Ya ini yang dikenal sebagai budaya "banana", kuning kulitnya, tetapi isinya 
putih.  Seperti yang pernah saya tulis, tapi rupanya tidak dimuat karena 
problem dari yahoo group.  Di Hongkong sebelum kembali kepangkuan RRT, ada 2 
kelas lapisan masyarakat, terlepas dari jenis ras.  Pertama yang dianggap 
British Subject alias warga Inggris.  Kedua Hongkong "Citizen".  Tionghoa2 nya 
yang termasuk kelas pertama, yang British Subject, banyak yang menganggap 
dirinya putih, bahkan lebih putih dari yang asli Scott atau Irish.  Dan ini 
sering terjadi.

Pernah sekali duduk sebaris dipesawat dengan 2 orang Hongkong.  Pada waktu 
mengisi formulir imigrasi, yang satu setelah mengisi minta temannya periksa.  
Temannya menunjukan kalu kolom warga negara yang harus diisi sesuai dengan 
paspor "Hongkong", bukan British, .  Yang satu nya ngotot, bilang seharusnya 
British, biarpun paspornya nyata2 disebut Hongkong.  Dihati saya geli 
mendengarnya.

salam,
PK Lim

greysia susilo junus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                 
 saya tidak tahu ini termasuk kasus atau sudah generalisasi.
 saya dengan teman2 saya sekantoran mengamati teman2 di kantor. situasi kantor 
saya benar2 internasional (let say dibagi menjadi western dan asia by passport, 
not by race). mereka bekerja sebagai english teacher. tentu saja asian by 
passport bukan native speaker, sedangkan western passport (apapun ras mereka) 
adalah native speaker yang lebih disanjung dan gajinya lebih besar daripada non 
native speaker. 
 satu dari beberapa western passport bukanlah orang western sejati (artinya 
kaga bule. tapi dari asia juga). dia sangat snob sekali, bahkan melebihi orang 
bule sesungguhnya. sama seperti yang pernah dibahas (lebih belanda daripada 
orang belanda). bahkan untuk membaurkan diri dengan yang ras asia saja dia 
tidak mau. kami tinggal satu apartemen yang telah disediakan, tapi dia menolak 
tinggal dengan sesama asia....
 
 nah, yang jadi pertanyaan saya. dari mana asal perilaku seperti ini? teori 
sementara saya sih karena pada waktu mereka tinggal sebegitu lama di tempat 
paspornya dibikin, mereka berusaha sangat keras untuk meniru dan berbaur dengan 
sekitar. mereka takut tidak diakui sebagai orang sebangsa setanah air. apalagi 
kalau tinggal di tempat yang beradat keras penduduk aslinya. (tidak mau 
beradaptasi, mempelajari kebudayaan lain, atau toleransi lebih tepatnya). jadi 
timbullah perilaku " lebih belanda dari orang belanda". memang sih ga semua 
orang memilih jalan ini, tapi kalo keadaan mendesak, salah satu jalan untuk 
survive di negeri orang adalah hal ini, bukan? CMIIW...
 
 greysia
 
 __________________________________________________________
 Never miss an email again!
 Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
 http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
     
                       

  
---------------------------------
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke