bagus2 semua pendapatnya teman2ku disini tawwa...
menandakan bahwa memang komunitas ini berbobot...he2..
cerdas..

setuju buat semuanya, memang harus ada proses untuk dialog,
kalaupun dialog tidak menemukan kesepakatan
sudah semestinya bukan kemarahan yang dimobilisasi sebagai pelampiasan dan
jalan keluar...

tetap adem ayem...dan menghargai keyakinan yg beda...

waktu saya ikut jamaah tabligh, duu pernah diusir dari kampung...he2
tp itu adalah dinamika..
walaupun kami kecewa bahwa emosi mengalahkan pikiran tenang dan ahlakul
karimah

bagi umat yang cerdas, dialog dan share referensi adalah yang terbaik
untuk mencapai kebenaran tidak mudah, tp tidak sulit utk bersikap menerima..

saya setuju sekali dgn ungkapan unga
selayaknya akhlak didahulukan dulu

bahkan Rasul menghormati Abu Sofyan - sang pemimpin durjana kaum jahiliyah -
seblum insyaf --
pdhl Rasul tahu, aqidah Abu Sofyan adalah kafir...:)



On 12/29/07, unga mappanyukki <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    assalamualaykum...
> klu menurut unga yg awam ini,  yg layak didahulukan adalah akhlakul
> karimah
> karna dengan akhlak yg baik maka segala perbuatan, tingakah laku, dan pola
> pikir kita
> senantiasa terpelihara dgn sendirinya
> so, dengan begitu penegakan aqidah itu tidak akan menyimpang, karna kita
> paham & mengerti
> dari apa2 saja yang dikatakan benar, maka ia benar dan apa2 saja yg
> dikatakan salah maka ia salah
> sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
> ( ukhuuk uhuk.. sok tua deh... hwahahahhahhh....)
>
>
>
> On 12/28/07, daengrusle <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > diskusi:
> > teman-teman, mana yang layak didahulukan?
> > Mobilisasi kemarahan atas nama penegakan aqidah, atau akhlakul karimah
> > atas sesama hamba Allah?
> >
> > =====
> >
> > *Fatwa sesat] Mobilisasi Kemarahan dan Akhlak Kita*
> >
> > *Akidah adalah sebilah garis yang dingin, sebuah oposisi terhadap
> > kritis. Kita berlindung di balik bayang-bayang kedatarannya*. Goenawan
> > Mohammad – Tuhan dan Hal-Hal yang Tak Selesai [hal 36].
> >
> > Bocah perempuan itu terlihat manis nan lucu dengan jilbab merah muda
> > bermotif bunga melati dan renda bebungaan disekelilingnya, membentuk wajah
> > bersihnya bak kelopak bebungaan berseri jenaka. Lupakan keruwetan hidup dan
> > berpalinglah ke wajahnya yang manis, niscaya yang lahir adalah senyuman.
> > Amin.
> >
> > Tapi tidak, bukan senyuman yang hadir pada pagi sepenggalah itu. Tangan
> > kecilnya yang halus merengkuh erat lengan sang bunda di pagi bulan Juli
> > 2005. Di tengah pengajian dimana siraman rohani menyejukkan hati ruang
> > dengar jamaah, segerombolan massa yang menganggap diri penganut Islam yang
> > murni-lurus-dan dijamin masuk surga menyeruak memasuki halaman Masjid
> > Mubarak, Parung Bogor, tempat para jamaah Ahmadiyah rutin melaksanakan
> > kajian keagamaan. Wajah-wajah beringas bermata merah memekikkan nama Tuhan
> > dengan sangat lantang dan tegas sambil melempar puluhan batu segenggaman
> > hingga ke ruang pandang sang bocah.
> >
> >
> > <http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/mobilisasi-kemarahanpng/>
> > *Fatwa sesat memahat kebenaran menjadi batang yang kaku dan tunggal *.
> > Fatwa ini berpotensi besar menggerakkan massa yang terhimpit masalah hidup,
> > mencari pelampiasan yang heroik dan jihadis atas nama sebuah *interpretasi
> > atas kebenaran tunggal*. Lahirlah mobilisasi kemarahan. Dan dengan
> > demikian harus ada yang diberi pelajaran. Dan atas nama aqidah yang
> > bersih-kinclong-dan mayoritas, mereka menghukum keyakinan, sesuatu yang
> > rasa-rasanya hanya milik orang pribadi bersama Tuhannya saja.
> >
> > Saya yang menyaksikan mobilisasi kemarahan ini dari layar kaca tertegun
> > sejenak. Tidak peduli seberapa sesat ajarannya, seberapa banyak jamaah yang
> > dibohongi. Kalaupun terjadi penyimpangan biarkan itu menjadi ranah hukum
> > yang sudah jelas aturan mainnya. Sejenak tegun itu saya sisipkan kepada mata
> > para jamaah, terutama mata bocah yang saat itu juga berteriak histeris tak
> > kalah histerisnya dengan massa yang marah.
> >
> > *Ada apa dengan akhlakul karimah yang hendak kita bangun sebagaimana
> > diserukan dan dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAWW?* Ada apa dengan
> > pencernaan nurani atas ajaran agama kita? Jangan-jangan memang kita belum
> > sepenuhnya mengenal ajaran agama kita sendiri sehingga Aqidah dan Akhlak
> > menjadi hal yang bisa kita bongkar pasang kapan kita inginkan? Masya Allah.
> >
> > *Dari Anas ra; Rasulullah SAWW bersabda: Sesungguhnya seorang hamba
> > mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia di hari akhirat karena
> > akhlaknya yang baik walaupun ia lemah dalam ibadah (HR Thabrani, al
> > Targhib 3:404). *
> >
> > *Seorang lelaki menemui Rasulullah SAWW dan bertanya, Ya Rasulullah
> > apakah agama itu? Rasulullah menjawab, "(Agama adalah) Akhlak yang baik".
> > Lelaki itu mengulangi empat kali pertanyaannya dari penjuru yang berbeda;
> > depan, samping kiri-kanan, belakang, tapi dijawab dengan jawaban yang sama "
> > Akhlak yang Baik". Hingga Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda: Belum
> > jugakah engkau mengerti? (Agama itu akhlak yang baik). Sebagai misal,
> > janganlah engkau marah" (HR Thabrani, al Targhib 3:405). *
> >
> >
> > ****<http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/>
> >
> >
> > --
> > salama'
> >
> > daengrusle
> > http://daengrusle.com
> >
> > *[Fatwa sesat] Mobilisasi Kemarahan dan Akhlak 
> > Kita*<http://daengrusle.com/2007/12/28/fatwa-sesat-mobilisasi-kemarahan-dan-akhlak-kita/>
> >
> >
> >
> 
>



-- 
salama'

daengrusle
http://daengrusle.com

Kirim email ke