Hihihihi, kali ini giliran gue yang bilang.... khan politik itu produk budaya.... nah lhoh!
Padahal dari dulu udah kepengen banget bikin garis batas yang jelas, politik ya politik, budaya ya budaya. Mencampur aduk keduanya cuman bikin ruwet aja. Tapi selama milis budaya isinya masih bau politik, yaaaa... hanya menegaskan pendapat, "Karena banyak yang tidak bisa membedakan dan mencampuradukkan keduanya." Apaboleh buat...... -----Original Message----- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan Sent: Saturday, May 31, 2008 11:00 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Positioning Etnis Tionghoa-Indonesia dalam Hubungannya dengan Tiongkok Mengutip dari yang di bawah: [3] `Kebudayaan Cina' yang dimaksud di sini juga lebih mengacu kepada kebudayaan asal yang dibawa oleh berbagai suku bangsa yang datang ke Nusantara, seperti suku Hokkian, suku Khe atau Hakka, Hokcia, Hokciu dan Teociu. Dalam hal ini tidak bisa disebut sebagai `kebudayaan Tionghoa', karena secara historis dan antropologis yang bisa disebut sebagai kebudayaan Tionghoa adalah hasil akulturasi kebudayaan yang dibawa dari negeri Cina dengan kebudayaan setempat. Komentar saya: Pertama apakah ini pembahasan dalam lingkup politik atau lingkup budaya ? Karena banyak yang tidak bisa membedakan dan mencampuradukkan keduanya. Setelah saya baca, salah satu kesan saya adalah adanya ketakutan akan diidentifikasikan sama dengan negara Cina terutama dalam bidang politik. Apakah sang penulis tidak melihat satu alternatif lain bahwa budaya dan politik bukanlah suatu hal yang harus dipertentangkan ? Satu saran saya buat yang menyetujui pola pikir seperti diatas. Buang suku kata "TIONG" dalam Tionghoa. Karena Tiong itu mengacu ke Tiongkok yang sangat ditakuti. Sebaiknya pakai saja "orang Hua Indonesia" atau kalau mau lebih keren pakai "inhoa" (minnan) / "yinhua" (pinyin). Kalau pendapat "kebudayaan Tionghoa" dibilang mengacu khusus ke Indonesia, maka ini benar-benar mencoba membatasi budaya dengan garis politik. Atau sekalian saja langsung bilang ke orang-orang di Cina sono, hoi anda-anda tidak berhak pakai "Zhonghua Wenhua", karena Zhonghua / Tionghoa itu khusus buat kami-kami di Indonesia. Dewasa ini saya melihat banyak sekali ahli-ahli bidang lain yang mencoba masuk ke khazanah budaya Tionghoa tetapi tidak pernah berusaha mencari lebih lanjut mengenai kebenaran teorinya. Hipotesis saya adalah karena mereka dibatasi oleh bahasa. Kalau saja yang menulis tahu arti kata Tionghoa, barangkali pendapat seperti di atas tidak akan pernah keluar. Memang kebudayaan kita di sini sudah pasti berbeda dengan di Cina sana. Bahkan di Cina sana sendiri, setiap daerah juga budayanya berbeda. Akan tetapi bagaimana pun berbedanya, konsep inti pemikiran dan filosofinya tetap bisa ditelusuri ke hulu yang sama. Karena itulah yang kemudian mendasari bentuk-bentuk konkrit budaya yang timbul. Kecuali seseorang itu sudah sama sekali tidak tahu akan pemikiran dan filosofi "Tionghoa". Jadi bisakah kita semua membedakan antara berbudaya Tionghoa dengan haluan politik pro Cina ? Hormat saya, Yongde No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.6/1484 - Release Date: 6/4/2008 4:40 PM ------------------------------------ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/