--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "koboi_bm" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Dia juga bilang yang orang cina tionghua yang berada di Kedah dan 
> utara malaysia itu pada dulunya adalah chinese muslim (CM)eh eh jadi 
> teringat aku sama MCM masakan chinese muslim hehehe. 
> Aku jugak ngak tau mau bilangnya kek mana kerna aku cuma mau nyari 
> sejarah tentang kakek ku yang chinese muslim dan muslimnya itu dari 
> negeri china kata papa ku. Maka , aku bertemu sama blog itu yang 
> hampir sesuai dgn cerita dari papa ku. Papa ku udah hampir 3 tahun 
> meninggal. Teringatkan dia , aku jadi panasaran mau nyelidiki 
tentang 
> cerita papa ku tentang kakek ku yang dulunya tukang masak di Istana 
> Negeri Kedah. 

Wah bro, saya juga sering melawat ke Penang, dan beberapa kali ke 
Kedah, menuju pantai timur Sememanjung ke kesultanan Trengganu. Ini 
ada sedikit history singkat kesultanan Kedah, yang nama resminya Kedah 
Darul Aman. Kesultanan Kedah adalah kesultanan Islam yang sebelum 
dibebaskan dari kerajaan Thai berada diwilayah kerajaan Thai, yang 
lain adalah wilayah Buddhist.

Sejarah modern Kedah mulai dari era Hindu-Buddha diabad ke 5 Masehi. 
Juga keluarga sultan sultan kedah masih dapat ditelusri sampai kea bad 
itu. Kedah pernah menunjukkan peradaban Hindu Buddha yang tinggi, dan 
tempat pertama pertemuan dengan pedagang pedagang India.
Penemuan penemuan arkeologis  di Lembah Bujang menunjukkan bahwa Kedah 
pernah menjadi kerajaan yang sangat makmur pada abad ke 5. Posisinya 
yang strategis membuat Kedah menjadi ajang perebutan pengaruh oleh 
kekuatan kekuatan dari luar. Pengaruh pertama adalah dari kerajaan 
Shrivijaya di Sumatra antara abad ke 7 dan 8. Kemudian Kedah jatuh 
kewilayah pengaruh kerajaan Thai hingga abad ke 15 karena Kedah 
meminta proteksi kerajaan Thai untuk menghadapi serangan dari kerajaan 
Aceh,  pada abad ini  kebangkitan kerajaan Malakka membawa Islamisasi 
bagi wilayah itu. 

Kedah selalu menjadi rebutan kerajaan kerajaan diluar semenanjung. 
Seperti kerajaan Aceh, kerajaan Bugis  dibawah raja Haji yang 
menyerang pada 1770, serta kerajaan Burma.

Pada abad ke 17 Portugis menaklukkan Kedah, yang kemudian menyerahkan 
kekuasaan pada Inggris, sebelum kemudian kerajaan Thai lagi lagi 
menguasai Kedah pada abad 19 hingga 20. Kerajaan Thai menyerahkan 
kedah (walau tak pernah dikolonisasi) kepada Inggris.

Sultan Abdullah Mukarram Syah memohon bantuan perlindungan Inggris 
menghadapi ancaman dari kerajaan Thai. Inggris mengangkat  Sir Francis 
Light untuk merundingkan syarat syarat bagi perlindungan itu. Sebagai 
ganjaran untuk perlindungan itu Inggris memperoleh hak sewa  Pulau 
Pinang bagi British East India Company.  Dibawah pimpinan  Francis 
Light, Inggris membangun tata pemerintahan  di Pulau Pinang pada 11 
August 1786.  Pada 1788, Sultan Abdullah yang melihat bahwa Inggris 
tak ber-sungguh sungguh mau melindungi Kedah melawan Thai, ia mencoba 
mengusir Inggris dari pulau Pinang.  Kebetulan, kesempatan ini dipakai 
untuk menghantam Kedah. Sultan Abdullah kalah, dan malah dipaksa 
menyerahkan  Pulau Pinang  kepada Inggris pada 11 May 1791. 

Salam historia

Danardono


Reply via email to