--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 21 Maret 2002 15:30 UTC ** TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT CINA MENINDAK AKSI BURUH ** PENGADILAN BEIJING MEMVONIS HUKUMAN PENJARA SEORANG INSINYUR CINA-AMERIKA ** UNTUK PERTAMA KALI DALAM LIMA TAHUN AFGANISTAN RAYAKAN TAHUN BARU NAWROOZ ** TOPIK GEMA WARTA: 400 TAHUN VOC, DIRAYAKAN ATAU DIPERINGATI? ** TOPIK GEMA WARTA: AMIEN RAIS TAMPIL NASIONALISTIS DI NEGERI BELANDA * TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT CINA MENINDAK AKSI BURUH Tentara Pembebasan Rakyat Cina menindak aksi unjukrasa kaum buruh sektor perminyakan yang di-PHK-kan. Ribuan tentara dikerahkan untuk memulihkan ketertiban di kota Daqing di Cina Timur-laut. Para buruh selama beberapa hari menduduki gedung utama perusahaan minyak setempat. Aksi unjukrasa buruh tersebut melibatkan sekitar 50.000 orang, tetapi sebagian besar berhasil dibubarkan tentara. Juga di Liaoyang, kota besar lain di Cina Timur-laut, berlangsung aksi protes massal yang dilakukan kaum buruh yang tidak puas. Sejumlah pimpinan serikat buruh ditahan. Sedang Kamis kemarin, terjadi lagi tiga penahanan. Para pimpinan serikat buruh yang ditahan tersebut dituduh mengobarkan aksi tersebut dengan kerjasama dengan media asing. * PENGADILAN BEIJING MEMVONIS HUKUMAN PENJARA SEORANG INSINYUR CINA-AMERIKA Pengadilan Beijing memvonis seorang insinyur Cina-Amerika, Fong Fuming, dengan lima tahun penjara. Fong dituduh mencuri dokumen-dokumen rahasia dan melakukan penyuapan. Ia juga dituduh membocorkan rahasia negara kapada negara lain, namun Fong bebas dari tuduhan yang terakhir itu. Insinyur Cina-Amerika itu sudah selama dua tahun ditahan. Karenanya Fong harus menjalani hukuman lima tahun dipotong masa tahanannya. Amerika Serikat sebelumnya sudah menyatakan kekesalannya atas jalan proses pengadilan yang berkepanjangan itu. * UNTUK PERTAMA KALI DALAM LIMA TAHUN AFGANISTAN RAYAKAN TAHUN BARU NAWROOZ Untuk pertama kali dalam lima tahun terakhir Tahun Baru Nawrooz dirayakan di Afganistan. Di bawah kekuasaan Taliban merayakan Nawrooz dilarang. Namun demikian, banyak penduduk Afgamostam yang merayakannya secara diam-diam. Di Turki perayaan tahun baru Kurdi tersebut diwarnai kerusuhan di kota Mersin di Turki Selatan dan Aydin di Barat. Dalam kerusuhan tersebut seorang anggota polisi menderita luka-luka, dan terjadi sepuluh penahanan. * 9 JIWA TEWAS DALAM PELEDAKAN BOM DI IBUKOTA PERU Di ibukota Peru, Lima, dipastikan sembilan jiwa tewas akibat peledakan dua bom mobil. Sedang 30 orang lainnya menderita luka. Bom-bom mobil tersebut meledak di depan bank di rayon diplomatik, La Molina, dekat Kedubes Amerika Serikat. Tiga buah mobil terbakar dan sejumlah gedung mengalami kerusakan berat. Peledakan bom terjadi tiga hari menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat George W Bush di Peru. Sehubungan dengan peledakan itu, Presiden Peru Alejandro Toledo menghentikan lawatannya di Meksiko dan Kamis hari ini segera kembali ke Lima. * PARA PEMANDU LALULINTAS PENERBANGAN DI BANDARA AUSTRALIA MOGOK Di Australia para pemandu lalulintas penerbangan di tiga bandara melancarkan aksi mogok. Sejumlah penerbangan terpaksa harus dibatalkan atau mengalami keterlambatan yang parah. Para pengunjukrasa menuntut kenaikan gaji, atas pekerjaan mereka yang menegangkan dan meletihkan yang mereka alami. * PBB TAK BERMAKSUD BENTUK KESATUAN KHUSUS GUNA TANGKAP RODOVAN KARADZID Perserikatan Bangsa-bangsa tidak bermaksud membentuk kesatuan khusus guna menangkap pemimpin Serbia-Bosnia Radovan Karadzic. Sebagaimana diminta oleh Penuntut Umum Tribunal untuk Yugoslavia, Carla del Ponte. Menurut PBB, tidak ada dana untuk kesatuan khusus itu. Del Ponte tidak terkejut dengan kegagalan NATO di Bosnia dalam menangkap Karadzic. Menurut Penuntut Umum itu, kau tidak akan bisa menangkap buron dengan menggunakan 200 tentara berseragam. Del Ponte sebelumnya mengatakan, dalam kasus penangkapan Jenderal Serbia-Bosnia, Ratko Mladic, tergantung dari kemauan politik pemerintah Yugoslavia. Diisyukan bahwa Mladic bersembunyi di Serbia. Karadzic dan Mladic adalah merupakan para tertuduh utama dari tribunal PBB untuk Yugoslavia. * MANTAN PRESIDEN BILL CLINTON DAN ISTERINYA BEBAS DARI SKANDAL WHITEWATER Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan isterinya akan bebas dari apa yang disebut kasus Whitewater. Dalam laporan akhirnya Pengadilan Banding menyimpulkan, tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyatakan kasus tersebut sebagai tindakan kriminal. Penyelidikan dimulai depalan tahun lalu, ketika Clinton masih menjabat sebagai presiden. Kasus tersebut berkisar pada masalah kegagalan proyek barang tidak bergerak Whitewater, di mana Clinton pada tahun delapan-puluhan berinvestasi. Terhadap sejumlah mitra usahanya dikenakan hukuman. * TANK-TANK ISRAEL KEMBALI MEMASUK DESA YANUN Kesatuan tank Israel memasuki desa Yanun, di Tepi Barat Sungai Yordan. Menurut Dinas Keamanan Palestina, 20 warga Palestina ditangkap Israel. Sebelumnya di sekitar Nablus, pengawal pribadi Presiden Palestina Yasser Arafat ditahan. Aksi militer Israel dilancarkan setelah perundingan tanpa hasil antara para pejabat bidang keamanan Israel dan Palestina. Di bawah pemimpinan utusan Amerika Anthony Zinni, para jururunding belum berhasil mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata. Dalam waktu dekat perundingan akan dilanjutkan. Perundingan itu dibayangi kasus peledakan bom di sebuah bis yang terjadi Rabu kemarin di Israel Utara, yang menewaskan tujuh jiwa. * 400 TAHUN VOC DIRAYAKAN ATAU DIPERINGATI? Intro: Belanda tidak bisa bersikap tegas terhadap masa lampaunya. Ini jelas terlihat pada peristiwa 400 tahun VOC yang kemarin diperingati di Den Haag. Apakah harus bangga dengan VOC sehingga merayakan peristiwa bersejarah itu, ataukah harus malu akan keburukan VOC, sehingga 400 tahun Kumpeni itu tidak dirayakan tetapi diperingati saja? Pertanyaan seperti sangat menghantui Belanda, tetapi jawaban tegas tidak pernah diperoleh oleh sebuah negara bekas penjajah. Laporan rekan Joss Wibisono dari Den Haag: Apa yang sebenarnya berlangsung di Bangsal Bangsawan, Ridderzaal, Den Haag 20 Maret 2002 kemarin? Perayaan atau peringatan 400 tahun VOC? Sulit menjawabnya. Di satu pihak panita penyelenggara peristiwa ini bernama "Stichting Viering 400 Jaar VOC" atau Yayasan Perayaan 400 Tahun VOC. Di lain pihak, dalam buku acara yang dikeluarkan oleh RVD yaitu Dinas Penerangan Kerajaan Belanda, peristiwa kemarin itu disebut sebagai "Herdenking van 400 Jaar VOC" atau Peringatan 400 Tahun VOC. Jadi pertanyaan peringatan atau perayaan 400 VOC sulit dijawab. Dalam soal masa lampaunya di Indonesia, orang Belanda memang tidak pernah bisa bersikap tegas. Mereka yang anti kolonialisme dan yang membelanya berada dalam jumlah dan kekuatan yang sama, sehingga yang anti VOC dan yang pro VOC pun sama kuatnya. Alhasil tidaklah jelas apakah 20 Maret 2002 di Bangsal Bangsawan kemarin merupakan peringatan atau perayaan 400 tahun VOC. Yang jelas cuma peristiwa bersejarahnya sendiri. Karena di tempat yang sama, 400 tahun silam, jadi 20 Maret 1602, otoritas Belanda yang waktu itu berada di tangan de Staten Generaal, semacam MPR, melimpahkan sebagian kekuasaannya kepada Verenigde Oost-Indische Compagnie yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Kumpeni. Dengan kekuasaan itu maka VOC diberi hak antara lain untuk mengadakan perjanjian dengan pelbagai pihak asing, memelihara ketertiban dan keamanan serta melancarkan perang. Inilah alasan utama kenapa pihak pemerintah Indonesia menarik diri, tidak menghadiri upacara itu. Dan memang demikianlah, kalau semua negara yang dulu pernah menampung VOC hadir di Bangsal Bangsawan Rabu kemarin, diwakili oleh duta besarnya, maka Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Abdul Irsan, tidak nampak. Ia malah hadir di Gedung Radio Nederland untuk mengucapkan selamat tinggal, maklum ia segera kembali ke tanah air. Tugasnya di Belanda selesai akhir bulan ini. Dihadiri oleh Ratu Beatrix, Perdana Menteri Wim Kok dan Putra Mahkota Pangeran Willem-Alexander serta istrinya Maxima dan semua pejabat tinggi Belanda, peristiwa 20 Maret 2002 di Bangsal Bangsawan sebenarnya lebih bernuansa perayaan. Panitia penyelenggara dengan bangga menampilkan apa saja yang berhasil dicapai VOC selama 200 tahun beroperasi di Nusantara, termasuk memamerkan contoh-contoh barang yang diambil (atau dijarah?) dari Nusantara. Ini sebenarnya aneh karena pada pembukaan upacara ketua panitia, anggota parlemen dari partai koservatif VVD, Enrique Hessing, sudah mengatakan bahwa upacara itu diupayakan untuk berlangsung seseimbang mungkin. Maksudnya semua aspek VOC akan ditampilkan, yaitu aspek keberhasilannya dan aspek negatifnya. Tapi yang ditampilkan dalam upacara Rabu kemarin, terus terang, banyak aspek keberhasilan VOC, yang bagi rakyat Nusantara justru merupakan penderitaan. Untuk mencari aspek negatif itu para hadirin dipersilakan mendengarkan pidato Kwik Kian Gie yang pada kesempatan di Den Haag kemarin tampil atas nama pribadi, bukan sebagai wakil pemerintah Indonesia. Berikut cuplikan pidato Kwik Kian Gie di Bangsal Bangsawan 20 Maret 2002 itu. Kwik: De grote schade die de VOC in Indonesie heeft aangericht is dat het geen bestuurstelsel heeft neergelegd waaruit medezeggenschap, vertegenwoordiging of participatie voor Indonesiers kon groeien, maar wat integendeel intrumenteel is geweest in hun onderdrukking, exploitatie en machtmisbruik. De VOC vestigde in Indonesie een staatsvorm die misschien modern oogde, maar maatschappelijke participatie juist volstrekt uitsloot. De Westerse staatsvorm manifesteerde zich in een uitzuigende poliep. Dat was geen tovalligheid, het was opzet: het was inhaerent aan de koloniale onderneming dat de Indonesiers werden uitgesloten van de instrumenten die nu de grondslag vormen van de moderne staat. Terjemahan: Kerugian besar yang diterapkan oleh VOC di Indonesia adalah bahwa lembaga ini tidak mewariskan sistem pemerintahan yang memungkinkan berkembangnya hak untuk berbicara, perwakilan atau keikutsertaan bagi orang Indonesia. Sebaliknya VOC justru merupakan alat untuk menindas, eksploitasi dan penyalahgunaan kekuasaan. Di Indonesia VOC membangun bentuk negara yang mungkin saja nampaknya moderen, tetapi justru tertutup bagi keikutsertaan masyarakat. Bentuk negara Barat justru tampil sebagai polip yang menghisap. Itu bukanlah kebetulan, itu kesengajaan: itu semua melekat dalam sistem kolonial bahwa orang Indonesia tidak diikutsertakan, padahal justrulah inilah yang merupakan dasar bagi bentuk negara moderen. Di sinilah keberanian dan ketegaran Kwik Kian Gie. Ia berbicara tentang penderitaan bangsanya akibat penjajahan VOC di Nusantara di hadapan anak cucu VOC sendiri, dalam sebuah upacara kenegaraan yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan Belanda. Tidaklah mengherankan kalau banyak di antara para hadirin yang menyebut bahwa pidato Kwik merupakan puncak upacara, entah peringatan atau perayaan, 400 tahun VOC. Selesai upacara kami menghubungi Kwik Kian Gie dan pertama-tama bertanya, apa yang ingin disampaikannya pada kehadirannya di Bangsal Bangsawan itu, Kwik Kian Gie [KKG]: Saya memahami sepenuhnya adanya kontroversi, tentang kenyataan VOC 400 tahun itu harus dirayakan atau diperingati. Lalu tadi saya mengatakan bahwa untuk saya yang terpenting adalah bahwa ini adalah suatu kesempatan karena bertemu dengan orang-orang yang sangat penting, pengambil penting. Adalah suatu kesempatan untuk melakukan semacam introspeksi, semacam perenungan tentang apa yang jelek-jelek, yang sudah terjadi dengan maksud yang konstruktif, tentunya. Melihat ke depan untuk tidak diulangi lagi. Dan dalam hal itu, sebetulnya yang tadi tidak terlalu jelas di dalam teks, karena harus singkat adalah bahwa di waktu-waktu yang mendatang, dampak yang kita alami seperti kolonisasi, kolonialisme oleh Belanda, itu masih bisa terjadi, dan sedang terjadi, akan tetapi tidak melalui kolonialisme seperti dulu, dengan kekuatan senjata, melainkan dengan penguasaan teknologi dan menejemen yang superiur. Dan dampaknya terhadap Indonesia tadi sudah saya gambarkan. Radio Nederland [RN]: Tetapi Pak Kwik betul-betul menelanjangi VOC ya, mengatakan bahwa VOC itu adalah polip yang menghisap, meninggalkan banyak hal yang sangat buruk bagi Indonesia. KKG: Ya, tadi hampir tiga perempat halaman saya menjelaskan itu semuanya. RN: Tapi pendirian Jakarta adalah bahwa wakil Indonesia tidak hadir pada peristiwa ini, lalu bagaimana ini, kok Pak Kwik di sini? KKG: Ya, seperti yang saya katakan dalam pembukaan pidato saya tadi. Kalau Jakarta berpendirian demikian, itu adalah pendirian pemerintah. Apa yang saya lakukan adalah pendirian saya selaku pribadi. Dan secara moril mendapat persetujuan dari Presiden. RN: Jadi Pak Kwik di sini memang sebagai pribadi Kwik Kian Gie ya, bukan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan ya? KKG: Betul, betul, ya. RN: Di Belanda sini terjadi kontroversi yang besar sekali soal perayaan atau peringatan. Bagaimana ini menurut Pak Kwik? KKG: Ya, itulah yang menjadi pertimbangan saya. Jadi saya tidak melihat hitam putih, oleh karena di kalangan orang Belanda sendiri terjadi kontroversi. Dan ini sebetulnya sejak dulu seperti itu. Waktu masih di dalam jaman penjajahan tidak semuanya hitam putih. Karena ketika itu kita juga mempunyai Douwes Dekker yang pejuang kemerdekaan. Ketika itu Den Haag tidak pernah sepi dari perdebatan yang sengit tentang kebijakan kolonial Belanda yang harus menghisap menjajah mau menangnya sendiri, atau yang tadi disebut oleh Prof Blusse mengenai politik etik segala macam. Dan kalau misalnya kita lihat bagaimana pun juga ketika itu kan harus kita ingat bahwa yang memerdekakan Indonesia, kecuali Bung Karno dengan kawan-kawannya di Indonesia, juga Bung Hatta dan kawan-kawannya yang mempunyai kesempatan, diberi kesempatan untuk belajar di Universitas Leiden. Nah ini kan sesuatu yang kita harus secara jujur mengakuinya, ya. RN: Tadi Pak Kwik juga membawa pesan ibu Presiden Megawati mengenai Bung Karno. Pesan seperti apa itu Pak Kwik. KKG: Sebelum kemarin kan saya beberapa kali berbicara dengan ibu Megawati. Dan dalam pembicaraan-pembicaraan itu saya jelaskan pokok-pokok, inti-inti yang akan saya bicarakan. Ketika saya tiba pada urusan Bung Karno tadi, Ibu Mega langsung antusias mengatakan, "Itu betul, itu betul. Karena saya sering lihat sekali ketika di Istana, Bapak banyak sekali teman-teman Belandanya. Itu tolong dijelaskan." Bahwa Bung Karno tidak pernah membenci manusia Belanda, yang diperangi adalah sistem kolonialnya. Mengapa saya mengatakan demikian, sesuatu yang dibenarkan Ibu Mega, itu dengan sangat jelas dijelaskan oleh Bung Karno di dalam pembelaannya yang dituangkan di dalam buku Indonesia Menggugat. RN: Tetapi di pihak lain kenyataannya adalah bahwa Bung Karno sendiri tidak pernah ke Belanda ya Pak? KKG: Iya, itu karena urusan-urusan politik. Oleh karena di satu pihak Bung Karno dilarang oleh Kaum Nasionalis Indonesia, di lain pihak Belanda memang didominir oleh orang-orang yang ketika itu menganggap Bung Karno sebagai penjahat. Akan tetapi saya mendengar dari Menteri Luar Negeri Belanda Jozias Van Aarsten bulan November yang lalu ketika saya di sini, bahwa Belanda sudah secara resmi memberi pernyataan setelah mempelajari semua sejarah, pemerintah Belanda berpendirian bahwa Bung Karno adalah salah satu pemimpin dunia yang terbesar. Dan Menlu Van Aartsen meminta saya untuk menyampaikan kepada Ibu Megawati. Demikian Kwik Kian Gie yang di Den Haag tampil secara pribadi, bukan sebagai Menteri Perencaan Pembangunan * AMIEN RAIS TAMPIL NASIONALISTIS DI BELANDA Masyarakat Islam di Indonesia marah, terutama karena kesombongan adi-kuasa Amerika Serikat, bukan karena membela ulah teror Usamah bin Ladin. Demikian Amien Rais, pemimpin Muhammadiyah dalam ceramahnya di Uni-versitas Leiden, Belanda, kemarin. Menurut Ketua MPR ini, Indonesia tetap membantu Amerika Serikat memerangi teror, tetapi tidak mau ditunggangi. Sekaligus, dia membantah Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew bahwa Indonesia menjadi sarang teroris. Amien Rais di Belanda tampil lebih nasion-alistis, ketimbang sebagai tokoh kelompoknya. Lebih jauh laporan rekan Aboeprijadi Santoso dari Leiden. Hanya sekali, Amien Rais mengutip sebuah ayat Al Qur'an yang mengatakan bahwa membunuh seseorang tanpa alasan, sama saja dengan membinasakan seluruh ummat manusia. Amien mengatakan hal ini, untuk menunjukkan bahwa dirinya, dan masyarakat Muslim Indonesia, mengutuk perbuatan laknat kelompok Bin Ladin pada 11 September 2001. Selebihnya, selama berbicara hampir dua jam, Amien Rais tampil selaku politikus sekuler yang nasionalistis. Barangkali, karena dia menyadari bahwa pada hari yang sama dia diundang oleh lembaga kajian Asia Tenggara IIAS itu, Belanda kebetulan tengah merayakan 400 tahun hari jadi Kumpeni atau VOC. Sebenarnya akan lebih kena lagi, apabila Amien menanggapi perayaan VOC itu dengan lugas dengan misalnya menyamakan Kumpeni dengan Orde Barunya Soeharto, yaitu sebagai suatu imperium yang "vergaan onder corruptie", tenggelam karena korupsi. Sebab, bukankah pihak pengundang Profesor Frans Husken dari IIAS, sempat menyebut Amien sebagai satu-satunya politikus Indonesia dalam sejarah yang berhasil menjatuhkan tiga orang presiden secara berturut-turut: yaitu Soeharto, Habibie dan Abdurrahman Wahid. Kontan publik yang memenuhi aula akademi Universitas Leiden itu tampak bertanya-tanya: Nah, siapa yang berikut. Dan kapan Amien sendiri akan beranjak menjadi presiden. Kepada Radio Nederland Amien Rais tidak membantah bahwa peluangnya untuk kursi RI itu bertambah besar sejak Akbar Tandjung masuk bui. Namun dia mengaku dirinya tak ingin berbahagia di atas kesulitan orang lain. Ada tiga hal yang ditandaskannya dalam ceramah tanpa naskah itu. Pertama, bahwa ummat Muslim di Indonesia, sama dengan dunia, juga terkejut dan marah karena Peristiwa 11 September. Kedua, Indonesia juga ikut memerangi teror. Namun, menurutnya, kemudian ada kesalahan pihak Amerika dengan memaksakan dunia untuk memilih pihak: pihak Amerika atau pihak teroris. Inilah keangkuhan Amerika yang menjadi-jadi, yang disusul 7 Oktober yaitu awal Perang Afghanistan, lalu pernyataan Wakil Menhan Amerika Paul Wolfowitz, bahwa setelah Afghanistan, akan menyusul Yaman, Filipina Selatan dan Indonesia. Lantas ada pernyataan tiga poros kejahatan. Dan akhirnya, Lee Kuan Yew menuduh Indonesia menjadi sarang teroris. Rangkaian inilah, rupanya, yang membuat politik-Islamnya Amien Rais berganti warna menjadi Islam-nasionalis. Kami ikut memerangi teror, tapi berikanlah ruang sendiri bagi kami, kami tak ingin jadi anak buah Amerika, katanya. Amien menyesalkan mengapa Singapura mau menjadi corong Amerika di Asia Tenggara. Amien Rais: Jadi justru kita heran, mengapa seorang menteri senior seperti Lee Kuan Yew, yang katanya negarawan di Asia yang sangat bagus itu, harus menjadi peniru saja dari kata-kata Dubes Amerika di Singapur. Saya kira dia justru diharapkan untuk punya pendirian yang tegas dalam hal ini, dengan perspektif Asia dan dengan memegang kebenaran keadilan. Karena kalau kita melempar Indonesia dengan kutukan atau tuduhan banyak teror Al Qaidah dan lain-lain, tanpa bukti, ini tentu akan menyulitkan hubungan kita di masa mendatang. Baik dengan Amerika maupun Singapura. Tuduhan menjadi sarang Al-Qaidah itu, berulangkali dibantahnya. Itu membuat kita merasa dipukul dua kali, tambahnya. Islam di Indonesia sebenarnya moderat, katanya, sambil menujuk pada pengaruh dominan organisasi Muslim terbesar, yaitu Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah. Amien, secara garis besar mungkin benar, tetapi dia pun tak membantah ketika pakar Kajian Islam-Indonesia, Profesor Martin van Bruinessen, menunjuk bahwa setelah Peristiwa 11 September, ruang pluralisme atau kehidupan yang majemuk di Indonesia terasa menyempit. Paling menarik perhatian, adalah butir ketiga, yaitu tentang pemerintahan Megawati. Diakuinya adanya konsesus elit-politik untuk menjaga tegaknya pemerintahan Presiden Megawati sampai pemilu 2004. Jadi dia pun berjanji kritik-kritiknya hanya sebatas tidak akan menggoyahkan pemerintah. Tak ada sesuatu yang penting, yang telah dihasilkan pemerintahan Megawati, simpulnya. Dream-team Mega yang disusun selama dua minggu dan disambut hangat oleh seluruh dunia itu, ternyata gagal memulihkan ekonomi. Banyak aset nasional dengan mudah dibiarkan pemerintah terjual ke modal asing, Tiga Roda jatuh ke tangan Jerman, semen Cibinong diambil Swiss, BCA diraih Farallon, lalu apakah Pertamina juga akan pindah tangan? Atas nama menutup anggaran, kita telah mengobral negeri kita. Semua itu, bisa membuat Soekarno dan Hatta terusik, menggeliat di liang kubur. Dengan semangat nasionalistis itu, tak aneh bila Amien Rais juga terusik, oleh jalan militer yang ditempuh Jakarta untuk menjaga negara kesatuan di Aceh dan Papua, sebab dua tahun lalu dia paling awal memperingatkan bahwa jalan kekerasan itu malah kontraproduktif AMIEN RAIS: Ya itulah kebijaksanaan yang harus dimiliki pemerintah yang sekarang ini. Terutama juga teman-teman para pimpinan militer. Sudah jelas sekali rakyat Aceh untuk kurun waktu yang lama, itu mengalami deprivasi politik, ekonomi, sosial. Mereka seperti dianaktirikan di dalam tubuh republik. Jadi cara menangani Aceh itu bukan dengan pendekatan keamanan militer, tetapi dengan pendekatan kemanusiaan, sosial dan ekonomi. Kalau ini betul-betul kita implementasikan, saya yakin rakyat Aceh bisa melihat bahwa Jakarta betul-betul ingin melihat Aceh tetap dalam pangkuan republik. Tetapi kalau tidak, tentu jangan disalahkan kalau teman-teman Aceh berfikir sebaliknya. Radio Nederland: Kalau Papua saja yang tanpa jalan militerpun sudah ditanggapi dengan keras pula, dari mana alasan untuk bisa yakin bahwa Aceh dan Papua bisa bertahan dalam RI? AMIEN RAIS: Nah, kalau tiga hal ini kita atasi, dalam arti ekonomi daerah kita bangun kembali dalam kebersamaan, kemudian hak politik mereka kita berikan sepenuhnya untuk memilih bupati, gubernur sendiri, dan last but not least, dihentikan pelangaran terhadap HAM, saya percaya belum ada kata terlambat. Saudara-saudara kita di Papua, Aceh dan tempat-tempat lain akan tetap 'at home'. Merasa krasan di Republik Indonesia Demikian Amien Rais di Leiden. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------