Pak Tantono,

Ada fungsi lain membahas yang tidak ada di sini. Yaitu pembelajaran
sejarah alias edukasi. Yang baca milis ini bukan hanya anggota, karena
diatur agar tetap bisa dibaca walaupun bukan anggota. 

Saya setuju dengan pak Tantono bahwa karya nyata lebih penting. Dari
tim sendiri selama ini bergerak di bidang bantu-bantu suplai data ke
penulis buku, bantu-bantu sunting, tulis buku sendiri, kesana kemari
buat jadi nara sumber diskusi, termasuk kesana kemari berantem dalam
dunia maya yang disebut orang perang informasi.

Dulu sih pernah coba dirintis kelas belajar kitab, tapi tidak ada
peminat. Kelas belajar kaligrafi lebih sepi lagi. Jadi sementara untuk
kelas-kelas belajar harus dipikirkan lagi bentuknya agar lebih efektif.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Baik, apa sajalah, dan kita uarkan buku itu disini, daripada kita
ngomongin
> Harry Tjan yang nggak ada disini. Kalau ngomongin kejadian yang lalu
saja
> dan nggak maju-maju ya omong kosong.  Itu definisi saya, tetapi
kalau orang
> lain bilang lain ya suka-suka, ya saya nggak bisa apa-apa.  Saya cuma
> menganjurkan agar kita berkarya nyata dan jangan galak diinternet doang.
> Salam, Tantono
>


Kirim email ke