sekolah2 tsb di nasionalisasikan contohnya ada 2 di daerah palmerah
jakpus(bar?).. cuma yg sangat disayangkan setelah menjadi sekolah negri
perawatan bangunan dan fasilitasnya bukan lg menjadi perhatian shg hancur2an

 
-------Original Message-------
 
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: 09/24/08 23:15:24
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Suatu Himbauan : Khong Kauw Hwee yang patut dibanggakan Re:
[budaya_tionghua] Khong Kauw Hwee
 
sebenernya Khong Kauw Hwee ada dimana2 , inget waktu seminar Yijing ?
Itu khan dapet pinjeman gedung dari Khong Kauw Hwee.

Sebenernya sekola2 Kong Kaw jaman doeloe itu banyak sekali en banyak
yg didiriin ame THHK lho. Sayangnya jaman ORBA kok pada lenyap ya ?

Ada yg tau kenapa pada lenyap ?

Ada lampu petromaks gak ?

Jadi inget ada wong semarangan yg cerita kalu doeloe die itu produk
sekolah KHC yg ngajarin budi pekerti boekan agama tapi sekarang ini
sekolah2 itu ngajarin agama boekan boedi pekerti.
Malah die bilang moetoe sekola jaman sekarang itoe moetoenja sekadar
doewit.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah yang saya bilang patut dibanggakan. Bagaimana suatu karya nyata
> diujudkan. Kalau ada Khong Kauw Hwee di Semarang kapan ada di
Jakarta, atau
> ada di daerah Benteng Tangerang dimana banyak Tionghua yang tidak
bersekolah
> ?. Mulai dari TK dulu, mungkin patungan, lalu beringsut jadi SD,
SMP dan
> mungkin juga Sekolah Kejuruan. Dengan demikian orang akan tertarik
melihat
> Budaya Tionghua sebagai budaya yang mencerahkan, dan mendidik
manusia yang
> berbudaya. Kita buktikan kepada HTS, kepada Sekolah Katholik bahwa
orang
> Tionghua juga mampu, dan bila Mulyawan Lie bilang kambek maka ia dapat
> menunjuk dimana belajar Budaya Tionghua. Mampukah kita ?. 
Pertanyaaannya
> lebih kepada "Maukah Kita" ?. Semasa kecil saya pernah belajar dari
papah
> saya : Menolong jiwa satu orang lebih mulia dari membangun tujuh
pagoda, dan
> membangun jembatan berpahala lebih tinggi daripada membangun vihara.
> Menyekolahkan orang ?. Saya kira pahalanya akan sangat besar karena
> disamping melestarikan budaya Tionghua kita juga memberikan
"pancing" kepada
> Tionghua yang miskin. Dana dari mana ?. Iuran atau bikin Kursus
yang Bayar
> lalu sebagian dana disisihkan untuk bangun sekolah. Kalau perlu
kerjasama
> dengan luar negeri. Susah, jelas dong, lebih susah daripada
cuap-cuap di
> milis. Tapi kalau tidak sekarang kapan lagi ?. Salam, Tantono
>


 
 

<<BackGrnd.jpg>>

Kirim email ke