Sdri Theresa yb,

 

Trimakasih atas reaksi anda, dengan cerita ttg. Taois Lu Dongbin dengan
wanita tua owner dari sebuah resto, dimana Lu menggunakan kepandaiannya dari
air sumur menjadi arak yang wangi, sehingga sangat lakunya. 

Karena beberapa tahun kemudian ibu pegusaha resto waktu percakapan dengan Lu
Dongbin masih menyayangkan bahwa arak yang diambil dari sumur tidak ada
sisa-sia endapan untuk makan babi, dihentikanlah dengan alesan yang ditulis
Lu dalam sebuah syair diatas dinding dan artinya kira-kira sebagai berikut:
"----- bahwa langit itu tinggi tetapi kemauan manusia lebih tinggi lagi."
Maka dikembalikanlah keadaan yang sebenarnya, air sumur itu tetap air. 

Mmengenai Wang He Lou saya rasa dewa taois yang ditulis dalam legenda ialah
Wang Zi-An.

 

Sekali lagi trimakasih,

 

Han Hwie-Song

 

  _____  

Van: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Namens theresa_gong
Verzonden: zondag, mei 2007 18:45
Aan: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Onderwerp: [budaya_tionghua] Re: Dr. Han Hwie-Song: Huang He Lou

 

pak Han,

jadi ingat dgn Lu Dongbin yg makan gratis selama 3 thn dan bayaran 
kepada empunya restoran atas jasa makan gratis selama 3 thn dgn 
menggambar burung bangau di dinding. Gambar itu bisa menjadi hidup 
dan menari jika org bertepuk 3 kali. Restoran itu menjadi ramai luar 
biasa krn adanya gambar bangau yg menari.

Bbrp lama setelah itu, Lu balik lagi ke restoran itu dan memanggil 
turun bangau yg didlm lukisan, ia naik bangau itu dan terbang 
kelangit.

Demikian sekilas info mengenai Lu Dongbin.

Tess

--- In budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com, Han Hwie Song 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Huang He Lou di Wu-Han
> 
> 
> 
> Jaman kuna dewa Taois naik burung terbang keatas
> 
> Entah kemana Beliau terbang dan tidak kembali lagi
> 
> Yang ditinggalkan Kebun yang indah Huang He Lou
> 
> Dinikmati oleh penduduk dan pengunjung ke Wuhan
> 
> Disini aku terpesona dengar musik tradionil Tiongkok
> 
> Instrumen besar berat, suara yang ramai tetapi terutur
> 
> Asing bagi kita tetapi dihargai oleh setiap pengunjung
> 
> Diachiri dengan musik yang terkenal jaman sekarang
> 
> 
> 
> Batu-batu indah seperti terukir peninggalan ribuan tahun
> 
> Ditengah kebun satu pagoda yang tinggi berdiri tegak
> 
> Dengan elevator aku naik ke tingkat yang tertinggi
> 
> Aku pandang jauh kedepan, udara gelap karena embun
> 
> Tampak samar-samar jalanan menuju ke satu Jembatan
> 
> Terkenal dengan nama "Jembatan besar Jang Ciang"
> 
> Pandangan yang cantik indah dan poetis sungai Yang Zi
> 
> Aku sadar bahwa aku sekarang berada di negara leluhur! 
> 
> 
> 
> Dr. Han Hwie-Song
> 
> Wu-han 12 april 2007
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke