Dear Pa Bukhari Saleh yg baik, Setahun yg lalu, kalo gak salah seputar imlek, saya diundang diskusi di CSIS. Hadir antara lain Harry Tjan Silalahi, Hadi Susastro, Mari Elka Pangestu dan suami, Suma Mihardja dan sekitar 50 pengusaha muda Tionghoa.
Saat itu, Harry Tjan Silalahi ngomong sendiri kok kalo dulunya dia "Kirno" dan sekarang Balik-Cino alias "Likno". Beliau juga menyatakan bahwa beliau jago Hongsui. di akhir pertemuan itu, saya satu meja makan dgn Pa Harry Tjan Silalahi. Ngobrol2 santai. Biasa saja. Kok, Pa Bukhari seakan-akan ingin mengadu domba antara Kenken vs Harry Tjan Silalahi ya?? Beberapa minggu yg lalu, saya baru juga ke launching buku si Sam mengenai tokoh-tokoh Tionghoa di gedung Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa, landmark plasa. di situ, Harry Silalahi bilang gak bole "MERASA BANGGA" dengan kemegahan Olympiade. Langsung saya mikir, Harry Tjan bahkan mau atur perasaan orang...!! coba tanya Zhou Fuyen yg saat itu juga hadir mendengarkan obrolan mantan dedengkot Partai Katolik Indonesia itu. Jelas, Harry Tjan Silalahi dan anak-anak didiknya sudah ada perubahan (belum tentu perbaikan). Contohnya dulu sangat anti istilah Tionghoa dan pendukung kuat istilah "cina". Sekarang si Wahyu GANDI sebagai salah seorang Princeling CSIS sudah pandai nulis kata TIONGHOA. Lah dulu kan genk LPKB yg dimotori Kristoforus Sindhunata (politisi Katolik) yg bikin syarat SBKRI. tentunya kebijakan SBKRI itu diamini oleh Harry Silalahi cs. denger-denger sih, cuma Indradi Kusuma saja yg menolak ide Sindhunata tentang SBKRI. Nah dia yg bikin sekarang dia juga yg hapus SBKRI. Lantas kata Om Danardono, mereka jadi pahlawan Tionghoa karena "menghapus" SBKRI. hebat deh...! Salut saya... best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bukannya kalau diterangkan nanti malah dibilang lagi menghujat yang > tidak ada di milis ini ? Masalah kirno likno bukannya kelompok mereka > yang memulai sendiri ? Saya mah cuma mengulangi saja. > > Lagi pula memangnya sudah ada yang menyerang sampai pribadi ? Seperti > misalnya tolol, begok, idiot, atau apa lah ? > > Hormat saya, > > Yongde > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" > <absaleh@> wrote: > > > > Tentunya ya terangkan dong! > > Tapi "menerangkan" itu beda dengan "berkirno-kirno", > > "berlikno-likno" dan "bernono-no lainnya" itu lho! > > > > Jangan lupa bahwa milis ini bisa dibaca seluruh dunia. Bukan > > cuma baca dari yang aplikasi email. > > > > Wasalam. > > > > -------------------------------------------------- > > > > ----- Original Message ----- > > From: Hendri Irawan > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Sent: Thursday, September 18, 2008 1:16 PM > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang > lebih > > baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!! > > > > > Sebagai informasi saja, > > > Baru saja ada yang tanya CSIS itu apa yah ? Terhadap > > > yang demikian saran pak ABS apa ? Lupakan ? Atau > > erangkan sejelas-jelasnya ? Atau malah memberikan > > > buaian ? > > > > > > Jangan lupa bahwa milis ini bisa dibaca seluruh dunia. > > > Bukan cuma baca dari yang aplikasi email. > > >