---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 21 Maret 2002 15:30 UTC



** TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT CINA MENINDAK AKSI BURUH

** PENGADILAN BEIJING MEMVONIS HUKUMAN PENJARA SEORANG INSINYUR
CINA-AMERIKA

** UNTUK PERTAMA KALI DALAM LIMA TAHUN AFGANISTAN RAYAKAN TAHUN BARU
NAWROOZ

** TOPIK GEMA WARTA: 400 TAHUN  VOC, DIRAYAKAN ATAU DIPERINGATI?

** TOPIK GEMA WARTA: AMIEN RAIS TAMPIL NASIONALISTIS DI NEGERI
BELANDA



* TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT CINA MENINDAK AKSI BURUH

Tentara Pembebasan Rakyat Cina menindak aksi unjukrasa kaum buruh
sektor perminyakan yang di-PHK-kan. Ribuan tentara dikerahkan untuk
memulihkan ketertiban di kota Daqing di Cina Timur-laut. Para buruh
selama beberapa hari menduduki gedung utama  perusahaan minyak
setempat. Aksi unjukrasa buruh tersebut melibatkan sekitar 50.000
orang, tetapi sebagian besar berhasil dibubarkan tentara. Juga di
Liaoyang, kota besar lain di Cina Timur-laut, berlangsung aksi protes
massal yang dilakukan kaum buruh yang tidak puas. Sejumlah pimpinan
serikat buruh ditahan. Sedang Kamis kemarin, terjadi lagi tiga
penahanan. Para pimpinan serikat buruh yang ditahan tersebut dituduh
mengobarkan aksi tersebut dengan kerjasama dengan media asing.


* PENGADILAN BEIJING MEMVONIS HUKUMAN PENJARA SEORANG INSINYUR
CINA-AMERIKA

Pengadilan Beijing memvonis seorang insinyur Cina-Amerika, Fong
Fuming, dengan lima tahun penjara. Fong dituduh mencuri
dokumen-dokumen rahasia dan melakukan penyuapan.  Ia juga dituduh
membocorkan rahasia negara kapada negara lain, namun Fong bebas dari
tuduhan yang terakhir itu. Insinyur Cina-Amerika itu sudah selama dua
tahun ditahan. Karenanya Fong harus menjalani hukuman lima tahun
dipotong masa tahanannya. Amerika Serikat sebelumnya sudah menyatakan
kekesalannya atas jalan proses pengadilan yang berkepanjangan itu.


* UNTUK PERTAMA KALI DALAM LIMA TAHUN AFGANISTAN RAYAKAN TAHUN BARU
NAWROOZ

Untuk pertama kali dalam lima tahun terakhir Tahun Baru Nawrooz
dirayakan di Afganistan. Di bawah kekuasaan Taliban merayakan Nawrooz
dilarang. Namun demikian, banyak penduduk Afgamostam yang
merayakannya secara diam-diam. Di Turki perayaan tahun baru Kurdi
tersebut diwarnai kerusuhan di kota Mersin di Turki Selatan dan Aydin
di Barat.  Dalam kerusuhan tersebut seorang anggota polisi menderita
luka-luka, dan terjadi sepuluh penahanan.


* 9 JIWA TEWAS DALAM PELEDAKAN BOM DI IBUKOTA PERU

Di ibukota Peru, Lima, dipastikan sembilan jiwa tewas akibat
peledakan dua bom mobil. Sedang 30 orang lainnya menderita luka.
Bom-bom mobil tersebut meledak di depan bank di rayon diplomatik, La
Molina, dekat Kedubes Amerika Serikat. Tiga buah mobil terbakar dan
sejumlah gedung mengalami kerusakan berat. Peledakan bom terjadi tiga
hari menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat George W Bush di
Peru. Sehubungan dengan peledakan  itu,  Presiden Peru Alejandro
Toledo menghentikan lawatannya di Meksiko dan Kamis hari ini segera
kembali ke Lima.


* PARA PEMANDU LALULINTAS PENERBANGAN DI BANDARA AUSTRALIA MOGOK

Di Australia para pemandu lalulintas penerbangan di tiga bandara
melancarkan aksi mogok. Sejumlah penerbangan terpaksa harus
dibatalkan  atau mengalami keterlambatan yang parah. Para
pengunjukrasa menuntut kenaikan gaji, atas pekerjaan mereka yang
menegangkan dan meletihkan yang mereka alami.


* PBB TAK BERMAKSUD BENTUK KESATUAN KHUSUS GUNA TANGKAP RODOVAN
KARADZID

Perserikatan Bangsa-bangsa tidak bermaksud membentuk kesatuan khusus
guna menangkap pemimpin Serbia-Bosnia Radovan Karadzic. Sebagaimana
diminta oleh Penuntut Umum Tribunal untuk Yugoslavia, Carla del
Ponte.  Menurut PBB, tidak ada dana untuk kesatuan khusus itu.
Del Ponte tidak terkejut dengan kegagalan NATO  di Bosnia dalam
menangkap Karadzic. Menurut Penuntut Umum itu, kau tidak akan bisa
menangkap buron dengan menggunakan 200 tentara berseragam. Del Ponte
sebelumnya mengatakan, dalam kasus penangkapan Jenderal
Serbia-Bosnia, Ratko Mladic, tergantung dari kemauan politik
pemerintah Yugoslavia. Diisyukan bahwa Mladic bersembunyi di Serbia.
Karadzic dan Mladic adalah merupakan para tertuduh utama dari
tribunal PBB untuk Yugoslavia.


* MANTAN PRESIDEN BILL CLINTON DAN ISTERINYA BEBAS DARI SKANDAL
WHITEWATER

Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan isterinya akan bebas
dari apa yang disebut kasus Whitewater. Dalam laporan akhirnya
Pengadilan Banding menyimpulkan, tidak terdapat bukti yang cukup
untuk menyatakan kasus tersebut sebagai tindakan kriminal.
Penyelidikan dimulai depalan tahun lalu, ketika Clinton masih
menjabat sebagai presiden. Kasus tersebut berkisar pada masalah
kegagalan proyek  barang tidak bergerak Whitewater, di  mana Clinton
pada tahun delapan-puluhan berinvestasi. Terhadap sejumlah mitra
usahanya dikenakan hukuman.


* TANK-TANK ISRAEL KEMBALI MEMASUK DESA YANUN

Kesatuan tank Israel memasuki desa Yanun, di Tepi Barat Sungai
Yordan. Menurut Dinas Keamanan Palestina, 20 warga Palestina
ditangkap Israel. Sebelumnya di sekitar Nablus, pengawal pribadi
Presiden Palestina Yasser Arafat ditahan. Aksi militer Israel
dilancarkan setelah perundingan tanpa hasil antara para pejabat
bidang keamanan Israel dan Palestina. Di bawah pemimpinan utusan
Amerika Anthony Zinni, para jururunding belum berhasil mencapai
kesepakatan tentang gencatan senjata. Dalam waktu dekat perundingan
akan dilanjutkan. Perundingan itu dibayangi kasus peledakan bom di
sebuah bis yang terjadi Rabu kemarin di Israel Utara, yang menewaskan
tujuh  jiwa.


* 400 TAHUN VOC DIRAYAKAN ATAU DIPERINGATI?

Intro: Belanda tidak bisa bersikap tegas terhadap masa lampaunya. Ini
jelas terlihat pada peristiwa 400 tahun VOC yang kemarin diperingati
di Den Haag. Apakah harus bangga dengan VOC sehingga merayakan
peristiwa bersejarah itu, ataukah harus malu akan keburukan VOC,
sehingga 400 tahun Kumpeni itu tidak dirayakan tetapi diperingati
saja? Pertanyaan seperti sangat menghantui Belanda, tetapi jawaban
tegas tidak pernah diperoleh oleh sebuah negara bekas penjajah.
Laporan rekan Joss Wibisono dari Den Haag:


Apa yang sebenarnya berlangsung di Bangsal Bangsawan, Ridderzaal, Den
Haag 20 Maret 2002 kemarin? Perayaan atau peringatan 400 tahun VOC?
Sulit menjawabnya. Di satu pihak panita penyelenggara peristiwa ini
bernama "Stichting Viering 400 Jaar VOC" atau Yayasan Perayaan 400
Tahun VOC. Di lain pihak, dalam buku acara yang dikeluarkan oleh RVD
yaitu Dinas Penerangan Kerajaan Belanda, peristiwa kemarin itu
disebut sebagai "Herdenking van 400 Jaar VOC" atau Peringatan 400
Tahun VOC. Jadi pertanyaan peringatan atau perayaan 400 VOC sulit
dijawab.

Dalam soal masa lampaunya di Indonesia, orang Belanda memang tidak
pernah bisa bersikap tegas. Mereka yang anti kolonialisme dan yang
membelanya berada dalam jumlah dan kekuatan yang sama, sehingga yang
anti VOC dan yang pro VOC pun sama kuatnya. Alhasil tidaklah jelas
apakah 20 Maret 2002 di Bangsal Bangsawan kemarin merupakan
peringatan atau perayaan 400 tahun VOC. Yang jelas cuma peristiwa
bersejarahnya sendiri. Karena di tempat yang sama, 400 tahun silam,
jadi 20 Maret 1602, otoritas Belanda yang waktu itu berada di tangan
de Staten Generaal, semacam MPR, melimpahkan sebagian kekuasaannya
kepada Verenigde Oost-Indische Compagnie yang di Indonesia lebih
dikenal sebagai Kumpeni. Dengan kekuasaan itu maka VOC diberi hak
antara lain untuk mengadakan perjanjian dengan pelbagai pihak asing,
memelihara ketertiban dan keamanan serta melancarkan perang.

Inilah alasan utama kenapa pihak pemerintah Indonesia menarik diri,
tidak menghadiri upacara itu. Dan memang demikianlah, kalau semua
negara yang dulu pernah menampung VOC hadir di Bangsal Bangsawan Rabu
kemarin, diwakili oleh duta besarnya, maka Duta Besar Republik
Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Abdul Irsan, tidak nampak. Ia malah
hadir di Gedung Radio Nederland untuk mengucapkan selamat tinggal,
maklum ia segera kembali ke tanah air. Tugasnya di Belanda selesai
akhir bulan ini.

Dihadiri oleh Ratu Beatrix, Perdana Menteri Wim Kok dan Putra Mahkota
Pangeran Willem-Alexander serta istrinya Maxima dan semua pejabat
tinggi Belanda, peristiwa 20 Maret 2002 di Bangsal Bangsawan
sebenarnya lebih bernuansa perayaan. Panitia penyelenggara dengan
bangga menampilkan apa saja yang berhasil dicapai VOC selama 200
tahun beroperasi di Nusantara, termasuk memamerkan contoh-contoh
barang yang diambil (atau dijarah?) dari Nusantara. Ini sebenarnya
aneh karena pada pembukaan upacara ketua panitia, anggota parlemen
dari partai koservatif VVD, Enrique Hessing, sudah mengatakan bahwa
upacara itu diupayakan untuk berlangsung seseimbang mungkin.
Maksudnya semua aspek VOC akan ditampilkan, yaitu aspek
keberhasilannya dan aspek negatifnya. Tapi yang ditampilkan dalam
upacara Rabu kemarin, terus terang, banyak aspek keberhasilan VOC,
yang bagi rakyat Nusantara justru merupakan penderitaan.

Untuk mencari aspek negatif itu para hadirin dipersilakan
mendengarkan pidato Kwik Kian Gie yang pada kesempatan di Den Haag
kemarin tampil atas nama pribadi, bukan sebagai wakil pemerintah
Indonesia. Berikut cuplikan pidato Kwik Kian Gie di Bangsal Bangsawan
20 Maret 2002 itu.

Kwik: De grote schade die de VOC in Indonesie heeft aangericht is dat
het geen bestuurstelsel heeft neergelegd waaruit medezeggenschap,
vertegenwoordiging of participatie voor Indonesiers kon groeien, maar
wat integendeel intrumenteel is geweest in hun onderdrukking,
exploitatie en machtmisbruik.

De VOC vestigde in Indonesie een staatsvorm die misschien modern
oogde, maar maatschappelijke participatie juist volstrekt uitsloot.
De Westerse staatsvorm manifesteerde zich in een uitzuigende poliep.
Dat was geen tovalligheid, het was opzet: het was inhaerent aan de
koloniale onderneming dat de Indonesiers werden uitgesloten van de
instrumenten die nu de grondslag vormen van de moderne staat.

Terjemahan: Kerugian besar yang diterapkan oleh VOC di Indonesia
adalah bahwa lembaga ini tidak mewariskan sistem pemerintahan yang
memungkinkan berkembangnya hak untuk berbicara, perwakilan atau
keikutsertaan bagi orang Indonesia. Sebaliknya VOC justru merupakan
alat untuk menindas, eksploitasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Di Indonesia VOC membangun bentuk negara yang mungkin saja nampaknya
moderen, tetapi justru tertutup bagi keikutsertaan masyarakat. Bentuk
negara Barat justru tampil sebagai polip yang menghisap. Itu bukanlah
kebetulan, itu kesengajaan: itu semua melekat dalam sistem kolonial
bahwa orang Indonesia tidak diikutsertakan, padahal justrulah inilah
yang merupakan dasar bagi bentuk negara moderen.

Di sinilah keberanian dan ketegaran Kwik Kian Gie. Ia berbicara
tentang penderitaan bangsanya akibat penjajahan VOC di Nusantara di
hadapan anak cucu VOC sendiri, dalam sebuah upacara kenegaraan yang
dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan Belanda. Tidaklah
mengherankan kalau banyak di antara para hadirin yang menyebut bahwa
pidato Kwik merupakan puncak upacara, entah peringatan atau perayaan,
400 tahun VOC.

Selesai upacara kami menghubungi Kwik Kian Gie dan pertama-tama
bertanya, apa yang ingin disampaikannya pada kehadirannya di Bangsal
Bangsawan itu,

Kwik Kian Gie [KKG]: Saya memahami sepenuhnya adanya kontroversi,
tentang kenyataan VOC 400 tahun itu harus dirayakan atau diperingati.
Lalu tadi saya mengatakan bahwa untuk saya yang terpenting adalah
bahwa ini adalah suatu kesempatan karena bertemu dengan orang-orang
yang sangat penting, pengambil penting. Adalah suatu kesempatan untuk
melakukan semacam introspeksi, semacam perenungan tentang apa yang
jelek-jelek, yang sudah terjadi dengan maksud yang konstruktif,
tentunya. Melihat ke depan untuk tidak diulangi lagi.

Dan dalam hal itu, sebetulnya yang tadi tidak terlalu jelas di dalam
teks, karena harus singkat adalah bahwa di waktu-waktu yang
mendatang, dampak yang kita alami seperti kolonisasi, kolonialisme
oleh Belanda, itu masih bisa terjadi, dan sedang terjadi, akan tetapi
tidak melalui kolonialisme seperti dulu, dengan kekuatan senjata,
melainkan dengan penguasaan teknologi dan menejemen yang superiur.
Dan dampaknya terhadap Indonesia tadi sudah saya gambarkan.

Radio Nederland [RN]: Tetapi Pak Kwik betul-betul menelanjangi VOC
ya, mengatakan bahwa VOC itu adalah polip yang menghisap,
meninggalkan banyak hal yang sangat buruk bagi Indonesia.

KKG: Ya, tadi hampir tiga perempat halaman saya menjelaskan itu
semuanya.

RN: Tapi pendirian Jakarta adalah bahwa wakil Indonesia tidak hadir
pada peristiwa ini, lalu bagaimana ini, kok Pak Kwik di sini?

KKG: Ya, seperti yang saya katakan dalam pembukaan pidato saya tadi.
Kalau Jakarta berpendirian demikian, itu adalah pendirian pemerintah.
Apa yang saya lakukan adalah pendirian saya selaku pribadi. Dan
secara moril mendapat persetujuan dari Presiden.

RN: Jadi Pak Kwik di sini memang sebagai pribadi Kwik Kian Gie ya,
bukan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan ya?

KKG: Betul, betul, ya.

RN: Di Belanda sini terjadi kontroversi yang besar sekali soal
perayaan atau peringatan. Bagaimana ini menurut Pak Kwik?

KKG: Ya, itulah yang menjadi pertimbangan saya. Jadi saya tidak
melihat hitam putih, oleh karena di kalangan orang Belanda sendiri
terjadi kontroversi. Dan ini sebetulnya sejak dulu seperti itu. Waktu
masih di dalam jaman penjajahan tidak semuanya hitam putih. Karena
ketika itu kita juga mempunyai Douwes Dekker yang pejuang
kemerdekaan. Ketika itu Den Haag tidak pernah sepi dari  perdebatan
yang sengit tentang kebijakan kolonial Belanda yang harus menghisap
menjajah mau menangnya sendiri, atau yang tadi disebut oleh Prof
Blusse mengenai politik etik segala macam.

Dan kalau misalnya kita lihat bagaimana pun juga ketika itu kan harus
kita ingat bahwa yang memerdekakan Indonesia, kecuali Bung Karno
dengan kawan-kawannya di Indonesia, juga Bung Hatta dan
kawan-kawannya yang mempunyai kesempatan, diberi kesempatan untuk
belajar di Universitas Leiden. Nah ini kan sesuatu yang kita harus
secara jujur mengakuinya, ya.

RN: Tadi Pak Kwik juga membawa pesan ibu Presiden Megawati mengenai
Bung Karno. Pesan seperti apa itu Pak Kwik.

KKG: Sebelum kemarin kan saya beberapa kali berbicara dengan ibu
Megawati. Dan dalam pembicaraan-pembicaraan itu saya jelaskan
pokok-pokok, inti-inti yang akan saya bicarakan. Ketika saya tiba
pada urusan Bung Karno tadi, Ibu Mega langsung antusias mengatakan,
"Itu betul, itu betul. Karena saya sering lihat sekali ketika di
Istana, Bapak banyak sekali teman-teman Belandanya. Itu tolong
dijelaskan." Bahwa Bung Karno tidak pernah membenci manusia Belanda,
yang diperangi adalah sistem kolonialnya.

Mengapa saya mengatakan demikian, sesuatu yang dibenarkan Ibu Mega,
itu dengan sangat jelas dijelaskan oleh Bung Karno di dalam
pembelaannya yang dituangkan di dalam buku Indonesia Menggugat.

RN: Tetapi di pihak lain kenyataannya adalah bahwa Bung Karno sendiri
tidak pernah ke Belanda ya Pak?

KKG: Iya, itu karena urusan-urusan politik. Oleh karena di satu pihak
Bung Karno dilarang oleh Kaum Nasionalis Indonesia, di lain pihak
Belanda memang didominir oleh orang-orang yang ketika itu menganggap
Bung Karno sebagai penjahat.

Akan tetapi saya mendengar dari Menteri Luar Negeri Belanda Jozias
Van Aarsten bulan November yang lalu ketika saya di sini, bahwa
Belanda sudah secara resmi memberi pernyataan setelah mempelajari
semua sejarah, pemerintah Belanda berpendirian bahwa Bung Karno
adalah salah satu pemimpin dunia yang terbesar. Dan Menlu Van Aartsen
meminta saya untuk menyampaikan kepada Ibu Megawati.

Demikian Kwik Kian Gie yang di Den Haag tampil secara pribadi, bukan
sebagai Menteri Perencaan Pembangunan


* AMIEN RAIS TAMPIL NASIONALISTIS DI BELANDA

Masyarakat Islam di Indonesia marah, terutama karena kesombongan
adi-kuasa Amerika Serikat, bukan karena membela ulah teror Usamah bin
Ladin. Demikian Amien Rais, pemimpin Muhammadiyah dalam ceramahnya di
Uni-versitas Leiden, Belanda, kemarin. Menurut Ketua MPR ini,
Indonesia tetap membantu Amerika Serikat memerangi teror, tetapi
tidak mau ditunggangi. Sekaligus, dia membantah Menteri Senior
Singapura Lee Kuan Yew bahwa Indonesia menjadi sarang teroris. Amien
Rais di Belanda tampil lebih nasion-alistis, ketimbang sebagai tokoh
kelompoknya.

Lebih jauh laporan rekan Aboeprijadi Santoso dari Leiden.

Hanya sekali, Amien Rais mengutip sebuah ayat Al Qur'an yang
mengatakan bahwa membunuh seseorang tanpa alasan, sama saja dengan
membinasakan seluruh ummat manusia. Amien mengatakan hal ini, untuk
menunjukkan bahwa dirinya, dan masyarakat Muslim Indonesia, mengutuk
perbuatan laknat kelompok Bin Ladin pada 11 September 2001.

Selebihnya, selama berbicara hampir dua jam, Amien Rais tampil selaku
politikus sekuler yang nasionalistis. Barangkali, karena dia
menyadari bahwa pada hari yang sama dia diundang oleh lembaga kajian
Asia Tenggara IIAS itu, Belanda kebetulan tengah merayakan 400 tahun
hari jadi Kumpeni atau VOC. Sebenarnya akan lebih kena lagi, apabila
Amien menanggapi perayaan VOC itu dengan lugas dengan misalnya
menyamakan Kumpeni dengan Orde Barunya Soeharto, yaitu sebagai suatu
imperium yang "vergaan onder corruptie", tenggelam karena korupsi.
Sebab, bukankah pihak pengundang Profesor Frans Husken dari IIAS,
sempat menyebut Amien sebagai satu-satunya politikus Indonesia dalam
sejarah yang berhasil menjatuhkan tiga orang presiden secara
berturut-turut: yaitu Soeharto, Habibie dan Abdurrahman Wahid.

Kontan publik yang memenuhi aula akademi Universitas Leiden itu
tampak bertanya-tanya: Nah, siapa yang berikut. Dan kapan Amien
sendiri akan beranjak menjadi presiden. Kepada Radio Nederland Amien
Rais tidak membantah bahwa peluangnya untuk kursi RI itu bertambah
besar sejak Akbar Tandjung masuk bui. Namun dia mengaku dirinya tak
ingin berbahagia di atas kesulitan orang lain.

Ada tiga hal yang ditandaskannya dalam ceramah tanpa naskah itu.
Pertama, bahwa ummat Muslim di Indonesia, sama dengan dunia, juga
terkejut dan marah karena Peristiwa 11 September. Kedua, Indonesia
juga ikut memerangi teror. Namun, menurutnya, kemudian ada kesalahan
pihak Amerika dengan memaksakan dunia untuk memilih pihak: pihak
Amerika atau pihak teroris. Inilah keangkuhan Amerika yang
menjadi-jadi, yang disusul 7 Oktober yaitu awal Perang Afghanistan,
lalu pernyataan Wakil Menhan Amerika Paul Wolfowitz, bahwa setelah
Afghanistan, akan menyusul Yaman, Filipina Selatan dan Indonesia.
Lantas ada pernyataan tiga poros kejahatan. Dan akhirnya, Lee Kuan
Yew menuduh Indonesia menjadi sarang teroris.

Rangkaian inilah, rupanya, yang membuat politik-Islamnya Amien Rais
berganti warna menjadi Islam-nasionalis. Kami ikut memerangi teror,
tapi berikanlah ruang sendiri bagi kami, kami tak ingin jadi anak
buah Amerika, katanya. Amien menyesalkan mengapa Singapura mau
menjadi corong Amerika di Asia Tenggara.

Amien Rais: Jadi justru kita heran, mengapa seorang menteri senior
seperti Lee Kuan Yew, yang katanya negarawan di Asia yang sangat
bagus itu, harus menjadi peniru saja dari kata-kata Dubes Amerika di
Singapur. Saya kira dia justru diharapkan untuk punya pendirian yang
tegas dalam hal ini, dengan perspektif Asia dan dengan memegang
kebenaran keadilan. Karena kalau kita melempar Indonesia dengan
kutukan atau tuduhan banyak teror Al Qaidah dan lain-lain, tanpa
bukti, ini tentu akan menyulitkan hubungan kita di masa mendatang.
Baik dengan Amerika maupun Singapura.

Tuduhan menjadi sarang Al-Qaidah itu, berulangkali dibantahnya. Itu
membuat kita merasa dipukul dua kali, tambahnya. Islam di Indonesia
sebenarnya moderat, katanya, sambil menujuk pada pengaruh dominan
organisasi Muslim terbesar, yaitu Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah.
Amien, secara garis besar mungkin benar, tetapi dia pun tak membantah
ketika pakar Kajian Islam-Indonesia, Profesor Martin van Bruinessen,
menunjuk bahwa setelah Peristiwa 11 September, ruang pluralisme atau
kehidupan yang majemuk di Indonesia terasa menyempit.

Paling menarik perhatian, adalah butir ketiga, yaitu tentang
pemerintahan Megawati. Diakuinya adanya konsesus elit-politik untuk
menjaga tegaknya pemerintahan Presiden Megawati sampai pemilu 2004.
Jadi dia pun berjanji kritik-kritiknya hanya sebatas tidak akan
menggoyahkan pemerintah. Tak ada sesuatu yang penting, yang telah
dihasilkan pemerintahan Megawati, simpulnya.

Dream-team Mega yang disusun selama dua minggu dan disambut hangat
oleh seluruh dunia itu, ternyata gagal memulihkan ekonomi. Banyak
aset nasional dengan mudah dibiarkan pemerintah terjual ke modal
asing, Tiga Roda jatuh ke tangan Jerman, semen Cibinong diambil
Swiss, BCA diraih Farallon, lalu apakah Pertamina juga akan pindah
tangan? Atas nama menutup anggaran, kita telah mengobral negeri kita.
Semua itu, bisa membuat Soekarno dan Hatta terusik, menggeliat di
liang kubur.

Dengan semangat nasionalistis itu, tak aneh bila Amien Rais juga
terusik, oleh jalan militer yang ditempuh Jakarta untuk menjaga
negara kesatuan di Aceh dan Papua, sebab dua tahun lalu dia paling
awal memperingatkan bahwa jalan kekerasan itu malah kontraproduktif

AMIEN RAIS: Ya itulah kebijaksanaan yang harus dimiliki pemerintah
yang sekarang ini. Terutama juga teman-teman para pimpinan militer.
Sudah jelas sekali rakyat Aceh untuk kurun waktu yang lama, itu
mengalami deprivasi politik, ekonomi, sosial. Mereka seperti
dianaktirikan di dalam tubuh republik. Jadi cara menangani Aceh itu
bukan dengan pendekatan keamanan militer, tetapi dengan pendekatan
kemanusiaan, sosial dan ekonomi. Kalau ini betul-betul kita
implementasikan, saya yakin rakyat Aceh bisa melihat bahwa Jakarta
betul-betul ingin melihat Aceh tetap dalam pangkuan republik. Tetapi
kalau tidak, tentu jangan disalahkan kalau teman-teman Aceh berfikir
sebaliknya.


Radio Nederland: Kalau Papua saja yang tanpa jalan militerpun sudah
ditanggapi dengan keras pula, dari mana alasan untuk bisa yakin bahwa
Aceh dan Papua bisa bertahan dalam RI?

AMIEN RAIS: Nah, kalau tiga hal ini kita atasi, dalam arti ekonomi
daerah kita bangun kembali dalam kebersamaan, kemudian hak politik
mereka kita berikan sepenuhnya untuk memilih bupati, gubernur
sendiri, dan last but not least, dihentikan pelangaran terhadap HAM,
saya percaya belum ada kata terlambat. Saudara-saudara kita di Papua,
Aceh dan tempat-tempat lain akan tetap 'at home'. Merasa krasan di
Republik Indonesia

Demikian Amien Rais di Leiden.



---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke