putusan resmi dari penasehat Golkar
dihadiri oleh unsur-unsur DPP Golkar dan tugasnya untuk memperkuat
Golkar, bukan bertugas untuk menyingkirkan orang. Jadi tugasnya tim
ini adalah bagaimana memperkuat posisi Golkar begitu.


Sebelum Tim Penyelamat Golkar terbentuk, sejumlah tokoh seperti
Muladi dan Baramuli dikabarkan telah menggulirkan usul penyelenggaran
Musyawarah Nasional Luar Biasa. Alasannya, apa lagi kalau bukan
membahas prahara tudingan keterlibatan Golkar dan Akbar dalam skandal
Rp. 40 milyar itu. Bahkan muncul kabar Baramuli menyurati para
pimpinan daerah partai untuk mendukung usulan penyelenggaran
Musyawarah Nasional Luar Biasa.


Timbulnya gerakan sekelompok orang dengan alasan menyelamatkan
panji-panji partai ini langsung menimbulkan dugaan terjadi perpecahan
dalam Golkar. Namun Ketua Partai Golkar Slamet Effendi Yusuf
membantah munculnya tim ini sebagai pertanda terjadi perpecahan di
Golkar. Apa yang terjadi hanyalah perbedaan pendapat antaranggota.


Slamet E. Yusuf: Jadi kita juga tidak usah terlalu sensitif terhadap
apa yang dilakukan oleh dewan penasehat sepanjang masih berada dalam
koridor. Tapi kalau tim penyelamat partai itu kemudian pembeberannya
tidak dilakukan berdasarkan prosedur, katakanlah kalau nasehat itu
kan, kalau saya mau menasehati anda misalnya kan ya saya ketemu anda,
saya nasehati anda kan, bukan menyebar-nyebarkan ke seluruh negeri
kan? Jadi itu asal mereka secara internal menyampaikan nasehatnya
apapun itu saya kira jangan terlau ditanggapi dengan sensitif.


Usulan diadakannya Musyawarah Luar Biasa atau Munaslub Partai Golkar
menurut Slamet masih sebatas wacana. Munaslub hanya dapat
dilaksanakan jika diusulkan oleh 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Propinsi
partai berwarna kuning ini di seluruh Indonesia.


Bagaimana reaksi para pengurus Golkar daerah? Wakil Ketua Dewan
Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan Edi Baramuli menyambut
baik terbentuknya Tim Penyelamat Golkar, yang dinilainya akan
menyelamatkan kelangsungan partai. Edi berharap tim ini akan memberi
saran dan nasehat kepada pimpinan pusat Golkar untuk menyelesaikan
kasus bulog jilid dua. Edi juga setuju upaya penyelamatan itu berupa
Musyawarah Nasional Luar Biasa secepatnya.


Edi Baramuli :  Kalau saya mengikuti koran-koran dan televisi bahwa
salah satu usul daripada tim penyelamat partai Golkar itu adalah
supaya dilakukan Munaslub. Nah Munaslub ini harus diartikan bukan
untuk menjatuhkan ketua Akbar Tandjung. Tetapi untuk meminta
klarifikasi tentang masalah dana non budgeter Bulog itu yang
melibatkan ketua umum Akbar Tandjung.


Namun, sejauh ini tidak semua pengurus daerah Golkar menyetujui
penyelenggaraan  Munas Luar Biasa. Beberapa di antara mereka seperti
DPD Jawa Tengah dan Sulawesi Tenggara justru curiga tim ini hanya
upaya menyingkirkan Akbar. Reaksi Akbar juga tak kalah kerasnya.
Mula-mula ia menyatakan Tim Penyelamat Golkar tidak ada dan Baramuli
serta konco-konconya akan dijatuhi sanksi. Namun seusai rapat,
pengurus pusat Golkar dan sebagian anggota Tim Penyelamat Partai
Golkar Jumat petang, Akbar menyatakan masalah Baramuli sudah selesai.
Akbar mengatakan Baramuli yang tidak hadir dalam rapat itu telah
menjelaskan duduk persoalannya melalui surat. Dalam surat itu, sekali
lagi menurut Akbar, Baramuli mengatakan tak pernah menyurati para
pimpinan daerah untuk mendukung Munaslub. Namun anggota tim
penyelamat Golkar lainnya enggan menanggapi pernyataan Akbar ini.


Pengamat Politik Arbi Sanit mengatakan kehadiran Tim Penyelamat
Golkar menunjukkan elit partai ini sudah terbelah. Mereka terbagi
dalam kubu yang mendukung dan menentang Akbar. Menurut Arbi, kasus
yang menimpa Akbar Tandjung akan menjadi beban partai Golkar jika
tidak diselesaikan.


Arbi Sanit : Kalau dilihat secara menyeluruh itu sudah jelas. Karena
keraguan Golkar untuk memisahkan antara persoalan Akbar Tandjung dan
Golkar sendiri itu akan berimpact ke pemilih yang dulu memilih atau
sampai sekarang setia pada Golkar.  Jadi oleh karena itu kurang
tegasnya Golkar memberikan dukungan pada pembersihan Golkar dari
masalah KKN itu merugikan dari segi publiknya.


Meski demikian Arbi menilai saat ini posisi Akbar masih cukup kuat.
Sebab usulan Munas Luar Biasa hanya berkembang di kalangan Dewan
Penasehat. Meski demikian jika penyidikan kasus penyelewengan dana
Bulog makin menyudutkan Akbar dan para pimpinan daerah Golkar
menerima usulan ini, tentu posisi Akbar akan makin melemah.


Tim Liputan 68 H  Jakarta



---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke