Saya kira cukup sampai di sini saja diskusi ini, karena pengalaman saya, diskusi berlarut2 itu biasanya menjemukan, apalagi bila menjurus kepada jawab-menjawab sekedar basa-basi hanya demi satu keyakinan bahwa siapa yang menjawab dan menanggapi paling akhir akan muncul sebagai pemenang. Dalam satu diskusi yang sehat, tidak ada yang menang atau kalah, yang harus muncul adalah saling pengertian dalam tukar pikiran serta pengetahuan. Win-win solution lah, kalau tidak tahu atau salah yah diakui saja, tak ada manusia yang sempurna. Jangan malah menuduh yang bukan2. Kalau ragu, jangan pastikan pendapat kita itu.

Kredibilitas kita di milis dinilai sesuai dengan tulisan-tulisan dan pendapat kita di sini.


Rinto Jiang



mayatperempuan wrote:
Dirgahayu

weks, jangan salahkan aku kakanda.

pernah ada liputan di sebuah majalah dulu banget.
kalo gak salah namanya majalah GAMMA. di lipuan
tentang kejahatan korupsi sofyan wanandi, terselip
keterangan tentang putera ke-empat sofyan wanandi
yang bernama Markus Wanandi yang menjadi pendeta
Jesuit dan menjadi kepala sekolah jesuit di
Indonesia.


aku gak tau deh, mana yang bener dan mana yang ngaco.
bisa jadi kalo kakanda obeng yang ngaco.

Mayat



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke