Beberapa hari yang lalu ada  sebuah reportase dari   National 
Geographic  yang disiarkan di televisi  tentang perjalanan sebuah 
kapal pesiar yang menyusuri sungai Yangtse dan kehidupan penduduknya.

Salah satu yang menarik  dari siaran itu adalah sebuah lagu indah  
yang bernada sentimental dan romantis melatar belakangi  perjalanan 
kapal tersebut, agaknya lagu tersebut hendak melukiskan keindahan 
alam sungai Yangtse.

Lagu  yang dinyanyikan tersebut tidaklah asing bagi telinga orang 
Indonesia yaitu "Sing Sing So" !!, sebuah lagu daerah berasal dari 
Tapanuli, tetapi liriknya dalam bahasa Mandarn.

Entah bagaimana  lagu itu dapat menjadi populer  di Tiongkok, apakah 
diperkenalkan oleh misi kesenian dan kebudayaan  Indonesia  yang 
berkunjung ke Tiongkok ketika pada jaman Soekarno? Atau diperkenalkan 
oleh Hoakiau Indonesia  pada tahun 60-an yang kembali kesana.

Selain Sing Sing So, lagu-lagu daerah lainnya seperti  Bengawan Solo, 
Butet, Ayo Mama, Halo-Halo Bandung, Rayuan Pulau Kelapa dll. juga 
dberitakan cukup populer di Tiongkok, terutama di bagian Selatan.

G.H.
-------------------------------------------------------------
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Jo yb,
> 
>Hahahaaaa, ... rupanya sudah mau bikin rencana melancong lagi ke 
>Tiongkok daratan, ya? Saya sependapat dengan pendapat Skalaras, jika 
>anda hanya diminta satu pilihan tempat untuk berkunjung di Tiongkok, 
>pilihlah untuk melihat Sungai Yang-Zhi dengan 3 ngarainya itu. 

Kirim email ke