diskusi:
teman-teman, mana yang layak didahulukan?
Mobilisasi kemarahan atas nama penegakan aqidah, atau akhlakul karimah atas
sesama hamba Allah?

=====

*Fatwa sesat] Mobilisasi Kemarahan dan Akhlak Kita*

*Akidah adalah sebilah garis yang dingin, sebuah oposisi terhadap kritis.
Kita berlindung di balik bayang-bayang kedatarannya*. Goenawan Mohammad –
Tuhan dan Hal-Hal yang Tak Selesai [hal 36].

Bocah perempuan itu terlihat manis nan lucu dengan jilbab merah muda
bermotif bunga melati dan renda bebungaan disekelilingnya, membentuk wajah
bersihnya bak kelopak bebungaan berseri jenaka. Lupakan keruwetan hidup dan
berpalinglah ke wajahnya yang manis, niscaya yang lahir adalah senyuman.
Amin.

Tapi tidak, bukan senyuman yang hadir pada pagi sepenggalah itu. Tangan
kecilnya yang halus merengkuh erat lengan sang bunda di pagi bulan Juli
2005. Di tengah pengajian dimana siraman rohani menyejukkan hati ruang
dengar jamaah, segerombolan massa yang menganggap diri penganut Islam yang
murni-lurus-dan dijamin masuk surga menyeruak memasuki halaman Masjid
Mubarak, Parung Bogor, tempat para jamaah Ahmadiyah rutin melaksanakan
kajian keagamaan. Wajah-wajah beringas bermata merah memekikkan nama Tuhan
dengan sangat lantang dan tegas sambil melempar puluhan batu segenggaman
hingga ke ruang pandang sang bocah.

<http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/mobilisasi-kemarahanpng/>
*Fatwa sesat memahat kebenaran menjadi batang yang kaku dan tunggal*. Fatwa
ini berpotensi besar menggerakkan massa yang terhimpit masalah hidup,
mencari pelampiasan yang heroik dan jihadis atas nama sebuah *interpretasi
atas kebenaran tunggal*. Lahirlah mobilisasi kemarahan. Dan dengan demikian
harus ada yang diberi pelajaran. Dan atas nama aqidah yang
bersih-kinclong-dan mayoritas, mereka menghukum keyakinan, sesuatu yang
rasa-rasanya hanya milik orang pribadi bersama Tuhannya saja.

Saya yang menyaksikan mobilisasi kemarahan ini dari layar kaca tertegun
sejenak. Tidak peduli seberapa sesat ajarannya, seberapa banyak jamaah yang
dibohongi. Kalaupun terjadi penyimpangan biarkan itu menjadi ranah hukum
yang sudah jelas aturan mainnya. Sejenak tegun itu saya sisipkan kepada mata
para jamaah, terutama mata bocah yang saat itu juga berteriak histeris tak
kalah histerisnya dengan massa yang marah.

*Ada apa dengan akhlakul karimah yang hendak kita bangun sebagaimana
diserukan dan dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAWW?* Ada apa dengan
pencernaan nurani atas ajaran agama kita? Jangan-jangan memang kita belum
sepenuhnya mengenal ajaran agama kita sendiri sehingga Aqidah dan Akhlak
menjadi hal yang bisa kita bongkar pasang kapan kita inginkan? Masya Allah.

*Dari Anas ra; Rasulullah SAWW bersabda: Sesungguhnya seorang hamba mencapai
derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia di hari akhirat karena
akhlaknya yang baik walaupun ia lemah dalam ibadah (HR Thabrani, al Targhib
3:404).*

*Seorang lelaki menemui Rasulullah SAWW dan bertanya, Ya Rasulullah apakah
agama itu? Rasulullah menjawab, "(Agama adalah) Akhlak yang baik". Lelaki
itu mengulangi empat kali pertanyaannya dari penjuru yang berbeda; depan,
samping kiri-kanan, belakang, tapi dijawab dengan jawaban yang sama "Akhlak
yang Baik". Hingga Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda: Belum jugakah
engkau mengerti? (Agama itu akhlak yang baik). Sebagai misal, janganlah
engkau marah" (HR Thabrani, al Targhib 3:405).*


****<http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/>


-- 
salama'

daengrusle
http://daengrusle.com

*[Fatwa sesat] Mobilisasi Kemarahan dan Akhlak
Kita*<http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/>

Kirim email ke