Sebagai pelaku sejarah yang sudah cukup usur, dan menganggap 
komunitas Tionghoa adalah BAGIAN dari bangsa leluhurku, kuserukan, 
marilah kita renungkan kalimat mas Sur ini:

"............. di millis budaya Tionghoa ini tulisan mayat
perempuan sangatlah relevan, karena salah satu budaya Tionghoa yang 
menjadi akar asal usul etnis Tionghoa Indonesia DIHILANGKAN dengan 
paksa oleh kekuatan LPKB, dan sekarang sejak reformasi DIBOLEHKAN 
lagi tentunya harus dikaji ulang agar dimasa yang akan datang TIDAK 
TERJADI lagi penghianat-penghianat budaya Tionghoa yang memang 
menjadi salah satu asal usul eksistensinya etnis Tionghoa di 
Indonesia...."--- end of quote.

LPKB memang bertujuan meleburkan komunitas Tionghoa didalam bangsa 
Indonesia, hingga tak ada sisanya. Akupun, tak rela, suku dan budaya 
Jawa hilang lenyap dalam kebangsaan Indonesia. Mau jadi apa kita?

Untuk apa kita rayakan kembali Imlek, kita rayakan barongsai? Karena 
ini BAGIAN dari budaya bangsa kita.

Sebagai pengagum ajaran Siddharta Gautama, saya banyak belajar dari 
almarhum bikhu Jinarakkita, saya sering soja dimuka tempat 
penghormatan beliau di vihara Sakyavanaram. Budaya Tionghoa yang 
membawa Buddhisme ketanah ini, yang membawa kejayaan Majapahit. Apa 
yang dibawa LPKB?

Salam nasional

Danardono



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Suryana" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bukan aku membela si mayat perempuan, ketika di T-net dia di ban 
tanpa
> alasan yang jelas, dimana tema diskusi di potong oleh moderator T-
net, dan
> mengakibatkan diskusi tidak berjalan seimbang, dalam hal ini aku 
suryana
> yang pernah menjadi salah satu moderator pun menjadi usnsubscribe 
dari t-net
> ( akan kembali di saat PDI-P akan bergerak lagi, maklum aku mah 
asli mau
> orat-oret di bidang politiknya, dan hal ini sudah aku sampaikan ke 
moderator
> T-net ).
> Dengan kata lain di Tnet mayat perempuan TIDAK DIBERIKAN 
kesempatan membalas
> tulisan/diskusi mengenai LPKB yang ada malah memaki-maki mayat 
perempuan
> sedang disaat yang bersamaan si mayat perempuan di ban oleh 
moderator
> T-net...........jelas T-net 'kurang memiliki etika melakukan 
penghinaan
> kepada seseorang yang orang tersebut tidak dapat membela diri.
> 
> Yang menjadi permasalahan apakah isi oretan si mayat perempuan 
mengenai LPKB
> dan pergerakan Tionghoa sejak Gestok masih bisa di debat dengan 
jelas dan
> apa tidak nya, jadi dengan menulis dibawah yang oretan nya tidak 
menjawab
> pertanyaan mayat perempuan mengenai LPKB sudah seharusnya tahu 
diri dan bisa
> juga membantah dengan alasan yang masuk akal, selama alasan tidak 
masuk akal
> maka diskusi bisa dikatakan belum tuntas.
> 
> Anda membawa-bawa pribadi yang tidak anda kenal dengan baik malah 
lebih
> menyedihkan dibandingkan dengan si mayat perempuan, karena anda 
tidak
> menulis sedikitpun bantahan, di millis budaya Tionghoa ini tulisan 
mayat
> perempuan sangatlah relevan, karena salah satu budaya Tionghoa 
yang menjadi
> akar asal usul etnis Tionghoa Indonesia DIHILANGKAN dengan paksa 
oleh
> kekuatan LPKB, dan sekarang sejak reformasi DIBOLEHKAN lagi 
tentunya harus
> dikaji ulang agar dimasa yang akan datang TIDAK TERJADI lagi
> penghianat-penghianat budaya Tionghoa yang memang menjadi salah 
satu asal
> usul eksistensinya etnis Tionghoa di Indonesia.
> 
> Pengertian Budaya disini mohon di renungkan dengan sangat 
mendalam, karena
> Budaya bukan semata soja dan tetek bengeknya, Bahasa, Nama.
> 
> sur ( paling sebel dengan penulis yang demennya ngomel tanpa isi, 
yang
> dicari kentutnya mayat doangan kapan bisa kenyang ? )
> ps.
> mengenai T-net banyak orang pinter, apakah di millis Budaya 
Tionghoa jadi
> banyak orang bodoh ?......dari mana anda menjusfikasi banyak 
pintar dan
> tidak nya member di sebuah millis ?..........asal anda tahu masih 
banyak
> millis lain yang lebih pintar, dan membernya tidak pernah 
mengagulkan bahwa
> millisnya di isi oleh orang pinter doangan....silahkan anda 
perhatikan
> berapa banyak penulis aktif di sebuah millis dan berapa jumlah 
members nya
> ?........anda yakin bisa menentukan kwalitas 
membersnya ?...........pakai
> analisa jenis apa pula ?
> +
> ----- Original Message -----
> From: "bh_tanoto" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> Ngomong putar puter buntutnya ya itu lagi, itu lagi. Shindunata, 
Hary
> Tjan Silalahi, Junus Jahja, Siauw Giok Tjhan, CSIS, LPKB, Baperki,
> dsb. Sofjan Wanadi dan Jusuf Wanadinya kemana, lupa? Sekarang
> musuhnya tambah lagi, T-net yang ngeban dia karena bikin kacau. 
Anak
> Siauw Giok Tjhan sendiri yang tokoh Baperki juga aktif nulis di 
tnet,
> tidak ada masalah, malah banyak yang hormat dia.
> 
> Tnet anggotanya banyak orang pinter, ada propesor, doktor, master,
> yang sarjana tak terhitung lagi. Kamu sendiri pernah sekolah apa 
sih?
> SMA tamat tidak? Diskusi disitu tinggi bobotnya tidak bolak balik
> soal Baperki dan LPKB melulu. Beberapa kali dia bikin tnet palsu 
dan
> bikin milis sendiri buat saingin tnet, tapi semua bangkrut tak 
laku.
> Muak aku liat setan kuburan yang tak tahu diri ini. Sadar bung,
> dimilis ini juga kamu sudah tidak disukai. Ini milis budaya bukan
> milis politik, jangan bawa2 urusan politik basi ke milis ini.
> 
> Buat yang belum tahu, yang ngaku odeon cafe ini sebenarnya setan
> kuburan dengan alias segudang. Sub Rosa II, alias mayat perempuan,
> alias Kenken, alias Ken Kertapati, alias Gending Suralaya, alias
> vibriiyanti (yang kirim tulisan cabul ke member bt), alias
> abbadon_mason, alias Ignatius Loyola, alias sangraal_77, alias
> Michael, alias kuburan_tua, dan masih banyak lagi alias2 lain yang
> bau kuburan dan bau mayat.
> 
> Yang aneh ini orang pengangguran tidak punya kerja, tapi bisa aksi
> terus ngerokok Dji Sam Su (234) yang mahal, maen internet terus2an,
> dari mana duitnya? Tulisan dia dibeberapa milis selalu seputar
> kejahatan LPKB dan kehebatan Baperki. Gua jadi curiga jangan2 orang
> ini digaji sama ex Baperki buat bikin provokasi anti LPKB di milis
> dan rencana menghidupkan kembali Baperki. Member milis budaya
> tionghoa harap ati2 jangan sampe kepengaruh provokator ini. maap
> moderator, gua tahu nulis begini sebenarnya tidak boleh, tapi musti
> pigimana buat kasi tahu kalian semua.
> 
> 
> Beny Husen Tanoto
> (Tan Beng Hoat)
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke