Saya juga tidak sependapat hal2 begini dikaitkan dng issue rasis.

Latar belakangnya adalah: Taiwan ingin menarik simpatik Tionghoa seluruh dunia, 
agar tidak berpaling ke  RRT. ini sih sah2 saja, diplomasi politik bisa lewat 
diplomasi budaya kan. Untuk keseimbangan diplomai budayanya, dia pasti juga 
tidak hanya menggarap pangsa pasar Tionghoa saja, di kesempatan lain, dia juga 
membiayai perjalanan para wartawan asing ke Taiwan, dia juga memberi bea siswa 
untuk pelajar2 LN yang mau belajar di Uni Taiwan,  juga melakukan pertukaran 
mahasiswa dng Univesitas seluruh dunia, dll dll, yang pasti tidak ditujukan ke 
keturunan Tionghoa saja. 

Kalaupun paket ini khusus utk orang Tionghoa, itu juga tdk bisa disebut rasis, 
langkah pemerintah Taiwan ini kan tdk ditujukan untuk warganya sendiri, seperti 
yang sdr JS contohkan, semua negara behak menentukan sendiri sasaran bantuannya 
ke negara lain, berdasarkan kepentingan nasionalnya sendiri. dia akan 
bertanggung jawab kpd rakyatnya sendiri, pembayar pajaknya. kita baru bisa 
menyebut dia rasis kalau dia membatasi orang asing yang berkunjung ke negaranya 
(atas biayanya sendiri)  berdasarkan Ras.

Contoh yang lebih tepat adalah: Misalnya Pemerintah Indonesia menyediakan 
program beasiswa khusus untuk anak keturuan Indonesia yang lahir dan besar di 
luar negeri. misalnya orang Jawa di Suriname, teruama untuk belajar bahasa, 
seni dan budaya Indonesia. dng tujuan agar keturunan2 Indonesia ini bisa 
mempertahankan tradisi dan budaya Indnesia, dan menjadi jembatan komunikasi 
Indonesia dng dunia luar. apakah ini juga disebur Rasis?

Salam,
ZFy


  ----- Original Message ----- 
  From: JS 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 23, 2007 10:24 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian 
biaya & schedule


  Yang begini saja kok sudah dianggap rasis.
  Mungkin saja pihak Taiwan lebih memprioritaskan kepada
  keturunan Tionghoa mengingat banyaknya peminat.

  Taiwan adalah pihak luar, jadi kita harus melihat dari
  sudut pandang yang berbeda. Beda halnya kalau yang
  menjadi sponsor adalah pemerintah Indonesia.

  Misalnya begini, pemerintah Arab Saudi memberikan
  bantuan pembangunan masjid kepada Indonesia. Apakah
  pihak Kristen, Hindu, Buddha di Indonesia lantas
  mengatakan Arab Saudi rasis???

  --- Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
  > > "Alfonso" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > > >
  > > > Berhubung banyak yang tanya telepon dan bertanya
  > ttg
  > > > Study Tour ini, di bawah ini saya menjelaskan
  > sbb:
  > > >
  > > > STUDY TOUR TO TAIWAN 2007
  > > > Dengan subsidi pemerintah Taiwan sebesar NTD
  > 5,000
  > > >
  > > > Waktu : 24 Juni - 13 Juli 2007 (3 minggu)
  > > > Sekolah : Fengjia University, Taizhong
  > > > Syarat Peserta : WNI Keturunan Tionghoa Usia
  > 15-30 tahun
  > 
  > - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
  > ----- Original Message ----- 
  > From: gooddayboss
  > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  > Sent: Thursday, March 22, 2007 10:23 PM
  > Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR
  > TAIWAN 2007, perincian biaya 
  > & schedule
  > 
  > > Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis.
  > 
  > ===================================
  > 
  > Bagi saya yang lebih menarik adalah jawaban atas
  > pertanyaan apakah kata-kata 
  > itu muncul dari Alfonso-heng ataukah dari Fengjia
  > University?
  > Dengan kata lain, yang rasis itu Alfonso-heng,
  > ataukah pihak 'sononya' 
  > (pemerintah Taiwan)?
  > 
  > Wasalam. 
  > 
  > 

  __________________________________________________________
  TV dinner still cooling? 
  Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
  http://tv.yahoo.com/


   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke