karena ada kebaikan maka ada kejahatan, karena ada kejahatan maka ada kebaikan.
simpelnya gini, iblis bisa ada karena ada namanya tuhan, tuhan bisa ada karena adanya namanya iblis. Kalu iblis gak ada, tuhan gak ada. Gak ada kebenaran absolut maupun kejahatan absolut. Anggap iblis adalah kejahatan absolut, sisi positifnya si iblis adalah membuat org mencari tuhan atau membuat kambing hitam yg bernama "iblis" hehehehehehehehehe Jgn dimasukin ke ati tapi renungin aja. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam Pak Ardian, > Saya jadi tertarik mengenai konsep yin yang. Seperti yang Pak Ardian simpulkan; Dalam yang ada yin. Dalam setiap yang baik ada segi negatifnya (tidak baik). Dalam yin ada yang. Apakah berarti dalam setiap yang negatif (tidak baik/jahat), selalu dapat ditemukan segi positifnya (yg baik). Jika demikian apakah berarti Konsep Yijing tidak mengenal kebaikan absolute. Artinya tidak ada kebaikan (yang) absolute. Dan tidak ada kejahatan (yin) yg absolute. > > Thanks, > Kheng Hong > > ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Seminar Yijing bagian I > > Milist Budaya Tionghoa bersama Yayasan Tepa Salira dan MAKIN Jakarta > Barat > mengadakan seminar Yijing pada tanggal 13 maret jam 20:00 di > Jembatan Gambang > II no.77. > > Pembicara adalah mr.Tan Kee Sang é³å禡mp;quot;Â, dari Malaysia. Beliau adalah > ketua > The International Organization of I-Ching åéæ¦amp;quot;å¸è¯, sekretaris The > International Organization of Confuciusm åéå¦#39;å¸å¤§æ dan masih banyak > jabatan diberbagai organisasi yang meneliti ajaran Kong Zi. > > Yang bikin kaget, peserta seminar kecil Yijing ini dihadiri dari > berbagai penjuru kota di Indonesia, ada yang dari Semarang, Adiwerna > Tegal, > Bangka, Bandung. > Seminar ini dibawakan dalam bahasa Mandarin dgn 3 penterjemah yg > bergantian. > Sebenarnya sih mau minta sesepuh milist jadi penterjemah buat > mendampingi bung Erik dan bp.Budi Tamtomo, tapi ditolak, kecapain > kale. Moga2 kalu kursus mo jadi penterjemah. > > Saya mencoba menuliskan lagi mengenai Yijing dan nilai-nilai > filsafatnya > yang dipaparkan oleh mr.Tan, dengan bbrp tambahan. Moga2 kawan2 gak > keberatan > kalau saya nambahin disini apa yg saya tau, denger, belajar. > > Nikmatnya mempelajari Yijing adalah kebebasan berpikir dengan > melepaskan > dari "bentuk" tulisan atau bahasa, kita harus melakukan kontemplasi > atau > perenungan terhadap "simbol" yg harus kita lepaskan dari pengaruh > bahasa > dan pikran kita sendiri. Ini yang membedakan dengan filsafat lain yg > terikat > dengan bahasa, filsafat Yijing adalah filsafat "simbol", dengan > mempelajari "simbol" kita bisa mengerti lebih jauh. > > Berdasarkan sistem pengajaran filsafat Tiongkok, yg saya tahu ada 3 > jenis cara penyampaian filsafat. Banyak guru2 yg mengajar pakai > simbol dan oral. > Dengan "simbol" seperti simbol Taiji, tulisan dan oral. > Simbol sendiri terbagi bbrp lagi, banyak ritual memiliki nilai > filsafat > karena simbol sebagai nilai filsafat dimasukan kedalam ritual. Sikap > hormat > Taoist, pesilat, Ruist, rakyat kebanyakan juga memiliki nilai > filsafat. > > Kita mulai dahulu dengan asal-usul Yijing. > Mitos mengatakan bahwa Yijing dibuat oleh kaisar Fuxi, tapi > sesungguhnya > tidak diketahui siapa pembuat Yijing, hanya saja diperkirakan > umurnya sudah > setua peradaban Tiongkok. Saya beranggapan guru Chen tahu akan hal > ini jadi ia tidak mengatakan bahwa Yijing adalah karangan Fuxi > sepanjang seminar tsb. > > Zhou Wenwang diperkirakan mengkompilasi banyak hal yg berkaitan > dengan Yijing > termasuk sistem 5 unsur, menurut perkiraan 5 unsur ini adalah > pemikiran > Ji Zi ç®å, tapi belum seperti sekarang ini. Jaman purba yg disebut 5 > arah tidak menyebut logam, baru pada dinasti Shang ada logam. > 5 unsur 亦amp;quot;è¡itu salah, bukan 5 unsur tapi 5 pergerakan atau > 5 hubungan, "unsur" di 5 pergerakan itu tidak bisa berdiri sendiri > tapi berkaitan. Tapi biar yg lain tdk mumet, saya tetap gunakan > istilah 5 unsur. Chen laoshi pakai istilah wuhang, bukan wuxing, ya > tulisan memang sama tapi bisa dibaca lain. > > Kelebihan kitab Yijing adalah, masing2 yg belajar bisa memiliki > pemikiran sendiri. > Dinasti Qing pernah mensensus, sejak kitab Yijing keluar hingga > dinasti > Qing, ada 3000 lebih buku penafsiran Yijing. > Mereka yang mempelajari Yijing bisa menulis 1 buku. > Jaman sekarang pasti lebih banyak lagi buku2 yg menulis tentang > Yijing. > Guru Chen mengatakan jgn dibaca, tapi lihat gua/kwa. > > Yg mau belajar Yijing, yg tersulit adalah harus melepaskan > keterikatan > dengan bahasa, lihat gambarnya atau "bentuk" dan renungkan. Bukan > dengan > membaca bisa dianggap mengerti. Guru Chen mencoba mengajak para > peserta > seminar melepaskan diri dari ikatan "bahasa". Mrk yg terjebak > dalam "bahasa > tulisan" selamanya tidak akan bisa memahami Yijing. > > 2500 th yg lalu, pada jaman Kongzi hidup ada 3 buku yg berbeda > mengenai > Yijing dan yg sisa cuma 1, hasil rangkuman Kongzi. > Kongzi adalah pakar Yijing yang luar biasa dan untuk memudahkan bagi > generasi > selanjutnya mempelajari Yijing, Kongzi membagi 2 bagian kitab > Yijing. Bagian > pertama membahas masalah alam semesta, bagian 2 adalah manusia > dengan sekitarnya. > > Sekitar tahun 80an, arkeologi Tiongkok menemukan kuburan pejabat yg > kira2 > dikubur 50 th setelah Kongzi meninggal. Kuburan itu ada gulungan > sutra kitab > Yijing yg berbeda dgn kitab Yijing yg kita kenal sekarang ini. > Pemerintah Tiongkok dgn teknologi modern mencoba membuka lembaran > sutra > dan mengcopynya tapi sampai sekarang belum beres. > > kita perlu tahu apa Yijing. > Yijing sebenarnya adalah pandangan atau filsafat org Tionghoa > terhadap alam > semesta dan segala isinya, jadi bukan ilmu peramalan, termasuk > Meihua yishu dan pedoman buat yg belajar Meihua yishu, namanya > Waiying bian å¤æç¯. Konsep Yijing ini berpengaruh bukan cuma ilmu > ramal saja tapi pengobatan, metaphysic yg termasuk ciswak,bikin hu > sgl macam, pernafasan, kesehatan, masakan dan lainnya. > Termasuk jg "penciptaan" menurut versi Tiongkok. > Yijing tidak cerita mitos penciptaan seperti di kebudayaan lain. Ini > uniknya filsafat Tiongkok. > Tapi tetap ada cerita2 mitos yg beredar dikalangan jelata, tapi para > cendekiawan tidak menjadikan mitos itu patokan atau acuan mereka > dalam melihat alam semesta. > > Yg belajar Yijing harus tahu hukum alam semesta, yaitu segala > sesuatu yg > ada di alam semesta bergerak atau berubah, satu2nya yg tidak berubah > adalah > perubahan. > Itulah arti Yi æ¦amp;quot; yaitu perubahan. Selama ada pergerakan pasti ada > perubahan. > > Hukum ini digambarkan dengan gambar Taiji 太極. Sebelum Taiji ada > wuji/taixu > ç¡æ¥µ /太èdan sebelum taixu ada taiyi å¤ªä¸ dan selanjutnya diatasnya > yg > tiada berhenti yang artinya tidak ada permulaan, bagaikan lingkaran > yg tidak > terputus. > Simbol Taiji harus dilihat dalam bentuk 3 dimensi bukan 2 dimensi. > Didalam > gambar taiji ada garis melengkung seperti ikan, Yin Yang sejajar > tidak berat > sebelah, tidak tinggi sebelah. Dalam Yin ada Yang dalam Yang ada Yin > é½ä¸ > å¸¶é° ï¹é°ä¸å¸¶é½. Yin dan Yang tidak bisa berdiri sendiri tapi saling > melengkapi. > å¤é°ä¸ç¦¡mp;quot;Âï¹ç¨é½ä¸é·ãHanya yin sendiri tidak bisa > menghasilkan/melahirkan, > Yang sendirani tidak bisa berkembang. > Gambar Taiji ini, semua yg buruk ada nilai positif, semua yg baik > ada nilai > negatifnya. > Simbol ini melambangkan pemikiran org Tionghoa, dalam kesulitan > pasti ada > secercah harapan, dibalik kejayaan ada musibah tersembunyi. > Ketika Yang memuncak, maka Yin lahir, jg sebaliknya. > Matahari, bulan dsb bisa kita sebut xiang/bentuk 象ã Yin > Yang /liang yiå © > å adalah xiang/bentuk 象 yg awal > > Ciri khas "simbol"64 gua/kwa å¦ Yijing, digambarkan dari bawah. Garis > putus > - - yin yao é°ç» dan garis utuh --- yang yao é½ç». > > btw dah jam 3 pagi neh dah diocehin bini, gara2 mbak Ully neh maksa > gw nulis hiks. Teganya > dikau. Ngai lanjut besok2 dahhhhhhhhhhhhhh > > > > > > > --------------------------------- > The fish are biting. > Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. >