Sebetulnya menarik juga ngobrol soal GOLPUT yang ternyata menjadi pemenang 
dalam pemilu-pemilu, termasuk pilkada, ... Lalu, orang ingin mencoba mengurangi 
golput yang terjadi. Bisa? Tentu saja sulit.

Golput bisa terjadi karena kesadaran masyarakat belum terangkat baik, belum 
merasa akan lebih baik gunakan hak pilih untuk menentukan pimpinan yang lebih 
baik. Belum berkesadaran politik, yang bisa dikatakan masih saja bersikap masa 
bodoh. Kedua, kecewa berat yang telah terjadi terhadap tokoh dalam pemilu 
sebelumnya. Jadi, bisa dimaklumi juga sikap golput yang diambilnya, setelah 
melihat tidak nampak tokoh yang sesusai dengan pilihannya.

Pikiran kita harus pandai memilih tokoh yang lebih baik diantara yang jelek, 
tentu ada benarnya. Dari sekian kandidat yang muncul, dan kita anggap semuanya 
jelek, tidak sesusai deengan yang kita kehendaki, ... kita tetap harus pandai 
melihat yang lebih baik diantara yang jelek-jelek itu. Jangan biarkan yang 
paling jelek berhasil menang dan muncul jadi Presiden, atau Gubernur, atau 
walikota, ... dimana kita berada. Sebab begitu kita melepaskan hak-pilih kita, 
berarti kita biarkan tokoh yang paling jelek berkemungkinan memanangkan pemilu 
kali itu. Dan bagi mereka yang tergabung dalam GOLPUT, sedar atau tidak berarti 
ikut memberi kemungkinan yang tidak kita hendaki itu memanangkan pemilu. 
Bukankah akan lebih baik kalau suara kita salurkan pada tokoh yang lebih baik 
diantara yang jelek itu? Biar tokoh yang lebih baik diantara yang jelek-jelek 
itu memimpin negeri ini?

Patut direnenungkan bersama.

Salam,
ChanCT

  ----- Original Message ----- 
  From: Edi Soemartono 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, August 08, 2008 9:28 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT: Ajakan untuk golput bisa dikenai sanksi 
pidana=> Sunny #34707


  dear All,
  menarik tentang pembicaraan Anda B2 yg OOT

  Benar sekali jangan mengajak golput, meskipun golput hak individu
  untuk menggunakan / tidak menggunakan haknya.
  ( kecuali ngajak golput org2 yg sekeluarga , misalnya )
  Boleh saya tahu : aturan larangan mengajak golput ?
  ( meskipun saya menghimbau jangan golput )

  Karena saya tidak terlibat dng partai manapun
  maka saran saya :
  Pilihlah yang terbaik ( paling sedikit jeleknya ) diantara yg jelek2
  ( usahakan ada yg dipilih walaupun susah )

  Khusus partai2 yg ada, memang , yah segitulah adanya bangsa kita.
  ( Jelek2 kalau itu yg kita punya, bagaimana donk ? )
  Soal men-jelek2 kan partai, jangan tersinggung dong,
  tapi introspeksi aja, bagus ada yg mau kritik ( meskipun cara kritiknya ....)
  Jangan dikit2 lapor polisi , atau main hakim,
  ayo tunjukan bahwa partai manapun, jauh lebih besar ( wibawanya )
  dari pada kami2 yg individu ( sendiri2 dan tidak berpartai )
  Gitu aja kok repot.

   Mari kita bertukar pikiran
  untuk memperluas cakrawala berpikir

  salam
  Edi Soemartono


    ----- Original Message ----- 
    From: John Siswanto 
    To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
    Sent: Friday, August 08, 2008 6:33 AM
    Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT: Ajakan untuk golput bisa dikenai sanksi 
pidana=> Sunny #34707


          Bung Sunny yang baik,

          Tidak baik sinis begitu...Sejelek apapun Peraturan per-uu-an negara 
kita, harus kita patuhi, selama kita masih menjadi warganya... 
          Sinisme anda kepada parpol tertentu sebaiknya tidak saya tanggapi, 
karena - pada saat ini - saya pengurus salah satu parpol yang anda "ledekin"

          John Siswanto 

          --- On Fri, 8/8/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

            From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
            Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT: Ajakan untuk golput bisa 
dikenai sanksi pidana
            To: budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED]
            Date: Friday, August 8, 2008, 11:14 AM


            Bung John  Yth,

            Jadi kira-kira Indonesia masuk  ke tahap seperti Zimbawe [dulu 
namanya Rohdesia] dibawah kekuasaan Mugawe, siapa yang diketahui  tidak pilih 
partainya digebuk atau dimasukan kedalam tahanan. 

            Saya kira selain Golput dan  Golkar perlu ditambah dengan beberapa 
golongan lagi supaya cocok dan ramai warna-warni: Golmeja - Golongan Merah 
Jambu  dipimpin Ratu Mega, Gohid = Golongan Hijau yaitu kaum agamais gurun 
pasir yang anggap diri melekat pada penguasa kerjaaan langit.  Golku = Golongan 
kurus yaitu rakyat yang  menderita kelaparan. Saya ikut  Golhit = Golongan 
Hitam, biar tidak begitu kentara di malam hari, jadi bisa seperti cerita Gagak 
Hitam.

            Salam dan hormat,
            Sunny

              ----- Original Message ----- 
              From: John Siswanto 
              To: tionghoa-net@ yahoogroups. com ; [EMAIL PROTECTED] s.com ; 
budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
              Sent: Thursday, August 07, 2008 4:07 PM
              Subject: [budaya_tionghua] OOT: Ajakan untuk golput bisa dikenai 
sanksi pidana


              Dear all,

              sekedar mengingatkan bahwa ajakan golput bisa dikenai sanksi 
pidana, so hati-hati...

              Dan sebagai warga negara yang baik, menurut saya (pribadi) kita 
juga wajib menjaga hak dan kewajiban kita secara berimbang...

              http://www.detiknew s.com/read/ 2008/08/07/ 150723/984665/ 
10/anjuran- golput-bentuk- frustasi- politik

              Salam,
              John Siswanto 

         



   


------------------------------------------------------------------------------



  Internal Virus Database is out of date.
  Checked by AVG. 
  Version: 8.0.100 / Virus Database: 270.5.10/1586 - Release Date: 2008/8/1 
$U$H 06:59

Kirim email ke