Sdr2 - tulisan saya adalh personal opinion dan terus terang agak jengkel sebab 
hanya pihak Tibet diobral diseluruh dunia. Saya menulisnya dari mata orang Asia 
- yg saya kira dpt juga diketemukan diIndia, Pakistan, Japan, Thailand etc.
   
  Susunan masyarakat Tibet sebelum pasukan PRC masuk tidak pernah digugat. 
Keuangan yg pemerintah Germany keluarkan utk menyokong aliran anti China 
---F.Naumann Stiftung  juga fanatik anti kommunis sejak pendiriannya 1958, 
tidak dibicarakan. Dalai Lama kalau datang berkunjung selalu ngomong peace2 etc 
- tetapi dia yg asut2 keadaan - ini diketahui dgn warning pemerintah India [ yg 
tidak terlalu pro China] Berita2 dari Nepal tentang orang Tibet dipukulin oleh 
polisi direport PRC yg lakukan. Reproter tidal dpt membedakan Nepalese - Gurkha 
dan Chinese.
  Sekarang saja Dalai Lama datang keSeattle Washington dan ngomong lagi peace - 
ahimsa dan pro olympic - tetapi Tibetan sendiri yg bikin kacau keadaan. Kenapa 
penduduk Tibet yg kabur keluar negeri tidak kembali berkunjung keTibet biar 
mereka dibuka matanya - kemajuan yg disana akan diketemukan --- ini yg orang 
hokkian bilang bocengli  - tidak ada terima kasih. Kalau dibilang Dalai Lama - 
adlah Dalai Liar memang cocok.
  Keturunan Tibet diluar Tibet - tidak punya kepandaian selain pandai bicara 
dan melamun. Jikalau ada Tibet expo yg diperlihatkan hanya benda2 kuno dari 
kelenteng2 mereka yg kita tidak bakal beli karena tidak tahu asal usulnya 
benda2 ini dan mungkin bersifat negatip.[biasanya dibikin dari tulang 
manusia.Bisanya hanya nicara negatipd an tidak ada yg positip mengenai Tibet 
sekarang. Kermapa Lama - bocah yg menurut hierarchie Tibet adalh no3 dibawah 
Dalai dan Panchen Lama - adalah Lama yg terkaya didunia dgn billion diSwiss 
bank dan yg dulu tinggal di NY dan bikin tempel Lama alirannya disana - 
bayangin berapa juta ongkosnya dan duitnya darimana?   Kermapa Lama sebetulnya 
kedudukannya diBhutan - tetapi dia tidak diperbolehkan masuk Bhutan - jadi 
sekarang tinggal dgn DalaiLama diDaramsala dan diajar berpolitik [ umur 18 
sekarang]
  Kalau penduduk Tibet 90% adalah serf atau semacem budak tuan tanah yg didalam 
penjualan atau transactie tanah termasuk inventaris tanah itu dilupakan. 
Dikiranya semua hidup happy  sebelum PRC mengambil alih keperintahan. Memang yg 
happy 3-5% kaum aristocrat dan "titisan" lama suci.
   
  Yg membikin kita pusing adalah wartawan barat semua anti China atau lebih 
lagi anti cina.
  Kalau FLK dilarang mereka bilang oppressie tetapi kaga lihat siapa yg 
tunggangi FLK ini. Kalau ada gereja kristen yg fanatik dan kaya gereja polygami 
diTexas dilarang dan ditangkap - dibilang anti gereja dan mereka harus 
underground - sedangkan gereja semacem ini diUS diberantas juga. Kalau PRC dulu 
miskin - mereka dihina the sickman from the east - kalau sekarang punya sedikit 
duit - dibilang the yellow danger from the east.
  Kalau bikin the 3 gorges diYangtze - dibilang hanya system totaliter yg bisa 
mengusir jutaan penduduk force migration. Mereka tidak kabarkan banyak yg 
volunteer dan semuanya menerioma kompensasi dan yg terlupa cinta negara - yg 
sejak jaman Xia selalu kena banjir.
  Apa yg dilakukan pos/neg utk western world adalah dangerous.
   
  Andreas

Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Hehehehehe, ngayalnya kejauhan ah......

Lihat doooooonk judulnyaaaaa. 
"Obor Olimpiade PERTAMA KALI lewat Indonesia" 

Bener pertama kali? 
Kalau bener pertama kali mah ya nggak aneh dua belah pihak berlebihan
pengamanannya. 
Lha wong pertama kali jeh! 
Yang Indonesia juga nggak bisa banyak omong, lha belon punya pengalaman,
punya bargaining power apa?
Yang BOGOC/ RRT whatsoever juga gak berani resiko lepas tangan dooonk
sama yang belum pengalaman.

Jadi kalau dikata: 
"Jikalau hanya dipawai didalam stadion itu memalukan dan adalah
tempelengan terhadap muka PRC [ Utk PRC image adalah terutama dan disini
mereka hilang muka]" 

Menurut gue mah terlalu lalu berlebihan ah.

Sebaliknya, menurut gue justeru dua belah pihak saling memberi muka. 
Yang dari sono, kasih muka deh, ini anak pupuk bawang belon pengalaman
biar nyobain pegang obor.
Yang dari sini, kasih muka deh, apa maunya diturut aje tanpa banyak cing
cong. 
Bagus khan? 

Yang tidak bagus itu yang pada prejudis yang enggak enggak, 
terus mengarang skenario tempeleng tempelengan lah, hina-hinaan lah,
dibumbui kisah horror seperti kalimat terakhir di paragraf ke enam
dibawah itu. 
Tipical sinetron Indonesia banget ya. 

Dan dua kalimat di paragraf terakhir.... kok gue ragukan ya. 
Masa sih? Yakin itu Fact bukannya Opini? 
Fact nya enggak menampilkan ciri Fact 
malah lebih menampilkan ciri Opini sih.
Hayooooo, bedanya Fact sama Opini apa hayoooooo. 
Krrrrrkkkekekekkekee...



-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ANDREAS MIHARDJA
Sent: Friday, April 25, 2008 5:33 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] {Disarmed} Re: Obor Olimpiade pertama
kali lewat Indonesia


Pemerintah Indonesia - jikalau bersedia selalu bakal dapat pawai obor
olympiade keliling kota - kesulitan ditengah jalan dgn para anti china
pro Tibet selalu dpt dikontrol. Jikalau hanya dipawai didalam stadion
itu memalukan dan adalah tempelengan terhadap muka PRC [ Utk PRC image
adalah terutama dan disini mereka hilang muka]

Rupanya disini ada persoalan lain yg mencegah - entah kurang dibayar
gubernur Jakartanya atau penjaga keamanannya atau persoalan politik.
Jikalau ini adalah persoalan politik - konsekwensinya akan ditanggung
dlm masa depan.

Politik PRC sampai kini adalah selalu menelan - "penghinaan" dari luar -
tetapi jikalau sudah ada waktunya penghinaan ini dibayar kembali. Kita
akan melihat hasilnya nanti setelah olympiade selesai siapa yg akan
harus bayar. Politik PRC sejak jaman Mao adalah pembayaran hinaan dari
dunia barat terhadap keturunan etnic China. Istilah anjing yg disamakan
dgn chinks tidak dilupakan dan telah kita lihat dimasa lampau dgn
tindakan Mao terhadap pendeta2 agama nasrani - atau dgn export candu
kenegara barat yg jaman Mao dibayar oleh pemerintah. Kita lihat dgn
Macmahon border yg defacto keadaannya adalah sama dgn sebelumnya
peraturan ini. Kita lihat dgn USSR yg mencoba menghancurkan PRC karena
tidak mau tunduk - sekarang Russia yg tunduk PRC. Lihat Korea utara
selalu pro PRC - didalam keadaan tekanan dari US tetap mereka hidup
sebab dibatu 100% oleh PRC. Kaum KMT dari Taiwan mengerti politic ini -
dan karena itu calon wakil presiden sudah bertemu dgn Pres. Hu.

Semua super power countries selalu bertindak tit for tat. Kalian kurang
ajar terhadap USA - nanti kalian akan membayarnya dgn penghancuran
negara dgn bomb atau dgn kesulitan ekonomie dan keuangan. Europa juga
sama - siapa ada yg berani menentang mereka pasti akan dibayar lunas dgn
senjata, keuangan atau dgn image.Lihat Argentina dgn kepulauannya
[Malvinas] diAtlantic.- achirnya malah pemerintah Argentina hancur dan
dipenjara. Lihat Noriega dari Panama atau Fidel Castro.

PRC sekarang menelan segala penghinaan dari yg anti PRC/Beijing dan
menelan pengunaan. demi keberhasilannya olympiade. PRC akan tidak
memberikan komentar. 
Kekuasaan financial dunia sekarang sudah mulai pindah dari EU ke US dan
ke PRC Ini bukan lamunan tetapi adalah sifat dari sejarah dunia dan
adalah fact of life. Perhatikanlah pemerintah2 dari Africa - semua pro
PRC dan hasilnya financing mengucur terus keAfrica dlm bentuk
kommunikasi donation dan food donation. Etnic chinese tidak dihina atau
didiscriminasi tetapi dihormati sedangkan etnic caucasian dibenci.

Pemerintah Indonesia jikalau tidak emotionel anti cina - seharusnya
dapat lebih maju dari Thailand atau dari Vietnam. Sekarang negara ini yg
maju sebab enterpreneur dari Taiwan, HK, Korea, Japan masuk dgn capital
dan knowhow. Indonesia sebetulnya jauh lebih prepared - tetapi politic
anti cina dan pro nationalisatie menghindarkan investment dari Asia.
Siapa yg berani berspeculasi utk injeksi kapital ke Indonesia - dan
nanti dlm keadaan malaise - kekurangan makan seperti kini kapital bisa
jadi ludes. Investment dihancurkan dan etnic chinese yg cari nafkah
either dibunuh, diperkosa dan dihina lagi.

Inilah yg pemerintah Indonesia tidak pikirkan dgn tidak memberikan muka
terhadap pemerintah PRC. Pepatah a friend in need is a friend indeed -
disini dilupakan. 
Pendapat saya diatas ini bukan buah pikiran lamunan saya tetapi adalah
fact yg dibicarakan diantara top PRC officials. Juga diantara top KMT
officials ini dibicarakan [ pemerintah Taiwan yad]

Andreas


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.4/1394 - Release Date:
4/23/2008 7:16 PM



------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links




Kirim email ke