Penyunatan sebetulnya bukan suatu bukti yg mutlak dia seorang muslim. Mereka yg beragama yahudi juga harus disunat - dan semua anak laki2 yg dilahirkan diUSA bbp hari setelah lahir langsung disunat oleh MD mereka dirumahsakit. Jikalau tidak mau disunat harus sign surat2 tidak mau disunat. Mengenai eneuch atau thaykiam yg dicutoff 100% alat kelamin mereka - kan dinegara Arab atau jaman dahulu didalam empire Ottoman juga banyak laki2 yg dikebiri - mereka kan semua beragama islam - kalau tidak mana mereka bisa hidup didalam harem para sultan etc. Pengawal dari Kaabah saja banyak yg eneuch [ yg melayani kaum wanita] Beragama suatu kepercayaan tidak [erlu dibuktikan dgn kondisi badan kita. Kepercayaan adalah didalam brain kita - dan cara kita hidup dan berinteraksi dgn sesama makluk dikeliling kita. Orang kristen kan tidak ada bukti dia kristen - sipa tahu dia beragama hindu, tao etc. Ini kan kita lihat dari cara dia bicara atau memuja Tuhan atau Pelindung mereka. Memang diIndonesia mungkin kalian berpikir semua muslim disunat = tetapi kalian lupa bahwa tidak semua yg disunat beragama islam. Inilah hanya lamunan diantara suku cina diIndonesia. Mengenai penguburan dalam waktu 24 jam - ini adalah tradisi dari mereka yg beragama yahudi, muslim, zoroastren dan dulu jaman Jesus juga diantara umat kristen. Ini disebabkan oleh hygiene yg dapat kalian baca didalam buku laws dari umat muslim, yahudi dan juga injil. ChengHo dikubur didalam laut dlm waktu 24 jam - ini juga dilakukan oleh semua aliran agama jikalau mati dilaut. Kapal2 transport atau penumpang laut tidak selalu mempersediakan mortuary [deepfreeze] === jadi mereka juga langsung dikubur dilaut dlm 24 jam. Ini pemikiran adalah berdasarkan kebiasaan diIndonesia diantara yg beragama kristen atau tao dimana mayat dpt ditahan didalam rumah sampai berbulan2 - tetapi kalian lupa bahwa jenazah harus masuk peti mati dalam waktu 24 jam berdasarkan tradisi dan didalamnya diberikan macem2 preservatip utk mencegah mayat membusuk. Peti mati juga 100% hermetic ditutup. Chengho dikubur dilaut dan saya kira semua anakbuah dia yg mati didalam perjalanan. Ruangan tinggal diatas kapal tidak banyak dan jikalau mereka membawa peti mati dari China pasti tidak effisien. Jikalau kita berperang jaman sekarang semua jenazah yg diambil dari daerah pertempuran juga ditransport didalam bodybag. Andreas
Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ----- Original Message ----- From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, January 07, 2007 11:10 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Zheng He > Hmm, pertanyaan tiga dan empat belon ada tanggapan.. > Masih nungguin. > Mana ABS lootjianpwee, kok kaga bagi ilmunya dimari?! ----------------------------- Pertanyaan no.3 dan 4 itu apa ya? Koq jadi saya yang musti bagi ilmu? He he he... Kalau dilihat-lihat lagi posting sebelumnya, pertanyaan no.3 itu tentang suku Hui dan tentang pemakaman jenazah muslim yang meninggal di dalam pelayaran ya? Kalau suku Hui, pasti Islam. Bahkan seolah-olah Hui itu sudah bukan nama suatu suku di Tiongkok, tetapi sebutan untuk orang Tionghoa muslim. Saya bukan ahli agama Islam, tetapi pada dasarnya pengurusan jenazah menurut Islam itu utamanya simplicity. Termasuk dikuburkan sesegera mungkin, kalau bisa within 24 hours, itu juga berdasarkan pertimbangan teknis, supaya tidak usah repot mem-formalin, dsb., bukan karena ketentuan ritual. Kalau meninggal di pelayaran, juga biasa saja, dimandikan, dikafani, disembahyangkan, lalu ditenggelamkan ke laut. Kalau yang no.4, tentang "kalau kasim (thaykam) tentunya bukan muslim" itu bukan argument, sepertinya itu bukan pertanyaan ya, melainkan opini Ul sendiri, jadi tidak perlu dijawab. Tetapi kalau kita simak riwayat hidup Cheng Ho, dia sudah mulsim sebelum dikebiri. Jadi ya bisa saja dia itu seorang thaykam muslim. Wasalam. [Non-text portions of this message have been removed]